Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1608 Tidak Bisa Diprovokasi

Share

Bab 1608 Tidak Bisa Diprovokasi

Author: Sarjana
"Thomas, apa kamu pikir musuh-musuhmu itu nggak akan membesar-besarkan hal yang kamu anggap nggak penting ini?"

"Hanya dengan adanya setitik noda, maka kariermu akan hancur."

"Ayo, kalau kamu merasa kamu bisa menanggung konsekuensi seperti ini, bunuh saja aku sekarang juga. Hahaha ...."

Sambil tertawa liar, Hanko menatap Thomas dengan ekspresi provokatif.

Kilatan membunuh melintas di mata Thomas. "Apa kamu merasa aku nggak berani membunuhmu? Mungkin kamu nggak tahu, bagiku melindungiku kepercayaanku sendiri, lebih penting daripada melindungi karierku!"

Thomas tidak mengungkapkannya dengan jelas.

Kepercayaannya adalah Ardika.

Selesai berbicara, Thomas mengerahkan sedikit kekuatan pada kakinya, berencana untuk menghabisi Hanko saat itu juga.

"Thomas!"

Ardika tiba-tiba memanggilnya, lalu berkata dengan dingin, "Lepaskan dia."

Dengan pengaruhnya, biarpun Thomas benar-benar membunuh Hanko, juga tidak akan sampai menyebabkan kariernya hancur.

Namun, tetap saja akan membawa masalah bagi Thoma
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Adi Defatima
penulis lebih bodoh dari babi otaknya pasti sebesar tai anjing...wkwkwkw...ceritanya di alur yang sama
goodnovel comment avatar
lerra
selalu bertele tele...dan melibatkan orang yg gak jelas....hhhhhh pengarangnya bingung sendiri kyknya
goodnovel comment avatar
faris zerto
penulis goblok,sial..byk omong kosong dari aksi..babi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1609 Apa Butuh Kamu Beromong Kosong di Sini?

    Tisya harus maju.Dia tidak bisa membiarkan Thomas membawa Ardika pergi, membiarkan bocah itu terus berlagak hebat.Terlepas dari kali ini Ardika mati atau tidak, paling tidak dia harus dibawa pergi oleh Organisasi Snakei, menghilang selama beberapa waktu.Dengan begitu, Ardika bukan hanya tidak bisa menjadi kendala baginya lagi, juga bisa memberikan peringatan pada Kodam Provinsi Denpapan, Helios. Dengan begitu, dia bisa mengeluarkan Elsen, putranya dari balik jeruji besi.Karena itulah, begitu maju Tisya langsung menuduh Thomas dengan tuduhan besar, menggunakan atasan Thomas untuk menggertak komandan muda itu.Namun, bagaimana mungkin orang seperti Thomas bisa digertak semudah itu?"Keluarga Basuki Kota Gamiga?"Thomas melirik Tisya. Tiba-tiba saja, dia melangkah maju, lalu melayangkan satu tamparan ke wajah wanita itu."Plak!"Sosok Nyonya Tisya, selir kelima Keluarga Basuki Kota Gamiga yang memiliki identitas terhormat, kini malah ditampar oleh Thomas hingga wajahnya membengkak.De

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1610 Apa Aku Sudah Mengizinkanmu Pergi

    Dewa Perang!Begitu Thomas menyebut Dewa Perang, ekspresi Charles yang tadinya marah langsung berubah drastis.Bagi tentara-tentara lama yang sudah berpengalaman di medan perang sepertinya, julukan legendaris ini adalah sesuatu yang bisa membuat jiwa mereka terguncang.Bahkan, sosok itu sudah seperti mimpi buruk bagi banyak tentara Aliansi Panca seumur hidup mereka.Sementara itu, ekspresi Hanko, Tisya dan yang lainnya juga berubah.Dengar-dengar, Thomas adalah tentara yang pernah dibimbing oleh Dewa Perang.Dewa Perang juga pernah datang ke Kota Banyuli secara pribadi untuk menghadiri acara peresmian jabatan Thomas.Kalau identitas sebagai Komandan tim tempur Provinsi Denpapan dan anggota Keluarga Bangsawan Dienga Supham, hanya membuat mereka takut pada Thomas.Maka, hubungan antara Thomas dan Dewa Perang, sudah cukup membuat mereka ragu untuk bertindak.Bagaimanapun juga, markas tim tempur Kota Banyuli berjarak kurang dari seratus kilometer dari sini, ditempati oleh seseorang yang ga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1611 Mungkin Tidak Bisa Keluar dari Kota Banyuli

    Langkah kaki Hanko terhenti. Kemudian, dia berbalik dan menatap Ardika sambil mengerutkan keningnya.Dia menatap Ardika dengan sorot mata seperti menatap seseorang yang tidak tahu diri."Ardika, dengan mempertimbangkan Komandan Thomas, hari ini aku melepaskanmu. Kamu jangan nggak tahu diri.""Hargailah menit dan detik berikutnya. Kamu telah merebut Pedang Ular Gelap, Organisasi Snakei nggak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja," kata Hanko dengan dingin.Apakah Ardika tidak sadar sebelum Thomas datang kemari, pria itu sepenuhnya di bawah kendalinya?Sekarang, dia sudah memutuskan untuk tidak mempermasalahkan hal ini sementara waktu, tetapi Ardika malah mencari perhitungan dengannya.Benar-benar tidak tahu diri.Ardika melangkah maju perlahan-lahan, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Sudah kubilang, kalau menginginkan Pedang Ular Gelap, suruh Ratu Ular kalian datang mengambilnya secara pribadi.""Tapi, sekarang masalahnya bukan Pedang Ular Gelap.""Hari ini kamu membawa angg

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1612 Bisa Kuhabisi dengan Mudah

    "Dasar nggak tahu diri! Memangnya kamu pikir kamu bisa memprovokasi Organisasi Snakei?"Tisya terlihat seperti sedang mengejek Ardika, tetapi sesungguhnya dia sedang memanas-manasi situasi.Dia ingin sekali Ardika benar-benar bermusuhan dengan Organisasi Snakei, mengharapkan perseteruan ini kian memanas.Tisya sangat membenci Ardika.Menantu benalu yang satu ini tidak hanya mencelakai putranya, Elsen, ditangkap, tetapi juga sudah merusak rencananya berkali-kali.Hari ini, karena Ardika, dia ditampar dan dikatai selir oleh Thomas di depan banyak orang.Bagi Tisya yang selama ini menganggap dirinya sendiri terhormat, penghinaan seperti ini jauh lebih sulit diterimanya dibandingkan kematian.Namun, dia tidak bisa membalas dendam pada Thomas, dia hanya bisa melampiaskan semua amarah dan kebenciannya pada Ardika.Seperti yang Hanko katakan.Biarpun Thomas melindungi Ardika, Thomas juga tidak mungkin bisa melindunginya selamanya."Apa? Aku? Nggak tahu diri?"Ardika melirik Tisya dan berkata,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1613 Sedikit Gegabah

    "Dengan mempertimbangkan kamu sudah dihajar oleh Thomas, aku bisa mengalah darimu dengan menggunakan satu tangan saja. Kalau aku menggunakan dua tangan, aku akan kalah. Aku nggak akan mempermasalahkan hal ini lagi.""Bagaimana?"Mendengar nada bicara santai Ardika, api amarah tampak membara di mata Hanko."Ardika, kamu begitu arogan, apa kamu nggak takut mati?" katanya sambil menggertakkan giginya.Dia tahu sebelumnya Ardika mengalahkan Vita dengan satu tamparan.Hal ini sudah tersebar luas di cabang Organisasi Snakei Gotawa.Namun, menurut Hanko, kali ini Vita bisa kalah karena terlalu meremehkan musuh dan gegabah.Dia tahu jelas kepribadian Vita.Wanita itu sangat arogan dan meninggikan diri sendiri.Bagaimana mungkin dia menganggap serius seorang menantu benalu yang hanya bisa menuangkan air cuci kaki seperti Ardika?Karena itulah, Vita baru bisa kalah dengan begitu mengenaskan seperti pengecut, menjadi bahan tertawaan di Organisasi Snakei.Sementara itu, Hanko sendiri beranggapan d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1614 Orang Lemah yang Tidak Tahu Diri

    Melihat Ardika yang tetap berdiri mematung di tempat seolah-olah sudah ketakutan setengah mati dan lupa melakukan perlawanan, Tisya, Charles dan yang lainnya menyunggingkan seulas senyum dingin.Saat membual, sangat hebat.Namun, ketika sudah saatnya untuk menunjukkan kemampuan, saat itulah baru terlihat siapa yang kuat dan siapa yang lemah."Pecundang, mati saja kamu!"Hanko juga menyunggingkan seulas senyum ganas.Ardika yang tetap bergeming itu, tidak membuatnya berpikiran untuk berbelas kasihan.Dalam lubuk hatinya, sejak Ardika memprovokasinya, Ardika sudah mati."Mati?"Tepat pada saat ini, akhirnya Ardika bergerak.Sesuai dengan janjinya, dia hanya menggunakan satu lengan.Dalam sekejap, dia mengangkat satu lengannya, lalu melayangkan pukulan beruntun ke arah lengan Hanko yang telah ditariknya."Plak ... plok ... plak ... plok ..."Dengan iringan bunyi itu, lengan Hanko yang tadinya mengarah ke depan, tiba-tiba menjadi lemas dan terkulai ke bawah. Ekspresi kesakitan diwarnai sed

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1615 Memangnya Kenapa Kalau Menghabisi Seluruh Organisasi Snakei

    Hanko benar-benar merasa hal ini adalah hal yang mustahil.Ada banyak ahli bela diri di Organisasi Snakei, tetapi dia tidak pernah mengalami hal di luar nalar seperti ini, dia juga tidak pernah bertemu dengan orang ajaib seperti ini.Satu tamparan.Hanya satu tamparan saja.Sudah membuatnya kehilangan daya tempurnya sepenuhnya.Terlebih lagi, kekuatan tamparan ini juga seakan-akan di luar nalar.Hanya sedikit kekuatan saja, tetapi kekuatan itu seolah-olah bisa dikendalikan oleh orang lain, membuat sendi pergelangan tangan, siku dan bagian bahunya langsung patah.Namun, bagian-bagian tubuhnya yang lain tidak terluka parah.Saat ini, Hanko sudah merasakan perbedaan dirinya dengan Ardika.Hanya dengan satu tamparan santai dari Ardika, lawannya itu sudah bisa mematahkan kesombongan dan kepercayaan dirinya, juga membuatnya merasakan segala sesuatu seperti di luar nalar.Mungkin, di cabang Organisasi Snakei Gotawa, hanya sang ketua, yaitu Chamir turun tangan sendiri, baru bisa mengalahkan Ar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1616 Bukan Musuh

    Thomas hanya tersenyum getir tanpa berbicara lagi.Dia tahu Ardika pasti bukan hanya sekadar omong saja.Selama hal itu tidak bisa diterima olehnya, tidak peduli siapa yang menghalanginya, atau apa latar belakang orang itu, tetap tidak akan ada yang bisa menghentikannya.Orang-orang seperti mereka justru tunduk padanya karena hal-hal ini.Memangnya kenapa kalau menghabisi seluruh Organisasi Snakei?Saat orang-orang lainnya mendengar ucapan mengintimidasi Ardika ini, hati mereka terguncang.Sebenarnya dari mana kepercayaan diri bocah ini?Apakah dia tahu apa yang sedang dikatakannya?Ardika tidak memedulikan orang-orang lainnya, dia menggunakan ujung pedang yang masih meneteskan darah untuk menepuk-nepuk wajah Hanko. "Aku mengampuni nyawamu. Cepat kembalilah, beri tahu Chamir, kalau mau mencari masalah, datang sendiri ke Kota Banyuli, temui aku. Jangan kirim 'anak-anak ular' untuk menggangguku lagi.""Sekarang aku hanya memotong lenganmu. Kalau sampai terulang lagi, aku akan menggorok l

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2022 Menampar Mati Hanya dengan Satu Tamparan

    "Syuu!"Pedang panjang tersebut melesat membentuk kilatan cahaya berwarna perak di udara.Saat itu, niat membunuh yang tajam terpancar ke segala arah, membuat orang-orang merasakan seperti kembali ke medan perang zaman dahulu. Saking ketakutannya, ekspresi mereka mulai memucat. Mereka bahkan melangkah mundur beberapa langkah.Tepat pada saat pedang panjang tersebut mengarah ke Ardika, pedang pendek lainnya yang juga terselip di pinggang Kakoi, juga diam-diam telah keluar dari sarung. Sambil menggenggam pedang tersebut dengan erat, dia mengarahkan pedang ke arah dada dan perut Ardika melalui sudut yang aneh."Jurus Mematahkan Dada Yamano adalah jurus paling kuat dan mematikan Sekolah Bela Diri Yamano! Tuan Kakoi menggunakan jurus ini dengan sempurna!""Tuan Kakoi, bunuh orang Negara Nusantara itu!"Menyaksikan pemandangan itu, beberapa orang murid Kakoi itu berteriak dengan penuh semangat.Walaupun mereka tidak tahu mengapa sebelumnya Kakoi berlutut di hadapan Ardika, tetapi mereka tahu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2021 Ayah yang Terhormat

    "Kakoi, 'kan? Kamu masih belum menjawab pertanyaanku."Ardika melangkah maju satu langkah, menatap lawan bicaranya sambil tersenyum tipis.Di tengah tatapan tercengang semua orang, Kakoi bersujud. Sekujur tubuhnya tampak gemetaran. "Tuan salah paham, aku nggak ....""Salah paham?"Ardika menyelanya dengan dingin, "Kalau begitu, ninja Negara Jepara yang menargetkanku sebelumnya adalah murid kalian, 'kan?""Sekarang kamu mendatangi Negara Nusantara secara terang-terangan dengan membawa murid-muridmu.""Kalau bukan datang untuk membunuhku, mungkinkah kalian datang untuk berlibur? Atau semacam mengakui keluarga di sini, begitu?""Ah ... benar, benar, benar!"Kakoi bersujud lagi, lalu berkata tanpa memilah-milah kata-kata lagi, "Tuan, aku memang datang untuk mengakui keluarga. Aku mengakui Tuan sebagai Ayah.""Ayah yang terhormat, harap terima penghormatan dari putramu ini!"Melihat Kakoi yang kini bersikap sangat merendah seperti seekor anjing penjilat, memanggil Ardika dengan panggilan Ay

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2020 Langsung Berlutut

    "Ngung!!!"Begitu melihat paras Ardika dengan jelas, Kakoi langsung terguncang, pikirannya berubah menjadi kosong.Dewa Perang?Ternyata dia adalah Dewa Perang?!Dewa Perang yang menyebabkan pertumpahan darah di medan perang dan memukul mundur Aliansi Panca?Hingga sekarang, pertempuran di medan perang kala itu, masih menjadi sesuatu yang menghantui Kakoi.Kalau Kakoi ditanya siapa orang yang paling ditakutinya di Negara Nusantara.Tidak perlu diragukan lagi, jawabannya adalah Dewa Perang!"De ... De ... De ...."Lidah Kakoi seperti terkilir. Saking ketakutannya, dia sampai tidak bisa berbicara dengan jelas."Apa? Apa?"Ekspresi Ardika tampak tenang. Sambil tersenyum tipis, dia berkata, "Wirhan bilang kamu datang ke Negara Nusantara khusus untuk membunuhku?""Aku ...."Hanya satu kalimat saja, sudah membuat ekspresi Kakoi berubah menjadi pucat pasi. Bulir-bulir keringat dingin bercucuran dan membasahi punggungnya.Astaga!Dasar Jiglo sialan! Ternyata pria itu memintanya untuk membunuh

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2019 Di Atas Langit Masih Ada Langit

    Ekspresi Wirhan berubah lagi dan lagi. Dia tidak bisa tidak menganggap serius Ardika, tetapi dia tidak bisa mengabaikan keberadaan sosok Yang Mulia yang satu ini."Ratu Ular, bukan aku yang memanggil Tuan Kakoi datang. Biarpun nggak ada aku, dia tetap akan datang untuk membunuh Ardika. Aku hanya memberitahunya lokasi Ardika.""Intinya, hari ini aku hanya ingin menginjak mati Ardika. Setelah hari ini, aku siap untuk menerima hukuman dari Ratu Ular!"Sambil menahan rasa sakit, Wirhan membungkukkan badannya. Dia bersikap sangat merendah.Walaupun demikian, dia tetap enggan mengalah, dia ingin melawan Ardika hingga tetes darah penghabisan.Sorot mata Vanya berubah menjadi dingin. Dia mendengus, lalu tidak berbicara lagi.Karena Wirhan yang cari mati sendiri, dia juga sudah malas untuk mengurus pria itu lagi."Setelah menunggu sekian lama, kenapa si rakun itu nggak datang juga?" tanya Ardika dengan malas. Dia sudah sedikit tidak sabar."Bajingan!""Berani-beraninya kamu menghina Guru! Kamu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2018 Ahli Bela Diri yang Luar Biasa Hebat

    "Apa yang kamu takutkan?"Tepat pada saat ini, Vanya tiba-tiba meliriknya sekilas.Hanko langsung merasa gugup setengah mati, seperti ada sebilah pisau yang ditempelkan di lehernya."Brak!"Hanko langsung berlutut dan bersujud di lantai, tidak berani bersuara.Dia tahu siapa orang yang dihubungi oleh Wirhan.Orang itu tidak lain adalah Kakoi, yang menyelinap masuk ke Negara Nusantara beberapa waktu yang lalu.Sebelumnya, Ardika telah membunuh Ruth, Sirilus, yang merupakan ketua cabang Organisasi Snakei Provinsi Denpapan dan putranya. Suami Ruth adalah Jiglo, wakil ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa.Demi membalaskan dendam istri dan keluarga istrinya, Jiglo diam-diam mengundang Kakoi, ninja yang luar biasa hebat dari Sekolah Bela Diri Yamano Negara Jepara ke Negara Nusantara.Sementara itu, Kakoi mendatangi Kota Banyuli dengan alasan dimintai bantuan oleh Bank Sakura untuk membalaskan dendam Shimizu.Karena itulah, selain beberapa orang saja, tidak ada yang tahu Jiglo yang mengundan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2017 Orang Negara Jepara

    "Bagaimana kalau kita bernegosiasi sejenak, kamu minta orang yang ingin membunuhku itu untuk datang sekarang?"Ardika mendongak menatap Wirhan, mengucapkan kata-kata itu sambil tersenyum tipis.Wirhan mencibir dan berkata, "Kenapa? Apa kamu sudah takut? Ingin memohon pengampunan di hadapan orang itu?"Ardika menggelengkan kepalanya, lalu mengucapkan satu kata dengan santai. "Bodoh!""Kamu mengataiku apa?!"Wirhan langsung marah besar.Ardika malas untuk beromong kosong dengan pecundang itu. Dia langsung melangkah maju, lalu melayangkan satu tamparan hingga Wirhan terjatuh ke lantai."Krak ...."Detik berikutnya, Ardika langsung menginjak kaki Wirhan, hingga membuat tulang kaki pria itu patah."Ahh ...."Wirhan mengeluarkan suara teriakan menyedihkan. Saking kesakitannya, dia sampai berguling-guling di lantai.Mikues dan yang lainnya membelalak kaget, menatap Ardika dengan tercengang.Mereka tidak menyangka Ardika sebrutal itu. Dia langsung menginjak kaki Wirhan hingga patah begitu saja

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2016 Masih Ada Kartu As

    "Ardika, aku dan Tuan Muda Wirhan sudah minta maaf padamu, jangan keterlaluan!"Mikues juga melontarkan kata-kata itu dengan ekspresi masam."Oh? Setelah kalian meminta maaf, sudah seharusnya aku langsung terima saja, begitu?"Ardika tertawa dingin dan berkata, "Kalau begitu, sekarang aku beri tahu kalian, aku nggak menerima permintaan maaf kalian.""Berlututlah dan meminta maaf terlebih dulu, baru dibicarakan bagaimana penyelesaian masalah hari ini.""Kalau nggak, masalah ini nggak akan berakhir begitu saja. Hari ini kalian juga jangan harap bisa meninggalkan Grup Susanto Raya!"Mendengar ucapan ini, ekspresi Wirhan dan Mikues berubah menjadi masam.Meminta mereka untuk berlutut meminta maaf terlebih dulu, baru penyelesaian masalah ini akan dibicarakan. Sangat jelas kalau si Ardika itu ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memeras mereka.Bagaimana bisa ada orang licik yang begitu tidak tahu malu?Bahkan orang-orang yang hanya datang untuk menyaksikan pertunjukan, juga tidak bisa be

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2015 Meminta Maaf

    Sekujur tubuh Mikues gemetaran sejenak. Kemudian, dia berjalan menghampiri Vanya dengan hati-hati.Mikues menangkupkan tangannya pada Vanya, lalu berkata dengan gigi terkatup, "Ratu Ular, Ardika sudah berhenti menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tapi dia masih ingin menjadi penguasa Kota Banyuli. Dia juga yang memprovokasi Keluarga Bangsawan Basagita Suraba terlebih dulu, jadi wajar saja kalau aku menekan perusahaannya, bukan?"Dia tahu kalau sudah jatuh ke tangan Vanya, pasti sudah tidak bisa memperoleh keuntungan lagi. Namun, dia tidak ingin ditampar dengan ganas tepat di hadapan banyak orang seperti Wirhan."Plak!"Namun, detik berikutnya, tamparan Vanya tetap mendarat dengan keras tepat di wajahnya."Di satu sisi, kamu sedang memperebutkan posisi sebagai Wali Kota Banyuli, di sisi lain kamu malah menekan perusahaan lokal tanpa memedulikan kepentingan rakyat demi dendam pribadi. Tapi, bisa-bisanya kamu bilang ini wajar saja?""Plak!""Sebenarnya Ardika yang memprovokasi duluan, atau

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2014 Melayangkan Tamparan dengan Ganas

    "Ratu Ular!"Wirhan berusaha menahan perasaan terhina yang menyelimuti hatinya, lalu berkata sambil menggertakkan giginya, "Keluarga Rewind Kota Gamiga adalah anggota inti kalangan keluarga kaya Kota Gamiga. Selama ini kalangan keluarga kaya Kota Gamiga adalah satu kesatuan ....""Plak!"Sebelum dia selesai berbicara, Gina mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan ke wajahnya lagi."Oh? Memangnya kenapa kalau kalian adalah satu kesatuan? Apa kalangan keluarga kaya Kota Gamiga ini memberontak?" Suara acuh tak acuh Vanya kembali terdengar.Begitu mendengar ucapannya, ekspresi Wirhan langsung berubah drastis.Biarpun diberi delapan ratus nyali, dia juga tidak berani menerima tuduhan Vanya itu.Bahkan seluruh kalangan keluarga kaya Kota Gamiga juga tidak bisa menanggung tuduhan sebagai pemberontak."Nggak berani!"Wirhan segera melangkah mundur satu langkah. Sambil menutupi wajahnya, dia berkata dengan marah, "Ratu Ular, apa pantas kamu memukulku seperti ini hanya karena Grup Susa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status