Share

38. Tanpa Rasa Bersalah

*******

“Rayan?”

Hana refleks menoleh pada Nayra meminta penjelasan. Sementara Nayra menelan ludah–gelagapan.

“Itu, dia. . . .” Mata Nayra bergerak-gerak gelisah–memutar otak mencari jawaban. “Kucing. Aku punya kucing namanya Rayan. Aku nggak suka banget sama Kepala Rumah Sakit kita, makanya aku kasih nama dia Rayan.”

Nayra nyengir kaku. Sementara Bunda yang mendengar itu langsung menghunuskan tatapan tajam padanya seolah siap untuk menusuk Nayra.

“Eung. . . , Han. Kamu udah selesai belum makannya?” Nayra melirik makanan Hana sudah habis dengan tatapan tak enak hati.

Hana yang mengerti bahwa Nayra ingin dirinya keluar dari ruangan langsung membereskan sisa-sisa makanannya dan berpamitan untuk pergi.

Selepas kepergian Hana, Bunda langsung melayangkan pukulan gemas di lengan Nayra, membuatnya menjerit-jerit manja.

“Aww. Bun, ini namanya KDRT.” Protes Nayra sembari mengusap lengannya. Bunda hanya mendengus kesal, tak peduli dengan protes yang dilayangkan sang anak.

“Lagian, masa, menant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status