Home / Pernikahan / Mencintai Pacar Sahabatku / Gelisah Menunggu Kabar

Share

Gelisah Menunggu Kabar

Author: Linda Malik
last update Last Updated: 2024-08-26 10:30:01

Langkahnya tergesa-gesa turun menuju lantai dasar. Lalu buru-buru menyeberangi jalanan untuk mencapai hotel dimana Anggara berada.

Dia mencoba menghubungi Anggara, namun justru panggilan tak terhubung. Sepertinya ponsel Anggara dalam keadaan mati.

Meski ragu, Akira menghampiri meja resepsionis. Dan memintanya untuk menelpon kamar Anggara.

“Permisi apa boleh saya minta tolong?” Ucap Akira.

“Ada yang bisa kami bantu nona?” tanya pria yang menjadi resepsionis.

“Saya ingin menemui seseorang. Apa bisa tolong di hubungi ke nomor kamarnya. Namanya Septian Anggara?”

“Tuan Anggara? Tentu bisa nona, mohon di tunggu.” Pria itu menekan tombol pada telepon intercom, dan menghubungkannya ke kamar Anggara. Namun tak juga diangkat oleh sang pemilik kamar.

“Maaf nona, sepertinya tuan Anggara sedang sibuk, atau sedang tidak berada di kamarnya.” Jelas pria itu.

Akira kembali berpikir, apa dia tadi salah melihat? Sebenarnya bukanlah Anggara yang dilihatnya tadi?

“Jika nona ingin mengecek langsung, pelaya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ayu Widia Susanti
aaahhh mleyoott dengan perlakuan Anggara ke Akira .. gumuuuuzzz bangeeett
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Hubungan Yang Kembali Menghangat

    “Jangan pergi dulu, sayang. Tunggulah lagi sebentar, aku masih ingin melihatmu.” Bisik Anggara di depan daun telinga Akira. Hembusan nafas pemuda itu menggelitiknya, membuat Akira merasa sedikit tegang.Akira terdiam mencoba menormalkan detak jantungnya yang berdegup semakin cepat. Anggara pun sama, terdiam menikmati aroma parfum yang melekat di tubuh gadis itu, sembari menutup mata.Namun Akira tidak ingin larut dalam suasana yang menjebaknya pada rasa nyaman. Dengan sedikit meronta, Akira berusaha lepas dari pelukan Anggara.Hal yang tak terduga terjadi, saat hendak melepas pelukan Anggara, tiba-tiba dirinya tergelincir oleh permukaan lantai yang licin. Membuatnya jatuh, namun dengan sigap Anggara menangkap tubuhnya sebelum sejengkal lagi akan mendarat ke permukaan lantai. Tangan lebar Anggara berada di belakang kepala Akira agar kepala gadis itu tetap aman, tidak terbentur. Sementara tangannya yang lain melindungi punggung Akira dengan posisi melingkar. Kini wajah mereka berhadapa

    Last Updated : 2024-08-27
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Menghadapi Kemarahan Bustomo

    Anggara membiarkan gadis itu menikmati keinginannya, dia pun merasa senang karena merasa Akira telah menerimanya kembali.Namun Anggara ingin menjaga nama baik Akira, tentunya dengan kehadiran wanita ular itu yang sangat mengusik ketenangannya, membuatnya harus lebih waspada. Anggara tidak ingin membuat Akira malu di depan teman-temannya. Apalagi Ester sangat bar-bar, tidak pernah melihat situasi dan kondisi ketika hendak berbicara.Dia sudah hampir menemukan titik temu permasalahannya, tinggal bukti selanjutnya yang akan keluar beberapa hari lagi.Anggara melirik jam di layar ponselnya, masih sebelas malam. Namun dia ingin mengantar Akira ke kamar orang tuanya, dia ingin menjaga hubungan baik yang sudah terjalin antara dia dan Lidiya. Tak ingin Lidiya menganggapnya lelaki yang merusak anak gadisnya dengan tidur sekamar dengan Akira, meskipun tak melakukan hal yang tak pantas.“Sayang, aku antar sekarang ya? Bukankah besok kamu harus bangun pagi?” Tanya Anggara, dia tak dapat melihat

    Last Updated : 2024-08-27
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Bercerita ke Lidiya

    “Terima kasih banyak ya nak. Ibu percaya kamu sudah menjaga anak ibu. Terima kasih juga oleh-olehnya. Titip salam untuk mamamu.” Ucap Lidiya sembari tersenyum ramah.Seketika senyum merekah di bibir Anggara. Senyum yang jarang terlihat, namun kini diperlihatkan pada ibu dari gadis yang dicintai.“Baik Bu, nanti saya sampaikan salam ibu pada mama. Saya pamit dulu, selamat malam.” Pamit Anggara lalu melangkah meninggalkan wanita paruh baya itu dengan hati yang berbunga-bunga.Lidiya kembali ke kamar, menghampiri anak gadisnya yang kini duduk di tepi ranjang, sedangkan Bustomo masih berada di kamar mandi.“Lena, tadi keluar kok gak bilang ke ibu?” Tanya Lidiya pada putrinya.“Ibu dan ayah sudah tidur, Lena takut mengganggu. Maaf ya Bu, Lena sudah bikin ibu khawatir dan membuat ayah marah.” Ucap Akira meminta maaf dengan tulus. Jika tahu akhirnya membuat ayahnya marah tentu ia tidak akan mengulur-ulur waktu selama berada di kamar Anggara. Hatinya terlalu nyaman untuk meninggalkan Anggara.

    Last Updated : 2024-08-28
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Berkenalan dengan Calon Papa Mertua

    Pagi itu, Anggara sengaja bangun lebih pagi. Dia sudah tampil dengan baju formalnya, setelan jas hitam dan kemeja lengkap dengan dasi. Nantinya dia akan pergi ke kantor bersama papanya. Namun sebelum pergi, Anggara ingin mengantar kepergian Akira.Anggara melangkah keluar dari kamarnya. Niatnya ingin bertemu Akira meskipun nantinya harus menghadapi ayah Akira yang pemarah.Namun hal itu tak menyurutkan niatnya untuk bertemu dengan gadis yang dicintainya.Sebelumnya, pagi-pagi sekali Anggara sudah mengirim pesan singkat ke Akira, namun gadis itu tak kunjung membalasnya.Anggara berjalan kaki menaiki tangga ke lantai tiga, tatapan wanita yang menunggu di meja resepsionis tampak terpukau melihat penampilan Anggara. Dia sangat ingat, pemuda yang pertama kali ia lihat dengan jaket dan helm Go-Jek. Ternyata hanya samaran saja. Lihatlah sekarang Anggara dengan setelan formal, tidak ada satu wanita pun yang mampu menolak pesona dari Septian Anggara.Namun wanita itu sangat kecewa karena pemu

    Last Updated : 2024-08-28
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Menunjukkan Bukti Rekaman

    Akira meraih tangan Ruth dan menciumnya. Namun respon Ruth malah memeluk Akira.“Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya, nanti suruh Anggara buat antar kamu main ke rumah Tante.” Bisik Ruth pada Akira.Akira meresponnya dengan mengangguk.“Baiklah Tante ke kamar dulu. Salam buat orang tuamu.” lanjut Ruth, sembari mengurai pelukannya.“Baik Tante.” Jawab Akira. Kini giliran Akira berhadapan dengan Baskoro yang kaku.Dia mengulurkan tangan untuk meraih tangan Baskoro, Ruth sebenarnya agak cemas terhadap respon suaminya. Namun hal tak terduga, Baskoro menyambut uluran tangan Akira.Awal yang bagus untuk kelangsungan hubungan Anggara dan Akira.Anggara kembali mengantar Akira kembali ke kamarnya. Rencananya sudah berhasil untuk mempertemukan Akira dengan papanya.Dia tak perlu bertanya tentang tanggapan orang tuanya tentang gadis yang dia bawa, tentunya Anggara sudah melihatnya langsung jika papanya merespon baik.“Sayang, jangan lupa kirim kabar ke aku. Tolong balas pesanku.” Ucap Anggara semb

    Last Updated : 2024-08-29
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Rencana Perjalanan Bisnis ke Jepang

    Anggara melirik ke arah pak Beni sesaat, dia belum pernah melakukan perjalanan jauh. Apalagi perjalanan itu nantinya berhubungan dengan urusan bisnis.Pak Beni mengangguk untuk mengisyaratkan agar menerima tawaran tersebut, tentunya itu hal yang baik. Karena penawaran mister Hiro begitu menjanjikan. Sama seperti sebelumnya, Baskoro selalu menerima tawaran dari klien penting kalau sekiranya menguntungkan untuk perusahaannya.“Baiklah, nanti saya sampaikan kepada papa tentang tawaran mister. Tentunya kami tidak akan mengecewakan mister.” Ucap Anggara akhirnya.Beberapa pelayan memasuki ruangan itu, membawa beberapa menu santap makan siang. Menatanya dengan rapi di meja besar yang sudah tersedia di sana.“Ayo, silahkan makan.” Mister Hiro mengajak Anggara dan Beni untuk mulai menikmati makan siang.Anggara telah berhasil menjalani pertemuan kali ini, mister Hiro salut akan kecerdasan yang dimiliki oleh putra Baskoro. Di usia yang masih dua puluh tahun, namun mampu mengimbangi obrolan-obr

    Last Updated : 2024-08-29
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kepulangan dari Jepang

    Selama Anggara berada di Jepang, Akira melakukan aktivitasnya seperti biasa. Sepulang sekolah, kadang berkunjung ke rumah Dany dan Bayu. Akira mempunyai beberapa teman di sekolahnya, namun tidak ada teman sedekat dirinya dengan Dany.Sementara itu Bayu memutuskan untuk bekerja di perusahaan Anggara Widjaja. Atas bantuan Anggara, meskipun pendidikannya tak memenuhi syarat menjadi pegawai di sana. Bayu menjadi content marketing, sesuai dengan keahlian yang dia miliki.Mereka berdua menghuni rumah lama Bayu. Terkadang Bu Yeni datang menjenguk putrinya, untuk memantau kondisi Dany yang tengah hamil.Usia kandungannya sudah menginjak tiga bulan, Dany sudah tidak mengalami mual yang berlebihan. Semenjak tinggal serumah dengan suami, nafsu makannya bertambah. Mungkin itu sudah menjadi keinginan sang jabang bayi, untuk berada di dekat papanya.Hari itu Akira mengunjungi rumah Bayu. Menemukan hanya Dany yang berada di rumah besar berlantai dua. Dany tampak senang dengan kedatangan sahabatnya.

    Last Updated : 2024-08-30
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pelukan Melepas Rindu

    Akira menutup kembali gorden, dan bersiap untuk membuka pintu dengan hati berdebar tak menentu.Pintu terbuka dan senyum Anggara menyambutnya. Sungguh membuat hati Akira meleleh. Akira berhamburan memeluk Anggara, dia sudah tidak peduli dengan masalah mereka yang belum menemukan solusi.Akira sangat mencintai pemuda itu, cinta pertamanya. Dia begitu merindukan Anggara.Anggara senang melihat respon gadis itu, dia membalas pelukan Akira dengan senyum merekah. Menghirup aroma puncak kepala gadis itu, aroma yang selalu ia rindukan setiap waktu.“Maaf, sayang. Terlalu lama aku pergi.” Ujar Anggara dengan lembut.Akira terdiam tak menjawab. Tempat yang begitu nyaman untuknya bersandar adalah di dada Anggara. Dia bisa mendengar detak jantung pemuda itu. Dia bisa menghirup aroma parfum maskulin Anggara, yang selalu dia rindukan.Anggara mencium sekilas dahi Akira, lalu kembali meletakkan dagunya di puncak kepala Akira.Membiarkan posisi itu hingga beberapa menit. Tangannya terulur untuk memb

    Last Updated : 2024-08-30

Latest chapter

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Akhir Bahagia

    Baskoro tak berniat melanjutkan perkaranya di meja hijau. Tentunya atas saran dari Anggara dan Akira. Meski Ester begitu jahat, namun Akira sangat mengasihi anak perempuan dari wanita itu. Alea masih terlalu kecil untuk bisa menanggung hasil dari perbuatan ibunya. Entah apa jadinya Alea, jika Baskoro masih mencoba menuntut Ester dan Yosi. Tentunya itu hal yang mudah bagi Baskoro yang ingin memberi hukuman terhadap orang yang telah menjebak putranya. Bukti sudah lengkap, dan siap untuk menjerat Ester dalam jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya. Namun Akira selalu menyatakan jika dirinya merasa kasihan pada Alea yang nantinya ditinggal oleh kedua orang tuanya jika nantinya harus dipenjara. Sungguh Akira tidak bisa membayangkan nasib anak itu. Akira sendiri sudah mengalami kehilangan kedua orang tuanya di usianya yang ke 17 tahun. Dan dia mampu melewatinya, berkat kehadiran Anggara yang selalu menjaga dan menemani. Namun bisakah anak sekecil Alea hidup tanpa kedua

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Calon Istri di Masa Depan

    Kini Akira bersimpuh di depan pusara ayah dan ibu. Anggara terus memeluk bahu kekasihnya.Baskoro dan Ruth menghampiri keberadaan mereka.“Nak Akira, mama ikut berduka cita. Jika kamu ingin bercerita, mama siap menjadi tempat ceritamu. Kamu anak yang baik, pasti ayah dan ibumu sangat bangga.” Ruth mengusap lembut bahu Akira.“Terima kasih Tante. Maaf jika selama ini saya merepotkan keluarga Tante dan Anggara.” Ucapnya tulus. Ya, selama ini memang Anggara yang mengeluarkan biaya rumah sakit dan biaya pemakaman untuk kedua orang tuanya. Bahkan Anggara sudah menempatkan orang tuanya di pemakaman elit.“Tidak masalah, nak. Bahkan jika kamu membutuhkan sesuatu tolong sampaikan pada mama atau Anggara. Kami siap untuk membantu. Tolong jangan segan untuk bercerita pada kami. Ya sudah, mama pulang dulu, nanti mampirlah ke rumah, sayang.” Ujar Ruth menghibur.Akira mengangguk samar, dia mencium tangan Ruth namun wanita itu membalas memeluknya.Akira begitu merindukan sosok ibunya, hingga dia l

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kehilangan yang Kedua Kalinya

    Ternyata ucapannya memang didengar oleh Lidiya, secara perlahan mata Lidiya terbuka dengan jemari yang mulai bergerak. Menandakan jika wanita itu sudah sadar dari tidur panjangnya.Akira begitu senang hingga memeluk tubuh wanita yang telah melahirkannya itu.“Ibu terima kasih sudah mendengar Lena.” Ucap Akira bahagia.Lidiya masih merasa lemah, sangat lemah hingga ingin mengucapkan sesuatu pun dia tak berdaya.Anggara menangkap gerakan lemah itu, hingga akhirnya dia membantu Lidiya untuk melepas masker oksigennya.“Ibu mau bicara sesuatu?” Tanya Anggara, dijawab dengan anggukan lemah Lidiya.“Lena, dimana ayah nak?” Suara Lidiya terdengar lirih dan sangat kecil. Dia bisa melihat wajah sedih putrinya. Namun dia ingin memastikan keadaan suaminya.“Ayah sudah di surga, Bu.” Akira menjawab dengan suara gemetar menahan tangis. Dia tidak ingin membuat ibunya sedih, namun dia tidak bisa untuk berbohong.Lidiya begitu terkejut hingga nafasnya kembali tersengal. Anggara panik dan segera memasa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pemakaman Sang Ayah

    Anggara menuntun langkah Akira untuk bisa melihat ibunya dalam jarak lebih dekat.“Ibu, bangun Bu. Ini Lena sudah datang Bu.” Ucap Akira berbisik, dia tidak ingin mengganggu istirahat ibunya. Diraihnya tangan lemah yang terkulai itu dalam genggamannya.“Ibu pasti bisa melewati ini semua. Lena akan terus di sini jaga ibu. Tolong bangun Bu.” Ucap Akira lirih dengan air mata terus menetes tanpa henti.Anggara berdiri di belakang Akira, mengusap lembut bahu Akira. Seakan ingin berbagi kekuatan.*****Lidiya masih terbaring koma, kini dia sudah dipindahkan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Tentunya atas saran Anggara, dan Anggara yang menanggung semua biaya perawatan, termasuk biaya pemakaman Bustomo.Pagi ini sangat cerah, namun hati Akira diliputi kabut mendung mengawal kepergian ayahnya menuju tempat peristirahatan terakhir.Dany dan Bayu sudah berada di tempat pemakaman. Yeni dan Handoko juga turut hadir. Begitu pun Ruth dan Baskoro, Anggara sudah menceritakan pada mamanya. Dan ent

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kenyataan Pahit

    “Keluarga atas nama pasien Bustomo?” Ucap suster itu sembari mengedarkan pandangan. “Saya sus, saya keluarga Bustomo.” Tio melangkah semakin mendekati suster itu. “Maaf saya harus menyampaikan kabar ini.” Suster terlihat menarik nafas panjang. Tentunya membuat Tio berfirasat buruk akan kabar yang akan disampaikan. “Ada apa sus? Bagaimana keadaan kakak saya dan istrinya?” Ucap Tio terbata, dia berusaha menguatkan hati untuk menerima apapun kabar yang akan disampaikan oleh suster. “Pasien atas nama Bustomo tidak bisa diselamatkan.” Seperti mendengar petir di siang bolong, kabar itu membuat Tio syok. Matanya berkaca-kaca, hingga tubuhnya gemetar menahan kesedihan yang mendalam. “Apa benar sus? Apa saya tidak salah dengar?” Ucap Tio mencoba tidak mempercayai pendengarannya. “Mohon maaf, apa yang saya sampaikan tadi benar adanya. Pasien atas nama Bustomo tidak bisa terselamatkan. Bapak yang sabar.” Ulang suster itu dengan raut sedih. Tak hanya sekali ia menghadapi suasana pilu seper

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Menemui Orang Tua Akira

    Mata Anggara melotot sempurna. Dia sangat terkejut mendengar berita itu. Sungguh dia pun ingin segera ke rumah sakit tempat ibu dan ayah Akira dirawat.“Baiklah kita siap-siap sekarang.” Anggara segera bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke salah satu rumah sakit di Bogor. Sambil menunggu Akira menyelesaikan acara mandinya, Anggara menelpon pak Yanto untuk segera mengirim mobilnya ke rumah Akira. Dia mengirimkan titik lokasi alamat rumah Akira pada supirnya.Anggara hanya mencuci mukanya, lalu mengganti bajunya dengan kaos hitam polos dan celana jeans panjang.Kini dia tengah menunggu di halaman rumah, hingga tak lama Yanto datang dengan mobilnya. Anggara segera menghampiri.“Pak, nanti bapak pulang dengan taksi.” Anggara memberi beberapa lembar uang pada Yanto. Lalu kembali memasuki rumah untuk mencari keberadaan kekasihnya. Tanpa mengetuk pintu kamar, Anggara segera membuka pintu yang tak terkunci.“Sudah? Ayo kita berangkat sekarang.” Ajak Anggara, sebenarnya dia tidak tega m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kabar Mengejutkan

    “Ya, Yosi tentu kamu ingat. Dia yang sudah menjemput kita di bandara saat kita mengantar Dany menemui Bayu.” Jelas Anggara mencoba mengingatkan Akira.“Saat aku mengunjungi rumah wanita itu, Yosi berada di sana. Dan aku selalu mengikuti gerak-geriknya. Sepertinya Yosi dan wanita itu mempunyai hubungan. Namun ini hanya dugaanku saja.” Jelas Anggara.Kini Akira bingung untuk merespon seperti apa. Dalam hati dia merasa senang akan kabar baik itu. Namun dia juga merasa kasihan terhadap anak perempuan yang memanggil Anggara dengan sebutan papa. Kemungkinan anak itu hanya tahu jika Anggara adalah ayahnya.Bagaimana jika kenyataannya bukan?“Sayang? Kok diam? Kamu percaya kan sama aku? Besok aku akan menemui papa, dan nantinya hasil tes DNA itu akan aku jadikan bukti untuk pengajuan pembatalan nikah. Aku juga sudah mempunyai bukti rekaman ketika Yosi berada bersama wanita itu.” Diraihnya tangan Akira, menggenggam jemari gadis itu, dimana masih terpasang cincin berlian pemberiannya. Anggara m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Penjelasan Anggara

    Anggara melangkah menuju dapur, memindahkan bubur ayam di sebuah mangkok. Lalu membawanya masuk ke kamar. Mendapati Akira tengah berbaring namun matanya menatap kosong ke arah langit-langit kamar.“Sayang kita makan dulu, habis itu minum obat.” Ucapnya sembari menyendok bubur berisi kuah dan potongan daging ayam itu. Dan mengarahkannya ke mulut Akira. Meski awalnya menolak, namun Anggara terus memaksanya. Akira tidak bisa meminum obatnya dalam keadaan perut kosong.Akira menerima makanan itu hingga beberapa suap. Suapan berikutnya, Akira menolak. Anggara tak memaksanya lagi, kini dia meraih obat yang terbungkus dalam plastik. Mengeluarkannya satu tablet lalu mengambil gelas berisi air putih. Membantu Akira untuk meminum obatnya.Anggara segera menyelimuti tubuh kekasihnya. Sesekali meletakkan telapak tangannya di dahi Akira untuk memastikan suhu tubuhnya.Menggenggam tangan Akira yang terkulai di sisi tubuhnya. Menatap wajah pucat Akira dengan rasa cemas.Dia tidak akan mengatakan apa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Mencari Akira

    Anggara terpaksa meraih Alea dari pangkuan Ester. Meskipun dia tahu Alea bukanlah anaknya, namun dia merasa kasihan melihat wajah kecil itu menangis terisak.Sekilas Anggara melihat ke belakang, ke arah dimana Akira duduk. Mendapati tempat duduk itu sudah kosong. Mencari keberadaan Akira di sekeliling ruangan itu, namun tak juga mendapati sosok Akira di sana.Anggara memutuskan untuk memulangkan Ester dan anaknya agar tak mengganggu suasana orang-orang yang sedang berkunjung ke restoran. Dia tahu kini mereka menjadi pusat perhatian.Anggara segera melangkah menuju kasir, membayar makanan yang sudah terlanjur dipesan namun belum dimakan.Lalu segera melangkah keluar dari restoran, diikuti oleh Ester yang tersenyum puas. Dia berpikir rencananya telah berhasil menaklukan hati Anggara. Kini dia bisa mendapatkan Anggara kembali, menikmati kekayaan sang papa mertua. Ester pun melenggang tanpa menghiraukan tatapan orang-orang di sana.Anggara memesan sebuah taksi, lalu menyuruh Ester untuk d

DMCA.com Protection Status