Share

40. Panas Dingin

********

“Nay, kamu bebas nggak sekarang?” Tanya Rayan setelah beberapa saat mereka hanya diam sambil berjalan beriringan menuju lift.

“Hmm.” Nayra menyahuti dengan malas.

“Kamu marah?”

“Nggak, kesel doang.” Jawab Nayra tanpa melihat ke arah Rayan dan mempercepat langkahnya, laki-laki itu dengan segera mengimbangi.

“Karena Papa gangguin kita ciuman?”

Mendengar pernyataan nyeleneh Rayan, Nayra menghentikan langkahnya, dia menatap kesal Rayan dengan wajah memerah menahan emosi.

“Kamu tuh, ya, ish.” Kesal Nayra menendang tulang kering Rayan, menyalurkan kekesalannya di sana. Nayra benar-benar tak mengerti dengan isi kepala Rayan saat ini.

“Aduh. Kok malah nendang, sih, Nay. . . .”

Rayan meringis ngilu sambil membungkuk untuk mengusap kakinya.

“Aku malu tahu, nggak, sih, Kak?" Jerit Nayra kesal sembari menghentakan kakinya dan berlalu meninggalkan Rayan yang masih meringis kesakitan. Dia yakin jika sekarang tulang kering Rayan pasti sudah membiru di balik celana panjangnya.

“Tunggu . . .
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status