Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1601 Kedatangan Nyonya Tisya

Share

Bab 1601 Kedatangan Nyonya Tisya

Author: Sarjana
last update Last Updated: 2024-11-19 18:00:00
Ardika tidak memedulikan moncong-moncong hitam di hadapannya, dia menatap Hanko dengan ekspresi sedikit dingin dan berkata, "Sudah kubilang, kalau ada perintah penangkapan, aku akan ikut dengan kalian."

"Sayangnya, kamu nggak ada. Aku tahu tujuan kalian, membunuhku tanpa meninggalkan bukti, 'kan?"

"Awalnya Organisasi Snakei adalah alat negara, sekarang malah kalian jadikan untuk berlagak hebat, bahkan digunakan sebagai alat untuk meraih keuntungan pribadi oleh orang yang serakah."

"Termasuk kamu, Hanko. Orang-orang Organisasi Snakei sudah datang mencariku sebanyak tiga kali. Sebanyak tiga kali ini, kalian selalu menggunakan tuduhan nggak berdasar untuk kalian jadikan sebagai alasan bertindak semena-mena?"

"Sepertinya, aku harus memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pembersihan besar-besaran, agar Organisasi Snakei kembali seperti sedia kala!"

Mendengar ucapannya, sebelum Hanko berbicara, beberapa orang pria dan wanita di sampingnya sudah tertawa.

"Melakukan pembersihan besar-besa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1602 Perusahaan Dagang Lane

    Pandangan Tisya tertuju pada Hanko, dia mengamati pemuda itu dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan sorot mata sedikit terkejut.Seorang anak haram yang keberadaannya bagaikan udara yang tak terlihat selama ini, ternyata memiliki keberanian sebesar itu.Bisa-bisanya dia menembak dan melumpuhkan Huris, calon kepala keluarga masa depan, di depan banyak orang!Anggota Keluarga Basuki Kota Gamiga sangat banyak, selir Kepala Keluarga Basuki saja ada lima orang.Tisya adalah selir kelima.Dalam sebuah keluarga, makin banyak orang, maka hubungan yang terjalin antara satu orang dengan yang lainnya menjadi rumit.Ada banyak masalah internal, perebutan kekayaan dan lain sebagainya di Keluarga Basuki, bahkan hal-hal ini sering masuk dalam berita gosip Kota Gamiga.Tisya bisa bertahan di Keluarga Basuki Kota Gamiga, tentu saja karena sudah menguasai trik-trik bersaing seperti ini.Tanpa butuh waktu lama, dia sudah mengerti tujuan Hanko.Dalam sekejap, Tisya memutuskan untuk membantu Hanko,

    Last Updated : 2024-11-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1603 Hak Istimewa

    Ardika berkata dengan dingin, "Charles, kalian adalah tentara bayaran yang memasuki wilayah Negara Nusantara dengan ilegal. Kalian telah menculik istriku, aku sudah mengampuni nyawa kalian. Aku bahkan sudah memberi kalian waktu tiga hari untuk meninggalkan Negara Nusantara. Boleh dibilang aku sudah cukup berbesar hati pada kalian.""Tapi, kalian malah nggak tahu diri. Berani-beraninya kamu menyebut dirimu sebagai perwakilan Perusahaan Dagang Lane, memutarbalikkan fakta untuk memfitnahku.""Kamu ... benar-benar cari mati!"Ardika menatap Charles, sorot matanya yang awalnya tenang tanpa gejolak apa pun, kini sudah dipenuhi oleh niat membunuh yang kuat.Begitu mendengar ucapan Ardika, selain segelintir orang, orang-orang di tempat tersebut terkejut bukan main.Berani-beraninya Ardika mengancam akan membunuh Charles secara terang-terangan di depan begitu banyak orang.Perlu diketahui, biarpun dia tidak memiliki dukungan dari Tisya, juga bukan merupakan perwakilan dari Perusahaan Dagang Lan

    Last Updated : 2024-11-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1604 Harus Berlutut

    "Haha, Hanko, aku tiba-tiba mendapati diriku telah jatuh hati pada Negara Nusantara!"Sambil tertawa terbahak-bahak, Charles menepuk-nepuk pundak Hanko.Setelah berhenti tertawa, Charles berkata, "Dengar-dengar, kali ini karena kasus Haron dibunuh, kamu datang untuk menangkap Ardika. Kalau begitu, kusarankan kamu tangani saja kasus pembunuhan karyawanku sekalian dengan kasus Haron.""Nggak masalah, kedua kasus ini memang dalam cakupan wewenang Organisasi Snakei!"Hanko langsung mengiakan tanpa ragu.Lagi pula, Ardika memang akan mati.Sebelum Ardika mati, dia masih bisa memanfaatkan kematian Ardika itu memuaskan orang-orang asing itu, tentu saja adalah hal yang bagus, tidak ada ruginya."Oke!"Charles mengalihkan pandangannya ke arah Ardika, lalu berkata sambil tersenyum kejam, "Ardika, sebelumnya kamu memerintahkan seluruh anggota Perusahaan Lane untuk meninggalkan Negara Nusantara dalam tiga hari.""Menggunakan istilah negara kami, kamu adalah tipe orang dengan jiwa nasionalisme yang

    Last Updated : 2024-11-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1605 Bintang Komandan

    Mendengar ucapannya, Tisya, Sumalin, Charles dan yang lainnya tersenyum mempermainkan."Ide Pak Hanko ini cukup bagus. Memerintahkan Ardika untuk memakai borgol sendiri sambil berlutut, pemandangan itu pasti sangat indah."Sumalin berkomentar dengan memasang ekspresi jahat.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Hanko, apa kamu yakin? Berani-beraninya kamu memerintahkanku untuk memakai borgol sambil berlutut?""Kenapa? Memangnya kamu adalah seorang tokoh besar yang luar biasa hebat?"Hanko sudah melepas "topengnya", dia tertawa dingin dan berkata, "Ardika, terlepas dari seberapa hebat kamu di Kota Banyuli dan apa hubunganmu dengan orang-orang Kediaman Wali Kota ini.""Di mata Organisasi Snakei, kamu nggak lebih dari seekor cacing.""Aku benar-benar nggak ingin beromong kosong denganmu lagi! Cepat memakai borgol sambil berlutut, atau aku membantumu!"Selesai berbicara, Hanko langsung mengangkat senjata apinya dan membidik kening Ardika.Sorot mata Ardika berubah menjadi dingin, hendak me

    Last Updated : 2024-11-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1606 Thomas

    Komandan tim tempur Provinsi Denpapan.Thomas!Begitu mendengar ucapannya, semua orang melemparkan sorot mata terkejut ke arah pria dengan setelan militer itu.Di usianya yang baru tiga puluh tahun, dia sudah memimpin tim tempur satu provinsi.Walaupun kedudukannya tidak bisa dikatakan setara dengan kodam satu provinsi, tetapi paling tidak saat ada pertemuan, juga sudah bisa duduk sebaris.Orang seperti ini selalu menjadi pusat perhatian ke mana pun dia pergi.Orang-orang genius seperti Vita dan Hanko sama sekali bukan apa-apa saat berhadapan dengannya.Thomas memainkan senjata api dalam genggamannya dengan santai, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Membawa senjata api untuk memblokade Kediaman Wali Kota, hal seperti ini bahkan nggak berani orang-orang tim tempur lakukan. Sejak kapan Organisasi Snakei menjadi begitu arogan?"Hanko berkata dengan ekspresi muram, "Komandan Thomas, Organisasi Snakei sedang bertugas. Ardika bersembunyi di dalam Kediaman Wali Kota. Dalam situasi terpaksa,

    Last Updated : 2024-11-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1607 Keluarga Bangsawan Dienga Supham

    "Sebelum aku pergi, aku juga berharap Komandan Thomas mengerti satu hal."Hanko benar-benar enggan melepaskan Ardika begitu saja, dia enggan menerima kekalahannya. Dia tidak bisa menahan diri untuk tertawa dingin dan berkata, "Hari ini Komandan Thomas bisa melindungi Ardika, bagaimana dengan besok? Bagaimana dengan lusa?""Aku nggak percaya Komandan Thomas bisa melindunginya selamanya."Thomas mengangkat alisnya dan berkata, "Kamu sedang mengancamku?""Nggak bermaksud mengancam."Hanko menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku hanya berbicara sesuai fakta. Bagaimanapun juga, Komandan Thomas harus mengurus urusan militer satu provinsi, sangat sibuk, nggak mungkin bisa melindungi Ardika setiap saat, pasti ada saat-saat kamu nggak bisa melindunginya."Maksud tersirat dari ucapannya sangat jelas.Makin Thomas melindungi Ardika, dia akan makin gencar mencari kesempatan untuk menyerang Ardika.Thomas tiba-tiba tertawa. "Sungguh menarik. Seekor cacing yang hanya mengandalkan Organisasi Snakei

    Last Updated : 2024-11-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1608 Tidak Bisa Diprovokasi

    "Thomas, apa kamu pikir musuh-musuhmu itu nggak akan membesar-besarkan hal yang kamu anggap nggak penting ini?""Hanya dengan adanya setitik noda, maka kariermu akan hancur.""Ayo, kalau kamu merasa kamu bisa menanggung konsekuensi seperti ini, bunuh saja aku sekarang juga. Hahaha ...."Sambil tertawa liar, Hanko menatap Thomas dengan ekspresi provokatif.Kilatan membunuh melintas di mata Thomas. "Apa kamu merasa aku nggak berani membunuhmu? Mungkin kamu nggak tahu, bagiku melindungiku kepercayaanku sendiri, lebih penting daripada melindungi karierku!"Thomas tidak mengungkapkannya dengan jelas.Kepercayaannya adalah Ardika.Selesai berbicara, Thomas mengerahkan sedikit kekuatan pada kakinya, berencana untuk menghabisi Hanko saat itu juga."Thomas!"Ardika tiba-tiba memanggilnya, lalu berkata dengan dingin, "Lepaskan dia."Dengan pengaruhnya, biarpun Thomas benar-benar membunuh Hanko, juga tidak akan sampai menyebabkan kariernya hancur.Namun, tetap saja akan membawa masalah bagi Thoma

    Last Updated : 2024-11-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1609 Apa Butuh Kamu Beromong Kosong di Sini?

    Tisya harus maju.Dia tidak bisa membiarkan Thomas membawa Ardika pergi, membiarkan bocah itu terus berlagak hebat.Terlepas dari kali ini Ardika mati atau tidak, paling tidak dia harus dibawa pergi oleh Organisasi Snakei, menghilang selama beberapa waktu.Dengan begitu, Ardika bukan hanya tidak bisa menjadi kendala baginya lagi, juga bisa memberikan peringatan pada Kodam Provinsi Denpapan, Helios. Dengan begitu, dia bisa mengeluarkan Elsen, putranya dari balik jeruji besi.Karena itulah, begitu maju Tisya langsung menuduh Thomas dengan tuduhan besar, menggunakan atasan Thomas untuk menggertak komandan muda itu.Namun, bagaimana mungkin orang seperti Thomas bisa digertak semudah itu?"Keluarga Basuki Kota Gamiga?"Thomas melirik Tisya. Tiba-tiba saja, dia melangkah maju, lalu melayangkan satu tamparan ke wajah wanita itu."Plak!"Sosok Nyonya Tisya, selir kelima Keluarga Basuki Kota Gamiga yang memiliki identitas terhormat, kini malah ditampar oleh Thomas hingga wajahnya membengkak.De

    Last Updated : 2024-11-21

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1762 Tergantung Dia Bisa Membaca Situasi Atau Tidak

    Tak lama kemudian, seluruh anggota Keluarga Citora sudah dibawa pergi.Dengan cara seperti itulah, aset milik Keluarga Citora berubah menjadi modal bagi Tridon untuk membalas dendam.Adapun mengenai hidup dan mati mereka, Tridon sama sekali tidak peduli.Haron benar-benar kasihan. Walaupun sudah mati, seorang ahli bela diri legendaris sepertinya masih saja ditindas oleh orang lain seperti ini.Terlebih lagi, orang ini adalah kakak seperguruan yang mengatakan ingin membalaskan dendamnya.Yomde, murid Tridon melambaikan tangannya. Saat itu juga, jasad Ginadri langsung ditarik keluar.Tepat pada saat ini, Yugo muncul di depan pintu. Dia melirik jasad Ginadri sekilas, lalu berjalan menghampiri Tridon tanpa ekspresi."Paman, ada informasi dari Kota Banyuli, ada hubungannya dengan identitas Ardika!""Pendukungnya adalah Ridwan, Wali Kota Banyuli. Kemampuan Ridwan diakui oleh Kodam Helios, jadi dia akan segera naik jabatan. Karena itulah, Ardika menjadi wali kota untuk sementara waktu.""Seka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1761 Pasti Akan Membalaskan Dendam Haron

    "Ya, benar."Zilwar mengangguk, lalu berkata dengan ekspresi muram, "Andrew adalah seorang pecundang, Harrison juga seorang pecundang. Bisa-bisanya mereka ketakutan seperti itu pada seorang wali kota.""Bukan hanya nggak menjalankan tugas dengan baik, bahkan membuat identitas Ardika terungkap. Benar-benar pecundang!"Awalnya dia menunggu kabar baik dari Andrew. Selama Luna menyerahkan saham, dia bisa meminta Amir untuk bergabung dengan dewan direksi Grup Hatari atas nama Perusahaan Investasi Mahasura.Siapa sangka yang dia peroleh malah informasi seperti ini.Tepat pada saat ini, ponsel Amir berdering.Dia menjawab panggilan telepon itu, lalu mengakhiri panggilan telepon setelah mengucapkan beberapa patah kata. Kemudian, dia menatap Zilwar sambil mengerutkan keningnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun."Ada apa? Siapa yang meneleponmu?“Zilwar melontarkan pertanyaan itu dengan santai.Amir berkata dengan suara dalam, "Ayahmu. Dia bilang harus menghentikan Ardika, nggak bisa membiarkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1760 Ingin Berhenti Menjadi Wali Kota

    Dengan kepribadian Tuan Besar Basagita, tanpa perlu dipikirkan lagi, juga pasti sudah tahu apa tujuannya membawa Keluarga Basagita kemari.Identitas Ardika sebagai wali kota sudah terungkap.Di Negara Nusantara, walaupun bukannya tidak ada wali kota muda, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Apalagi yang semuda Ardika.Kelak, kariernya di dunia pemerintahan pasti akan berkembang dengan pesat, memiliki masa depan yang cerah.Menantu benalu Keluarga Basagita, inilah julukan yang dimiliki oleh Ardika yang paling familier bagi orang-orang di luar sana.Dia sudah menjadi satu kesatuan dengan Keluarga Basagita.Dulu, Tuan Besar Basagita sangat khawatir, takut Ardika menimbulkan masalah dan menyeret Keluarga Basagita dalam masalah, membuat Keluarga Basagita tertimpa musibah.Namun, sekarang, kekhawatiran itu sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak.Karena sudah muncul sosok hebat di Keluarga Basagita!Jadi, Vila Cakrawala sangat ramai sepanjang malam.Anggota Keluarga Basagita terus menerus men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1759 Identitas Terungkap

    "Hmm."Luna membiarkan Ardika menggandeng tangannya, meninggalkan ruang perjamuan malam itu bersama suaminya dengan sedikit linglung.Melihat punggung kedua orang itu sudah kian menjauh, berbagai suara desahan menyelimuti ruangan tersebut.Menyesal.Salah mereka sendiri memandang rendah orang lain sebelumnya. Demi menjalin hubungan dengan Andrew, mereka melontarkan kata-kata sindiran dan ejekan terhadap Ardika.Sekarang mereka baru menyadari sosok yang benar-benar hebat itu, ternyata adalah menantu benalu yang mereka pandang rendah.Namun, sudah terlambat untuk menyesal sekarang.Sebelumnya, tidak peduli bagaimana mereka menyanjung dan meminta maaf, Ardika sama sekali tidak berencana untuk memedulikan mereka.Semua kartu nama yang diterimanya, juga dibuangnya di atas meja, tidak ada satu pun yang diambilnya.Tentu saja Ardika tidak akan mencari perhitungan dengan orang-orang itu, tetapi dia juga tidak akan bersikap baik pada mereka....Vila Cakrawala.Satu keluarga itu duduk di sofa,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1758 Identitas yang Lebih Hebat Lagi

    "Eh, tua bangka, kamu benar-benar konyol, kapan aku menipumu?"Sambil melihat Tiano yang berguling-guling di lantai, Ardika berkata dengan nada bicara mengejek, "Sebelumnya saat kamu berlagak hebat dan memintaku untuk mengunjungimu, bukankah aku sudah mengunjungimu sendiri?""Tapi, kamu nggak percaya, bahkan mengusirku."Begitu mendengar ucapannya, energi di sekujur tubuh Tiano seperti sudah terserap habis. Dia berbaring di sana tanpa bergerak.Dia benar-benar menyesal.Kalau dari awal dia tahu Ardika adalah wali kota, dia pasti tidak akan menyinggung Ardika seperti itu.Namun, biarpun dia mengetahui identitas Ardika, apakah Tiano tidak akan terlibat dalam perselisihan dengan Ardika?Jawabannya belum tentu.Sifat seseorang sulit diubah.Itulah sebabnya Tiano bisa berakhir seperti ini. Ardika adalah seorang wali kota atau bukan tidaklah penting, tetapi kepribadiannya yang suka berlagak hebat dan berlagak senior yang sangat berpengaruh.Saat ini, melihat penampilan Tiano yang begitu meny

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1757 Masa Tua Suram

    "Ciputra, karena bocah ini sendiri yang mengajukan permintaan itu, kamu telepon saja!"Tiano melambaikan tangannya, tampak sangat percaya diri.Ciputra melirik Ardika sekilas, lalu mengeluarkan ponselnya dengan tidak berdaya, lalu menghubungi kantor Helios."Ada yang perlu kulaporkan pada Tuan Kodam."Tak lama kemudian, panggilan telepon itu sudah disambungkan pada Helios oleh sekretarisnya."Tuan Kodam, Tiano, wali kota lama Kota Banyuli, melaporkan Pak Ardika, wali kota saat ini, meminta Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan terhadapnya secara menyeluruh.""Lalu, Pak Ardika juga sudah setuju, mengatakan ingin mendengar tanggapan dari Tuan."Pak Ardika? Wali kota saat ini?Apa-apaan ini?!Wali kota ingusan itu adalah ....Baik Tiano maupun Piom dan Lando, sedikit kebingungan mendengar ucapan Ciputra. Untuk sesaat, mereka tidak bereaksi."Pak Tiano, Tuan Kodam memintamu untuk mendengar telepon."Saat ini, Ciputra menyodorkan ponselnya kepada Tiano.Begitu Tiano mendekatkan ponsel itu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1756 Tanggapan Kodam

    "Brak!"Piom juga terduduk di lantai, dia menatap Ciputra dengan tatapan sedih.Kemudian, dalam situasi krisis seperti itu, dia melemparkan sorot mata meminta bantuan ke arah Tiano dan berkata dengan suara keras, "Pak Tiano, tolong bantu kami bicara. Kalau aku nggak salah ingat, dulu Pak Ciputra adalah bawahanmu, 'kan?"Mendengar ucapannya, Tiano merasa sedikit canggung.Dia pernah menjabat sebagai Wali Kota Banyuli selama dua puluh tahun, memiliki bekerja sama dengan banyak anggota instansi pemerintahan dan memiliki banyak rekan.Ciputra memang pernah bekerja di Kota Banyuli, juga merupakan bawahannya. Hanya saja, pria itu sudah naik jabatan hingga menjadi pejabat pemerintahan provinsi."Ciputra, mengapa kamu datang ke Kota Banyuli, kamu juga nggak datang mencariku untuk mengobrol bersama sambil minum teh?"Tiano berdeham, lalu mulai mencoba untuk melakukan pendekatan terhadap Ciputra.Saat dia masih menjabat sebagai wali kota, proyek Gunung Amona sudah dimulai, hanya saja berakhir te

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1755 Ciputra

    Karena itulah, setelah mengetahui sebenarnya pendukung Ardika adalah wali kota baru itu, Piom dan yang lainnya akhirnya sudah bisa lega. Mereka menatap Ardika sambil tertawa dingin.Tiano juga berkata dengan dingin, "Ardika, cepat berlutut dan meminta maaf pada Pak Piom dan Pak Lando. Kalau nggak, nggak akan ada yang bisa menyelamatkanmu!"Dia tahu kepribadian Ardika, orang yang satu ini sangat keras kepala, pasti tidak akan berlutut.Kalau begitu, hasil akhirnya adalah bocah itu pasti akan bermusuhan dengan Piom dan Lando.Sementara itu, hasil seperti inilah yang Tiano inginkan. Dia ingin membesar-besarkan masalah.Ardika berdiri tegak, menatap ketiga orang itu dengan sorot mata mengejek, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Kulihat sebaiknya kalian bertiga yang berlutut duluan. Sebentar lagi, biarpun kalian ingin, sudah terlambat untuk berlutut.""Ardika, apa kamu sedang mengigau? Apa kamu kira dengan adanya dukungan dari seorang wali kota, kamu sudah bisa bertindak semena-mena?""Kul

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1754 Tiano Lagi

    "Ada apa, Pak Tiano? Kamu mengenalnya?"Mendapati ekspresi Tiano langsung berubah drastis setelah melihat Ardika, Piom dan Lando pun merasa sedikit gelisah.Sepertinya reaksinya ini menunjukkan tanda-tanda yang kurang baik.Jangan bilang dia juga akan berlutut di hadapan Ardika seperti Harrison.Namun, tak lama kemudian, Tiano langsung memasang ekspresi muram dan berkata, "Bajingan, ternyata kamu yang membuat masalah lagi! Kamu benar-benar bernyali besar! Berani-beraninya kamu menyinggung Piom dan Lando!"Mendengar panggilan yang ditujukan olah Tiano pada Ardika, Piom dan Lando langsung tertawa.Mereka bahkan sudah tidak keberatan melihat Tiano mengagungkan senioritas sendiri di hadapan mereka lagi.Benar saja, Tiano sudah menjabat sebagai Wali Kota Banyuli selama dua puluh tahun, dia cukup berwibawa dan berkuasa, sama sekali tidak menganggap serius Ardika.Piom memelototi Ardika dengan tajam dan berkata, "Pak Tiano, kali ini aku membawa tim inspeksi untuk meninjau proyek Gunung Amona,

DMCA.com Protection Status