Share

102. Kenyataan Yang Kejam

Perlahan mata Darwin terbuka saat mendengar suara yang tak begitu asing bertanya padanya. Dia lalu menoleh dan mendapati putri sulungnya sudah berdiri tak terlalu jauh dari sana.

Darwin menghela nafas kasar. "Kenapa kau ke sini lagi? Kau ingin menuduh istriku lagi sebagai penjahat?"

Liona mulai menghampiri Darwin dengan langkah pelan. Dia masih tak menyangka jika Darwin masih sebenci ini padanya.

"Ayah pasti masih meminum suplemen yang diberikan ibu, itu sebabnya kondisi ayah semakin memburuk." Liona tersenyum kosong. Dia menatap Darwin dengan sorot kasihan. "Kenapa ayah tidak mencoba berhenti meminum obat itu? Siapa tau kondisi ayah semakin baik."

"Jika kau ke sini hanya untuk menuduh istriku, pergilah saja! Jangan muncul lagi di hadapanku."

Liona menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Dia berusaha menguatkan hatinya agar tak terluka karena ucapan Darwin barusan.

"Ayah, apa ayah tau bahwa ibu saat ini memim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status