Share

6. Hamster Kecilku

last update Terakhir Diperbarui: 2020-11-27 05:34:05

       Saat ini, Kaira sedang menjadi perbincangan hangat di forum kantor. Mereka mengira bahwa Kaira menjadi simpanan Jay, atau yang lebih keterlaluan lagi adalah, mereka mengatakan, Kaira menggoda Jay, yang statusnya adalah pemilik perusahaan yang baru.

     Seperti yang mereka tahu, rumor Jay sudah menikah telah menyebar. Jay menggendong Kaira, tepat di hari pertamanya masuk ke dalam kantor. Sehingga fakta-fakta seperti itu, menggiring opini buruk tanpa mereka tahu, siapa Istri Jay yang sebenarnya.

   Kaira tidak menanggapi hal semacam itu dengan serius, tapi sebaliknya, Jay menyelidiki sumber yang memulai untuk memecah belah beberapa pihak yang damai.

   Kaira masuk kerja seperti hari-hari biasanya, dan tidak menghiraukan pandangan orang lain yang melihatnya dengan tatapan jijik.

"Kalau aku, meskipun miskin sekalipun, tidak akan menggoda bos besar yang beristri."

"Keterlaluan sekali. Padahal Kaira juga seorang wanita, bisa-bisanya dia menjadi simpanan dari suami wanita lain."

"Harga dirinya mana? Sudah hangus?"

"Karyawan rendahan yang tidak memiliki rasa malu. Dia merasa bangga bisa naik ke atas ranjang bosnya."

"Pantas saja selama ini tidak pernah dekat dengan seorang pria manapun. Seleranya tinggi."

"Wanita gampangan seperti itu, pasti semuanya karena uang!"

"Kenapa dia masih masuk kerja? Bukankah dengan telentang saja di atas ranjang, pasti banyak bos yang mau menghamburkan uangnya?"

    Cuitan pedas, sangat menusuk hati Kaira. Tapi, siapalah Kaira? Menjelaskan juga tidak mungkin bisa membuat mereka langsung mempercayainya.

"Kalau tidak mengumumkan aku adalah Istrimu, setidaknya jangan mengumbar kedekatan denganku," batin Kaira dengan kesal.

"Kai, jangan dengarkan mereka. Kamu fokus saja dengan pekerjaanmu selama apa yang mereka bicarakan adalah sesuatu yang tidak benar," Lily menutup telinga Kaira dengan kedua tangannya.

"Iya! Aku sedang belajar untuk tidak menghiraukan apapun," jawab Kaira.

"Jangan dulu membuka forum kantor, atau membuka grup tim kita," Kaira menghela nafasnya dalam-dalam. 

"Benar kata Lily, aku hanya harus melakukan satu hal, yaitu membuang semua cemooh itu," batin Kaira.

"Apa perusahaan menggaji kalian hanya untuk berkumpul dan mengurusi orang lain?" teriakan Jay menunjukan rasa marah karena karyawannya tengah asyik dengan urusan orang lain.

   Mereka yang berkumpul dan bergosip bubar. Jay mulai memasuki ruangan kerja Kaira dan ingin membahas masalah kehebohan yang sedang terjadi karena hingga detik ini, Jay lupa untuk meminta nomor Kaira.

"Suami Istri yang aneh. Nomor ponsel saja tidak punya," batin Jay.

   Jay melangkah tanpa menimbulkan suara, sehingga Kaira dan Lily masih melanjutkan perbincangan mereka. Jay tidak menyapa Kaira dan mendengarkan pembicaraan Kaira dengan Lily.

"Kenapa juga waktu itu Predir menggendongmu?" tanya Lily.

"Waktu itu kakiku luka," jawab Kaira.

"Harusnya dia membuat pesta atau setidaknya acara makan-makan bersama Istrinya dan penghuni kantor ini."

"Untuk apa?" tanya Kaira.

"Untuk menjelaskan kalau kau bukan wanita simpanannya. Kalau misal kau istrinya, apa yang kau ingin dia lakukan?" tanya Lily.

"Pertanyaanmu bagus Lily, aku akan menambahkan bonus bulan ini untukmu," batin Jay.

"Aku? Kalau aku jadi Istrinya, tentu saja aku ingin di akui," jawab Kaira.

DEG... DEG... DEG...

"Ternyata keinginan dia sesederhana itu? Tapi aku tidak menjaga jarak darinya di kantor, apa pengakuan seperti itu tidak cukup?" batin Jay.

   Kaira terdiam. Lily juga terdiam. Jay sedari tadi di belakang mereka juga diam. Keadaan menjadi kehing sesaat.

"Seorang Istri, pasti bahagia kalau Suaminya mengakui status pernikahan mereka. Mau alasan apapun yang membuat mereka menikah, atau mau sebeda apapun derajat, bibit, bebet dan bobotnya, sebagai suami istri harus saling mengakui," imbuhnya.

"Iya, kau benar!" jawab Lily.

   Jay kembali ke ruangannya diam-diam. Merenungkan kata-kata yang keluar dari bibir Kaira. Kata-kata yang memiliki sebuah makna. Jay duduk menghadap laptopnya.

"Apa cari tahu saja, caranya membahagiakan seorang istri? Atau sesuai keinginan dia, aku siapkan pesta untuk mengakuinya?" batin Jay.

***

   Seperti hari kemarin, Jay menunggu Kaira untuk pulang bersama di luar kantor. Kaira sudah masuk ke dalam mobil, dengan membawa sebungkus roti di tangannya.

"Kamu belum makan?" tanya Jay.

"Aku tidak sempat makan," jawab Kaira.

"Kau di bully?"

"Siapa yang bilang?"

"Kai, ada yang ingin ku diskusikan denganmu."

"Silahkan saja."

"Wanita itu suka tema yang seperti apa untuk sebuah pesta pernikahan?" tanya Jay.

"Wanita itu? Apa Keysana sudah kembali?" batin Kaira.

   Kaira tidak langsung menjawabnya dan memilih untuk langsung mengecek ponselnya. Tidak ada pesan, tidak ada sebuah panggilan masuk dari Keysana.

"Kenapa Key tidak menghubungiku kalau dia sudah kembali?" batin Kaira.

   Ada sesuatu yang terasa menusuk dada hingga tembus ke organ vital. Rasa sakit, pedih, sedih, kecewa, menjadi satu di hatinya. Kaira menatap wajah Jay sejenak lalu menunduk kembali.

"Kalau dia mau membuat pesta pernikahannya denganku, harusnya dia bertanya apa yang aku sukai atau apa yang aku inginkan untuk tema pernikahan, bukan mengibaratkan kata wanita," batin Kaira.

"Kai, apa kau mendengarku?"

"Iya. Tema yang bagus menurutku sederhana tapi terlihat mewah," jawab Kaira.

"Aku akan merepotkanmu untuk hal ini. Apa kau bisa membantuku?" tanya Jay.

"Iya!" jawab Kaira begitu singkat.

"Aku hanya ingin memberimu sebuah kejutan. Aku tidak akan menyia-nyiakan wanita sepertimu," batin Jay.

***

   Kaira keluar dari mobil, masuk ke dalam rumah tanpa menunggu Jay untuk berjalan bersamanya. Kaira langsung masuk ke dalam kamar, mandi dan membaringkan tubuhnya yang begitu lelah.

   Jay menunggu Kaira di lantai bawah. Makanan sudah hampir dingin tapi Kaira tidak kunjung keluar dari kamar. 

"Dia kemana? Bukannya dia belum makan? Kenapa tidak turun?" batin Jay.

   Jay menyusul Kaira. Kaira sudah tidur dengan membawa rasa lapar dalam mimpinya. Tangan Jay mengusap lembut kepala Kaira.

"Hamster kecilku, selamat tidur!" Jay mencium kening Kaira.

"Aku akan makan setelah kau bangun. Ada yang aku urus di ruang kerja," bisik Jay.

***

   KEESOKAN PAGINYA...

     Kaira seperti menghindari Jay, karena sebelum Jay bangun, Kaira sudah berangkat ke Kantor. Jay tidak tahu dan tidak mnegerti apa yang membuat Kaira menjauhinya.

    Pagi-pagi buta, Kaira sudah berada di kantor. Meja kerja begitu kotor karena ulah karyawan lain. Kaira membersihkankan sebelum menggunakannya untuk bekerja. Kertas cemooh berserakan di atas mejany.

TRINGGG

"KAI, KAU SEDANG MENGHINDARIKU?"

       Kaira membuka pesan di ponselnya yang baru saja mendaparkan sebuah pesan. Pesan dari nomor baru. Dari gaya bahasa dan tutur katanya, sudah jelas pesan itu dari Jay. Kaira hanya menjawabnya satu kata 'TIDAK'.

"Jangan meluluhkan hatiku kalau kau berniat bersama Keysana. Hal ini yang mengganjal di hatiku. Hal ini juga yang membuat tidak ingin menikmati hidupku yang hanya sementara karena semua yang aku miliki, hanya titipan dari Keysana, termasuk kamu," gumam Kaira dengan perasaan yang nyaris putus asa.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Veni Sinaga
Suami istri yg aneh, no hp saja tidak punya. Aduhh Jay lucu nya kamuhh uhhh. Makanya terus terang sama istri mu supaya dia mau peka dan terbuka, wajar saja jika dalam dirinya ada rasa Takut yg sangat Besar huhaaa
goodnovel comment avatar
Rapunzell
batin mulu perasaan kek andin sama aldebaran
goodnovel comment avatar
Bunda Saputri
Bodoh.. Sabar ajh yaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   7. Hamster Kecilku 2

    Jay bukan pria yang selalu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Jay akan membiarkan Kaira untuk menenangkan diri sejenak karena mau bagaimanapun, hubungan Jay dan Kaira terjalin tanpa persetujuan Kaira terlebih dahulu. Jay bukan pria egois yang memaksa Kaira untuk tetap bersamanya. Meskipun sejak menikah, Jay selalu menunjukan rasa nyaman dan ketertarikannya pada Kaira. Biasanya, yang tidak peka dengan perasaan pasangan adalah pihak pria, tapi yang terjadi di dalam hubungan Kaira dan Jay malah sebaliknya. Jay peka dengan keinginan Kaira, tapi Kaira yang terlalu takut dengan posisinya yang hanyalah sebagai seorang pengganti, sangat mengganggu emosinya. Jay berangkat ke kantor seperti hari-hari biasanya. Jay sengaja tidak langsung naik ke lantai dimana ruangannya berada. Jay masuk ke divisi pemasaran tempat Kaira bertugas. Jay membawa sekotak makanan untuk Kaira tapi Jay tid

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-28
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   8. Hati Orang, Siapa Yang Tahu?

    Lagi-lagi, saat Kaira mulai menerima statusnya sebagai menantu dan Istri pengganti dari Jay, keputusannya patah, pecah menjadi puing-puing. Kaira hanya menelan segala perasaan yang di rasakannya. Kaira hanya menekan hatinya, supaya tidak mencintai Jay, lebih dari saat ini."Dia baik, tampan. Dia juga terus memberikan perhatiannya untukku. Tapi, aku belum pernah mendengar ucapan cinta dari bibirnya," batin Kaira setelah menutup ruang kerja Jay. Kaira segera menghapus airmatanya, setelah Jay membentaknya hanya karena sebuah bingkai foto yang tidak sengaja di rusak oleh Kaira. Kaira kembali mengerjakan pekerjaannya. Setelah jam makan siang, Kaira tidak ikut Lily dan yang lain untuk makan siang di kantin. Kaira memilih sibuk mencari bingkai foto yang sama, dengan yang di rusaknya. Hingga jam istirahat selesai, Kaira belum menemukan apa yang dia cari."

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-28
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   9. Percayalah Padaku!

    Kaira memalingkan wajahnya dari pandangan Jay yang masih berada di atasnya. Jay merubah posisinya dan duduk di sebelah Kaira. Jay tidak menjawab pertanyaan Kaira. Jay merasa dirinya belum pantas membicarakan hal cinta di saat hati Kaira belum sepenuhnya untuknya."Apa aku harus menjawabnya sekarang, kalau aku mencintaimu? Bagaimana kalau kau menolakku? Hatiku belum siap untuk itu," batin Jay. Kaira berjalan dan berjongkok di depan puing-puing pecahan bingkai yang telah menguras tenaganya. Kaira menyeka airmata yang sedari tadi mengalir keluar seperti hujan."Aku tahu kalau aku bersalah! Tapi, apa kau tidak bisa menghargai usahaku? Kalau kau tidak menerima bingkai ini sebagai pengganti, seharusnya kau letakkan saja tanpa harus merusaknya di depan mataku!" ucap Kaira."Kai...""Jay... Oh, maaf. Maksudku Tuan Jay, Anda juga harus ingat kalau aku

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-29
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   10. Percayalah Padaku 2

    Saat pagi hari tiba, Kaira terbangun dalam dekapan hangat Jay. Kesalahpahaman yang sudah usai, membuat Jay dan Kaira bisa tidur dengan nyenyak dalam ranjang yang sama. Kaira dan Jay, akan memulai semuanya dari awal. Mengakhiri segala keegoisan. Kaira akan mempercayai Jay sepenuhnya selama 1 bulan ini.

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-30
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   11. Hanya Masa Lalu

    Kaira memasukan rambut Tania yang panjang ke dalam kloset supaya kotor dan menjijikan, sama seperti dirinya yang di buat bau oleh Tania. Apalagi, Kaira mendengar Tania menyebut nama Grace secara terang-terangan. Kaira bukan type wanita yang kasar, baru kali ini Kaira membalas perbuatan orang yang merendahkannya."Kaira, cukup!" Jay mencegah Kaira untuk meneruskan balasannya. Jay memberikan jasnya untuk Tania, sedangkan pakaian yang basah adalah pakaian Kaira. Ada rasa yang sedikit menusuk di dada, membuat sesak, tapi Kaira kembali pada janji Jay yang akan membuatnya percaya."Kau benar-benar tidak mencintainya seperti yang kau katakan, bukan? Atau, ucapan Tania jauh lebih jujur dari pada yang kau ucapkan? Hatimu yang mana yang harus aku percaya?" batin Kaira. Jay mendekati Kaira, tapi Tania menarik tangan Jay dan memberikan ponselnya.

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-01
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   12. Membangkitkan Gairah

    MALAM PERTAMA... Malam ini begitu sunyi. Rembulan dan bintang, menghiasi langit yang begitu cerah. Desisan angin seperti menyapa tubuh yang sedang merasakan gejolak asmara dan desiran gairah. Seorang wanita sudah menunggu pangerannya menghampiri dengan gejolak yang sama. Tirai kamar bergerak-gerak, seakan hembusan angin mengiringi sebuah cinta yang akan tersampaikan. Lampu kamar sudah di matikan. Di balik cahaya kamar yang remang-remang, Kaira sudah memakai gaun malam tanpa bra. Dengan wajah merah dan malu-malu, ekspresi seperti itu membuat Jay tidak bisa menahan lagi gairahnya yang sudah berada di puncak. Jay mulai jalan mendekat ke arah Kaira yang sudah duduk manis menunggunya. Jay menelan ludahnya, matanya menikmati lekuk tubuh Istrinya yang begitu sempurna. Suara kaki Jay terdengar begitu berirama. Jantung yang berdebar, seperti menambahkan nada.

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-02
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   13. Ingin Lagi

    Saat terbangun dari tidurnya di pagi hari, Kaira merasakan pinggangnya seperti cidera. Betapa buas dan tidak terkontrolnya Jay pada saat melakukannya dengan Kaira semalam. Jay menyadari kalau Kaira sudah terbangun dari mimpi indahnya. Jay mencium tengkuk Kaira dan Kaira merasakan sesuatu yang bergerak-gerak di pinggulnya."Apa yang akan aku katakan pada Jay? Aduhhhh, malunya aku!" batin Kaira. Kaira diam saja saat merasakan Jay sudah memberikan kode untuk mengulang lagi apa yang mereka lakukan semalam. Kaira pura-pura tidur kembali."Sayang, kenapa kau tidak memujiku?" tanya Jay dengan manja."Aduhhhhh... Apa aku memiliki Suami yang tidak tahu malu? Kenapa dia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa semalam?" batin Kaira."Sayang, aku tahu kau sudah bangun. Jadi, jawab aku! Apa aku hebat semalam?""Iya!" akhirnya Kaira menjawab

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   14. Berita Itu, Apa Benar?

    Meskipun dengan susah payah dan menahan nyeri di bagian ujung pahanya, Kaira tetap mengantar Jay ke bandara. Jay akan dinas paling cepat 2 hari dan paling lambat 10 hari. Pasangan yang baru saja di penuhi dengan cinta, harus terpisah oleh sebuah jarak. Saling percaya adalah sumber kekuatan yang pertama. Kaira di berikan cuty 3 hari oleh atasannya karena identitas Kaira sebagai Istri Jay masih di sembunyikan dan menjadi sebuah rahasia."Sayang, aku harus ke Prancis dulu baru ke Jepang.""Iya. Jangan lupa memberiku kabar dan jaga kesehatan," ucap Kaira sebelum Jay masuk ke ruang tunggu. Tuan dan Nyonya Alrecha menemani Kaira selama Jay dinas. Mereka memberikan perhatian pada Kaira bukan hanya sebatas menantu melainkan sudah seperti anak kandung. Kaira masih merasa canggung, tapi Nyonya

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04

Bab terbaru

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   95. Keluarga Kecil (Tamat)

    Sebuah kesepakatan akhirnya terjalin setelah Jay dan Loreta saling berjabat tangan. Rasya bisa menghela napasnya sedikit lega membiarkan Tuannya itu pergi bersama Loreta.Perjanjian itu akan terpenuhi setelah Loreta mempertemukan Jay dan Kaira. Lalu, Jay melepaskan Orthela untuk kembali ke negara asalnya.Perseteruan sudah cukup membuat kacau. Loreta tidak ingin semuanya berlanjut semakin jauh karena banyak hal yang terbengkalai karena masalah yang tidak juga kunjung selesai.Loreta membawa Jay pergi ke tempat pemakaman. Pria tersebut menyipitkan matanya heran sembari melirik curiga ke arah Loreta.“Apa yang kau rencanakan dengan membawaku ke sini?” tanya Jay. Bariton suara yang tegas itu, membuat sekujur tubuh Loreta merinding.“Anda jangan salah paham, Tuan. Saya membawa Anda ke sini bukan tanpa sebab,” ujar Loreta.Dari pandangan yang cukup jauh, terlihat dua orang sedang menghadap ke salah satu makam yang tidak asing. Jay berlari tidak sabar ingin segera memeluk wanita yang be

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   94. Di mana Istriku?

    "Jangan mendekat!" teriak Kaira. Rasanya cukup mengerikan. Kaira menjadi ketakutan. Ia berusaha pergi meski cukup sulit, tapi Orthela sudah lebih dulu memegang kendali kursi rodanya."Kenapa kau tkut? Bukankah aku sudah cukup membuatmu tenang? Kau bahkan sudah melihat bagaimana aku sangat menyesal," kata Orthela. Ia bahkan tidak merubah ekspresinya. Tetap terlihat sangat menyedihkan."Pergi! Aku memiliki keluargaku sendiri, Orthela. Aku tidak akan pernah pergi denganmu. Tidak akan pernah!" teriak Kaira."Bagaimana kalau Ziel sudah bersamaku? Apa kau tetap akan menolakku?""Apa? Kau menyandera Ziel? Orthela, dia tidak tahu apapun. Ziel msih anak-anak." Pada dasarnya, Kaira bukan wanita yang pandai mengumpat atau berkata kasar. Ia hanya berteriak meluapkan emosinya dengan kata-kata yang masih tertata dengan lembut."Aku tahu kalau kau akan menolakku. Maafkan

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   93. Pergilah Bersamaku!

    Tiga hari Kaira menghilang. Orang yang paling tertekan dan hampir gila adalah Jay. Jay yang tidak pernah menggunakan kekuasaannya, sekarang menekan semua orang untuk mencari Kaira sampai Kaira ditemukan. Nyonya Luna membawa Ziel pergi. Ziel yang tidak tahu apa-apa, tidak boleh terkecoh dengan keadaan yang ada. Orthela tidak memiliki niatan buruk. Racun yang sudah masuk ke dalam tubuh Kaira adalah buatan dari orangnya. Meski sudah mendapatkan penawar, tapi masih ada satu penawaran lagi yang harus hati-hati dan perlahan disuntikan ke dalam tubuh Kaira."Ini di mana?" gumam Kaira. Kaira terbangun dari tidurnya yang cukup panjang. Kepalanya terasa berdenyut dan berkunang-kunang. Tempat itu sangat asing, apalagi seseorang yang menatapnya."Kau sudah sadar? Syukurlah. Aku bisa mengembalikanmu tanpa rasa bersalah," ucap Orthela."Kau!" pekik Kaira."Jangan terlalu banyak gerak dan bicar

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   92. Menebus Kesalahan

    Kaira belum sadar setelah pengobatan. Tapi, kondisinya berangsur-angsur membaik. Tuan Alrecha dan Nyonya Luna, akhirnya mengetahui kalau keadaan sedang kacau saat ini. Keysana menemani Kaira sembari mengasuh Ziel. Rasya sibuk mengurus gugatan untuk Orthela dan Jay sekeluarga, mengurus pemakaman Grace karena keluarga Grace, semuanya sudah mengakhiri hidupnya sendiri."Grace, sejauh ini..." Jay terdiam dengan kedua matanya yang sembab. "Sejauh ini, aku tidak membencimu. Kau menunjukkan perubahan yang sangat besar. Sebagai rasa terima kasihku, aku akan merawat rumah terakhirmu," lanjutnya. Nyonya Luna mengusap-usap punggung Jay. Jay yang sedang bersimpuh menaburkan bunga di atas gundukan tanah yang masih basah, tangannya terus saja gemetar. Tuan Alrecha tidak banyak bicara. Ia cukup paham dengan perasaa

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   91. Kematian

    Jay masuk ke dalam rumah Orthela. Dia menggendong Grace yang sudah tiada. Tidak hanya itu, Paul yang datang berniat membawa Grace tapi dia malah menjadi sasaran utama kemarahan Jay. Jay menarik kerah kemeja yang Paul kenakan. Jay sudah membuat wajah dan tubuh Paul memar, terluka, berdarah, kesakitan, merintih dan memohon.Srek! Srek! Srek! Suara tubuh Paul yang diseret paksa membuat Delon, Orthela dan Loreta terperanjat kaget. Mata mereka terbelalak lebar. Lantai yang Jay lewati, dibanjiri oleh darah yang mengalir dari Paul dan juga Grace. Wajah Jay suram. Sorot matanya begitu tajam. Delon menelan salivanya karena baru kali ini dia melihat ekspresi iblis dari aura Jay. Jay yang ia kenal sebagai suami yang sangat lembut dan hangat tapi kali ini, ekspresinya begitu kejam.“Menarik!” ujar Jay

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   90. Penyesalan

    “Key, Rasya, aku titip Kaira dan Ziel,” ujar Jay.“Kau mau ke mana? Bukankah pengobatan Kaira hampir selesai?” tanya Keysana.“Ada sesuatu yang harus aku kerjakan. Setelah kembali nanti, aku sendiri yang akan menjelaskannya pada Kaira.” Rasya hanya diam saja. Jay meminta Rasya supaya tetap berada di rumah sakit untuk menjaga situasi di sana. Jay menggenggam erat surat dari Grace yang di dalamnya ternyata ada chip milik Orthela. Jay berfikir kalau ia tidak bisa sepenuhnya lepas tangan dalam masalah ini dan menyerahkannya pada Delon. Kenangan pahit Delon, tragedi, trauma, masih membekas jelas. Jay tidak ingin malah Delon yang terseret lebih dalam lagi. Langkah dan tindakan Jay cepat. Ia berharap kedatangannya jauh lebih dulu dibandingkan Delon di kediaman Orthela.“Delon, aku ber

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   89. Pengorbanan 2

    Brak!“Akh! Uhuk... Uhuk... Uhuk...” Grace memegang perutnya yang ditendang Orthela. Dari mulutnya, keluar darah segar karena ia tempental dan menabrak sisi meja.Plak! Plak! Ortela menarik rambut Grace. Ia menamparnya berkali-kali. Tapi tidak ada rintihan sakit atau permohonan untuk sekedar meminta ampun.“Meski kau sudah menghilangkan semua jejak, apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau sudah mengambilnya untuk sample?” gertak Orthela tanpa melepaskan rambut Grace.“Hahahaha... Aku juga sudah tahu akan berakhir seperti ini.”“Aku melepaskanmu, bukankah seharusnya kau membalas budi padaku?” Mata Orthela mendelik, menatap tajam seakan-akan ia akan menelan Grace hidup-hidup. Grace tidak merasa takut karena sejak awal, dia sudah siap.“Apa ini yang kau sebut sebagai kebebasan?&rd

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   88. Pengorbanan

    Jay dihubungi oleh rumah sakit untuk segera datang. Ia langsung bergegas, padahal ia baru saja menemukan cara untuk menemukan penawarnya. Hanya saja, Jay lebih mementingkan untuk datang dan mendengarkan apa ucapan Dr. Crombe.“Dokter sudah menunggumu,” ucap Keysana.“Aku langsung ke sana.” Jay langsung berlari dan menuju ruang Dr. Crombe. Ternyata tidak hanya ada Dr. Crombe saja, tapi ada Dr. Sansan.“Anda sudah datang, Tuan. Silahkan duduk!” pinta Dr. Crombe.“Apa ada sesuatu yang—““Anda tenang dulu. Silahkan Anda minum terlebih dahulu.” Dr. Sansan menenangkan Jay yang sangat gelisah. Di atas meja sudah ada sebuah obat. Jay tidak mengetahui obat apa itu. Ia tidak bisa berfikir jernih. Mungkin karena ia belum siap menerima apa yang akan ia dengar.“Se

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   87. Orthela dan Rencananya

    Grace kembali ke rumah Orthela. Alamat yang sudah Loreta berikan untuknya. Grace datang tanpa persiapan. Ia hanya datang dengan keyakinan sesuai alur yang akan Tuhan takdirkan.“Grace, bukankah ada satu minggu untukmu bebas?” tanya Loreta.“Tidak ada yang ingin aku nikmati,” jawab Grace. Tidak ada siapapun di rumah. Loreta, Paul dan juga Orthela pergi. Grace belum diberi tugas olehnya. Kesempatan bagi Grace untuk menemukan obat penawar. Ia tidak peduli kalau dirinya sedang dalam pengawasan atau Orthela sudah memasang jebakan.Tap... Tap... Tap... Kakinya melangkah cepat memasuki kamar Paul. Sebelum masuk ke dalam neraka, Grace sudah mengetahui keahlian setiap penghuninya. Di dalam kamar paul, Grace mulai mencari formula untuk menetralkan racun yang ada ditubuh Kaira. Grace men

DMCA.com Protection Status