Share

Bisikan Lembut

      Bertentangan dengan kebiasaanku yang suka melipir jika mumet sudah menyerang, hari ini aku tidak bermaksud singgah kemanapun untuk memberi ruang ketenangan di balik tempurung kepala, aku hanya ingin pulang saja.

“Aku pulang!” ucapku pada penghuni rumah yang mungkin sedang tidak di rumah.’”Selamat datang!” Suara parau Erika menyambut dari ruang tamu.

   Erika yang mengenakan piama duduk bersila di atas sofa berwarna hijau. Menarik perhatianku.

“Sejak kapan benda ini ada di sini?” tanyaku sembari berjalan ke ruang tamu.

    Erika tidak menjawab, dia malah menekan tombol remote dan mengganti saluran ke saluran internasional.

“Kamu juga memasang TV berbayar dengan saluran internasional?”

“Habisnya, rumah ini membosankan. Gak ada hiburan selain playstation.” Aku tidak menyadari keberadaan Dwi yang menjawab pertanyaan untuk Erika dari balik konter dapur.

   Bisa-bisany

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status