Home / Romansa / Menantu Paling Berkuasa. / Bab 3: Tidak pulang

Share

Bab 3: Tidak pulang

Author: Lucky Star
last update Last Updated: 2024-08-10 01:44:01

“Dasar pria mesum tidak tahu diri!” ucap gadis yang dikira “Stella” setelah menampar Rocky karena sudah kurang ajar.

“Maaf, aku terlalu bersemangat, membuatku salah orang … aku kira kamu Stella, temanku,” jelas Rocky sambil mengelus bekas tamparan yang meninggalkan rasa panas.

“Modus! Aku Vinny, bukan Stella.! Dasar pria gila!” jawabnya .

Dengan perasaan bersalah, Rocky hanya bisa menatap kepergian Vinny, tidak pernah disangka, dia bisa bertemu dengan orang yang mirip dengan kekasih yang pernah dia cintai, “Apa kamu punya kembaran Stella? Orang itu begitu mirip dengan kamu,”

Stella adalah kekasih Rocky dimasa lalu, mereka adalah pasangan serasi dan banyak orang yang iri pada kemesraan dan kecocokan mereka berdua. Namun, nasib baik tidak berpihak pada hubungan mereka, Stella meninggal dalam kecelakaan, ketika dalam perjalanan berangkat kerja di pabrik kosmetik.

Semua orang menyalahkan Rocky dan sampai-sampai dia dipenjarakan karena dituduh penyebab kematian Stella.

“Seandainya saat itu, kau mau aku hantar ke tempat kerja … mungkin, sekarang masih bersama, dan hidup bahagia dengan anak-anak kita,” gumam Rocky kemudian masuk kembali ke dalam mobil.

Baru beberapa meter, Rocky menghentikan taksi yang dia tumpangi. “Kalian mengikuti-ku?” teriak Rocky setelah keluar dari mobil.

“Maaf Tuan, saya hanya menjalankan perintah,” balas Martin, membuat Rocky menghela napas panjang.

“Kita tidak saling kenal, jadi … tolong jangan ganggu ketenanganku,” pinta Rocky.

“Anda adalah Tuan muda kami, jadi …”

“Sudah berulangkali aku berkata; Aku bukan Tuan muda kalian! Apa kalian ingin aku laporkan pada polisi dengan pasal hak asasi?!” potong Rocky membuat mereka bergidik ngeri.

Saat hendak pergi, Rocky kembali dengan berkata “Jika aku Tuan muda kalian? Bisakah aku mendapat sedikit uang untuk ongkos pulang?”

Dengan tangan gemetar, pria setengah baya itu memberikan uang cash 10 dollar pada Rocky.

“Bagus, kau sedikit patuh, mungkin kalau aku bukan orang yang kau anggap (Tuan muda) … tidak akan. sepatuh ini,” ucap Rocky setelah mengambil uang dari tangan pria tersebut.

“Orang kaya memang suka seenaknya,” lanjut Rocky kemudian pergi.

“Tuan Martin, sepertinya terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan pada Tuan muda,” ucap pria berbadan kekar.

Plak!!!

“Dasar bodoh! kau bilang tidak meng-enakkan? Kau pikir hidup dalam bui itu enak dan menyenangkan?!” balas Martin setelah menampar pria kekar itu,

“Kita harus bisa membujuk Tuan muda, kalau tidak … kita akan kehilangan jaminan hidup damai di masa depan!”

“Maaf Tuan Martin, aku tidak tahu,” balas pria badan kekar, kemudian masuk ke dalam mobil dan melaju pergi.

***

Malam pun tiba, Rocky masih berada diatas jembatan tempat dia bertemu dengan Selly dan tempat di mana awal mimpi buruk terulang lagi.

dengan sebotol minuman dia hanya bisa menatap gemerlap lampu desa tempat ia dibesarkan.

“Seandainya ayah masih hidup, aku tidak akan se-kesepian ini,” gumam Rocky kemudian meneguk bir yang dia pegang.

“Tuan …” 

“Hadeh, kamu lagi, kamu lagi,” tutur Rocky setelah menoleh, seakan-akan dia sudah bosan bertemu dengan Martin dan ingin memakan pria tua itu hidup-hidup.

“Tuan jangan marah dulu, saya hanya ingin menyampaikan sesuatu dari Nyonya  …,” balas Martin mencoba menghentikan amarah Rocky yang hampir memuncak.

“Ada apa? katakan sekarang sebelum aku berubah pikiran,” ucap Rocky setelah menghela napas dan memejamkan mata.

Martin menceritakan tentang kesunyian dan kesendirian Levya setelah kepergian putra satu-satunya. Namun, cerita itu dihentikan oleh Rocky dengan ucapan. “Cerita palsu! katakan saja inti dari niatmu mengikuti ku,” 

“Em, begini Tuan … Bukankah Anda ingin mengetahui dalang dibalik penculikan Tuan muda saat masih kecil?” tanya Martin kemudian memberikan tawaran yang sangat menggiurkan dengan kembali pada keluarga Trump.

“Apa maksudmu memberikan tawaran itu, dan bagaimana kamu tahu masalah pribadiku?!” tanya Rocky dengan tatapan mata elang.

“Itu bukan hal sulit untuk mencari tahu,” jawab Martin dengan santai. Namun membuat Rocky semakin murka karena masalah pribadi di campuri oleh orang lain.

“Apa kau sudah bosan hidup?! beraninya kau mengulik urusan dalam hidupku …!” Rocky menarik kerah baju pria setengah baya tersebut.

“Tuan, bukan maksudku mencampuri urusanmu, tetapi, ini juga perintah dari Nyonya Levya,” balas Martin ketakutan melihat kemurkaan dari pemuda itu.

“Apa saja yang kamu ketahui, tentangku?” tanya Rocky setelah melepas genggaman pada kerah baju si pria setengah baya.

“Tiada Tuan, ha—hanya itu,” jawab Martin tergagap bergidik ngeri.

“Baiklah, permainan akan segera dimulai, aku ikuti permainanmu, wanita tua,” ucap Rocky kemudian meneguk bir yang dia ambil dari sisi jembatan.

“Aku tidak tahu lagi, permainan macam apa ini, tetapi, aku akan mengikuti arah permainan ini,” batin Rocky merasa kalau si ibu sedang mempermainkan drama dalam hidupnya, sampai-sampai masalah penculikan dan dia masuk kedalam dunia gelap pun tahu,

Rocky di bawa pulang ke Santira Barat, karena Martin belum tahu dimana tempat tinggal Rocky saat ini, alternatif utama tetap dibawa ke hotel Trump.

Setibanya di hotel, Rocky langsung dibaringkan kasur empuk dia tidak berdaya karena terlalu banyak minum, minuman beralkohol.

Ketika hendak di tinggal Martin, dia mengigau “Ma, tolong Rocky, Rocky sendiri di sini, maafkan Rocky karena sudah bandel, tidak menurut dengan apa yang dikatakan Mama,” gumam Rocky kemudian dia membuka mata lalu memuntahkan semua isi perut karena sudah teramat penuh.

Dalam pandangan mata kabur, dia melihat Martin seperti ayah angkat yang datang untuk menolongnya seperti saat masih kecil, “Ayah, apa kau datang untuk menjemputku?” tanya Rocky dengan mata berkaca-kaca.

“Aku sudah bersalah padamu, maafkan aku,” lanjut Rocky. Namun, semua itu hilang disaat kepala terasa pusing hingga membuat dia kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk, tetapi, masih terus memanggil “Ayah.”

***

Rumah terasa sepi tanpa Rocky, kedua mertua yang apa-apa mengomel dan memarahinya merasa heran, karena orang yang dianggap menantu sampah enggak berguna, tidak seperti biasanya bahkan pulang pun selalu tepat waktu.

“Ma, Rocky kemana? Kok tiada di dapur,” tanya Selly penasaran,

“Mana Mama tahu, Mama kan bukan bodyguard dia,” jawab Sindy dengan nada malas,

“Mam, aku serius … dari tadi aku tidak melihat Rocky!” Selly berucap dengan tegas, membuat si ibu yang sedari tadi tadi membaca majalah pun bergegas menutupnya, kemudian menjawab dengan tegas pula, “Mama benar-benar-benar tidak tahu! apa kamu puas?!”

“Eh, mau kemana?”

“Cari Rocky,” jawab Selly.

“Untuk apa? Bukankah lebih baik kalau dia tidak pulang, kan kamu bisa terbebas dari pria sampah itu kemudian mencari lelaki yang lebih kaya dan lebih mapan dari dia,” ucap Sindy membuat sang putri menghela napas malas 

“Apa yang mama ucapkan, sampai kapanpun aku tidak akan meminta cerai dari Rocky!” jawab Selly malas.

“Otakmu sudah gesrek atau bagaimana?! kau itu masih muda dan cantik, apa yang membuatmu mempertahankan pria sampah seperti Rocky?!”

“Mam, biarpun Rocky pria sampah di mata mama, tetapi dia baik, dan tidak pernah membantah disaat aku sedang memarahinya, dia tetap setia menyiapkan ku makan malam disaat aku pulang lembur, dan satu lagi …, kalau aku menceraikan dia, itu tiada bedanya aku dengan barang bekas, di mana tempat barang bekas yang sudah tidak terpakai? Di tempat sampah, Ma!” tutur Selly membungkam mulut si ibu yang selalu memandang rendah suaminya.

“Aku mau cari Rocky, dengan atau tanpa izin mama,” ucap Selly kemudian pergi meninggalkan Sindy yang masih terpaku mencerna ucapan putri tercinta.

Related chapters

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 4 : Malu-malu kucing 

    Waktu sudah siang Rocky terbangun, Namun, tatapan mata tertuju pada langit-langit yang asing di benaknya.Ketika beranjak dari tempat tidur, dia tersadar akan sesuatu yaitu kasur empuk dan nyaman membuat dia bertanya-tanya siapa yang menculiknya setelah dewasa.“Tuan, anda sudah bangun, maaf membawamu ke sini tanpa meminta izin terlebih dahulu,” sapa Martin membuat Rocky mengangkat alis sebelah.“Apa kau mengganti pakaianku?” tanya Rocky kemudian memijit pelipis karena masih merasa sedikit pusing.“Kau semalam terlalu banyak minum, jadi, pakaianmu kotor karena terkena …”“Ya, aku paham, sekarang carikan lagi pakaianku semalam, aku harus segera pulang,” pangkas Rocky kemudian membatin “Biarpun tiada yang mengkhawatirkan aku,”“Tapi Tuan, pakaian Anda, masih di cuci oleh staf kebersihan hotel,” balas Martin dengan nada menundukkan kepala merasa takut terkena semprong dari Rocky.“Hadeh! carikan lagi yang sama dengan pakaian ku, dengan harga yang lebih murah dari itu,” Martin pun bergeg

    Last Updated : 2024-08-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 5: Kejahatan terang-terangan

    “Aku makan di dapur, maaf mengganggu selera makan kalian, selamat makan,” ucap Rocky kemudian bergegas pergi ke dapur.***Siang sudah berganti malam, Rocky duduk termenung di bangku taman, hembusan angin malam membuat hati dan pikiran terasa lebih tenang.Dia teringat masa-masa indah bersama dengan ayah angkat, dari mancing ikan di sungai bahkan sampai mandi hujan bersama.“Ayah, apa kamu melihat aku dari surga, aku sangat merindukanmu, aku sekarang sudah beristri biarpun dalam status suami kontrak,” gumam Rocky sambil menatap langit bulan sabit yang terlihat indah di angkasa.“Aku harus maju, tidak bisa seperti ini terus, tetapi … kehidupan ku sangat sulit saat ini, apakah aku bisa bangkit sendirian tanpa bantuan siapa-siapa?” gumam Rocky memikirkan masa-masa setelah kontrak nikah dengan Selly berakhir.Ayah angkat sudah meninggal dunia, dia rela tidak menikah karena takut putra angkat akan mendapat perlakuan tidak adil dari istri, seperti yang ada dalam cerita film.Maka dari itu,

    Last Updated : 2024-08-11
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 6 : Kunjungan mendadak

    Semua orang sibuk dalam penyambutan karena pemilik Anggara Group akan berkunjung, siapa lagi kalau bukan “Widhi Anggara” pria tua berpakaian rapi dan bersih, serta menampilkan aura kepemimpinan.Yang pasti dia tidak datang sendiri, melainkan bersama dengan cucu kesayangan yang bernama “Yudis Anggara” pemuda berusia 29 tahun berkulit putih dan bersih, selalu bersaing dengan Selly,“Dimana pengurus ASG?” tanya Widhi dengan angkuh membuat semua pegawai ketakutan, takut, jika mereka membuat kesalahan, karena, kunjungan hari ini terasa berbeda.“Be–Beliau, ada di dalam,” jawab sutradara, dengan nada bergetar.“Kalian semua, tunggu di sini, jangan ada yang bekerja,” ucap Widhi kemudian meminta pada cucu kesayangan untuk memanggilkan Selly.Tidak berselang lama, Yudis kembali dengan sepupu perempuan. Yang pasti, Selly merasa ada sesuatu dibalik kedatangan mereka berdua, mengingat Yudis begitu licik dan ingin merebut posisinya di ASG.“Berikan aku laporan keuangan hasil produksi film,” ucap W

    Last Updated : 2024-08-12
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 7: Menemui Ibunda

    “Baiklah, aku akan menjadi apa yang kamu minta, kita pulang dulu, kamu harus istirahat,” balas Rocky seakan-akan menjadi pegangan kuat untuk wanita yang ada dalam pelukannya, tetapi, pegangan yang dia kira kuat, ternyata masih saja rapuh, ingin mempercayai, tetapi, sadar diri suami bukan siapa-siapa.“Apa aku bisa mempercayaimu?” tanya Selly dengan penuh keraguan.“Untuk apa aku memberikanmu permintaan, tetapi, aku tidak dapat mengabulkan,” balas Rocky meyakinkan, kemudian memberikan jaminan dengan berucap, “jika aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu, aku akan menjadi babu dalam hidupmu seumur hidupku dan tidak akan pernah meminta hakku sampai kontrak kita berakhir, tetapi, jika aku berhasil apa yang yang bisa menjadi jaminan untukku?” balas Rocky.“Aku tidak tahu, tetapi, aku akan memberikan hakmu sebelum kontrak kita berakhir,” balas Selly dengan menundukkan kepala, tanda bimbang dengan jawaban sendiri.“Baiklah, aku kemarin dapat kartu bank dari nenek tua yang aku tolong, bisakah

    Last Updated : 2024-08-30
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 8 : Kenyataan membawa luka.

    “Aku selalu berusaha datang menjemputmu, tetapi, di larang keras oleh Ayahmu!” seru Levya saat menjawab pertanyaan dari sang putra tercinta.“Lantas mengapa ibu dan ayah berpisah, mengapa ayah mempunyai wanita lain dirumah yang berbeda?!” Rocky mempertanyakan tujuan utama dia mendatangi si Ibu.Tampak terlihat, raut wajah Levya berubah menjadi layu, tanpa dia sadari air mata menetes, dan sudah dia duga sedari lama jika suatu saat Rocky akan mempertanyakan hal ini.“I–ibu, ibu … tidak tahu kalau ayahmu sudah beristri—” Levya tidam mampu mengatakan hal lebih lanjut, dia sudah larut dan terisak dalam tangisan.“Apa aku anak haram, dari ulah kalian berdua?!” tanya Rocky dengan nada setengah marah, membuat Levya hanya bisa mengangguk kemudian menundukkan kepala, tangisan si Ibu semakin keras.Tidak pernah disangak dan tidak pernah dia duga jika orang tua yang dikira berlaku baik dan tidak pernah melakukan hal aneh-aneh, ternyata itu semua salah.Jika dibandingkan dengan kehidupan yang Rock

    Last Updated : 2024-09-01
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 9: Balas Dendam

    Ketika hendak memberikan nomer rekening Bank, tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Hallo Tuan, Anda ada disebelah mana?” tutur Martin saat panggilan terhubung.“Aku ada urusan mendadak, apa kau sudah berada di tempat kita janjian?” jawab Rocky.“Saya sudah berada di sini,” ucap Martin dalam panggilan terhubung.“Baiklah, aku akan segera ke sana.” tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon.“Cepat transfer apa yang menjadi milikku,” “Masukan sendiri nomer rekeningmu,” balas Vinny memberikan ponselnya.Setelah menerima ponsel dari Rocky, gadis itu tersenyum meringis kemudian berkata “Bolehkah aku transfer separuh? aku belum dapat uang saku dari Mamaku,” “Terserah, yang paling penting kau tidak kabur, melarikan diri,” balas Rocky.“Aku tidak akan melarikan diri, tenang saja.” jawab Vinny lalu mentransfer sejumlah uang.“Oke, bisakah kau hantar aku ketempat tadi kita bertemu?” pinta Rocky.“Sangat-sangat bisa,” jawab Vinny kemudian mereka bertiga pergi.***Saat

    Last Updated : 2024-09-04
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 10: Pria tidak tahu malu 

    Saat dalam perjalanan pulang, Rocky mendapati ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Rocky, aku sudah tidak bisa bekerja di SGP, semua barang-barang sudah dihancurkan oleh Yudis,” ucap Selly mengadu pada suami, terdengar dari ponsel.“Yudis, bagaimana bisa?!” balas Rocky.“Dia datang bersama dengan dua bodyguard, mereka mengacak-acak ruangan ku dan menghancurkan beberapa barang-barang ku, Yudis juga memberikan surat pemecatan dari kakek, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa?!” jelas Selly dari jauh dalam sambungan telepon.Rocky menghela napas berat, tidak tahu lagi bagaimana arah permainan yang dimainkan oleh keluarga besar Anggara. “Kamu tenang saja, aku akan membuat perhitungan dengan Yudis,” tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon.“Cepat akuisisi ASG, nanti malam harus ada kabar gembira untukku,” pinta Rocky kemudian meminta pada Martin untuk menghentikan mobil, lalu pergi entah kemana.***Di sisi lain, Selly merasa ada sedikit perbedaan pada suami yang dikenal

    Last Updated : 2024-09-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 11: Perdebatan keluarga.

    Malam pun tiba, dua hari lagi ulang tahun Widhi Anggara, perdebatan ibu dan anak pun tidak bisa dihindarkan.“Kan, Mama sudah bilang padamu, apapun yang terjadi kita harus datang,” “Kita sudah tidak dianggap sebagai keluarga, untuk apa datang?” balas Selly dengan nada sedikit berteriak hingga menampakkan urat leher.“Ini semua pasti gara-gara kamu!” Sindy menunjuk Rocky dan melimpahkan kesalahan pada menantu yang tidak pernah dianggap. “Coba saja, kamu menjadi pria yang sedikit saja berguna …, pasti aku dan keluargaku tidak akan pernah menjadi keluarga terasingkan.”“Sebenarnya apa keinginanmu, apa belum cukup kau menghancurkan mental putri semata wayangku? apa belum puas kamu menghancurkan kepercayaan keluarga Anggara pada kami, hanya status sosialmu yang tidak jelas,” hardik Ayah mertua yang bernama Perwira Anggara.“Ma, Pa, Cukup! apa kalian pikir setelah aku berpisah dengan Rocky, keluarga kecil kita akan dianggap oleh kerabat Anggara? jawabannya (Tidak)” Selly menepis ucapan ked

    Last Updated : 2024-09-10

Latest chapter

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 75: Pernikahan kita hanya sebatas kontrak.

    Saat sedang melamun, tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk. “Martin,” batin Rocky kemudian mengangguk panggilan tersebut.“Hallo Tuan, dokumen yang ada minta sudah selesai di print saya akan hantar ke mansion,” ucap Martin dalam sambungan telepon.“Temui aku di tempat biasa,”“Baik, Tuan.” Lalu sambungan telepon terputus. “Putar balik, aku melupakan sesuatu, kita ke kafe biasa,” perintah Rocky, kemudian sesuai permintaan si bos besar, Zee memutar balik untuk ke tempat yang di sebutkan oleh sang bos.***“Kerja bagus, akan ada tugas lebih berat dari ini,” ucap Rocky saat membaca surat akuisisi Hotel Emerson. “Kau memang bisa diandalkan.”“Tugas berat?” Martin mengernyitkan kening, “Semoga tidak mengecewakan tuan, tugas apa?”“Jackson Emerson pasti tidak terima dengan akuisisi ini, akan lebih rumit jika rencana kita tidak matang,” jelas Rocky tersenyum sambil tersenyum dengan senyuma

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 74: Terbongkar 4

    Ketika baru saja turun dari mobil, Rocky mendengar percakapan antara Kakak perempuan ayah angkat dan suami.“Nasib baik kita bekerja sama dengan Ema Emerson, jadi, kita bisa membuat anak angkat Rimba di usir dari desa ini, dan kita bisa menguasai harta warisannya,” ucap Priscilla saat menuangkan teh hangat untuk suami yang bernama Leonel.“Apa saja yang sudah kau lakukan?” tanya suami.“Aku memberikan roti kemudian aku berteriak maling, ya aku tahu itu sangat kejam, tetapi, tidak masalah seumpama aku harus menumbalkan adik yang suka memungut sampah,” balas Priscilla tanpa rasa bersalah, bahkan dia sangat bangga.“Binatang!” Rocky mengumpat kasar sambil mengepalkan tangan, seakan ingin meremas mulut pasangan suami istri itu hingga mulut mereka remuk tidak terbentuk.Rocky menarik napas dalam-dalam, kemudian dia hembuskan perlahan, dia lakukan berulang-ulang berharap bisa meredam amarah yang membakar hati dan pikiran.“Presdir, itu rumah siapa? mengapa kita berhenti di sini?” tanya Zee

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 73: Terbongkar 3.

    “Delia, Mama tahu jika mama salah, tapi, mama bisa jelaskan semuanya.”Erllina terus mencoba untuk memberi pengertian kepada anaknya, meskipun sudah terlambat.“Apa yang mau di jelaskan?! Semua sudah jelas! pergi ke neraka!” teriak Delia merasa sangat-sangat hancur dia berteriak di depan ibunda, karena tidak tahan atas perlakuan kejam yang dia dapat.“Ternyata telingamu sudah tuli, apa perkataan putriku belum jelas?” ucap Patrick kemudian mencengkram rambut Erllina, diseret keluar.Tangisan Delia semakin menjadi, Levya pun bergegas mendekat dan memeluk keponakan yang dia sayangi.“Sayang, ada sudah, bibi tahu kau sangat kecewa, masih ada Kak Rocky, Kakek, dan Papamu,”“Ayah, bagaimana ini? aku takut mental Delia down lagi.” Levya panik dan takut jika kenyataan ini akan mempengaruhi proses pemulihan mental keponakan.“Kita tenangkan Delia dulu, nanti kita panggil psikolog,” jawab Henry kemudian ikut memeluk cucu wanita, “Maafk

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 72: Terbongkar 2.

    “Selly, aku bawakan makanan kesukaanmu, untuk sarapan,” sapa Gabriel sambil menunjukkan rantang makanan yang dia bawa.“Makanan kesukaan? kau seperti orang yang ada maunya,” balas Selly mengernyit heran.“Hehehe, kau tahu sekali.” Gabriel Hawthorne meringis sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.“Kau menyuapku dengan makanan?! sungguh tidak punya perasaan, seharusnya tas mahal, atau gaun dari perca terbaik,” ucap Selly memasang ekspresi sedih.“Kau ingin keduanya? Aku bisa memberikan semua, asalkan kau bisa membantuku bertemu dengan Tuan muda Briano,” balas Gabriel Hawthorne.“Hadeh, lagi-lagi Rocky Briano. Apakah tiada yang bisa mengerti jika aku masih belum ingin menemui dia?” batin Selly sambil melempar pandangan malas, kemudian menjawab. “Itu bukan perkara sulit, aku akan membatumu,” lalu masuk ke dalam kantor, untuk mengatur pengiriman material.*Kediaman Trump*Semua anggota keluarga sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama. Hal itu dimanfaatkan oleh Rocky untuk m

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 71: Dilema.

    *Mansion Trump*“Syukurlah keponakanku sudah sehat,” ucap Patrick Trump menyambut kedatangan Rocky.“Terima kasih, Paman.”“Kak Rocky, jangan sakit-sakit lagi,” pinta Delia memegang tangan sepupu, lelaki itu mengangguk dan tersenyum menanggpi ucapan tersebut.Saat masuk ke dalam kamar, dia menghela napas panjang sambil menatap langit-langit rumah.“Apa Selly mengungkapkan identitasku pada ibu mertua? semoga saja tidak. jika seumpama iya, itu akan sangat-sangat merusak rencanaku membalas wanita ular.” gumam Rocky kemudian membaringkan tubuh di atas ranjang.“[Tuan, akuisisi Hotel Emerson sudah siap, apakah kau ingin segera memberikan kejutan pada beliau?]” isi pesan chat dari MartinRocky tersenyum puas, kemudian membalas pesan chat “Tunggu sebentar, biarkan dia senang terlebih dahulu, nanti kita beri kejutan untuk si ular betina.”Tidak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu membuat Rocky bergegas membuka pintu kamar. “Ibu, ada apa?”“Kau ingin ibu masakin apa?”“Apapun, yang p

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 70: Cemburu 2

    *Trump Emergency*Ketika Rocky sedang tidur tiba-tiba pintu terbuka, membuat dia terkejut setelah membuka mata ternyata Selly datang menjenguk bersama dengan Gabriel Hawthorne.Belum sempat mengambil masker, Selly sudah masuk dan mengetahui jika orang di atas ranjang itu adalah sang suami.“Rocky,”“Loh, kalian sudah saling kenal?” tanya Gabriel Hawthorne kemudian menaruh buah tangan di atas nakas.“Iya—hehehe” Selly tersenyum menjawab lelaki yang ada disamping, kemudian menatap suami dengan tatapan tajam.“Oh iya, Tuan Rocky … perkenalkan saya Gabriel Hawthorne.” dia mengenalkan diri kemudian mengulurkan tangan mengajak Rocky berjabat tangan.“Rocky Briano—” jawabnya singkat lalu menjabat tangan lelaki tersebut, dan buru-buru melepaskan.“Semoga kita bisa menjadi teman bisnis, kedepannya,” tutur Gabriel Hawthorne terus mengajak Rocky berbincang, meskipun pria itu enggan menanggapi

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 69: William Briano 

    “Bu, aku hanya demam biasa, tidak usah terlalu berlebihan!” ucap Rocky setelah dipindahkan ke lantai Vip 2 kamar melati.“Demam biasa katamu? orang tua mana yang tidak khawatir ketika melihat anaknya sakit sampai pingsan?” tanya Levya menanggapi ucapan sang putra. “Sekarang makan dulu, kau dari tadi sore belum makan,” ia pun menyuapkan sesendok makan untuk Rocky.“Bu, aku mau bertanya sesuatu denganmu, tetapi, ibu harus berjanji untuk menjawab jujur dan jangan bersedih, “Dengan senang hati ‘kan ibu jawab,” balas Levya lalu tersenyum, tanda jika sang ibu sangat legowo.“Tapi aku masih ada urusan, Bu.” tutur Rocky kemudian hendak mencabut selang infus. Namun, dihentikan oleh si Ibu, sambil berkata, “Jangan gila, Nak! kau masih lemah.” “Tapi, Restoran membutuhkan aku karena besok pembukaan pertama, jika aku lemah seperti ini? pasti semua tidak sesuai dengan rencana, karena mereka masih membutuhkan bimbinganku.” jawab Rocky.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 68: Dia bukan sampah.

    Rocky keluar dari kamar mandi sudah menggunakan pakaian ganti, ketika hendak membaringkan tubuh di atas kasur. Tiba-tiba ponsel berdering satu kali tanda pesan masuk.“[Tuan muda, semua bukti-bukti kriminal Erllina, ada di dalam dokumen yang saya kirimkan pada anda.]” isi pesan dari Martin.Sungguh-sungguh terkejut ketika membuka dokumen, kemudian berkata, “Ternyata benar dugaanku, selama ini musuh dalam selimut ialah bibi Erlina. Ah, sangat sabar untuk membuka kebusukanmu, manusia serakah!” Tidak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu membuat dia bergegas bangun dan membuka pintu yang sengaja dia kunci.“Ibu, kau membuatku terkejut,” ucap Rocky.“Terkejut, bukankah tiada orang lain yang masuk ke kamarmu, selain Ibu?” balas Levya membawakan makan malam untuk putra tercinta, sebenarnya bisa saja menyuruh maid menghantar makanan untuk si putra. Namun, ia sengaja melakukan hal itu supaya lebih dekat dengan putra t

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 67: Emang kau siapa?

    Karena tidak terlalu kuat melihat mereka berdua, Rocky bergegas pergi untuk menenangkan diri.Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, pria itu berhenti di taman pelangi.“Dasar wanita, jika berucap tidak pernah bisa di pegang, katanya mau membatalkan kontrak nikah, tetapi, malah bersama lelaki lain,” gumamnya ngedumal sambil melempar batu pada danau buatan di tengah-tengah taman.“Hey, apa yang kau lakukan di sini?” Fransiska Imelda datang membuat Rocky terkejut.“Aku hanya kesal,” jawab Rocky dengan nada keras.“Jangan melempar batu pada danau, apa kau tidak kasihan jika batu yang kau lempar kena ikan,” tutur Fransiska membuat pria itu menghela napas panjang kemudian duduk di bangku yang ada di dekat danau buatan.“Em, sebenarnya aku tidak berhak tahu apa yang membuatmu kesal, tapi, kalau mau bercerita tidak apa, aku siap mendengarkan,” tawar Fransiska.“Apa maksudmu bicara seperti itu? bahkan aku belum mengenalmu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status