Beranda / Romansa / Menantu Paling Berkuasa. / Bab 7: Menemui Ibunda

Share

Bab 7: Menemui Ibunda

Penulis: Lucky Star
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Baiklah, aku akan menjadi apa yang kamu minta, kita pulang dulu, kamu harus istirahat,” balas Rocky seakan-akan menjadi pegangan kuat untuk wanita yang ada dalam pelukannya, tetapi, pegangan yang dia kira kuat, ternyata masih saja rapuh, ingin mempercayai, tetapi, sadar diri suami bukan siapa-siapa.

“Apa aku bisa mempercayaimu?” tanya Selly dengan penuh keraguan.

“Untuk apa aku memberikanmu permintaan, tetapi, aku tidak dapat mengabulkan,” balas Rocky meyakinkan, kemudian memberikan jaminan dengan berucap, “jika aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu, aku akan menjadi babu dalam hidupmu seumur hidupku dan tidak akan pernah meminta hakku sampai kontrak kita berakhir, tetapi, jika aku berhasil apa yang yang bisa menjadi jaminan untukku?” balas Rocky.

“Aku tidak tahu, tetapi, aku akan memberikan hakmu sebelum kontrak kita berakhir,” balas Selly dengan menundukkan kepala, tanda bimbang dengan jawaban sendiri.

“Baiklah, aku kemarin dapat kartu bank dari nenek tua yang aku tolong, bisakah kau menerima ini sebagai permintaan maaf, karena selama kita hidup bersama aku tidak pernah menafkahi dirimu,” ucap Rocky langsung mendapat tatapan mata sulit diartikan dari istri.

“Apa kau yakin memberikan ini untukku? setelah apa yang keluargaku lakukan padamu,” balas Selly.

“Untuk apa aku harus ragu, kau itu istriku, ya, biarpun … dalam status kontrak.” jawab Suami seakan menjadi tamparan keras untuk Selly. “Tetapi, aku tidak tahu berapa isi dalam kartu itu, alangkah baiknya kau periksa terlebih dahulu,” 

***

Rocky tengah berada di taman pelangi, berulang kali dia menggeser menu yang ada dalam ponsel, ingin menghubungi sang Ibu, tetapi, hati dikuasai oleh keraguan.

Dengan memantapkan niat, dia pun menekan tombol panggilan untuk nomer ponsel ibunda.

“Hallo, I–ibu,” ucap Rocky saat panggilan terhubung, sudah sekian lama dia tidak pernah memanggil wanita yang sudah melahirkan, biarpun senang akhirnya bisa memperbaiki hubungan. Namun, semua terasa asing.

Rocky mengulangi ucapan sama, karena tiada jawaban dari dalam sambungan telepon, sangat-sangat jelas apa yang dirasakan oleh Levya, dia tampak seperti tertegun setelah mendengar suara putra tercinta, “Iya, Rocky, kau akhirnya menghubungi ibu,” tutur Levya terdengar sendu seperti orang terharu sampai menitikkan air mata.

“Apa Anda bisa membantuku?” lanjut Rocky dengan terbata-bata.

“Pasti bisa, katakan, nak, apa yang kau inginkan?” balas Levya.

“Mungkin kita harus bertemu, semua ini tidak akan enak kalau dibicarakan lewat sambungan telepon,” ucap Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon setelah meminta bertemu di hotel Santira Barat.

“Martin, cepat jemput putraku, aku sudah tidak sabar menemui dia di hotel HTSB.” perintah Levya dengan nada bahagia, dan lebih bahagia dari sebelum saat ini.

***

Disaat sedang menunggu jemputan dari Martin, Rocky teralihkan dengan seseorang yang memanggil namanya. “Kak Rocky,”

“Hengky,” Rocky bergumam terpaku sesaat melihat teman dari dunia gelap berlari mendekat, bersama dengan Halma dan George.

“Kakak pertama, apa yang kamu lakukan disini?” tanya Hengky 

“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, bodoh!” balas Rocky sambil memukul kepala 3 pemuda itu secara bergantian.

“Kami sedang mencari Kakak,” jawab Hengky setelah meringis dan menggaruk kepala yang tidak gatal.

“Kakak pertama kemana saja? semua anggota Scorpions gank merindukan Anda,” imbuh Halma

“Aku sibuk dengan istriku,” balas Rocky membuat tiga pemuda tersebut terkejut tak percaya.

“Apa!” ucap mereka bertiga serentak.

“Sudah berapa banyak yang kami lewatkan?”

“Apa kakak ipar cantik?”

“Kenapa kakak pertama tidak mengundang kami?” Mereka bertiga bertanya bergantian membuat Rocky bingung harus menjawab yang mana terlebih dahulu.

“Kalian sudah seperti wartawan, mengapa tidak bekerja di stasiun televisi saja?!” seru Rocky jengkel karena terlalu diinterogasi.

“Aku tidak punya banyak waktu, aku akan mememui kalian dan anggota Scorpions Gank yang lain, dikemudian hari,” Rocky pamit karena mobil yang dia tunggu telah tiba, dia pun bergegas meninggalkan tiga pemuda itu dan masuk ke dalam mobil.

“Kakak pertama memang sudah sukses, aku tidak sabar menunggu waktu untuk bertemu dengan dia lagi,” gumam Hengky.

“Iya benar, semoga dia tidak melupakan kita semua,” imbuh Halma.

“Ayo kita pulang ke basecamp, kabar gembira ini harus sampai pada anak-anak yang lain.” ajak George.

***

Saat dalam perjalanan menuju Santira Barat, tidak lupa untuk memberikan kabar pada istri lewat pesan online.

“Aku akan pulang terlambat, jadi jangan cemas dan khawatirkan aku,” 

Meskipun Rocky merasa jika kabar ini tidak begitu di perdulikan oleh Selly, tetapi, tidak membuat dia merasa kecewa ataupun sedih, yang paling penting sudah memberikan kabar.

Tatapan mata Rocky tidak lepas dari kaca jendela mobil, banyak kenangan pahit dimasa lalu yang membuat dia merasa siap atau tidak untuk bertemu dengan si ibu.

“Apakah aku sanggup, bertemu dengan ibu …? setelah apa yang dia lakukan ketika aku masih kecil, entahlah, aku sendiri tidak tahu jika semua ini hanya permainan yang sudah dirancang matang-matang untuk membuangku lebih jauh,” Rocky berkecamuk dalam pikiran sendiri hingga terlelap dalam mimpi.

***

“Tuan kita sudah sampai,” ucap Martin membangunkan Rocky dari alam mimpi, kemudian bergegas turun kemudian berjalan masuk kedalam hotel tidak sabar bertemu dengan Ibunda karena ada sesuatu yang ingin ditanyakan pada si Ibu.

“Rocky …” gumam Levya, terpaku tidak percaya dengan apa yang dia lihat didepan mata, bahkan sampai-sampai mata berkaca-kaca karena terlalu larut dalam rasa haru.

Namun, ketika hendak memeluk sang putra untuk melepaskan kerinduan yang terpendam selama bertahun-tahun, Rocky menghindar dengan mundur beberapa langkah.

“Maaf, aku belum bisa membiarkan siapapun menyentuh diriku kecuali orang terdekatku,” ucap Rocky, kaku, mungkin kehadiran si ibu terasa sangat asing.

“Aku tahu, maaf, aku terlalu bersemangat sampai-sampai lepas kendali,” tutur Levya mencoba mengerti apa kemauan sang putra.

“Kau sudah dewasa sekarang, maafkan ibu, karena tidak kunjung menjemputmu si rumah ayahmu.” imbuh Levya membuat Rocky tersenyum pasi,

“Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan pada … I–ibu …” Rocky agak kaku dalam menyebut (Ibu) karena dia diasuh seorang lelaki yang rela tidak menikah demi merawat putra yang ditemukan lontang-lantung di jalanan.

“Apapun itu, ibu akan menjawab dengan suka rela, biarpun itu akan menyita banyak waktu,” balas Levya.

“Martin, tinggalkan kami berdua,” pinta Levya, tetapi, ditolak oleh Rocky “Tidak perlu, biarkan paman Martin di sini dan mendengar jawaban dari pertanyaan ku.”

***

Rocky menatap kartu berwarna hitam dilapisi emas murni, tidak pernah disangka dan tidak pernah menduga jika si ibu adalah orang kaya bergelimang harta.

“Aku rela masuk dalam dunia hitam untuk menjadi orang paling berkuasa, dan membalas dendam pada dalang dibalik penculikanku dimasa lalu,” batin Rocky saat dalam perjalanan pulang.

Dia juga teringat akan pertemuan, jawaban dari pertanyaan yang dia lontarkan masih terngiang-ngiang didalam ingatan membuat kepala semakin pusing.

Bab terkait

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 8 : Kenyataan membawa luka.

    “Aku selalu berusaha datang menjemputmu, tetapi, di larang keras oleh Ayahmu!” seru Levya saat menjawab pertanyaan dari sang putra tercinta.“Lantas mengapa ibu dan ayah berpisah, mengapa ayah mempunyai wanita lain dirumah yang berbeda?!” Rocky mempertanyakan tujuan utama dia mendatangi si Ibu.Tampak terlihat, raut wajah Levya berubah menjadi layu, tanpa dia sadari air mata menetes, dan sudah dia duga sedari lama jika suatu saat Rocky akan mempertanyakan hal ini.“I–ibu, ibu … tidak tahu kalau ayahmu sudah beristri—” Levya tidam mampu mengatakan hal lebih lanjut, dia sudah larut dan terisak dalam tangisan.“Apa aku anak haram, dari ulah kalian berdua?!” tanya Rocky dengan nada setengah marah, membuat Levya hanya bisa mengangguk kemudian menundukkan kepala, tangisan si Ibu semakin keras.Tidak pernah disangak dan tidak pernah dia duga jika orang tua yang dikira berlaku baik dan tidak pernah melakukan hal aneh-aneh, ternyata itu semua salah.Jika dibandingkan dengan kehidupan yang Rock

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 9: Balas Dendam

    Ketika hendak memberikan nomer rekening Bank, tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Hallo Tuan, Anda ada disebelah mana?” tutur Martin saat panggilan terhubung.“Aku ada urusan mendadak, apa kau sudah berada di tempat kita janjian?” jawab Rocky.“Saya sudah berada di sini,” ucap Martin dalam panggilan terhubung.“Baiklah, aku akan segera ke sana.” tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon.“Cepat transfer apa yang menjadi milikku,” “Masukan sendiri nomer rekeningmu,” balas Vinny memberikan ponselnya.Setelah menerima ponsel dari Rocky, gadis itu tersenyum meringis kemudian berkata “Bolehkah aku transfer separuh? aku belum dapat uang saku dari Mamaku,” “Terserah, yang paling penting kau tidak kabur, melarikan diri,” balas Rocky.“Aku tidak akan melarikan diri, tenang saja.” jawab Vinny lalu mentransfer sejumlah uang.“Oke, bisakah kau hantar aku ketempat tadi kita bertemu?” pinta Rocky.“Sangat-sangat bisa,” jawab Vinny kemudian mereka bertiga pergi.***Saat

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 10: Pria tidak tahu malu 

    Saat dalam perjalanan pulang, Rocky mendapati ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Rocky, aku sudah tidak bisa bekerja di SGP, semua barang-barang sudah dihancurkan oleh Yudis,” ucap Selly mengadu pada suami, terdengar dari ponsel.“Yudis, bagaimana bisa?!” balas Rocky.“Dia datang bersama dengan dua bodyguard, mereka mengacak-acak ruangan ku dan menghancurkan beberapa barang-barang ku, Yudis juga memberikan surat pemecatan dari kakek, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa?!” jelas Selly dari jauh dalam sambungan telepon.Rocky menghela napas berat, tidak tahu lagi bagaimana arah permainan yang dimainkan oleh keluarga besar Anggara. “Kamu tenang saja, aku akan membuat perhitungan dengan Yudis,” tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon.“Cepat akuisisi ASG, nanti malam harus ada kabar gembira untukku,” pinta Rocky kemudian meminta pada Martin untuk menghentikan mobil, lalu pergi entah kemana.***Di sisi lain, Selly merasa ada sedikit perbedaan pada suami yang dikenal

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 11: Perdebatan keluarga.

    Malam pun tiba, dua hari lagi ulang tahun Widhi Anggara, perdebatan ibu dan anak pun tidak bisa dihindarkan.“Kan, Mama sudah bilang padamu, apapun yang terjadi kita harus datang,” “Kita sudah tidak dianggap sebagai keluarga, untuk apa datang?” balas Selly dengan nada sedikit berteriak hingga menampakkan urat leher.“Ini semua pasti gara-gara kamu!” Sindy menunjuk Rocky dan melimpahkan kesalahan pada menantu yang tidak pernah dianggap. “Coba saja, kamu menjadi pria yang sedikit saja berguna …, pasti aku dan keluargaku tidak akan pernah menjadi keluarga terasingkan.”“Sebenarnya apa keinginanmu, apa belum cukup kau menghancurkan mental putri semata wayangku? apa belum puas kamu menghancurkan kepercayaan keluarga Anggara pada kami, hanya status sosialmu yang tidak jelas,” hardik Ayah mertua yang bernama Perwira Anggara.“Ma, Pa, Cukup! apa kalian pikir setelah aku berpisah dengan Rocky, keluarga kecil kita akan dianggap oleh kerabat Anggara? jawabannya (Tidak)” Selly menepis ucapan ked

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 12: Pesta berujung penghinaan.

    Pagi pun tiba, Sindy sudah berdandan rapi, karena hari ini adalah hari ulang tahun “Widhi Anggara” biarpun sudah di larang, tetapi, tetap nekat mengajak keluarga kecilnya untuk datang.“Selly, kau belum siap? kita harus segera datang, jangan sampai terlambat,” ajak Sindy disaat tiba di ruang makan, hendak sarapan.“Datang kemana? terlambat kemana? dan siap untuk apa?” Selly menjawab dengan santai sambil memoles mentega pada roti bakar untuk suami.“Kamu sudah lupa ingatan? ini kan hari ulang tahun Kakekmu!” “Bodo’ apa untungnya aku datang? kedatangan kita saja sudah tidak di butuhkan, apa mama ingin …, kita di remehkan oleh mereka?” balas Selly dengan nada malas.“Mama juga sudah bilang, kita harus datang, berulang kali juga aku berkata (Kita juga bagian dari keluarga Anggara)” tutur Sindy dengan nada penuh penekanan.“Selly, bersiaplah, yang dikatakan oleh ibu benar, biar bagaimanapun kita juga bagian dari keluarga Anggara, aku akan carikan hadiah terbaik untuk Kakek, kalian berangk

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 13 : Meluapkan emosi 

    Ketika sampai di rumah, sang ibu mertua langsung memarahi menantu tidak pernah dianggap itu, karena telah membuat keributan di pesta ulang tahun member tertua keluarga Anggara.“Mam, sudah cukup, jangan keterlaluan seperti ini,” ucap Selly menghentikan ocehan si ibu.“Keterlaluan …? Keterlaluan bagaimana? Kau ini gimana sih?! Kok nyalahin, Mama, dia yang membuat masalah, seharusnya kau berpihak pada mama, bukan malah belain lelaki tidak berguna ini,” balas Sindy tidak terima karena merasa disalahkan oleh putri tercinta.“Aku tidak menyalahkan mama, hanya …”“Apa …! kalau tidak salahin mama, kamu itu memang sudah dibutakan oleh pria ini,” potong Sindy kemudian beralih pada Rocky, “Cepat ceraikan putriku, atau dari pada kau hanya membuat malu keluargaku,”“Ma …! Cukup! Aku sudah banyak menurut pada mama, dari kecil hingga hingga dewasa, aku sengaja memfitnah Rocky telah menghamiliku agar aku gagal menikah dengan lelaki pilihan mama, yang katanya paling baik sedunia ternyata, hanyalah pe

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 14: Mewujudkan cita-cita.

    “Aku dapat sedikit uang, mungkin aku bisa membeli beberapa peralatan masak untuk membuka usaha kecil-kecilan, karena tidak mungkin aku bergantung pada perusahaan yang baru saja diakuisisi,” batin Rocky saat dalam perjalanan.“Pak, mampir ke toko toserba, dulu,” ucap Rocky pada supir taksi, Setelah membeli beberapa peralatan memasak, mencari ruko yang bisa dia sewa untuk memulai berdagang, Dia pun mencari tahu lewat media online, dan menemukan tempat pas dari harga sewa dan luas ruko.“Pak, ketempat ini, ya,” ucap Rocky memperlihatkan tempat yang ada didalam ponsel, pada pak supir.***Rocky melihat-lihat kondisi ruko, ternyata masih bagus, cuma butuh sedikit pemolesan dan pengecatan ulang.Dia pun setuju untuk menyewa ruko tersebut, karena kondisi masih bagus dan terawat biarpun cat sedikit terkelupas tetapi tidak masalah baginya.Setelah selesai melakukan pembayaran, dia pun mulai menata peralatan masak yang baru saja dia beli.“Akhirnya aku bisa mewujudkan cita-cita dari kecil,” gu

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 15: Putus hubungan.

    “Aku akan buatkan minum,” ucap Rocky kemudian pergi ke belakang. Namun, langkah kaki terhenti karena ucapan Widhi Anggara, “Biar Selly yang membuat minuman,”“Kau pikir istriku pembantumu,” balas Rocky dengan tatapan sulit diartikan.“Ah, aku hanya bercanda, Sindy buatkan minuman untukku dan Rocky,” perintah Widhi membuat wanita tersebut merasa kesal,“Mari duduk sini,” ucap Widhi menepuk sofa empuk di sebelahnya. Namun, dia malah lebih memilih duduk satu sofa bersama sang istri.“Aku bukan siapa-siapa, bukankah sangat tidak sopan duduk satu sofa dengan Anda?” balas Rocky membuat pria tua itu memejamkan mata, meredam amarah yang sudah tersulut ucap tersebut.“Akh, tidak masalah, asalkan bisa bekerja sama dengan baik,” sambung Widhi setelah tertawa kecil, kemudian mengambil hadiah yang dianggap palsu dan tidak berharga.“Oke, sebelumnya aku cuma mau berkata, aku tidak banyak waktu untuk membahas itu,”

Bab terbaru

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 65: Ema Emerson 

    “Siapa yang berani membuat onar di tempatku?” ucap Rocky berjalan keluar dari dapur sambil memasukkan tangan di saku celana.Sontak, kedua preman jalanan itu tertawa seakan mendapat lelucon yang amat sangat lucu.“Ternyata kau, pemuda kota yang bertulang lembek,” balas preman berambut keriting panjang. “Lebih baik kau segera bayar uang keamanan, dari pada kita hancurkan tempat ini.” sambung preman yang berbadan kurus dan berambut pendek.“Bayar uang keamanan, ya?” Rocky berlari langsung memberikan tendangan pada preman yang berbadan kurus, kemudian memberikan hantaman pada yang satunya.Kedua preman itu langsung tergeletak di lantai, Rocky menginjak tangan si gondrong membuat dia berteriak kesakitan lalu menendang lempeng perut berulang-ulang.Setelah puas dengan yang gondrong, dia mendekat pada si kurus dengan tatapan sulit diartikan.“Mohon ampun, Tuan, tolong ampuni kami,” ucap si kurus membuat Rocky s

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 64: Mulai dari restoran.

    Pagi pun tiba, Rocky sudah berpenampilan rapi dia kini berada di depan cermin sedang memasang dasi.Tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Martin,” gumam Rocky kemudian mengangkat panggilan tersebut.“Gimana Martin, apa ada kabar baik untukku, pagi ini?” tanya Rocky saat panggilan terhubung.“Dua hari lagi ada pertemuan dengan Ema Emerson, dan saya sudah agendakan pertemuan kalian,” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Kerja bagus, jika kita berhasil, akan ada bonus besar untukmu,” ucap Rocky pada sambungan telepon.”Oh iya, selidiki kasus kecelakaan yang menimpa Delia Trump, apakah ada campur tangan dari Erllina, atau tidak,” pintanya kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.Senyuman licik pun mengembang di bibirnya saat menatap bayangan dibalik cermin. “Ema Emerson, kau yang mulai permainan ini, dan kau harus juga yang harus mengakhiri” ucapnya kemudian mengambil tas lalu keluar dari kamar untuk berg

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 63: Kekhawatiran keluarga Anggara.

    Di kediaman Anggara, semua orang tanpak cemas karena tetua keluarga dan putra semata wayang tidak kunjung pulang.“Pa, Ayah dan Yudis belum juga pulang, gimana ini, Pa?” ucap Verry Alham cemas bercampur dengan khawatir.“Apa perlu kita lapor pada pihak hukum, Ma?” balas suami.“Nanti lama, Pa. Kita harus segera mencari mereka,” tutur Verry sudah tidak sabar lagi, karena merasakan firasat buruk terhadap putra tercinta.“Ayo kita cari.” ajak suami kemudian bergegas pergi untuk mencari dua keluarga Anggara.***Di sisi lain Rocky tersenyum kepikiran dengan ucapan sang istri saat dalam sambungan telepon.“Akankah dia benar-benar membatalkan kontrak nikah?” gumam Rocky bertanya-tanya pada diri sendiri sambil mengemudikan mobil. “Jika itu benar-benar terjadi, aku akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia di dunia ini, dan aku akan melamarmu kembali, kita akan melangsungkan pernikahan mewah dihadiri banyak tamu, bukan s

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 62: Manusia serakah

    Setelah berbincang tentang rencana memanfaatkan Selly, tiba-tiba datang dua orang berbadan kekar masuk dalam ruangan Widhi.“Kalian ikut kami, atau, kami patahkan tulang-tulang kalian!” ucap pria bertato dengan nada tegas.“Siapa kau, kenapa bisa masuk ke dalam perusahaan ini?” tanya Widhi dengan nada bergetar, ketakutan.“Itu tidak penting,” balas pria tersebut kemudian membawa Widhi dan Yudis keluar dari ruang pribadi,Setelah tiba di parkiran, mereka langsung di masukkan ke dalam mobil. “Kami mau dibawa ke mana?” Yudis bertanya dengan nada ketakutan.“Diam! Atau aku buat kau tidak bisa bicara selamanya!” ucap pria berbadan kekar dan berambut pirang.Seketika, mulut Yudis terbungkam oleh bentakan dari pria tersebut, dan mereka berdua hanya bisa pasrah tanpa bertanya lagi.***Di AGP, Selly mendapat panggilan telepon dari suami, dia pun bergegas menjauh dari keramaian kantin untuk mengangkat panggilan tersebut.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 61: Mendapatkan hak di kantor.

    Saat masih berada di taman pelangi, Selly mendapatkan panggilan dari Widhi Anggara.“Kakek menghubungiku, ada apa?” batin Selly bertanya-tanya. “Sebentar ya, Sov,” ucap Selly kemudian sedikit menjauh untuk mengangkat panggilan telepon tersebut.“Hallo, ada apa?” tanya Selly saat panggilan terhubung.“Maaf Selly, aku telah salah padamu, kau boleh bekerja kembali di AGP dan melanjutkan proyek kerja sama dengan Briano Lion,” ucap Widhi dari jauh dalam sambungan telepon membuat sang cucu wanita mengangkat alis sebelah tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.“Apa Kakek sedang membohongiku, dan akan mempermalukan aku lagi?” tanya Selly pada sambungan telepon.“Tidak, aku mohon kembalikanlah dan aku akan memberikanmu hadiah istimewa,” ucap sang Kakek kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.“Hallo …, Kakek,” Selly pun melihat ponselnya, ternyata sambungan telepon sudah terputus.“Dasar manusia pal

  • Menantu Paling Berkuasa.   60: Aku menantu paling berkuasa.

    “Kau mau ikut denganku, berarti kau akan mengundurkan diri dari AGP?” tanya Selly setelah merasa lebih tenang.“Iya, untuk apa aku memperkaya orang sombong seperti Tuan Yudis dan Tuan Widhi,” jawab Sovia membuat atasan membulatkan mata, tidak percaya.“Jangan, jaman sekarang sulit mencari pekerjaan,” sambung Selly tidak ingin mengorbankan si asisten.Sovia menghela napas panjang, kemudian berkata, “Benar juga, tapi aku tidak bisa bekerja di tempat orang tidak punya hati.”“Kamu harus tetap bekerja di sana, ingat, kamu juga butuh uang untuk makan,” tutur Selly mengingatkan Sovia agar tetap bertahan, meskipun berkerja di tempat orang paling menyebalkan sedunia.***Setelah menunggu cukup lama, Widhi dan Yudis pun datang menemui Presdir Briano Lion. Namun, mereka tidak mengenali siapa sosok Tuan muda dibalik masker.“Maaf Tuan muda, apa yang membuat Anda memanggil kami datang ke sini?” tanya Widhi d

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 59: Dipecat 

    “Sudah-sudah, enggak usah dibahas, aku sudah pusing gegara Presdir, malah kau tambah lagi,” ucap Selly menepis pertanyaan Sovia si asisten.Ketika sampai di AGP, dia disambut oleh sepupu.“Lihatlah, siapa yang datang,” ucap Yudis dengan penuh kesombongan.“Minggir, aku tiada urusan denganmu,” balas Selly malas berdebat dengan siapapun.“Aku yang ada urusan denganmu.” ucap Yudis seolah tidak pernah lelah mencari masalah dengan sepupu.“Apa lagi? Masalah kemarin? bukankah kau telah berjanji untuk tidak menggangguku?” tanya Selly sudah sangat lelah menghadapi sikap keras kepala pria yang sedang berdebat dengannya.“Urusan yang kemarin belum selesai, menurut keputusan kakek, kau dipecat tanpa hormat,” ungkap Yudis membuat sang sepupu menganga, terkejut tidak percaya.“Aku dipecat? kesalahan aku apa? bukankah aku sudah berhasil mendapatkan proyek yang diinginkan kakek?” ucap Selly dalam keadaan syok.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 58: Ujian cinta 

    Rocky menceritakan tentang rencana yang dia bahas dengan Martin kemarin, “Apa?! Ema Emerson?!” Zee sangat terkejut setelah mendengar nama itu.“Ada apa kau takut?” tanya Rocky menyipitkan mata ketua menatap wajah Ceo lekat-lekat.“Tidak, jika itu sudah menjadi tugasku, aku tidak akan takut,” balas Zee membuat Rocky tersenyum puas, “Bagus jika memang begitu.” tutur Rocky sambil menepuk pundaknya.“Kau boleh pergi, selamat mengumpulkan tenaga untuk tugas yang aku berikan,” usir Rocky membuat dia hanya mampu menelan saliva untuk membasahi tenggorokan yang tiba-tiba kering. Dengan langkah gontai,diapun berjalan keluar dari ruang Presdir, dan setelah kepergian Zee, Rocky kembali menggunakan masker karena jam meeting akan segera dimulai.Saat di ruang meeting, Rocky memperhatikan sang istri begitu pandai dalam mempresentase proyek yang akan dia garap. begitu cerdas dan kata perkata mudah di pahami.Setelah 30 menit, mee

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 57: Rencana balas dendam.

    Setelah kepergian Levya, Rocky lantas menghubungi nomer Martin orang yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis.“Halo pak Martin, atur pertemuan dengan Ema Emerson, aku ingin mengajukan bisnis dengan dia,” ucap Rocky saat panggilan terhubung.“Ema Emerson …? apa Anda yakin? bukankah beliau ibu tiri Anda?” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Aku tahu itu, kita lakukan pendekatan dengan musuh, kalau kita hanya diam tidak berbuat apa-apa yang ada, musuh akan tenang tanpa menunjukkan diri ke permukaan,” ucap Rocky pada sambungan telepon.“Baiklah, apa rencana Anda?” tanya Martin jauh dari dalam sambungan telepon.Rocky pun menceritakan rencana yang menurutnya sangat gila, “Apa Anda yakin, kita akan membuka investasi untuk Briano Lion?!” ucap Martin terkejut dengan rencana Rocky.“Cuma itu satu-satunya cara memancing musuh keluar dari sarang,” balas Rocky.“Baiklah, tetapi, invest

DMCA.com Protection Status