Share

105. Masih Menjadi Pertanyaan

Pintu kamar terbuka, Liona sama sekali tak menghiraukan kedatangan sang suami yang tengah membawakan makan malam untuknya ke kamar.

Sehan lalu meletakkan nampan berisi makanan dan minuman untuk sang istri ke atas meja, samping tempat tidur. Sehan kemudian duduk di sisi kasur, samping Liona.

"Aku sudah membuatkan bubur untukmu, sekarang kamu makan ya?"

Liona menggeleng lemah. Dia telah kehilangan nafsu makannya.

"Liona, aku tidak mau melihatmu sakit. Bukankah kita harus menyelesaikan semua ini? Jika kamu sakit, aku tidak mungkin bisa menyelesaikannya dengan cepat."

Liona masih diam. Dia berpikir, apa yang dikatakan Sehan memang tidak salah. Akhirnya dia mengangguk lemah, mau untuk memakan makanan yang telah diantarkan sang suami ke kamar.

Sehan tersenyum lega. Kemudian mengambil semangkuk bubur yang berada di atas nampan, lalu menyuapkan satu sendok bubur ke arah Liona. Perempuan itu melahapnya.

Di tengah Liona mengunyah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status