Share

41. Terlalu jujur

Zea hanya diam bak patung yang diberi nyawa, Zea tidak atau harus beraksi bagaimana mendengar ucapan panjang lebar Akas. Satu sisi Zea merasa sakit melihat Akas yang tersakiti, tapi disisi lain Zea juga merasa lega mendengar doa dan pengakuan Akas yang rela mengikhlaskannya ungu orang lain.

“Gue pergi dulu, lo juga harus cepet pulang biar suami lo nggak nyariin. Walaupun nggak bisa jadi pasangan, seenggaknya kita bisa jadi sahabat, Zea."

Zea masih terdiam, bahkan ketika Akas sudah benar-benar pergi dengan mobilnya.

Zea menatap sendu mobil Akas yang kian menghilang dari pandangannya.

“Lo bener-bener orang baik, Kas. Gue harap suatu saat nanti lo bisa nemuin cewek yang lebih baik daripada gue,” gumam Zea dengan doa yang begitu tulus untuk sang mantan kekasih.

Tidak ingin berlama-lama di pinggir jalan seorang diri, Zea memutuskan untuk mencari taksi yang bisa mengantarkannya pulang ke mansion Zibrano.

Taksi yang Zea inginkan sudah i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status