Home / Romansa / Menantu Paling Berkuasa. / Bab 4 : Malu-malu kucing 

Share

Bab 4 : Malu-malu kucing 

Author: Lucky Star
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Waktu sudah siang Rocky terbangun, Namun, tatapan mata tertuju pada langit-langit yang asing di benaknya.

Ketika beranjak dari tempat tidur, dia tersadar akan sesuatu yaitu kasur empuk dan nyaman membuat dia bertanya-tanya siapa yang menculiknya setelah dewasa.

“Tuan, anda sudah bangun, maaf membawamu ke sini tanpa meminta izin terlebih dahulu,” sapa Martin membuat Rocky mengangkat alis sebelah.

“Apa kau mengganti pakaianku?” tanya Rocky kemudian memijit pelipis karena masih merasa sedikit pusing.

“Kau semalam terlalu banyak minum, jadi, pakaianmu kotor karena terkena …”

“Ya, aku paham, sekarang carikan lagi pakaianku semalam, aku harus segera pulang,” pangkas Rocky kemudian membatin “Biarpun tiada yang mengkhawatirkan aku,”

“Tapi Tuan, pakaian Anda, masih di cuci oleh staf kebersihan hotel,” balas Martin dengan nada menundukkan kepala merasa takut terkena semprong dari Rocky.

“Hadeh! carikan lagi yang sama dengan pakaian ku, dengan harga yang lebih murah dari itu,” 

Martin pun bergegas memberikan perintah pada pengawal untuk mencari apa yang diinginkan oleh Tuan muda mereka.

Setelah beberapa menit, mereka datang dengan membawa pakaian lebih dari 10 stel, yang pasti itu adalah pakaian terbaik dengan harga yang fantastis, membuat Rocky membulatkan mata sempurna. “1000 dollar? apa kalian sudah gila, bagaimana aku bisa memakai pakaian mahal seperti ini?!” 

“Tapi Tuan, ini sudah termasuk pakaian murah, mana mungkin kami tega membelikan Anda pakaian yang tidak layak, sedangkan Anda adalah Tuan muda kami,” balas Martin dengan tergagap.

“Bodoh! Aku tidak pernah bekerja, dapat uang dari mana jika aku memakai pakaian dengan harga semahal ini!” ucap Rocky seakan tidak rela jika uang lebih dari 10000 dollar terbuang sia-sia.

“Aku tidak mau menggunakan pakaian itu, sekarang hantarkan aku ke swalayan terdekat, aku ingin memilih bajuku sendiri,” pinta Rocky kemudian turun dari ranjang dan bergegas keluar dari kamar hotel.

“Tuan muda tunggu,” panggil Martin menghentikannya.

“Apa lagi? kalian tidak mu? atau kalian ingin kehilangan salah satu keluarga besar kalian semua?!” ucap Rocky mengancam.

“Bu—bukan itu, cuma lihatlah,” balas Martin menunjuk pemuda yang hanya menggunakan celana pendek.

“Aish, sialan! Kenapa tidak bilang dari tadi?!” ucap Rocky kemudian mengambil satu kaos dan celana panjang untuk dia kenakan.

Setelah berkeliling di toko pakaian yang ada di swalayan terdekat di kota Santira Barat, Rocky sudah selesai berbelanja, tidak lupa dia juga membelikan gaun indah untuk dikenakan saat menghadiri pesta ulang tahun si Kakek pemimpin keluarga Anggara.

“Cepat, hantarkan aku di Santira pusat, aku pasti sudah di tunggu oleh seseorang,” perintah Rocky pada Martin dan anak buahnya.

***

“Tuan muda, maaf, bisakah saya meminta nomer telepon Anda?” tanya Martin setelah sampai di Santira pusat kota.

“Mana ponselmu,” pinta Rocky.

Setelah selesai memberikan nomer telepon, Rocky bergegas turun dari mobil, “Ingat, jangan sampai kalian mengintai rumah ini, kalau ada yang berani melanggar, aku tidak akan sungkan untuk merebus kalian hidup-hidup!” 

“Baik tuan muda!” jawab mereka serentak, kemudian mobil melaju pergi dari kawasan tersebut.

“Bagus! Keluyuran dari mana saja kamu, sudah berani merepotkan putriku semalaman mencari lelaki tidak berguna sepertimu,” sambut Sindy dengan nada menyindir, dan, langsung mendapat balasan dari Selly, “Ma, Rocky baru saja pulang, jangan seperti itu.”

“Maaf merepotkanmu semalaman, aku berjanji tidak akan mengulangi lagi,” ucap Rocky setelah tertegun sesaat setelah mendapat pembelaan dari istri karena ini adalah pertama kali setelah 3 tahun menikah.

“Aku tidak mencarimu, kamu terlalu percaya diri,” balas Selly dengan nada datar, karena tidak ingin tahu jika semalam dia cemas pada suami.

“Aku semalam tidur di makam, aku terlalu merindukan ayahku,” ucap Rocky berbohong, tetapi, hanya mendapat anggukan dari Selly.

“Cepat ke dapur, dan siapkan makanan untuk kami,” perintah si istri dan hanya mendapat balasan anggukan dari Rocky.

Tidak berselang lama, Rocky kembali ke ruang utama, kemudian berkata, “Selly, persediaan di dapur habis, aku belanja dulu di supermarket, sebentar,” 

“Kau ini memang tidak berguna! Bagaimana bisa, persediaan dapur habis, dan kau tidak belanja? dasar sampah tidak berguna!” ucap Sindy menghina dan mencemooh menantu pria yang sering mendapatkan nafkah dari istri.

“Sudah aku transfer, buruan belanja … jangan sampai kami mati kelaparan gegara kamu tidak memasak sesuatu untuk kami makan,” ucap Selly dengan nada malas.

“Bukan seperti itu …,”

“Cepat belanja, atau aku rebus kamu hidup-hidup untuk makan malam!” potong Selly membuat Rocky menghela napas berat, kemudian pergi.

***

Ketika sedang berkeliling di supermarket mencari sayuran segar, Rocky kembali bertemu dengan gadis yang mirip dengan orang yang dia cintai,

Brugh!

“Maaf aku tidak sengaja,” tutur Rocky lalu membantu mengumpulkan belajaan yang jatuh di lantai.

“Tunggu, bisakah kita bicara sebentar,” ucap Rocky sambil menangkap tangan Vinny masih kesal terhadap pria yang menurut dia sangat tidak sopan.

“Apa kau mempunyai kembaran, atau saudara perempuan?” tanya Rocky.

“Aku tidak punya saudara perempuan, modus apa lagi yang akan kamu lakukan?!” jawab Vinny dengan nada tinggi.

“Tidak, sekali lagi aku minta maaf, atas perlakuanku tadi kemarin,” tutur Rocky dengan melatupkan tangan, memohon.

“Baiklah, aku memaafkanmu,” balas Vinny setelah menghela napas berat, kemudian pergi ke kasir untuk membayar apa yang dia beli.

“Tunggu, sebagai tanda minta maaf, aku bayar belanjaan mu,” ucap Rocky kemudian mengambil kartu debit lalu di serakah pada kasir, “Pakai ini saja.”

“Aku Rocky,”

“..., Vinny.”

“Aku lanjut belanja,” ucap Rocky tersenyum, kemudian pergi menuju keranjang yang dia tinggal di tempat sayuran segar.

Setelah selesai belanja, ternyata Vinny masih menunggu di luar supermarket.

“Terima kasih sudah mentraktirku belanja hari ini,” ucap Vinny, membuat Rocky sedikit terkejut.

“Sama-sama, aku juga minta maaf, karena aku terlalu semangat, aku kira kamu Stella, temanku,” balas Rocky.

“Stella …? Emang siapa, dia?” 

“Bukan siapa-siapa, dia hanya mirip denganmu,” balas Rocky, kemudian pamit pulang, teringat jika belum menyiapkan makanan untuk istri dan kedua mertua.

Setelah tiba di rumah, Rocky langsung menuju dapur meskipun mendapat sambutan tatapan mata elang dari kedua mertua dan istri, tetapi dia tidak begitu perduli.

Beruntung dulu saat ayah angkat masih hidup, dia sering diajarkan mengolah bahan makanan menjadi hidangan nikmat, jadi sekarang Rocky tidak kesulitan dalam memasak, bahkan rasa dari dari hasil makanan yang diolahnya lebih nikmat dari masakan restoran bintang lima.

Tidak berselang lama, makanan sudah tersaji di meja makan, Rocky memanggil istri dan kedua mertua. Namun, disaat hendak gabung makan bersama … dia mendapati tatapan sinis dari ibu mertua.

Related chapters

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 5: Kejahatan terang-terangan

    “Aku makan di dapur, maaf mengganggu selera makan kalian, selamat makan,” ucap Rocky kemudian bergegas pergi ke dapur.***Siang sudah berganti malam, Rocky duduk termenung di bangku taman, hembusan angin malam membuat hati dan pikiran terasa lebih tenang.Dia teringat masa-masa indah bersama dengan ayah angkat, dari mancing ikan di sungai bahkan sampai mandi hujan bersama.“Ayah, apa kamu melihat aku dari surga, aku sangat merindukanmu, aku sekarang sudah beristri biarpun dalam status suami kontrak,” gumam Rocky sambil menatap langit bulan sabit yang terlihat indah di angkasa.“Aku harus maju, tidak bisa seperti ini terus, tetapi … kehidupan ku sangat sulit saat ini, apakah aku bisa bangkit sendirian tanpa bantuan siapa-siapa?” gumam Rocky memikirkan masa-masa setelah kontrak nikah dengan Selly berakhir.Ayah angkat sudah meninggal dunia, dia rela tidak menikah karena takut putra angkat akan mendapat perlakuan tidak adil dari istri, seperti yang ada dalam cerita film.Maka dari itu,

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 6 : Kunjungan mendadak

    Semua orang sibuk dalam penyambutan karena pemilik Anggara Group akan berkunjung, siapa lagi kalau bukan “Widhi Anggara” pria tua berpakaian rapi dan bersih, serta menampilkan aura kepemimpinan.Yang pasti dia tidak datang sendiri, melainkan bersama dengan cucu kesayangan yang bernama “Yudis Anggara” pemuda berusia 29 tahun berkulit putih dan bersih, selalu bersaing dengan Selly,“Dimana pengurus ASG?” tanya Widhi dengan angkuh membuat semua pegawai ketakutan, takut, jika mereka membuat kesalahan, karena, kunjungan hari ini terasa berbeda.“Be–Beliau, ada di dalam,” jawab sutradara, dengan nada bergetar.“Kalian semua, tunggu di sini, jangan ada yang bekerja,” ucap Widhi kemudian meminta pada cucu kesayangan untuk memanggilkan Selly.Tidak berselang lama, Yudis kembali dengan sepupu perempuan. Yang pasti, Selly merasa ada sesuatu dibalik kedatangan mereka berdua, mengingat Yudis begitu licik dan ingin merebut posisinya di ASG.“Berikan aku laporan keuangan hasil produksi film,” ucap W

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 7: Menemui Ibunda

    “Baiklah, aku akan menjadi apa yang kamu minta, kita pulang dulu, kamu harus istirahat,” balas Rocky seakan-akan menjadi pegangan kuat untuk wanita yang ada dalam pelukannya, tetapi, pegangan yang dia kira kuat, ternyata masih saja rapuh, ingin mempercayai, tetapi, sadar diri suami bukan siapa-siapa.“Apa aku bisa mempercayaimu?” tanya Selly dengan penuh keraguan.“Untuk apa aku memberikanmu permintaan, tetapi, aku tidak dapat mengabulkan,” balas Rocky meyakinkan, kemudian memberikan jaminan dengan berucap, “jika aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu, aku akan menjadi babu dalam hidupmu seumur hidupku dan tidak akan pernah meminta hakku sampai kontrak kita berakhir, tetapi, jika aku berhasil apa yang yang bisa menjadi jaminan untukku?” balas Rocky.“Aku tidak tahu, tetapi, aku akan memberikan hakmu sebelum kontrak kita berakhir,” balas Selly dengan menundukkan kepala, tanda bimbang dengan jawaban sendiri.“Baiklah, aku kemarin dapat kartu bank dari nenek tua yang aku tolong, bisakah

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 8 : Kenyataan membawa luka.

    “Aku selalu berusaha datang menjemputmu, tetapi, di larang keras oleh Ayahmu!” seru Levya saat menjawab pertanyaan dari sang putra tercinta.“Lantas mengapa ibu dan ayah berpisah, mengapa ayah mempunyai wanita lain dirumah yang berbeda?!” Rocky mempertanyakan tujuan utama dia mendatangi si Ibu.Tampak terlihat, raut wajah Levya berubah menjadi layu, tanpa dia sadari air mata menetes, dan sudah dia duga sedari lama jika suatu saat Rocky akan mempertanyakan hal ini.“I–ibu, ibu … tidak tahu kalau ayahmu sudah beristri—” Levya tidam mampu mengatakan hal lebih lanjut, dia sudah larut dan terisak dalam tangisan.“Apa aku anak haram, dari ulah kalian berdua?!” tanya Rocky dengan nada setengah marah, membuat Levya hanya bisa mengangguk kemudian menundukkan kepala, tangisan si Ibu semakin keras.Tidak pernah disangak dan tidak pernah dia duga jika orang tua yang dikira berlaku baik dan tidak pernah melakukan hal aneh-aneh, ternyata itu semua salah.Jika dibandingkan dengan kehidupan yang Rock

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 9: Balas Dendam

    Ketika hendak memberikan nomer rekening Bank, tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Hallo Tuan, Anda ada disebelah mana?” tutur Martin saat panggilan terhubung.“Aku ada urusan mendadak, apa kau sudah berada di tempat kita janjian?” jawab Rocky.“Saya sudah berada di sini,” ucap Martin dalam panggilan terhubung.“Baiklah, aku akan segera ke sana.” tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon.“Cepat transfer apa yang menjadi milikku,” “Masukan sendiri nomer rekeningmu,” balas Vinny memberikan ponselnya.Setelah menerima ponsel dari Rocky, gadis itu tersenyum meringis kemudian berkata “Bolehkah aku transfer separuh? aku belum dapat uang saku dari Mamaku,” “Terserah, yang paling penting kau tidak kabur, melarikan diri,” balas Rocky.“Aku tidak akan melarikan diri, tenang saja.” jawab Vinny lalu mentransfer sejumlah uang.“Oke, bisakah kau hantar aku ketempat tadi kita bertemu?” pinta Rocky.“Sangat-sangat bisa,” jawab Vinny kemudian mereka bertiga pergi.***Saat

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 10: Pria tidak tahu malu 

    Saat dalam perjalanan pulang, Rocky mendapati ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Rocky, aku sudah tidak bisa bekerja di SGP, semua barang-barang sudah dihancurkan oleh Yudis,” ucap Selly mengadu pada suami, terdengar dari ponsel.“Yudis, bagaimana bisa?!” balas Rocky.“Dia datang bersama dengan dua bodyguard, mereka mengacak-acak ruangan ku dan menghancurkan beberapa barang-barang ku, Yudis juga memberikan surat pemecatan dari kakek, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa?!” jelas Selly dari jauh dalam sambungan telepon.Rocky menghela napas berat, tidak tahu lagi bagaimana arah permainan yang dimainkan oleh keluarga besar Anggara. “Kamu tenang saja, aku akan membuat perhitungan dengan Yudis,” tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon.“Cepat akuisisi ASG, nanti malam harus ada kabar gembira untukku,” pinta Rocky kemudian meminta pada Martin untuk menghentikan mobil, lalu pergi entah kemana.***Di sisi lain, Selly merasa ada sedikit perbedaan pada suami yang dikenal

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 11: Perdebatan keluarga.

    Malam pun tiba, dua hari lagi ulang tahun Widhi Anggara, perdebatan ibu dan anak pun tidak bisa dihindarkan.“Kan, Mama sudah bilang padamu, apapun yang terjadi kita harus datang,” “Kita sudah tidak dianggap sebagai keluarga, untuk apa datang?” balas Selly dengan nada sedikit berteriak hingga menampakkan urat leher.“Ini semua pasti gara-gara kamu!” Sindy menunjuk Rocky dan melimpahkan kesalahan pada menantu yang tidak pernah dianggap. “Coba saja, kamu menjadi pria yang sedikit saja berguna …, pasti aku dan keluargaku tidak akan pernah menjadi keluarga terasingkan.”“Sebenarnya apa keinginanmu, apa belum cukup kau menghancurkan mental putri semata wayangku? apa belum puas kamu menghancurkan kepercayaan keluarga Anggara pada kami, hanya status sosialmu yang tidak jelas,” hardik Ayah mertua yang bernama Perwira Anggara.“Ma, Pa, Cukup! apa kalian pikir setelah aku berpisah dengan Rocky, keluarga kecil kita akan dianggap oleh kerabat Anggara? jawabannya (Tidak)” Selly menepis ucapan ked

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 12: Pesta berujung penghinaan.

    Pagi pun tiba, Sindy sudah berdandan rapi, karena hari ini adalah hari ulang tahun “Widhi Anggara” biarpun sudah di larang, tetapi, tetap nekat mengajak keluarga kecilnya untuk datang.“Selly, kau belum siap? kita harus segera datang, jangan sampai terlambat,” ajak Sindy disaat tiba di ruang makan, hendak sarapan.“Datang kemana? terlambat kemana? dan siap untuk apa?” Selly menjawab dengan santai sambil memoles mentega pada roti bakar untuk suami.“Kamu sudah lupa ingatan? ini kan hari ulang tahun Kakekmu!” “Bodo’ apa untungnya aku datang? kedatangan kita saja sudah tidak di butuhkan, apa mama ingin …, kita di remehkan oleh mereka?” balas Selly dengan nada malas.“Mama juga sudah bilang, kita harus datang, berulang kali juga aku berkata (Kita juga bagian dari keluarga Anggara)” tutur Sindy dengan nada penuh penekanan.“Selly, bersiaplah, yang dikatakan oleh ibu benar, biar bagaimanapun kita juga bagian dari keluarga Anggara, aku akan carikan hadiah terbaik untuk Kakek, kalian berangk

Latest chapter

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 65: Ema Emerson 

    “Siapa yang berani membuat onar di tempatku?” ucap Rocky berjalan keluar dari dapur sambil memasukkan tangan di saku celana.Sontak, kedua preman jalanan itu tertawa seakan mendapat lelucon yang amat sangat lucu.“Ternyata kau, pemuda kota yang bertulang lembek,” balas preman berambut keriting panjang. “Lebih baik kau segera bayar uang keamanan, dari pada kita hancurkan tempat ini.” sambung preman yang berbadan kurus dan berambut pendek.“Bayar uang keamanan, ya?” Rocky berlari langsung memberikan tendangan pada preman yang berbadan kurus, kemudian memberikan hantaman pada yang satunya.Kedua preman itu langsung tergeletak di lantai, Rocky menginjak tangan si gondrong membuat dia berteriak kesakitan lalu menendang lempeng perut berulang-ulang.Setelah puas dengan yang gondrong, dia mendekat pada si kurus dengan tatapan sulit diartikan.“Mohon ampun, Tuan, tolong ampuni kami,” ucap si kurus membuat Rocky s

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 64: Mulai dari restoran.

    Pagi pun tiba, Rocky sudah berpenampilan rapi dia kini berada di depan cermin sedang memasang dasi.Tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Martin,” gumam Rocky kemudian mengangkat panggilan tersebut.“Gimana Martin, apa ada kabar baik untukku, pagi ini?” tanya Rocky saat panggilan terhubung.“Dua hari lagi ada pertemuan dengan Ema Emerson, dan saya sudah agendakan pertemuan kalian,” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Kerja bagus, jika kita berhasil, akan ada bonus besar untukmu,” ucap Rocky pada sambungan telepon.”Oh iya, selidiki kasus kecelakaan yang menimpa Delia Trump, apakah ada campur tangan dari Erllina, atau tidak,” pintanya kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.Senyuman licik pun mengembang di bibirnya saat menatap bayangan dibalik cermin. “Ema Emerson, kau yang mulai permainan ini, dan kau harus juga yang harus mengakhiri” ucapnya kemudian mengambil tas lalu keluar dari kamar untuk berg

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 63: Kekhawatiran keluarga Anggara.

    Di kediaman Anggara, semua orang tanpak cemas karena tetua keluarga dan putra semata wayang tidak kunjung pulang.“Pa, Ayah dan Yudis belum juga pulang, gimana ini, Pa?” ucap Verry Alham cemas bercampur dengan khawatir.“Apa perlu kita lapor pada pihak hukum, Ma?” balas suami.“Nanti lama, Pa. Kita harus segera mencari mereka,” tutur Verry sudah tidak sabar lagi, karena merasakan firasat buruk terhadap putra tercinta.“Ayo kita cari.” ajak suami kemudian bergegas pergi untuk mencari dua keluarga Anggara.***Di sisi lain Rocky tersenyum kepikiran dengan ucapan sang istri saat dalam sambungan telepon.“Akankah dia benar-benar membatalkan kontrak nikah?” gumam Rocky bertanya-tanya pada diri sendiri sambil mengemudikan mobil. “Jika itu benar-benar terjadi, aku akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia di dunia ini, dan aku akan melamarmu kembali, kita akan melangsungkan pernikahan mewah dihadiri banyak tamu, bukan s

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 62: Manusia serakah

    Setelah berbincang tentang rencana memanfaatkan Selly, tiba-tiba datang dua orang berbadan kekar masuk dalam ruangan Widhi.“Kalian ikut kami, atau, kami patahkan tulang-tulang kalian!” ucap pria bertato dengan nada tegas.“Siapa kau, kenapa bisa masuk ke dalam perusahaan ini?” tanya Widhi dengan nada bergetar, ketakutan.“Itu tidak penting,” balas pria tersebut kemudian membawa Widhi dan Yudis keluar dari ruang pribadi,Setelah tiba di parkiran, mereka langsung di masukkan ke dalam mobil. “Kami mau dibawa ke mana?” Yudis bertanya dengan nada ketakutan.“Diam! Atau aku buat kau tidak bisa bicara selamanya!” ucap pria berbadan kekar dan berambut pirang.Seketika, mulut Yudis terbungkam oleh bentakan dari pria tersebut, dan mereka berdua hanya bisa pasrah tanpa bertanya lagi.***Di AGP, Selly mendapat panggilan telepon dari suami, dia pun bergegas menjauh dari keramaian kantin untuk mengangkat panggilan tersebut.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 61: Mendapatkan hak di kantor.

    Saat masih berada di taman pelangi, Selly mendapatkan panggilan dari Widhi Anggara.“Kakek menghubungiku, ada apa?” batin Selly bertanya-tanya. “Sebentar ya, Sov,” ucap Selly kemudian sedikit menjauh untuk mengangkat panggilan telepon tersebut.“Hallo, ada apa?” tanya Selly saat panggilan terhubung.“Maaf Selly, aku telah salah padamu, kau boleh bekerja kembali di AGP dan melanjutkan proyek kerja sama dengan Briano Lion,” ucap Widhi dari jauh dalam sambungan telepon membuat sang cucu wanita mengangkat alis sebelah tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.“Apa Kakek sedang membohongiku, dan akan mempermalukan aku lagi?” tanya Selly pada sambungan telepon.“Tidak, aku mohon kembalikanlah dan aku akan memberikanmu hadiah istimewa,” ucap sang Kakek kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.“Hallo …, Kakek,” Selly pun melihat ponselnya, ternyata sambungan telepon sudah terputus.“Dasar manusia pal

  • Menantu Paling Berkuasa.   60: Aku menantu paling berkuasa.

    “Kau mau ikut denganku, berarti kau akan mengundurkan diri dari AGP?” tanya Selly setelah merasa lebih tenang.“Iya, untuk apa aku memperkaya orang sombong seperti Tuan Yudis dan Tuan Widhi,” jawab Sovia membuat atasan membulatkan mata, tidak percaya.“Jangan, jaman sekarang sulit mencari pekerjaan,” sambung Selly tidak ingin mengorbankan si asisten.Sovia menghela napas panjang, kemudian berkata, “Benar juga, tapi aku tidak bisa bekerja di tempat orang tidak punya hati.”“Kamu harus tetap bekerja di sana, ingat, kamu juga butuh uang untuk makan,” tutur Selly mengingatkan Sovia agar tetap bertahan, meskipun berkerja di tempat orang paling menyebalkan sedunia.***Setelah menunggu cukup lama, Widhi dan Yudis pun datang menemui Presdir Briano Lion. Namun, mereka tidak mengenali siapa sosok Tuan muda dibalik masker.“Maaf Tuan muda, apa yang membuat Anda memanggil kami datang ke sini?” tanya Widhi d

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 59: Dipecat 

    “Sudah-sudah, enggak usah dibahas, aku sudah pusing gegara Presdir, malah kau tambah lagi,” ucap Selly menepis pertanyaan Sovia si asisten.Ketika sampai di AGP, dia disambut oleh sepupu.“Lihatlah, siapa yang datang,” ucap Yudis dengan penuh kesombongan.“Minggir, aku tiada urusan denganmu,” balas Selly malas berdebat dengan siapapun.“Aku yang ada urusan denganmu.” ucap Yudis seolah tidak pernah lelah mencari masalah dengan sepupu.“Apa lagi? Masalah kemarin? bukankah kau telah berjanji untuk tidak menggangguku?” tanya Selly sudah sangat lelah menghadapi sikap keras kepala pria yang sedang berdebat dengannya.“Urusan yang kemarin belum selesai, menurut keputusan kakek, kau dipecat tanpa hormat,” ungkap Yudis membuat sang sepupu menganga, terkejut tidak percaya.“Aku dipecat? kesalahan aku apa? bukankah aku sudah berhasil mendapatkan proyek yang diinginkan kakek?” ucap Selly dalam keadaan syok.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 58: Ujian cinta 

    Rocky menceritakan tentang rencana yang dia bahas dengan Martin kemarin, “Apa?! Ema Emerson?!” Zee sangat terkejut setelah mendengar nama itu.“Ada apa kau takut?” tanya Rocky menyipitkan mata ketua menatap wajah Ceo lekat-lekat.“Tidak, jika itu sudah menjadi tugasku, aku tidak akan takut,” balas Zee membuat Rocky tersenyum puas, “Bagus jika memang begitu.” tutur Rocky sambil menepuk pundaknya.“Kau boleh pergi, selamat mengumpulkan tenaga untuk tugas yang aku berikan,” usir Rocky membuat dia hanya mampu menelan saliva untuk membasahi tenggorokan yang tiba-tiba kering. Dengan langkah gontai,diapun berjalan keluar dari ruang Presdir, dan setelah kepergian Zee, Rocky kembali menggunakan masker karena jam meeting akan segera dimulai.Saat di ruang meeting, Rocky memperhatikan sang istri begitu pandai dalam mempresentase proyek yang akan dia garap. begitu cerdas dan kata perkata mudah di pahami.Setelah 30 menit, mee

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 57: Rencana balas dendam.

    Setelah kepergian Levya, Rocky lantas menghubungi nomer Martin orang yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis.“Halo pak Martin, atur pertemuan dengan Ema Emerson, aku ingin mengajukan bisnis dengan dia,” ucap Rocky saat panggilan terhubung.“Ema Emerson …? apa Anda yakin? bukankah beliau ibu tiri Anda?” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Aku tahu itu, kita lakukan pendekatan dengan musuh, kalau kita hanya diam tidak berbuat apa-apa yang ada, musuh akan tenang tanpa menunjukkan diri ke permukaan,” ucap Rocky pada sambungan telepon.“Baiklah, apa rencana Anda?” tanya Martin jauh dari dalam sambungan telepon.Rocky pun menceritakan rencana yang menurutnya sangat gila, “Apa Anda yakin, kita akan membuka investasi untuk Briano Lion?!” ucap Martin terkejut dengan rencana Rocky.“Cuma itu satu-satunya cara memancing musuh keluar dari sarang,” balas Rocky.“Baiklah, tetapi, invest

DMCA.com Protection Status