“Martin …, aku harus minta bantuan padanya, biaya rumah sakit ini pasti tidak akan sedikit,” gumam Rocky kemudian mengambil ponsel yang ada di dalam saku celana.
“Temui aku di tempat biasa, jangan menbawa bodyguard atau siapapun,” ucap Rocky ketika sambungan telepon terhubung kemudian dia putuskan sepihak.*Kafe Star food*(Lantai Vip 1)“Aku ada beberapa pertanyaan untukmu, tetapi, jawablah dengan tepat dan bisa aku terima, tanpa membuat teori yang membingungkan,” ucap Rocky sambil menggenggam gelas berisi anggur mahal.“Apapun yang Anda tanyakan, akan saya jawab seperti keinginan Tuan muda.” balas Martin dengan menundukkan kepala, tanda hormat.“Ayah mertuaku berbaring di rumah sakit, karena perbuatan Widhi Anggara, lelaki tua yang tidak pernah adil dengan anak-anaknya …, hukuman apa yang pantas di dapat dari perbuatan tersebut?” tanya Rocky membuat pria setengah baya itu tampak terkejut,“Semoga pembukaan pertama ini laris manis,” gumam Rocky saat kedai, sudah terpikir semalam menu makanan hari ini adalah mie ayam pangsit dan ayam goreng krispi.“Jualan apa ini, Kak?” “Mie ayam pangsit dan ayam goreng krispi, adek mau?” tawar Rocky pada pembeli pertama.“Boleh Kak, Ayam goreng dua, dibungkus.” jawab gadis itu.“Tunggu, ya,” balas Rocky kemudian menggoreng paha ayam yang sudah dibaluri dengan tepung spesial.Tidak lama kemudian, Selly datang dengan Pragus.“Tempat makan ini gimana, menurut mu?” tanya Pragus menarik perhatian Rocky.“Ini juga tidak terlalu buruk,” balas Selly.“Kalau kamu tidak berkenan, bilang saja, tidak masalah kalau harus mencari tempat lain,” ucap Pragus membuat Rocky menyipitkan pandangan mata.“Pak, Ayam goreng 2 dan mi pangsit 2, minumnya es jeruk,” tutur Pragus, tetapi, setelah mengetahui siapa pemilik kedai tersebut,
“Aku sudah bisa melindungi diriku, tidak ada salahnya aku mengikuti permainan ini,” batin Rocky tersenyum sambil menatap wajah istri, begitu berseri-seri karena ini pertama kalinya mereka bisa bercanda hingga tertawa lepas. “Em, mungkin aku memang harus kembali pada ibuku, agar senyuman ini tidak pergi ke lain orang, tetapi, luka dalam hati belum sembuh, apa aku mampu?” “Aku ada pertanyaan penting, seumpama kamu kembali bekerja di ASG, apa kamu senang?” tanya Rocky membuat istri terdiam sesaat, lalu berkata “Apa itu mungkin? Kau tahu sendiri, aku tidak tahu pada siapa, studio film itu di jual,”“Jika itu mungkin, apa yang kamu berikan, untukku?” “Em …, aku pikirkan nanti, jika seumpama aku bisa kembali bekerja di ASG.” tutur Selly setelah berpikir sejenak. “Apa yang kau ketahui, tentang studi film itu, mengapa tiba-tiba membahas hal itu?”“Tidak, aku hanya bertanya saja, siapa tahu aku mampu mewujudkan keinginanmu,” jawab Roc
“Maafkan saya Tuan, maafkan atas kejadian tadi,” ucap dokter Arjuna saat Rocky datang ke ruangannya.“Aku tidak mempermasalahkan itu, aku hanya ingin memberikan hadiah, karena kau sudah bekerja sangat baik hari ini,” balasnya lalu menyalakan sebatang rokok sambil duduk dengan tanang di depan si dokter.“Hadiah? maaf Tuan, anda terlalu sungkan, saya hanya menjalankan tugas saya seperti apa yang anda inginkan,” tutur Dokter Arjuna kemudian tersenyum, untuk menenangkan diri yang sedari tadi gugup bercampur aduk dengan cemas, hingga berkeringat.Drrttt, drrttt.Arjuna mendapatkan notifikasi dari pihak bank, “Berhasil isi saldo sebesar 15000 dollar,” tangan bergetar seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.“Tu–Tuan, apa ini tidak berlebihan?” tutur Arjuna dengan nada bergetar.“Apakah kurang?” tanya Rocky memastikan,“Tidak, Tuan. Ini sudah sangat-sangat cukup, bahkan lebih d
Dalam keheningan malam, Rocky duduk di taman pelangi tempat biasa dia menyendiri dikala hati sedang buntu. “Ayah, apa kau melihatku dari sana, aku masih menyimpan bandul giok ini seperti pesanmu saat itu,” gumamnya sambil terus mengelus-elus benda tersebut.“Itu dia orangnya, cepat kita ringkus dia,” ucap seseorang dengan suara sangat asing di telinga, karena baru pertama kali terdengar, membuat Rocky langsung waspada.Ketika menoleh ke arah suara, terlihat 3 orang berbadan kekar dan besar.“Aku tidak punya masalah dengan kalian, jadi …”“Tidak mempunyai masalah katamu?” ucap Zein tiba-tiba muncul dari belakang ketiga orang itu,“Aku sudah menduga,” balas Rocky sambil menatap tajam wajah pria itu,“Baguslah kalau begitu, aku tidak perlu repot-repot menjelaskan padamu” sambung Dokter Zein kemudian memberikan perintah kepada anak buahnya “ Kalian, beri dia pelajaran!”Mereka bertiga pun m
Prankk! Widhi menjatuhkan gelas saat melihat siaran berita dari dalam TV, sangat-sangat tidak di sangka bahwa cucu kesayangan terlibat dalam kasus korupsi. “Ini tidak boleh di biarkan begitu saja, aku harus menutup semua saluran berita,” tutur lelaki tua itu, kemudian mengambil ponsel untuk menghubungi orang yang kepercayaan keluarga Anggara. “Maaf Tuan, saya tidak bisa menutup semua saluran berita, apakah Anda mempunyai masalah dengan seseorang, atau menyinggung orang lain?” ucap orang kepercayaan keluarga Anggara, setelah mendengar permintaan Widhi. “Aku tidak pernah menyinggung siapapun, bahkan aku selalu baik dengan orang lain,” tutur Widhi kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak. “Argh! Sial! Beraninya dia bermain-main dengan keluarga Anggara!” “Jhoni!” teriak Widhi ketika memanggil sang cucu, hingga menampakkan urat leher. “Kumpulkan semua anggota kelua
Setelah selesai sarapan meraka pergi dengan aktivitas masing-masing, Selly pergi ke rumah sakit, menghantarkan sarapan untuk ibu dan menjenguk Ayah tercinta. Sedangkan Rocky berangkat ke kedai makanan, yang baru saja dia buka beberapa minggu lalu. Ketika baru saja membuka kedai, dan menyiapkan semua keperluan bahan masakan yang akan dia olah, tiba-tiba datang lelaki tua bersama dengan 10 orang berseragam hitam dan semua mengenakan kacamata hitam. “Maaf Tuan, kedai saya belum buka dan saya baru siap-siap,” ucap Rocky dengan sopan, tetapi, tidak mendapatkan perlakuan baik dari pria tua tersebut. “Apakah kau yang bernama: Rocky Briano?” “Saya sendiri, apakah saya mengenal, Tuan?” balas Rocky sambil mengangkat alis sebelah, bingung. “Ini yang katanya cucuku?berani sekali mengaku sebagai Tuan muda keluarga Trump,” tutur Pria tua itu dengan tatapan merendahkan, membuat Rocky menghela napas
“Nyonya, Tuan muda ingin ke rumah dan menemui Tuan besar,” ucap Martin ketika sambungan telepon terhubung, dengan Levya, “Apa?!” “Bagaimana dia bisa tahu tentang, ayah?” “Aku kurang tahu, Nyonya, tetapi, ini sangat bahaya bagi Tuan muda,” tutur Martin lewat sambungan telepon, khawatir. “Jangan bilang kau sudah memberikan alamat rumah ini, pada Rocky,” tutur Satu pengawal datang dengan tergopoh-gopoh, memberi tahu jika ada keributan di depan, membuat Levya langsung memutuskan sambungan telepon sepihak. “Siapa yang membuat keributan?” Levya langsung bergegas kedepan, untuk melihat siapa yang di maksud oleh pengawal tersebut. “Astaga! Rocky! Hentikan!” teriak Levya menenangkan putranya yang sedang membuat kekacauan di kediaman keluarga Trump. “Ada apa ini, kenapa sampai terjadi kericuhan, seperti ini?” tanya Levya sambil mengelus dada sang putra,
Setelah berselang lama, Rocky pun sampai di kedia. Akan tetapi, dia mendapati kedai sudah porak-poranda dihancurkan oleh orang lain. “Siapa yang melakukan ini?” gumamnya pelan setelah menghela napas panjang, perlahan dia merapikan peralatan yang masih bagus dan bisa di gunakan. “Kedai sudah tutup?” tanya Selly saat datang bersama dengan Pragus, tetapi, yang membuat Rocky menatap curiga dari raut wajah pemuda itu, solah dia sudah tahu tentang kejadian tersebut. “Dihancurkan pengecut,” balasnya tanpa memperdulikan kehadiran istri dan pemuda itu. “Ya, mungkin ini, suatu balasan karena kau telah menggangguku,” sambung Pragus dengan lalu tersenyum, merendahkan. “Aku tidak pernah mengganggu orang lain,” jawab Rocky dengan nada malas, tetapi, malah mendapat gelak tawa dari Pragus, kemudian menggenggam erat tangan Selly, seolah ingin memamerkan kemesraan di depan
Rocky keluar dari kamar mandi sudah menggunakan pakaian ganti, ketika hendak membaringkan tubuh di atas kasur. Tiba-tiba ponsel berdering satu kali tanda pesan masuk.“[Tuan muda, semua bukti-bukti kriminal Erllina, ada di dalam dokumen yang saya kirimkan pada anda.]” isi pesan dari Martin.Sungguh-sungguh terkejut ketika membuka dokumen, kemudian berkata, “Ternyata benar dugaanku, selama ini musuh dalam selimut ialah bibi Erlina. Ah, sangat sabar untuk membuka kebusukanmu, manusia serakah!” Tidak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu membuat dia bergegas bangun dan membuka pintu yang sengaja dia kunci.“Ibu, kau membuatku terkejut,” ucap Rocky.“Terkejut, bukankah tiada orang lain yang masuk ke kamarmu, selain Ibu?” balas Levya membawakan makan malam untuk putra tercinta, sebenarnya bisa saja menyuruh maid menghantar makanan untuk si putra. Namun, ia sengaja melakukan hal itu supaya lebih dekat dengan putra t
Karena tidak terlalu kuat melihat mereka berdua, Rocky bergegas pergi untuk menenangkan diri.Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, pria itu berhenti di taman pelangi.“Dasar wanita, jika berucap tidak pernah bisa di pegang, katanya mau membatalkan kontrak nikah, tetapi, malah bersama lelaki lain,” gumamnya ngedumal sambil melempar batu pada danau buatan di tengah-tengah taman.“Hey, apa yang kau lakukan di sini?” Fransiska Imelda datang membuat Rocky terkejut.“Aku hanya kesal,” jawab Rocky dengan nada keras.“Jangan melempar batu pada danau, apa kau tidak kasihan jika batu yang kau lempar kena ikan,” tutur Fransiska membuat pria itu menghela napas panjang kemudian duduk di bangku yang ada di dekat danau buatan.“Em, sebenarnya aku tidak berhak tahu apa yang membuatmu kesal, tapi, kalau mau bercerita tidak apa, aku siap mendengarkan,” tawar Fransiska.“Apa maksudmu bicara seperti itu? bahkan aku belum mengenalmu
Bab 66: Gabriel Hawthorne.“Aku pesan makan dan minun terlebih dahulu, sebelum kita lanjutkan obrolan,” ucap Rocky dan mendapat anggukan dari si wanita ular. Lalu menawarkan “Anda mau makan apa, biar sekalian aku pesankan,” Ema pun meminta spaghetti saja.Setelah pesan makanan mereka lanjut dalam pembahasan maksud dan tujuan Rocky mengajak dia bertemu.“Owh, kau masih muda tapi sangat berbakat dalam dunia bisnis,” puji Ema Emerson setelah mendengar penjelasan dari Rocky. “Bagaimana, apa kau tertarik untuk kerja sama dengan Briano Lion?”“Proyek ini sangat menguntungkan, saya jamin.” Dia berusaha meyakinkan wanita tersebut, karena terlihat dari raut wajah, sangat-sangat ragu untuk kerja sama dengan perusahaan pendataan baru tersebut.“Oke baiklah, kita akan kerja sama, apakah bisa langsung tanda tangan?” ucap Ema.“Martin, berikan dokumen perjanjian pada Nyonya Ema Emerson,” perintah Rocky dengan senyuman mengembang di bibir,
“Siapa yang berani membuat onar di tempatku?” ucap Rocky berjalan keluar dari dapur sambil memasukkan tangan di saku celana.Sontak, kedua preman jalanan itu tertawa seakan mendapat lelucon yang amat sangat lucu.“Ternyata kau, pemuda kota yang bertulang lembek,” balas preman berambut keriting panjang. “Lebih baik kau segera bayar uang keamanan, dari pada kita hancurkan tempat ini.” sambung preman yang berbadan kurus dan berambut pendek.“Bayar uang keamanan, ya?” Rocky berlari langsung memberikan tendangan pada preman yang berbadan kurus, kemudian memberikan hantaman pada yang satunya.Kedua preman itu langsung tergeletak di lantai, Rocky menginjak tangan si gondrong membuat dia berteriak kesakitan lalu menendang lempeng perut berulang-ulang.Setelah puas dengan yang gondrong, dia mendekat pada si kurus dengan tatapan sulit diartikan.“Mohon ampun, Tuan, tolong ampuni kami,” ucap si kurus membuat Rocky s
Pagi pun tiba, Rocky sudah berpenampilan rapi dia kini berada di depan cermin sedang memasang dasi.Tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Martin,” gumam Rocky kemudian mengangkat panggilan tersebut.“Gimana Martin, apa ada kabar baik untukku, pagi ini?” tanya Rocky saat panggilan terhubung.“Dua hari lagi ada pertemuan dengan Ema Emerson, dan saya sudah agendakan pertemuan kalian,” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Kerja bagus, jika kita berhasil, akan ada bonus besar untukmu,” ucap Rocky pada sambungan telepon.”Oh iya, selidiki kasus kecelakaan yang menimpa Delia Trump, apakah ada campur tangan dari Erllina, atau tidak,” pintanya kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.Senyuman licik pun mengembang di bibirnya saat menatap bayangan dibalik cermin. “Ema Emerson, kau yang mulai permainan ini, dan kau harus juga yang harus mengakhiri” ucapnya kemudian mengambil tas lalu keluar dari kamar untuk berg
Di kediaman Anggara, semua orang tanpak cemas karena tetua keluarga dan putra semata wayang tidak kunjung pulang.“Pa, Ayah dan Yudis belum juga pulang, gimana ini, Pa?” ucap Verry Alham cemas bercampur dengan khawatir.“Apa perlu kita lapor pada pihak hukum, Ma?” balas suami.“Nanti lama, Pa. Kita harus segera mencari mereka,” tutur Verry sudah tidak sabar lagi, karena merasakan firasat buruk terhadap putra tercinta.“Ayo kita cari.” ajak suami kemudian bergegas pergi untuk mencari dua keluarga Anggara.***Di sisi lain Rocky tersenyum kepikiran dengan ucapan sang istri saat dalam sambungan telepon.“Akankah dia benar-benar membatalkan kontrak nikah?” gumam Rocky bertanya-tanya pada diri sendiri sambil mengemudikan mobil. “Jika itu benar-benar terjadi, aku akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia di dunia ini, dan aku akan melamarmu kembali, kita akan melangsungkan pernikahan mewah dihadiri banyak tamu, bukan s
Setelah berbincang tentang rencana memanfaatkan Selly, tiba-tiba datang dua orang berbadan kekar masuk dalam ruangan Widhi.“Kalian ikut kami, atau, kami patahkan tulang-tulang kalian!” ucap pria bertato dengan nada tegas.“Siapa kau, kenapa bisa masuk ke dalam perusahaan ini?” tanya Widhi dengan nada bergetar, ketakutan.“Itu tidak penting,” balas pria tersebut kemudian membawa Widhi dan Yudis keluar dari ruang pribadi,Setelah tiba di parkiran, mereka langsung di masukkan ke dalam mobil. “Kami mau dibawa ke mana?” Yudis bertanya dengan nada ketakutan.“Diam! Atau aku buat kau tidak bisa bicara selamanya!” ucap pria berbadan kekar dan berambut pirang.Seketika, mulut Yudis terbungkam oleh bentakan dari pria tersebut, dan mereka berdua hanya bisa pasrah tanpa bertanya lagi.***Di AGP, Selly mendapat panggilan telepon dari suami, dia pun bergegas menjauh dari keramaian kantin untuk mengangkat panggilan tersebut.
Saat masih berada di taman pelangi, Selly mendapatkan panggilan dari Widhi Anggara.“Kakek menghubungiku, ada apa?” batin Selly bertanya-tanya. “Sebentar ya, Sov,” ucap Selly kemudian sedikit menjauh untuk mengangkat panggilan telepon tersebut.“Hallo, ada apa?” tanya Selly saat panggilan terhubung.“Maaf Selly, aku telah salah padamu, kau boleh bekerja kembali di AGP dan melanjutkan proyek kerja sama dengan Briano Lion,” ucap Widhi dari jauh dalam sambungan telepon membuat sang cucu wanita mengangkat alis sebelah tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.“Apa Kakek sedang membohongiku, dan akan mempermalukan aku lagi?” tanya Selly pada sambungan telepon.“Tidak, aku mohon kembalikanlah dan aku akan memberikanmu hadiah istimewa,” ucap sang Kakek kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.“Hallo …, Kakek,” Selly pun melihat ponselnya, ternyata sambungan telepon sudah terputus.“Dasar manusia pal
“Kau mau ikut denganku, berarti kau akan mengundurkan diri dari AGP?” tanya Selly setelah merasa lebih tenang.“Iya, untuk apa aku memperkaya orang sombong seperti Tuan Yudis dan Tuan Widhi,” jawab Sovia membuat atasan membulatkan mata, tidak percaya.“Jangan, jaman sekarang sulit mencari pekerjaan,” sambung Selly tidak ingin mengorbankan si asisten.Sovia menghela napas panjang, kemudian berkata, “Benar juga, tapi aku tidak bisa bekerja di tempat orang tidak punya hati.”“Kamu harus tetap bekerja di sana, ingat, kamu juga butuh uang untuk makan,” tutur Selly mengingatkan Sovia agar tetap bertahan, meskipun berkerja di tempat orang paling menyebalkan sedunia.***Setelah menunggu cukup lama, Widhi dan Yudis pun datang menemui Presdir Briano Lion. Namun, mereka tidak mengenali siapa sosok Tuan muda dibalik masker.“Maaf Tuan muda, apa yang membuat Anda memanggil kami datang ke sini?” tanya Widhi d