Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1594 Melihatnya Sampai Muntah Darah

Share

Bab 1594 Melihatnya Sampai Muntah Darah

"Sepertinya setelah aku memberi pelajaran pada dua kelompok Organisasi Snakei, akhirnya kalian sudah mengerti apa namanya sopan santun."

Ardika tersenyum, sorot matanya tertuju pada kotak kayu dalam genggaman pria itu. Kemudian, dia bertanya, "Ini adalah barang yang Chamir suruh antarkan padaku?"

Cheko berpura-pura tidak mendengar satu kalimat depan yang dikatakan oleh Ardika. Dia meletakkan kotak kayu tersebut, lalu berkata, "Ya, benar. Ini adalah kaligrafi tulisan tangan Pak Chamir."

Melihat Cheko yang gugup saat berbicara, Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Sini, serahkan saja."

Cheko menyodorkannya pada Hamdi. Hamdi membuka kotak kayu tersebut, lalu mengeluarkan gulungan kertas di dalamnya.

"Bukalah."

Ardika melambaikan tangannya.

Melihat Hamdi membuka gulungan kertas itu, Cheko menjadi makin gugup. Dia takut setelah Ardika membaca kata-kata di atas gulungan kertas itu, Ardika akan menyerangnya.

Hamdi meletakkan gulungan kertas yang telah terbuka itu di atas meja.

"Kemarilah deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status