Beranda / Romansa / Menantu Paling Berkuasa. / Bab 6 : Kunjungan mendadak

Share

Bab 6 : Kunjungan mendadak

Penulis: Lucky Star
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-12 13:06:22

Semua orang sibuk dalam penyambutan karena pemilik Anggara Group akan berkunjung, siapa lagi kalau bukan “Widhi Anggara” pria tua berpakaian rapi dan bersih, serta menampilkan aura kepemimpinan.

Yang pasti dia tidak datang sendiri, melainkan bersama dengan cucu kesayangan yang bernama “Yudis Anggara” pemuda berusia 29 tahun berkulit putih dan bersih, selalu bersaing dengan Selly,

“Dimana pengurus ASG?” tanya Widhi dengan angkuh membuat semua pegawai ketakutan, takut, jika mereka membuat kesalahan, karena, kunjungan hari ini terasa berbeda.

“Be–Beliau, ada di dalam,” jawab sutradara, dengan nada bergetar.

“Kalian semua, tunggu di sini, jangan ada yang bekerja,” ucap Widhi kemudian meminta pada cucu kesayangan untuk memanggilkan Selly.

Tidak berselang lama, Yudis kembali dengan sepupu perempuan. Yang pasti, Selly merasa ada sesuatu dibalik kedatangan mereka berdua, mengingat Yudis begitu licik dan ingin merebut posisinya di ASG.

“Berikan aku laporan keuangan hasil produksi film,” ucap Widhi dengan tatapan tajam.

“Baiknya kakek, duduk dulu, aku akan menyuruh Lisa untuk mengambil dokumen keuangan,” jawab Selly dengan nada bergetar, karena mendapat tatapan mata sinis dari lelaki tua itu.i

“Toni, cepat ambilkan bangku untuk Tuan Widhi,” perintah Selly.

Setelah duduk di bangku pemberian Toni, Lisa datang dengan membawa dokumen keuangan, kemudian di berikan pada Widhi.

“Kita akan bertemu di rumah, ingat! jangan sampai tidak datang.” ucapnya kemudian pergi setelah membuka beberapa lembar dokumen keuangan.

“Masalah apa lagi ini, Tuhan?” batin Selly berkecamuk, dengan langkah gontai dia pun kembali keruang pribadi.

Belum selesai masalah kemarin, seolah-olah hidup tiada ketenangan untuk Selly dan keluarga, ditambah dengan suami yang hanya diam ketika direndahkan orang lain, itu membuat dia semakin frustasi.

“Nona muda, kita pasti akan mendukung Anda,” ucap sutradara menghentikan langkah kaki Selly.

“Kita tidak akan membiarkan rumah produksi film ini, jatuh di tangan sepupumu!” sambung yang lain.

“Aku minta maaf, jika seandainya aku gagal mempertahankan rumah produksi film ini,” ucap Selly lemas,

Rocky pun datang dengan membawakan makan siang untuk sang istri. Namun, suasana kantor sangatlah berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

Tatapan mata semua orang begitu dingin dan mengintimidasi, seakan-akan Rocky pernah berbuat salah dan kesalahan itu tidak akan pernah bisa dimaafkan.

“Apa yang sudah terjadi?” tanya Rocky, tetapi, tidak mendapatkan tanggapan dari istri, karena Selly sedang larut dalam lamunan.

“Jangan membuatku bertambah marah! Kenapa kau tidak sekali saja menjadi orang yang berguna?!” jawab Selly membuat Rocky mengangkat alis sebelah.

“Pasti terjadi sesuatu, tidak biasanya dia marah-marah tanpa sebab,”

“Kenapa? Aku membersihkan rumah, memasak untuk keluargamu, dan aku juga menghantarkan makan siang untukmu,” balas Rocky dengan nada bercanda.

“Kau ini! Kenapa tidak bisa membela dirimu sendiri, disaat mereka merendahkan mu, merendahkan ku dan mengolok-olok keluarga kita!” teriak Selly sudah tidak tahan lagi, kemudian menangis sejadi-jadinya, dan itu pertama kali Rocky melihat seorang wanita menangis.

Hancur, sangat-sangat hancur hati dan perasaan Rocky ketika melihat wanita yang selama 3 tahun hidup bersama, tidak pernah memperlihatkan kelemahan bahkan pura-pura kuat disaat dia benar-benar rapuh.

Dan kali ini, dia menangis untuk pertama kalinya didepan suami yang tidak pernah dianggap sebagai menantu dalam keluarga Anggara.

Sekuat-kuatnya wanita, akan tetap rapuh jika terus-menerus menahan beban, apalagi Selly tipe wanita yang tidak pernah bercerita tentang masalah kepada orang yang tidak dia percayai selain orang tua.

Selly menangis sambil memukul dada Rocky, tetapi, Rocky hanya diam dan menerima itu tanpa menghindar.

Ketika sudah merasa puas, dia pun menenggelamkan wajahnya pada dada Rocky. “Aku sudah bosan mendengar cemoohan mereka, aku sudah bosan menghadapi perlakuan tidak adil dari semua orang yang memandang rendah keluargaku hanya karena mempunyai menantu yang menurut mereka tidak berguna sama sekali.” tutur Selly disela isak tangis.

“Maaf, aku hanya bisa membuatmu bersedih,” tutur Rocky kemudian pergi setelah menenangkan istri.

***

Saat dalam perjalanan pulang, Rocky teringat akan ucapan ayah angkat, dulu baru satu minggu membawa dia pulang ke rumah. “Simpan bandul kalung batu giok ini, pakailah disaat kamu sudah dewasa, kalung ini akan menjadi petunjuk siapa sesungguhnya orang tuamu. Simpan dengan baik, jangan sampai jatuh di tangan orang lain,” 

“Pak, putar balik, ke kanan, Santira pusat kota.” perintah Rocky pada supir taksi.

Tanpa menunggu lama, mobil taksi pun berhenti, setelah membayar ongkos, Rocky pun turun kemudian bergegas berlari menuju tempat dimana dia menyimpan benda berharga pemberian Ibunda.

“Aku tidak tahu, pilihan ini benar atau salah, tetapi, keputusanku sudah bulat,” gumam Rocky kemudian pergi dan tidak memperdulikan saat ibu mertua bertanya.

Saat membuka pintu utama, dia mendapati sang istri terlihat begitu kacau dan berantakan.

“Kau jangan pergi kemana-mana, temani aku ke rumah Anggara, aku tidak berharap banyak, tetapi, aku akan sangat tenang jika kau bersamaku,” pinta Selly kemudian memeluk suaminya untuk pertama kali, dan itu membuat Rocky merasa tegang seakan mati gaya.

“Baiklah aku akan menemanimu, kita berangkat saat ini juga, tetapi, kau mandi terlebih dahulu, karena tubuhmu bau keringat,”balas Rocky mengejek sambil menutup hidung, berharap bisa menghibur si istri.

***

Setelah menunggu cukup lama, Selly keluar dari kamar dengan terlihat lebih segar dari sebelumnya, mereka berdua pun berangkat, tetapi, saat hendak melangkah keluar, mereka dihentikan oleh si Ibu, “Tunggu, aku ikut, aku tidak tega membiarkan putriku pergi ke sana dengan lelaki yang tidak bisa diandalkan sama sekali,” 

Rocky dan Selly menghela napas berat, mereka hanya bisa menuruti kemauan Sindy, biarpun dalam hati menolak keras.

Ketika dalam perjalanan, Selly tampak gugup karena sudah bisa di tebak nanti akan seperti apa, yang pasti selalu sama dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, hinaan, cacian maki, dan tuduhan yang dipercaya semua kerabat keluarga besar Anggara.

“Apa kau sangat gugup saat ini?” tanya Rocky seakan tahu apa yang sedang di rasakan oleh istri.

“Entah mengapa, aku sangat gugup dan selalu takut ketika datang dalam pertemuan di keluarga Anggara,” balas Selly setelah menghela napas berat.

“Tenang aku ada di sini, untukmu,” ucap Rocky berharap bisa membuat istri tenang. Namun, ditepis oleh ibu mertua. “Heleh! apa yang bisa diandalkan darimu?! lelaki tidak berguna saja, sok-sokan jadi pelindung,”

“Ma, bisakah kamu diam, apa kau tidak tahu kalau aku sedang tidak baik-baik saja?!” balas Selly dan hanya mendapat tanggapan suara napas berat.

*Keluarga Anggara*

Semua orang sudah menunggu di ruang tamu, dari member paling tua, siapa lagi kalau bukan Widhi Anggara, dan cucu kesayangan (Yudis Anggara) mereka mempertanyakan apa yang telah terjadi? mengapa mereka dikumpulkan oleh Widhi, apakah salah satu dari kerabat besar membuat masalah, semua orang tidak tahu kecuali Yudis, mereka hanya bisa saling melempar pandangan,

“Kalian tahu kenapa, apa alasan aku mengajak semua keluarga besar Anggara berkumpul?” tanya Kakek Widhi membuka pembicaraan, biarpun Selly dan keluarga belum datang.

“Apa alasannya?”

“Kenapa Anda mengajak kami berkumpul, apa salah satu dari kami berbuat kesalahan?”

Semua orang bertanya secara bergantian karena bingung dengan masalah utama.

Tidak berselang lama, keluarga Anggara terasingkan datang, mereka langsung bergabung dengan kerabat yang lain. Akan tetapi, tatapan mata mereka semua langsung tertuju pada Rocky yang duduk di samping istrinya.

“Sejak kapan keluarga Anggara mengundang orang asing saat pertemuan?” tanya Yudis dengan menyombongkan diri.

“Biarkan dia disini!” balas Selly dengan nada menantang.

“Oh, ada yang melanggar aturan keluarga Anggara, ternyata,” 

“Selly, biar aku keluar, aku tidak ingin memperburuk keadaan,” bisik Rocky samar-samar.

“Tidak! kalau kau keluar aku ikut keluar.” tegas Selly.

“Cepat keluar! atau … aku panggil pengawal untuk menyeretmu keluar dari ruang pertemuan ini, lelaki sampah!” ucap Yudis mengancam dengan nada setengah berteriak dan ditekan diakhiri pembicaraan.

“Dia keluar, aku ikut keluar, pilih mana …?!”

“Diam! Semua diam!” teriak Widhi Anggara, kemudian berucap “Baiklah Nona Anggara dari keluarga terasingkan, kita ikuti kemauanmu,” 

“Baiklah sebelumnya aku mau berkata, jika saham di Anggara Group Properti menurun, pasar mengalami penurunan penghasilan, jalan satu-satunya untuk memperbaiki perusahaan pertama, harus menjual ASG yang dipimpin oleh Selly …”

Bagaikan disambar petir tiba-tiba, setelah mendengar apa ucapan dari si Kakek, Rocky pun bergegas menggenggam tangan sang istri, begitu dingin dan gemetar.

Tanpa terasa air mata tiba-tiba menetes, karena sudah tidak mampu menahan rasa ketidak adilan yang selalu dirasa dari kecil hingga saat ini, dan, ini pertama kali Rocky melihat wanita menangis, betapa hancur hatinya ketika melihat air mata Selly.

“Ya, sudah aku tebak sedari awal, memang kakek tidak pernah niat dan selalu mengingkari janji yang telah kakek ucap, aku rela dipindahkan dari AGP dan ke ASG dan membesarkan ASG dari nol–semua dari nol! Setelah ASG lebih maju dari perusahaan yang dipimpin oleh cucu kesayangan kakek, … setelah AGP mengalami penurunan penghasilan, dengan sangat mudahnya kakek mau menjual Studio Film milikku, tahu begini, aku tidak akan datang ke pertemuan ini,” ucap Selly kemudian beranjak pergi dengan menarik tangan suaminya, keluar, dari ruang pertemuan.

“Ayah memang orang tua gagal!” ucap Sindy kemudian mengejar putri tercinta.

“Menangislah, aku tidak akan melarangmu menangis,” tutur Rocky lembut membuat tangisan Selly pecah sambil bersandar di bahu suami, ketika didalam taksi saat perjalanan pulang 

Setelah puas menangis, Selly dikejutkan dengan ucapan suami, “Maafkan aku, aku belum bisa melindungi mu, apakah aku bisa mengabulkan satu permohonan darimu?” tanya Rocky dalam perasaan hancur-sehancurnya karena tangisan istri.

Bab terkait

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 7: Menemui Ibunda

    “Baiklah, aku akan menjadi apa yang kamu minta, kita pulang dulu, kamu harus istirahat,” balas Rocky seakan-akan menjadi pegangan kuat untuk wanita yang ada dalam pelukannya, tetapi, pegangan yang dia kira kuat, ternyata masih saja rapuh, ingin mempercayai, tetapi, sadar diri suami bukan siapa-siapa.“Apa aku bisa mempercayaimu?” tanya Selly dengan penuh keraguan.“Untuk apa aku memberikanmu permintaan, tetapi, aku tidak dapat mengabulkan,” balas Rocky meyakinkan, kemudian memberikan jaminan dengan berucap, “jika aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu, aku akan menjadi babu dalam hidupmu seumur hidupku dan tidak akan pernah meminta hakku sampai kontrak kita berakhir, tetapi, jika aku berhasil apa yang yang bisa menjadi jaminan untukku?” balas Rocky.“Aku tidak tahu, tetapi, aku akan memberikan hakmu sebelum kontrak kita berakhir,” balas Selly dengan menundukkan kepala, tanda bimbang dengan jawaban sendiri.“Baiklah, aku kemarin dapat kartu bank dari nenek tua yang aku tolong, bisakah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 8 : Kenyataan membawa luka.

    “Aku selalu berusaha datang menjemputmu, tetapi, di larang keras oleh Ayahmu!” seru Levya saat menjawab pertanyaan dari sang putra tercinta.“Lantas mengapa ibu dan ayah berpisah, mengapa ayah mempunyai wanita lain dirumah yang berbeda?!” Rocky mempertanyakan tujuan utama dia mendatangi si Ibu.Tampak terlihat, raut wajah Levya berubah menjadi layu, tanpa dia sadari air mata menetes, dan sudah dia duga sedari lama jika suatu saat Rocky akan mempertanyakan hal ini.“I–ibu, ibu … tidak tahu kalau ayahmu sudah beristri—” Levya tidam mampu mengatakan hal lebih lanjut, dia sudah larut dan terisak dalam tangisan.“Apa aku anak haram, dari ulah kalian berdua?!” tanya Rocky dengan nada setengah marah, membuat Levya hanya bisa mengangguk kemudian menundukkan kepala, tangisan si Ibu semakin keras.Tidak pernah disangak dan tidak pernah dia duga jika orang tua yang dikira berlaku baik dan tidak pernah melakukan hal aneh-aneh, ternyata itu semua salah.Jika dibandingkan dengan kehidupan yang Rock

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 9: Balas Dendam

    Ketika hendak memberikan nomer rekening Bank, tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Hallo Tuan, Anda ada disebelah mana?” tutur Martin saat panggilan terhubung.“Aku ada urusan mendadak, apa kau sudah berada di tempat kita janjian?” jawab Rocky.“Saya sudah berada di sini,” ucap Martin dalam panggilan terhubung.“Baiklah, aku akan segera ke sana.” tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon.“Cepat transfer apa yang menjadi milikku,” “Masukan sendiri nomer rekeningmu,” balas Vinny memberikan ponselnya.Setelah menerima ponsel dari Rocky, gadis itu tersenyum meringis kemudian berkata “Bolehkah aku transfer separuh? aku belum dapat uang saku dari Mamaku,” “Terserah, yang paling penting kau tidak kabur, melarikan diri,” balas Rocky.“Aku tidak akan melarikan diri, tenang saja.” jawab Vinny lalu mentransfer sejumlah uang.“Oke, bisakah kau hantar aku ketempat tadi kita bertemu?” pinta Rocky.“Sangat-sangat bisa,” jawab Vinny kemudian mereka bertiga pergi.***Saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 10: Pria tidak tahu malu 

    Saat dalam perjalanan pulang, Rocky mendapati ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Rocky, aku sudah tidak bisa bekerja di SGP, semua barang-barang sudah dihancurkan oleh Yudis,” ucap Selly mengadu pada suami, terdengar dari ponsel.“Yudis, bagaimana bisa?!” balas Rocky.“Dia datang bersama dengan dua bodyguard, mereka mengacak-acak ruangan ku dan menghancurkan beberapa barang-barang ku, Yudis juga memberikan surat pemecatan dari kakek, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa?!” jelas Selly dari jauh dalam sambungan telepon.Rocky menghela napas berat, tidak tahu lagi bagaimana arah permainan yang dimainkan oleh keluarga besar Anggara. “Kamu tenang saja, aku akan membuat perhitungan dengan Yudis,” tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon.“Cepat akuisisi ASG, nanti malam harus ada kabar gembira untukku,” pinta Rocky kemudian meminta pada Martin untuk menghentikan mobil, lalu pergi entah kemana.***Di sisi lain, Selly merasa ada sedikit perbedaan pada suami yang dikenal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 11: Perdebatan keluarga.

    Malam pun tiba, dua hari lagi ulang tahun Widhi Anggara, perdebatan ibu dan anak pun tidak bisa dihindarkan.“Kan, Mama sudah bilang padamu, apapun yang terjadi kita harus datang,” “Kita sudah tidak dianggap sebagai keluarga, untuk apa datang?” balas Selly dengan nada sedikit berteriak hingga menampakkan urat leher.“Ini semua pasti gara-gara kamu!” Sindy menunjuk Rocky dan melimpahkan kesalahan pada menantu yang tidak pernah dianggap. “Coba saja, kamu menjadi pria yang sedikit saja berguna …, pasti aku dan keluargaku tidak akan pernah menjadi keluarga terasingkan.”“Sebenarnya apa keinginanmu, apa belum cukup kau menghancurkan mental putri semata wayangku? apa belum puas kamu menghancurkan kepercayaan keluarga Anggara pada kami, hanya status sosialmu yang tidak jelas,” hardik Ayah mertua yang bernama Perwira Anggara.“Ma, Pa, Cukup! apa kalian pikir setelah aku berpisah dengan Rocky, keluarga kecil kita akan dianggap oleh kerabat Anggara? jawabannya (Tidak)” Selly menepis ucapan ked

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 12: Pesta berujung penghinaan.

    Pagi pun tiba, Sindy sudah berdandan rapi, karena hari ini adalah hari ulang tahun “Widhi Anggara” biarpun sudah di larang, tetapi, tetap nekat mengajak keluarga kecilnya untuk datang.“Selly, kau belum siap? kita harus segera datang, jangan sampai terlambat,” ajak Sindy disaat tiba di ruang makan, hendak sarapan.“Datang kemana? terlambat kemana? dan siap untuk apa?” Selly menjawab dengan santai sambil memoles mentega pada roti bakar untuk suami.“Kamu sudah lupa ingatan? ini kan hari ulang tahun Kakekmu!” “Bodo’ apa untungnya aku datang? kedatangan kita saja sudah tidak di butuhkan, apa mama ingin …, kita di remehkan oleh mereka?” balas Selly dengan nada malas.“Mama juga sudah bilang, kita harus datang, berulang kali juga aku berkata (Kita juga bagian dari keluarga Anggara)” tutur Sindy dengan nada penuh penekanan.“Selly, bersiaplah, yang dikatakan oleh ibu benar, biar bagaimanapun kita juga bagian dari keluarga Anggara, aku akan carikan hadiah terbaik untuk Kakek, kalian berangk

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 13 : Meluapkan emosi 

    Ketika sampai di rumah, sang ibu mertua langsung memarahi menantu tidak pernah dianggap itu, karena telah membuat keributan di pesta ulang tahun member tertua keluarga Anggara.“Mam, sudah cukup, jangan keterlaluan seperti ini,” ucap Selly menghentikan ocehan si ibu.“Keterlaluan …? Keterlaluan bagaimana? Kau ini gimana sih?! Kok nyalahin, Mama, dia yang membuat masalah, seharusnya kau berpihak pada mama, bukan malah belain lelaki tidak berguna ini,” balas Sindy tidak terima karena merasa disalahkan oleh putri tercinta.“Aku tidak menyalahkan mama, hanya …”“Apa …! kalau tidak salahin mama, kamu itu memang sudah dibutakan oleh pria ini,” potong Sindy kemudian beralih pada Rocky, “Cepat ceraikan putriku, atau dari pada kau hanya membuat malu keluargaku,”“Ma …! Cukup! Aku sudah banyak menurut pada mama, dari kecil hingga hingga dewasa, aku sengaja memfitnah Rocky telah menghamiliku agar aku gagal menikah dengan lelaki pilihan mama, yang katanya paling baik sedunia ternyata, hanyalah pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 14: Mewujudkan cita-cita.

    “Aku dapat sedikit uang, mungkin aku bisa membeli beberapa peralatan masak untuk membuka usaha kecil-kecilan, karena tidak mungkin aku bergantung pada perusahaan yang baru saja diakuisisi,” batin Rocky saat dalam perjalanan.“Pak, mampir ke toko toserba, dulu,” ucap Rocky pada supir taksi, Setelah membeli beberapa peralatan memasak, mencari ruko yang bisa dia sewa untuk memulai berdagang, Dia pun mencari tahu lewat media online, dan menemukan tempat pas dari harga sewa dan luas ruko.“Pak, ketempat ini, ya,” ucap Rocky memperlihatkan tempat yang ada didalam ponsel, pada pak supir.***Rocky melihat-lihat kondisi ruko, ternyata masih bagus, cuma butuh sedikit pemolesan dan pengecatan ulang.Dia pun setuju untuk menyewa ruko tersebut, karena kondisi masih bagus dan terawat biarpun cat sedikit terkelupas tetapi tidak masalah baginya.Setelah selesai melakukan pembayaran, dia pun mulai menata peralatan masak yang baru saja dia beli.“Akhirnya aku bisa mewujudkan cita-cita dari kecil,” gu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10

Bab terbaru

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 74: Terbongkar 4

    Ketika baru saja turun dari mobil, Rocky mendengar percakapan antara Kakak perempuan ayah angkat dan suami.“Nasib baik kita bekerja sama dengan Ema Emerson, jadi, kita bisa membuat anak angkat Rimba di usir dari desa ini, dan kita bisa menguasai harta warisannya,” ucap Priscilla saat menuangkan teh hangat untuk suami yang bernama Leonel.“Apa saja yang sudah kau lakukan?” tanya suami.“Aku memberikan roti kemudian aku berteriak maling, ya aku tahu itu sangat kejam, tetapi, tidak masalah seumpama aku harus menumbalkan adik yang suka memungut sampah,” balas Priscilla tanpa rasa bersalah, bahkan dia sangat bangga.“Binatang!” Rocky mengumpat kasar sambil mengepalkan tangan, seakan ingin meremas mulut pasangan suami istri itu hingga mulut mereka remuk tidak terbentuk.Rocky menarik napas dalam-dalam, kemudian dia hembuskan perlahan, dia lakukan berulang-ulang berharap bisa meredam amarah yang membakar hati dan pikiran.“Presdir, itu rumah siapa? mengapa kita berhenti di sini?” tanya Zee

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 73: Terbongkar 3.

    “Delia, Mama tahu jika mama salah, tapi, mama bisa jelaskan semuanya.”Erllina terus mencoba untuk memberi pengertian kepada anaknya, meskipun sudah terlambat.“Apa yang mau di jelaskan?! Semua sudah jelas! pergi ke neraka!” teriak Delia merasa sangat-sangat hancur dia berteriak di depan ibunda, karena tidak tahan atas perlakuan kejam yang dia dapat.“Ternyata telingamu sudah tuli, apa perkataan putriku belum jelas?” ucap Patrick kemudian mencengkram rambut Erllina, diseret keluar.Tangisan Delia semakin menjadi, Levya pun bergegas mendekat dan memeluk keponakan yang dia sayangi.“Sayang, ada sudah, bibi tahu kau sangat kecewa, masih ada Kak Rocky, Kakek, dan Papamu,”“Ayah, bagaimana ini? aku takut mental Delia down lagi.” Levya panik dan takut jika kenyataan ini akan mempengaruhi proses pemulihan mental keponakan.“Kita tenangkan Delia dulu, nanti kita panggil psikolog,” jawab Henry kemudian ikut memeluk cucu wanita, “Maafk

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 72: Terbongkar 2.

    “Selly, aku bawakan makanan kesukaanmu, untuk sarapan,” sapa Gabriel sambil menunjukkan rantang makanan yang dia bawa.“Makanan kesukaan? kau seperti orang yang ada maunya,” balas Selly mengernyit heran.“Hehehe, kau tahu sekali.” Gabriel Hawthorne meringis sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.“Kau menyuapku dengan makanan?! sungguh tidak punya perasaan, seharusnya tas mahal, atau gaun dari perca terbaik,” ucap Selly memasang ekspresi sedih.“Kau ingin keduanya? Aku bisa memberikan semua, asalkan kau bisa membantuku bertemu dengan Tuan muda Briano,” balas Gabriel Hawthorne.“Hadeh, lagi-lagi Rocky Briano. Apakah tiada yang bisa mengerti jika aku masih belum ingin menemui dia?” batin Selly sambil melempar pandangan malas, kemudian menjawab. “Itu bukan perkara sulit, aku akan membatumu,” lalu masuk ke dalam kantor, untuk mengatur pengiriman material.*Kediaman Trump*Semua anggota keluarga sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama. Hal itu dimanfaatkan oleh Rocky untuk m

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 71: Dilema.

    *Mansion Trump*“Syukurlah keponakanku sudah sehat,” ucap Patrick Trump menyambut kedatangan Rocky.“Terima kasih, Paman.”“Kak Rocky, jangan sakit-sakit lagi,” pinta Delia memegang tangan sepupu, lelaki itu mengangguk dan tersenyum menanggpi ucapan tersebut.Saat masuk ke dalam kamar, dia menghela napas panjang sambil menatap langit-langit rumah.“Apa Selly mengungkapkan identitasku pada ibu mertua? semoga saja tidak. jika seumpama iya, itu akan sangat-sangat merusak rencanaku membalas wanita ular.” gumam Rocky kemudian membaringkan tubuh di atas ranjang.“[Tuan, akuisisi Hotel Emerson sudah siap, apakah kau ingin segera memberikan kejutan pada beliau?]” isi pesan chat dari MartinRocky tersenyum puas, kemudian membalas pesan chat “Tunggu sebentar, biarkan dia senang terlebih dahulu, nanti kita beri kejutan untuk si ular betina.”Tidak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu membuat Rocky bergegas membuka pintu kamar. “Ibu, ada apa?”“Kau ingin ibu masakin apa?”“Apapun, yang p

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 70: Cemburu 2

    *Trump Emergency*Ketika Rocky sedang tidur tiba-tiba pintu terbuka, membuat dia terkejut setelah membuka mata ternyata Selly datang menjenguk bersama dengan Gabriel Hawthorne.Belum sempat mengambil masker, Selly sudah masuk dan mengetahui jika orang di atas ranjang itu adalah sang suami.“Rocky,”“Loh, kalian sudah saling kenal?” tanya Gabriel Hawthorne kemudian menaruh buah tangan di atas nakas.“Iya—hehehe” Selly tersenyum menjawab lelaki yang ada disamping, kemudian menatap suami dengan tatapan tajam.“Oh iya, Tuan Rocky … perkenalkan saya Gabriel Hawthorne.” dia mengenalkan diri kemudian mengulurkan tangan mengajak Rocky berjabat tangan.“Rocky Briano—” jawabnya singkat lalu menjabat tangan lelaki tersebut, dan buru-buru melepaskan.“Semoga kita bisa menjadi teman bisnis, kedepannya,” tutur Gabriel Hawthorne terus mengajak Rocky berbincang, meskipun pria itu enggan menanggapi

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 69: William Briano 

    “Bu, aku hanya demam biasa, tidak usah terlalu berlebihan!” ucap Rocky setelah dipindahkan ke lantai Vip 2 kamar melati.“Demam biasa katamu? orang tua mana yang tidak khawatir ketika melihat anaknya sakit sampai pingsan?” tanya Levya menanggapi ucapan sang putra. “Sekarang makan dulu, kau dari tadi sore belum makan,” ia pun menyuapkan sesendok makan untuk Rocky.“Bu, aku mau bertanya sesuatu denganmu, tetapi, ibu harus berjanji untuk menjawab jujur dan jangan bersedih, “Dengan senang hati ‘kan ibu jawab,” balas Levya lalu tersenyum, tanda jika sang ibu sangat legowo.“Tapi aku masih ada urusan, Bu.” tutur Rocky kemudian hendak mencabut selang infus. Namun, dihentikan oleh si Ibu, sambil berkata, “Jangan gila, Nak! kau masih lemah.” “Tapi, Restoran membutuhkan aku karena besok pembukaan pertama, jika aku lemah seperti ini? pasti semua tidak sesuai dengan rencana, karena mereka masih membutuhkan bimbinganku.” jawab Rocky.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 68: Dia bukan sampah.

    Rocky keluar dari kamar mandi sudah menggunakan pakaian ganti, ketika hendak membaringkan tubuh di atas kasur. Tiba-tiba ponsel berdering satu kali tanda pesan masuk.“[Tuan muda, semua bukti-bukti kriminal Erllina, ada di dalam dokumen yang saya kirimkan pada anda.]” isi pesan dari Martin.Sungguh-sungguh terkejut ketika membuka dokumen, kemudian berkata, “Ternyata benar dugaanku, selama ini musuh dalam selimut ialah bibi Erlina. Ah, sangat sabar untuk membuka kebusukanmu, manusia serakah!” Tidak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu membuat dia bergegas bangun dan membuka pintu yang sengaja dia kunci.“Ibu, kau membuatku terkejut,” ucap Rocky.“Terkejut, bukankah tiada orang lain yang masuk ke kamarmu, selain Ibu?” balas Levya membawakan makan malam untuk putra tercinta, sebenarnya bisa saja menyuruh maid menghantar makanan untuk si putra. Namun, ia sengaja melakukan hal itu supaya lebih dekat dengan putra t

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 67: Emang kau siapa?

    Karena tidak terlalu kuat melihat mereka berdua, Rocky bergegas pergi untuk menenangkan diri.Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, pria itu berhenti di taman pelangi.“Dasar wanita, jika berucap tidak pernah bisa di pegang, katanya mau membatalkan kontrak nikah, tetapi, malah bersama lelaki lain,” gumamnya ngedumal sambil melempar batu pada danau buatan di tengah-tengah taman.“Hey, apa yang kau lakukan di sini?” Fransiska Imelda datang membuat Rocky terkejut.“Aku hanya kesal,” jawab Rocky dengan nada keras.“Jangan melempar batu pada danau, apa kau tidak kasihan jika batu yang kau lempar kena ikan,” tutur Fransiska membuat pria itu menghela napas panjang kemudian duduk di bangku yang ada di dekat danau buatan.“Em, sebenarnya aku tidak berhak tahu apa yang membuatmu kesal, tapi, kalau mau bercerita tidak apa, aku siap mendengarkan,” tawar Fransiska.“Apa maksudmu bicara seperti itu? bahkan aku belum mengenalmu

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 66: Gabriel Hawthorne.

    Bab 66: Gabriel Hawthorne.“Aku pesan makan dan minun terlebih dahulu, sebelum kita lanjutkan obrolan,” ucap Rocky dan mendapat anggukan dari si wanita ular. Lalu menawarkan “Anda mau makan apa, biar sekalian aku pesankan,” Ema pun meminta spaghetti saja.Setelah pesan makanan mereka lanjut dalam pembahasan maksud dan tujuan Rocky mengajak dia bertemu.“Owh, kau masih muda tapi sangat berbakat dalam dunia bisnis,” puji Ema Emerson setelah mendengar penjelasan dari Rocky. “Bagaimana, apa kau tertarik untuk kerja sama dengan Briano Lion?”“Proyek ini sangat menguntungkan, saya jamin.” Dia berusaha meyakinkan wanita tersebut, karena terlihat dari raut wajah, sangat-sangat ragu untuk kerja sama dengan perusahaan pendataan baru tersebut.“Oke baiklah, kita akan kerja sama, apakah bisa langsung tanda tangan?” ucap Ema.“Martin, berikan dokumen perjanjian pada Nyonya Ema Emerson,” perintah Rocky dengan senyuman mengembang di bibir,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status