Beranda / Romansa / Menantu Paling Berkuasa. / Bab 8 : Kenyataan membawa luka.

Share

Bab 8 : Kenyataan membawa luka.

Penulis: Lucky Star
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-01 21:35:38

“Aku selalu berusaha datang menjemputmu, tetapi, di larang keras oleh Ayahmu!” seru Levya saat menjawab pertanyaan dari sang putra tercinta.

“Lantas mengapa ibu dan ayah berpisah, mengapa ayah mempunyai wanita lain dirumah yang berbeda?!” Rocky mempertanyakan tujuan utama dia mendatangi si Ibu.

Tampak terlihat, raut wajah Levya berubah menjadi layu, tanpa dia sadari air mata menetes, dan sudah dia duga sedari lama jika suatu saat Rocky akan mempertanyakan hal ini.

“I–ibu, ibu … tidak tahu kalau ayahmu sudah beristri—” Levya tidam mampu mengatakan hal lebih lanjut, dia sudah larut dan terisak dalam tangisan.

“Apa aku anak haram, dari ulah kalian berdua?!” tanya Rocky dengan nada setengah marah, membuat Levya hanya bisa mengangguk kemudian menundukkan kepala, tangisan si Ibu semakin keras.

Tidak pernah disangak dan tidak pernah dia duga jika orang tua yang dikira berlaku baik dan tidak pernah melakukan hal aneh-aneh, ternyata itu semua salah.

Jika dibandingkan dengan kehidupan yang Rocky saat ini sangat berbanding terbalik jauh berbeda.

Jangankan untuk berhubungan intim, selama tiga tahun berlalu untuk menyentuhnya saja tidak pernah dilakukan.

***

Rocky berteriak keras membuat Martin dan beberapa bodyguard kaget, kemudian menepikan mobil dan memerintahkan semua anggota keluar dari mobil.

“Tuhan, kenapa aku harus dilahirkan dengan cara seperti ini?!” Rocky berteriak dengan sangat keras hingga menampakkan urat dileher, beruntung, mobil sudah kedap suara, dan tidak terdengar sampai luar.

Dia kembali berteriak, mengeluarkan semua beban yang dirasa, setelah merasa lebih tenang, Rocky meminta pak Martin untuk segera mengemudikan mobil dan melanjutkan perjalanan.

“Paman Martin, ke supermarket sebentar, belikan aku anggur paling memabukkan,” pinta Rocky.

“Baik Tuan,” jawab Rocky kemudian mencari supermarket yang masih buka 24 jam.

***

Ketika sudah terlelap dalam alam mimpi, Selly terbangun karena mendengar suara ketukan dari pintu utama.

“Darimana saja dia jam segini baru pulang?” tutur Selly saat melihat jam yang ada didinding menandakan pukul 3:57 malam,

Saat membuka pintu, dia dikejutkan dengan Rocky yang tiba-tiba ambruk dilantai dan tercium aroma alkohol menyengat membuat Selly ikutan pusing.

“Rocky, bangun, jangan tidur di sini,” gumam Selly sambil menepuk-nepuk pipi suami, berharap masih ada tenaga tersisa untuk membantunya berjalan ke kamar.

“Sejak kapan kau jadi pemabuk seperti ini, pria sialan. Ayo bangun, jangan membuat masalah denganku.” gumam Selly kemudian berusaha menyeret dia masuk kedalam.

Biarpun lumayan kesulitan, tetapi, Selly berhasil membawa suami masuk kedalam kamar mandi, untuk membuat dia sadar dan bangun melawan rasa mabuk dikarenakan alkohol.

***

Pagi pun tiba, Rocky terbangun ditempat yang tidak asing yaitu: “Kamar mandi,” gumamnya setelah memperhatikan sekitar.

“Bagus kau sudah bangun, sekarang cepat bersihkan dirimu sendiri, jangan membuatku repot seperti semalam.” gumam Selly kemudian menutup pintu kamar mandi dengan sangat keras.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Rocky duduk termenung di sofa tempat biasa dia tidur.

Kenyataan yang dia dengar dari mulut si ibu belum bisa diterima, biarpun sudah berulang kali mencoba menerima tetapi, semua tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan 

“Ada apa? Apa kau keberatan dengan permintaan dari kemarin?” tanya Selly membuyarkan lamunan suami.

“Tidak!  Hanya saja …” Rocky menghentikan ucapan karena belum siap mengutarakan kenyataan pada si Istri.

“Aku belum siap menceritakan semua padamu, nanti aku akan menceritakan semua padamu, tetapi, bukan sekarang.” imbuhnya takut menjadi masalah baru untuk istri dan keluarga.

Selly sangat menghargai privasi orang lain, jadi, dia hanya pergi tanpa meminta atau memaksa Rocky untuk bercerita.

“Cepat buatkan kami sarapan, mama dan papa sudah sangat kelaparan di meja makan.” ucap Selly kemudian menutup pintu kamar.

***

Setelah selesai menyiapkan sarapan, Rocky bergegas menuju ke kamar mandi untuk menyalakan sebatang rokok, berharap bisa membuat pikiran lebih tenang.

Ketika sedang menyesap rokok, dia memikirkan perlakuan keluarga Anggara pada sang istri, kemudian berucap dalam hati, “Jika aku seperti ini terus, yang ada orang-orang akan menginjak-injak diriku terus-terusan. Aku harus bangkit dan membuat istriku jatuh cinta padaku, dan aku akan membalas orang yang membuat istriku menangis dan aku akan menjadi pelindung bagi keluarga kecilku ini. Keluarga Anggara sudah mengasingkan keluarga istriku.” 

Rocky terus memikirkan nasib istrinya, perlakuan tidak adil dari keluarga besar membuat dia merasa geram dan ingin menghapuskan kesombongan mereka, biarpun istri dan kedua mertua selalu menindas dan mencemoohnya.

“Apa yang kamu lakukan di kamar mandi, kenapa tidak mengunci pintu?!” teriak Selly terkejut.

“Aku sudah selesai,” tutur Rocky kemudian keluar dan bergegas pergi meninggalkan rumah ingin mengajak Martin bertemu.

“Aku harus membuat trobosan baru, dan aku akan minta bantuan pada Martin untuk mengakui sisi ASG,” gumam Rocky saat berjalan menuju taman.

***

“Apa kau yakin, dia datang ketempat ini?” tanya teman baik Vinny bernama (Zulaika)

“Aku yakin, dia juga sering ke sini, tenang saja, dia pasti bisa kita andalkan untuk merobohkan kesombongan, Lani.” balas Vinny sambil mengawasi sekitar.

Tidak berselang lama menunggu, Rocky datang dan langsung di panggil Vinny dengan berteriak.

Dari kejauhan, tatapan mata Rocky tertuju pada lambaian tangan seorang gadis yang mirip dengan Stella.

“Ada apa kau memanggilku seperti orang gila?” tanya Rocky setelah sampai pada tempat dua gadis itu berdiri.

“Bisakah aku meminta bantuan padamu?”

“Bantuan …?” tanya Rocky penasaran.

“Em, apa kau pandai bertarung?”

“Aku tidak terlalu pandai, tetep, bolehlah untuk bertarung melawan satu atau dua orang,” balas Rocky.

“Bagus!” tutur Selly kemudian menceritakan tentang pembullyan yang sering dia dapatkan di sekolah, dari arah cerita tersebut, Rocky langsung menebak, “Apa kau ingin aku bertarung di atas Ring, melawan orang yang sering mem-bully kalian?!” 

“Otakmu cukup cerdas!” puji Vinny kemudian mengajak Rocky naik keatas mobil.

Saat dalam perjalanan, mereka bernegosiasi berapa yang akan dia dapat setelah bertarung melawan pembully itu di atas Ring.

“Oke sepakat, 100000 dollar itu sudah sepadan,” tutur Rocky kemudian mereka berjabat tangan tangan setuju.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, mereka pun sampai. Rocky langsung di daftarkan untuk melawan jagoan dari Mahardika CS.

“Duit pertama akan aku transfer, bisakah aku minta nomer rekeningmu?” pinta Vinny kemudian mentransfer sejumlah uang cukup banyak mungkin hampir seperempat upah yang dia janjikan.

“Segitu dulu, nanti kalau berhasil, aku transfer semuanya.” imbuh Vinny.

“Tidak masalah, asalkan kau tidak akan kabur setelah aku memenangkan pertandingan ini,” balas Rocky kemudian berjalan masuk kedalam bersama dengan petugas.

Semua orang bersorak gembira pada jagoan yang selalu menang berturut-turut, siapa lagi kalau bukan (Sumo)

“Sumo, keren!” 

“Sumo, hebat!”

“Ayo Sumo, habisi lawanmu!” teriak semua orang yang ada di luar ring tinju.

Vinny dan Zulaika merasa cemas, melihat jika orang pilihan Robert Mahardika bukanlah sembarang pria yang mudah dikalahkan, dia memenangkan banyak pertandingan, banyak lawan kalah telak bahkan sampai ada yang tidak bernyawa.

“Bagaimana ini, aku takut, jika terjadi sesuatu pada Rocky,” ucap Zulaika.

“Kau pikir aku juga tidak memikirkan hal itu, tetapi, berdoa saja, semoga dia bisa kita andalkan.” balas Vinny.

Pertandingan sudah dimulai, Rocky tampak memperlihatkan kelemahan lawan, dan benar saja belum satu menit bertarung. Dia sudah menjatuhkan lawan hanya dengan satu pukulan.

Tanpa membuang waktu, dia langsung membabi buta dengan memukul area wajah tanpa berbelas kasih. Setelah satu menit berlalu, lawan sudah tidak bertenaga dan hanya melambaikan tangan tanda menyerah.

Vinny dan Zulaika bersorak gembira, mereka berdua akhirnya memenangkan pertandingan dan bisa meruntuhkan kesombongan Robert Mahardika.

“Lihatlah, petarung yang kau pilih saja tidak bisa mengalahkan jagoanku,” tutur Vinny.

“Itu hanya keberuntungan, saja, aku akan menghabisi jagoanmu sekarang juga.” ucap Robert kemudian mendapatkan tatapan mata tajam dari Rocky. “Akan menghabisi aku? apa kau yakin?” 

“Aku hanya bergurau kawan,” balas Robert kemudian mengajak bodyguard yang dia bawa pergi meninggalkan ring tinju.

Vinny dan Zulaika menjulurkan lidah mengejek putra Mahardika. “Cepat berikan upah yang kau janjikan,” ucap Rocky mengalihkan mereka berdua.

Wait For The Next Story…

Bab terkait

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 9: Balas Dendam

    Ketika hendak memberikan nomer rekening Bank, tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Hallo Tuan, Anda ada disebelah mana?” tutur Martin saat panggilan terhubung.“Aku ada urusan mendadak, apa kau sudah berada di tempat kita janjian?” jawab Rocky.“Saya sudah berada di sini,” ucap Martin dalam panggilan terhubung.“Baiklah, aku akan segera ke sana.” tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon.“Cepat transfer apa yang menjadi milikku,” “Masukan sendiri nomer rekeningmu,” balas Vinny memberikan ponselnya.Setelah menerima ponsel dari Rocky, gadis itu tersenyum meringis kemudian berkata “Bolehkah aku transfer separuh? aku belum dapat uang saku dari Mamaku,” “Terserah, yang paling penting kau tidak kabur, melarikan diri,” balas Rocky.“Aku tidak akan melarikan diri, tenang saja.” jawab Vinny lalu mentransfer sejumlah uang.“Oke, bisakah kau hantar aku ketempat tadi kita bertemu?” pinta Rocky.“Sangat-sangat bisa,” jawab Vinny kemudian mereka bertiga pergi.***Saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 10: Pria tidak tahu malu 

    Saat dalam perjalanan pulang, Rocky mendapati ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Rocky, aku sudah tidak bisa bekerja di SGP, semua barang-barang sudah dihancurkan oleh Yudis,” ucap Selly mengadu pada suami, terdengar dari ponsel.“Yudis, bagaimana bisa?!” balas Rocky.“Dia datang bersama dengan dua bodyguard, mereka mengacak-acak ruangan ku dan menghancurkan beberapa barang-barang ku, Yudis juga memberikan surat pemecatan dari kakek, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa?!” jelas Selly dari jauh dalam sambungan telepon.Rocky menghela napas berat, tidak tahu lagi bagaimana arah permainan yang dimainkan oleh keluarga besar Anggara. “Kamu tenang saja, aku akan membuat perhitungan dengan Yudis,” tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon.“Cepat akuisisi ASG, nanti malam harus ada kabar gembira untukku,” pinta Rocky kemudian meminta pada Martin untuk menghentikan mobil, lalu pergi entah kemana.***Di sisi lain, Selly merasa ada sedikit perbedaan pada suami yang dikenal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 11: Perdebatan keluarga.

    Malam pun tiba, dua hari lagi ulang tahun Widhi Anggara, perdebatan ibu dan anak pun tidak bisa dihindarkan.“Kan, Mama sudah bilang padamu, apapun yang terjadi kita harus datang,” “Kita sudah tidak dianggap sebagai keluarga, untuk apa datang?” balas Selly dengan nada sedikit berteriak hingga menampakkan urat leher.“Ini semua pasti gara-gara kamu!” Sindy menunjuk Rocky dan melimpahkan kesalahan pada menantu yang tidak pernah dianggap. “Coba saja, kamu menjadi pria yang sedikit saja berguna …, pasti aku dan keluargaku tidak akan pernah menjadi keluarga terasingkan.”“Sebenarnya apa keinginanmu, apa belum cukup kau menghancurkan mental putri semata wayangku? apa belum puas kamu menghancurkan kepercayaan keluarga Anggara pada kami, hanya status sosialmu yang tidak jelas,” hardik Ayah mertua yang bernama Perwira Anggara.“Ma, Pa, Cukup! apa kalian pikir setelah aku berpisah dengan Rocky, keluarga kecil kita akan dianggap oleh kerabat Anggara? jawabannya (Tidak)” Selly menepis ucapan ked

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 12: Pesta berujung penghinaan.

    Pagi pun tiba, Sindy sudah berdandan rapi, karena hari ini adalah hari ulang tahun “Widhi Anggara” biarpun sudah di larang, tetapi, tetap nekat mengajak keluarga kecilnya untuk datang.“Selly, kau belum siap? kita harus segera datang, jangan sampai terlambat,” ajak Sindy disaat tiba di ruang makan, hendak sarapan.“Datang kemana? terlambat kemana? dan siap untuk apa?” Selly menjawab dengan santai sambil memoles mentega pada roti bakar untuk suami.“Kamu sudah lupa ingatan? ini kan hari ulang tahun Kakekmu!” “Bodo’ apa untungnya aku datang? kedatangan kita saja sudah tidak di butuhkan, apa mama ingin …, kita di remehkan oleh mereka?” balas Selly dengan nada malas.“Mama juga sudah bilang, kita harus datang, berulang kali juga aku berkata (Kita juga bagian dari keluarga Anggara)” tutur Sindy dengan nada penuh penekanan.“Selly, bersiaplah, yang dikatakan oleh ibu benar, biar bagaimanapun kita juga bagian dari keluarga Anggara, aku akan carikan hadiah terbaik untuk Kakek, kalian berangk

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 13 : Meluapkan emosi 

    Ketika sampai di rumah, sang ibu mertua langsung memarahi menantu tidak pernah dianggap itu, karena telah membuat keributan di pesta ulang tahun member tertua keluarga Anggara.“Mam, sudah cukup, jangan keterlaluan seperti ini,” ucap Selly menghentikan ocehan si ibu.“Keterlaluan …? Keterlaluan bagaimana? Kau ini gimana sih?! Kok nyalahin, Mama, dia yang membuat masalah, seharusnya kau berpihak pada mama, bukan malah belain lelaki tidak berguna ini,” balas Sindy tidak terima karena merasa disalahkan oleh putri tercinta.“Aku tidak menyalahkan mama, hanya …”“Apa …! kalau tidak salahin mama, kamu itu memang sudah dibutakan oleh pria ini,” potong Sindy kemudian beralih pada Rocky, “Cepat ceraikan putriku, atau dari pada kau hanya membuat malu keluargaku,”“Ma …! Cukup! Aku sudah banyak menurut pada mama, dari kecil hingga hingga dewasa, aku sengaja memfitnah Rocky telah menghamiliku agar aku gagal menikah dengan lelaki pilihan mama, yang katanya paling baik sedunia ternyata, hanyalah pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 14: Mewujudkan cita-cita.

    “Aku dapat sedikit uang, mungkin aku bisa membeli beberapa peralatan masak untuk membuka usaha kecil-kecilan, karena tidak mungkin aku bergantung pada perusahaan yang baru saja diakuisisi,” batin Rocky saat dalam perjalanan.“Pak, mampir ke toko toserba, dulu,” ucap Rocky pada supir taksi, Setelah membeli beberapa peralatan memasak, mencari ruko yang bisa dia sewa untuk memulai berdagang, Dia pun mencari tahu lewat media online, dan menemukan tempat pas dari harga sewa dan luas ruko.“Pak, ketempat ini, ya,” ucap Rocky memperlihatkan tempat yang ada didalam ponsel, pada pak supir.***Rocky melihat-lihat kondisi ruko, ternyata masih bagus, cuma butuh sedikit pemolesan dan pengecatan ulang.Dia pun setuju untuk menyewa ruko tersebut, karena kondisi masih bagus dan terawat biarpun cat sedikit terkelupas tetapi tidak masalah baginya.Setelah selesai melakukan pembayaran, dia pun mulai menata peralatan masak yang baru saja dia beli.“Akhirnya aku bisa mewujudkan cita-cita dari kecil,” gu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 15: Putus hubungan.

    “Aku akan buatkan minum,” ucap Rocky kemudian pergi ke belakang. Namun, langkah kaki terhenti karena ucapan Widhi Anggara, “Biar Selly yang membuat minuman,”“Kau pikir istriku pembantumu,” balas Rocky dengan tatapan sulit diartikan.“Ah, aku hanya bercanda, Sindy buatkan minuman untukku dan Rocky,” perintah Widhi membuat wanita tersebut merasa kesal,“Mari duduk sini,” ucap Widhi menepuk sofa empuk di sebelahnya. Namun, dia malah lebih memilih duduk satu sofa bersama sang istri.“Aku bukan siapa-siapa, bukankah sangat tidak sopan duduk satu sofa dengan Anda?” balas Rocky membuat pria tua itu memejamkan mata, meredam amarah yang sudah tersulut ucap tersebut.“Akh, tidak masalah, asalkan bisa bekerja sama dengan baik,” sambung Widhi setelah tertawa kecil, kemudian mengambil hadiah yang dianggap palsu dan tidak berharga.“Oke, sebelumnya aku cuma mau berkata, aku tidak banyak waktu untuk membahas itu,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 16 : Bimbang

    “Martin …, aku harus minta bantuan padanya, biaya rumah sakit ini pasti tidak akan sedikit,” gumam Rocky kemudian mengambil ponsel yang ada di dalam saku celana.“Temui aku di tempat biasa, jangan menbawa bodyguard atau siapapun,” ucap Rocky ketika sambungan telepon terhubung kemudian dia putuskan sepihak.*Kafe Star food*(Lantai Vip 1)“Aku ada beberapa pertanyaan untukmu, tetapi, jawablah dengan tepat dan bisa aku terima, tanpa membuat teori yang membingungkan,” ucap Rocky sambil menggenggam gelas berisi anggur mahal.“Apapun yang Anda tanyakan, akan saya jawab seperti keinginan Tuan muda.” balas Martin dengan menundukkan kepala, tanda hormat.“Ayah mertuaku berbaring di rumah sakit, karena perbuatan Widhi Anggara, lelaki tua yang tidak pernah adil dengan anak-anaknya …, hukuman apa yang pantas di dapat dari perbuatan tersebut?” tanya Rocky membuat pria setengah baya itu tampak terkejut,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26

Bab terbaru

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 74: Terbongkar 4

    Ketika baru saja turun dari mobil, Rocky mendengar percakapan antara Kakak perempuan ayah angkat dan suami.“Nasib baik kita bekerja sama dengan Ema Emerson, jadi, kita bisa membuat anak angkat Rimba di usir dari desa ini, dan kita bisa menguasai harta warisannya,” ucap Priscilla saat menuangkan teh hangat untuk suami yang bernama Leonel.“Apa saja yang sudah kau lakukan?” tanya suami.“Aku memberikan roti kemudian aku berteriak maling, ya aku tahu itu sangat kejam, tetapi, tidak masalah seumpama aku harus menumbalkan adik yang suka memungut sampah,” balas Priscilla tanpa rasa bersalah, bahkan dia sangat bangga.“Binatang!” Rocky mengumpat kasar sambil mengepalkan tangan, seakan ingin meremas mulut pasangan suami istri itu hingga mulut mereka remuk tidak terbentuk.Rocky menarik napas dalam-dalam, kemudian dia hembuskan perlahan, dia lakukan berulang-ulang berharap bisa meredam amarah yang membakar hati dan pikiran.“Presdir, itu rumah siapa? mengapa kita berhenti di sini?” tanya Zee

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 73: Terbongkar 3.

    “Delia, Mama tahu jika mama salah, tapi, mama bisa jelaskan semuanya.”Erllina terus mencoba untuk memberi pengertian kepada anaknya, meskipun sudah terlambat.“Apa yang mau di jelaskan?! Semua sudah jelas! pergi ke neraka!” teriak Delia merasa sangat-sangat hancur dia berteriak di depan ibunda, karena tidak tahan atas perlakuan kejam yang dia dapat.“Ternyata telingamu sudah tuli, apa perkataan putriku belum jelas?” ucap Patrick kemudian mencengkram rambut Erllina, diseret keluar.Tangisan Delia semakin menjadi, Levya pun bergegas mendekat dan memeluk keponakan yang dia sayangi.“Sayang, ada sudah, bibi tahu kau sangat kecewa, masih ada Kak Rocky, Kakek, dan Papamu,”“Ayah, bagaimana ini? aku takut mental Delia down lagi.” Levya panik dan takut jika kenyataan ini akan mempengaruhi proses pemulihan mental keponakan.“Kita tenangkan Delia dulu, nanti kita panggil psikolog,” jawab Henry kemudian ikut memeluk cucu wanita, “Maafk

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 72: Terbongkar 2.

    “Selly, aku bawakan makanan kesukaanmu, untuk sarapan,” sapa Gabriel sambil menunjukkan rantang makanan yang dia bawa.“Makanan kesukaan? kau seperti orang yang ada maunya,” balas Selly mengernyit heran.“Hehehe, kau tahu sekali.” Gabriel Hawthorne meringis sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.“Kau menyuapku dengan makanan?! sungguh tidak punya perasaan, seharusnya tas mahal, atau gaun dari perca terbaik,” ucap Selly memasang ekspresi sedih.“Kau ingin keduanya? Aku bisa memberikan semua, asalkan kau bisa membantuku bertemu dengan Tuan muda Briano,” balas Gabriel Hawthorne.“Hadeh, lagi-lagi Rocky Briano. Apakah tiada yang bisa mengerti jika aku masih belum ingin menemui dia?” batin Selly sambil melempar pandangan malas, kemudian menjawab. “Itu bukan perkara sulit, aku akan membatumu,” lalu masuk ke dalam kantor, untuk mengatur pengiriman material.*Kediaman Trump*Semua anggota keluarga sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama. Hal itu dimanfaatkan oleh Rocky untuk m

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 71: Dilema.

    *Mansion Trump*“Syukurlah keponakanku sudah sehat,” ucap Patrick Trump menyambut kedatangan Rocky.“Terima kasih, Paman.”“Kak Rocky, jangan sakit-sakit lagi,” pinta Delia memegang tangan sepupu, lelaki itu mengangguk dan tersenyum menanggpi ucapan tersebut.Saat masuk ke dalam kamar, dia menghela napas panjang sambil menatap langit-langit rumah.“Apa Selly mengungkapkan identitasku pada ibu mertua? semoga saja tidak. jika seumpama iya, itu akan sangat-sangat merusak rencanaku membalas wanita ular.” gumam Rocky kemudian membaringkan tubuh di atas ranjang.“[Tuan, akuisisi Hotel Emerson sudah siap, apakah kau ingin segera memberikan kejutan pada beliau?]” isi pesan chat dari MartinRocky tersenyum puas, kemudian membalas pesan chat “Tunggu sebentar, biarkan dia senang terlebih dahulu, nanti kita beri kejutan untuk si ular betina.”Tidak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu membuat Rocky bergegas membuka pintu kamar. “Ibu, ada apa?”“Kau ingin ibu masakin apa?”“Apapun, yang p

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 70: Cemburu 2

    *Trump Emergency*Ketika Rocky sedang tidur tiba-tiba pintu terbuka, membuat dia terkejut setelah membuka mata ternyata Selly datang menjenguk bersama dengan Gabriel Hawthorne.Belum sempat mengambil masker, Selly sudah masuk dan mengetahui jika orang di atas ranjang itu adalah sang suami.“Rocky,”“Loh, kalian sudah saling kenal?” tanya Gabriel Hawthorne kemudian menaruh buah tangan di atas nakas.“Iya—hehehe” Selly tersenyum menjawab lelaki yang ada disamping, kemudian menatap suami dengan tatapan tajam.“Oh iya, Tuan Rocky … perkenalkan saya Gabriel Hawthorne.” dia mengenalkan diri kemudian mengulurkan tangan mengajak Rocky berjabat tangan.“Rocky Briano—” jawabnya singkat lalu menjabat tangan lelaki tersebut, dan buru-buru melepaskan.“Semoga kita bisa menjadi teman bisnis, kedepannya,” tutur Gabriel Hawthorne terus mengajak Rocky berbincang, meskipun pria itu enggan menanggapi

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 69: William Briano 

    “Bu, aku hanya demam biasa, tidak usah terlalu berlebihan!” ucap Rocky setelah dipindahkan ke lantai Vip 2 kamar melati.“Demam biasa katamu? orang tua mana yang tidak khawatir ketika melihat anaknya sakit sampai pingsan?” tanya Levya menanggapi ucapan sang putra. “Sekarang makan dulu, kau dari tadi sore belum makan,” ia pun menyuapkan sesendok makan untuk Rocky.“Bu, aku mau bertanya sesuatu denganmu, tetapi, ibu harus berjanji untuk menjawab jujur dan jangan bersedih, “Dengan senang hati ‘kan ibu jawab,” balas Levya lalu tersenyum, tanda jika sang ibu sangat legowo.“Tapi aku masih ada urusan, Bu.” tutur Rocky kemudian hendak mencabut selang infus. Namun, dihentikan oleh si Ibu, sambil berkata, “Jangan gila, Nak! kau masih lemah.” “Tapi, Restoran membutuhkan aku karena besok pembukaan pertama, jika aku lemah seperti ini? pasti semua tidak sesuai dengan rencana, karena mereka masih membutuhkan bimbinganku.” jawab Rocky.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 68: Dia bukan sampah.

    Rocky keluar dari kamar mandi sudah menggunakan pakaian ganti, ketika hendak membaringkan tubuh di atas kasur. Tiba-tiba ponsel berdering satu kali tanda pesan masuk.“[Tuan muda, semua bukti-bukti kriminal Erllina, ada di dalam dokumen yang saya kirimkan pada anda.]” isi pesan dari Martin.Sungguh-sungguh terkejut ketika membuka dokumen, kemudian berkata, “Ternyata benar dugaanku, selama ini musuh dalam selimut ialah bibi Erlina. Ah, sangat sabar untuk membuka kebusukanmu, manusia serakah!” Tidak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu membuat dia bergegas bangun dan membuka pintu yang sengaja dia kunci.“Ibu, kau membuatku terkejut,” ucap Rocky.“Terkejut, bukankah tiada orang lain yang masuk ke kamarmu, selain Ibu?” balas Levya membawakan makan malam untuk putra tercinta, sebenarnya bisa saja menyuruh maid menghantar makanan untuk si putra. Namun, ia sengaja melakukan hal itu supaya lebih dekat dengan putra t

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 67: Emang kau siapa?

    Karena tidak terlalu kuat melihat mereka berdua, Rocky bergegas pergi untuk menenangkan diri.Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, pria itu berhenti di taman pelangi.“Dasar wanita, jika berucap tidak pernah bisa di pegang, katanya mau membatalkan kontrak nikah, tetapi, malah bersama lelaki lain,” gumamnya ngedumal sambil melempar batu pada danau buatan di tengah-tengah taman.“Hey, apa yang kau lakukan di sini?” Fransiska Imelda datang membuat Rocky terkejut.“Aku hanya kesal,” jawab Rocky dengan nada keras.“Jangan melempar batu pada danau, apa kau tidak kasihan jika batu yang kau lempar kena ikan,” tutur Fransiska membuat pria itu menghela napas panjang kemudian duduk di bangku yang ada di dekat danau buatan.“Em, sebenarnya aku tidak berhak tahu apa yang membuatmu kesal, tapi, kalau mau bercerita tidak apa, aku siap mendengarkan,” tawar Fransiska.“Apa maksudmu bicara seperti itu? bahkan aku belum mengenalmu

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 66: Gabriel Hawthorne.

    Bab 66: Gabriel Hawthorne.“Aku pesan makan dan minun terlebih dahulu, sebelum kita lanjutkan obrolan,” ucap Rocky dan mendapat anggukan dari si wanita ular. Lalu menawarkan “Anda mau makan apa, biar sekalian aku pesankan,” Ema pun meminta spaghetti saja.Setelah pesan makanan mereka lanjut dalam pembahasan maksud dan tujuan Rocky mengajak dia bertemu.“Owh, kau masih muda tapi sangat berbakat dalam dunia bisnis,” puji Ema Emerson setelah mendengar penjelasan dari Rocky. “Bagaimana, apa kau tertarik untuk kerja sama dengan Briano Lion?”“Proyek ini sangat menguntungkan, saya jamin.” Dia berusaha meyakinkan wanita tersebut, karena terlihat dari raut wajah, sangat-sangat ragu untuk kerja sama dengan perusahaan pendataan baru tersebut.“Oke baiklah, kita akan kerja sama, apakah bisa langsung tanda tangan?” ucap Ema.“Martin, berikan dokumen perjanjian pada Nyonya Ema Emerson,” perintah Rocky dengan senyuman mengembang di bibir,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status