Share

Mencintai Dalam Luka
Mencintai Dalam Luka
Penulis: Ivanka

Bab 1

Pesta ulang tahun putra mahkota di lingkaran sosial ibu kota, Clayton, diadakan di tepi Bendungan Kariba. Banyak orang dari kalangan elite yang menghadiri acara itu. Ketika aku tiba, seorang selebriti baru, Lulu, sedang bermanja-manja di pelukan Clayton.

Clayton duduk santai dengan satu tangan yang memegang gelas anggur dan tangan lainnya melingkar di pinggang ramping Lulu. Lulu memandangku dengan tatapan meremehkan. "Siapa ini? Sepertinya aku belum pernah ngelihat dia sebelumnya."

"Cuma sekretaris, abaikan saja."

Ya, aku hanyalah seorang sekretaris di bawah perusahaan Clayton, jelas tidak cocok berada di lingkungan pergaulan ini. Kalau bukan karena "menempel" pada Clayton, aku juga tidak akan punya kesempatan bertemu dengan para pengusaha top di sini.

Clayton tersenyum lagi, "Cuma mainan."

Aku tidak membantah. Selama tiga tahun, dia tidak pernah mengakui aku sebagai pacarnya, bahkan menyebutku sebagai kekasih simpanan saja dia enggan.

Dia berkata, "Vanessa itu memang begini. Mau diperlakukan sampai gimana pun, dia nggak akan pernah meninggalkanku."

Orang-orang di sekitarnya mulai mencemooh.

Lulu menutup mulutnya sambil tertawa, lalu memeluk manja ke arah Clayton, "Pak Clayton, dia suka sama kamu ya? Kenapa kamu nggak ngasih dia kesempatan untuk jadi pacar resmi?"

Clayton mengangkat alis, lalu memandangku. Kemudian, dia mengambil tasku yang berada di samping dan melemparkannya ke bendungan sambil berkata, "Kalau Vanessa berani melompat dan ngambilin tas itu untukku, hari ini aku akan mengakuinya sebagai pacarku."

Begitu Clayton selesai bicara, aku langsung berlari dan melompat ke air.

Gelangku, gelangku ....

Di belakangku, terdengar gelak tawa yang riuh. "Apa-apaan ini? Dia bisa berenang nggak? Demi sebuah status, dia rela mengorbankan nyawanya sendiri. Hahahaha ...."

"Kamu nggak paham, 'kan? Ini bendungan pribadi, airnya nggak terlalu dalam. Lagian, kita semua di sini, masa iya kita biarin dia tenggelam?"

"Dari sini kelihatan, Vanessa memang penuh perhitungan. Tapi, tindakannya ini terlalu memalukan."

Di tengah suara-suara ejekan itu, aku tidak memperhatikan Clayton. Raut wajahnya saat itu berubah menjadi panik dan bingung. Dia mengulurkan tangan, seolah-olah ingin meraih pergelangan tanganku, tapi sudah terlambat.

....

Aku menahan napas dan menyelam lebih dalam ke dasar bendungan. Saat keluar rumah hari ini, aku sengaja memasukkan gelang itu ke dalam tas, jadi aku harus mengambilnya.

Orang-orang bilang aku adalah orang yang paling "nempel" di sisi Clayton. Padahal cuma seorang sekretaris, tapi bermimpi muluk mau jadi istri sah. Namun tidak ada yang tahu, tidak ada sehari pun selama tiga tahun ini aku tidak ingin pergi dari sisinya.

Saat menyelam lebih dalam, aku langsung melihat gelang itu terlepas dari tas dan terbelah menjadi dua. Aku tersenyum tipis. Ternyata benar-benar pecah. Aku mengulurkan tangan meraih dua pecahan gelang itu.

Namun, ketika aku berbalik untuk berenang kembali, kakiku tersangkut pada rumput air yang berduri. Aku menariknya dengan kuat dan pahaku langsung terluka dengan goresan yang mengeluarkan darah segar.

Aku tersenyum samar. Selama bisa mendapatkan gelang yang hancur itu, rasa sakit ini tidak berarti apa-apa. Aku menahan rasa sakit sambil menggigit bibiku dan berenang kembali ke tepi dengan sekuat tenaga.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status