Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1604 Harus Berlutut

Share

Bab 1604 Harus Berlutut

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-19 18:00:00
"Haha, Hanko, aku tiba-tiba mendapati diriku telah jatuh hati pada Negara Nusantara!"

Sambil tertawa terbahak-bahak, Charles menepuk-nepuk pundak Hanko.

Setelah berhenti tertawa, Charles berkata, "Dengar-dengar, kali ini karena kasus Haron dibunuh, kamu datang untuk menangkap Ardika. Kalau begitu, kusarankan kamu tangani saja kasus pembunuhan karyawanku sekalian dengan kasus Haron."

"Nggak masalah, kedua kasus ini memang dalam cakupan wewenang Organisasi Snakei!"

Hanko langsung mengiakan tanpa ragu.

Lagi pula, Ardika memang akan mati.

Sebelum Ardika mati, dia masih bisa memanfaatkan kematian Ardika itu memuaskan orang-orang asing itu, tentu saja adalah hal yang bagus, tidak ada ruginya.

"Oke!"

Charles mengalihkan pandangannya ke arah Ardika, lalu berkata sambil tersenyum kejam, "Ardika, sebelumnya kamu memerintahkan seluruh anggota Perusahaan Lane untuk meninggalkan Negara Nusantara dalam tiga hari."

"Menggunakan istilah negara kami, kamu adalah tipe orang dengan jiwa nasionalisme yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
LvL LvL
ceritanya gak Habis habis,mutar mutar terus
goodnovel comment avatar
Moentaha
membosankan dan lebay
goodnovel comment avatar
Moentaha
semakin kesini semakin jelek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1605 Bintang Komandan

    Mendengar ucapannya, Tisya, Sumalin, Charles dan yang lainnya tersenyum mempermainkan."Ide Pak Hanko ini cukup bagus. Memerintahkan Ardika untuk memakai borgol sendiri sambil berlutut, pemandangan itu pasti sangat indah."Sumalin berkomentar dengan memasang ekspresi jahat.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Hanko, apa kamu yakin? Berani-beraninya kamu memerintahkanku untuk memakai borgol sambil berlutut?""Kenapa? Memangnya kamu adalah seorang tokoh besar yang luar biasa hebat?"Hanko sudah melepas "topengnya", dia tertawa dingin dan berkata, "Ardika, terlepas dari seberapa hebat kamu di Kota Banyuli dan apa hubunganmu dengan orang-orang Kediaman Wali Kota ini.""Di mata Organisasi Snakei, kamu nggak lebih dari seekor cacing.""Aku benar-benar nggak ingin beromong kosong denganmu lagi! Cepat memakai borgol sambil berlutut, atau aku membantumu!"Selesai berbicara, Hanko langsung mengangkat senjata apinya dan membidik kening Ardika.Sorot mata Ardika berubah menjadi dingin, hendak me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1606 Thomas

    Komandan tim tempur Provinsi Denpapan.Thomas!Begitu mendengar ucapannya, semua orang melemparkan sorot mata terkejut ke arah pria dengan setelan militer itu.Di usianya yang baru tiga puluh tahun, dia sudah memimpin tim tempur satu provinsi.Walaupun kedudukannya tidak bisa dikatakan setara dengan kodam satu provinsi, tetapi paling tidak saat ada pertemuan, juga sudah bisa duduk sebaris.Orang seperti ini selalu menjadi pusat perhatian ke mana pun dia pergi.Orang-orang genius seperti Vita dan Hanko sama sekali bukan apa-apa saat berhadapan dengannya.Thomas memainkan senjata api dalam genggamannya dengan santai, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Membawa senjata api untuk memblokade Kediaman Wali Kota, hal seperti ini bahkan nggak berani orang-orang tim tempur lakukan. Sejak kapan Organisasi Snakei menjadi begitu arogan?"Hanko berkata dengan ekspresi muram, "Komandan Thomas, Organisasi Snakei sedang bertugas. Ardika bersembunyi di dalam Kediaman Wali Kota. Dalam situasi terpaksa,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1607 Keluarga Bangsawan Dienga Supham

    "Sebelum aku pergi, aku juga berharap Komandan Thomas mengerti satu hal."Hanko benar-benar enggan melepaskan Ardika begitu saja, dia enggan menerima kekalahannya. Dia tidak bisa menahan diri untuk tertawa dingin dan berkata, "Hari ini Komandan Thomas bisa melindungi Ardika, bagaimana dengan besok? Bagaimana dengan lusa?""Aku nggak percaya Komandan Thomas bisa melindunginya selamanya."Thomas mengangkat alisnya dan berkata, "Kamu sedang mengancamku?""Nggak bermaksud mengancam."Hanko menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku hanya berbicara sesuai fakta. Bagaimanapun juga, Komandan Thomas harus mengurus urusan militer satu provinsi, sangat sibuk, nggak mungkin bisa melindungi Ardika setiap saat, pasti ada saat-saat kamu nggak bisa melindunginya."Maksud tersirat dari ucapannya sangat jelas.Makin Thomas melindungi Ardika, dia akan makin gencar mencari kesempatan untuk menyerang Ardika.Thomas tiba-tiba tertawa. "Sungguh menarik. Seekor cacing yang hanya mengandalkan Organisasi Snakei

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1608 Tidak Bisa Diprovokasi

    "Thomas, apa kamu pikir musuh-musuhmu itu nggak akan membesar-besarkan hal yang kamu anggap nggak penting ini?""Hanya dengan adanya setitik noda, maka kariermu akan hancur.""Ayo, kalau kamu merasa kamu bisa menanggung konsekuensi seperti ini, bunuh saja aku sekarang juga. Hahaha ...."Sambil tertawa liar, Hanko menatap Thomas dengan ekspresi provokatif.Kilatan membunuh melintas di mata Thomas. "Apa kamu merasa aku nggak berani membunuhmu? Mungkin kamu nggak tahu, bagiku melindungiku kepercayaanku sendiri, lebih penting daripada melindungi karierku!"Thomas tidak mengungkapkannya dengan jelas.Kepercayaannya adalah Ardika.Selesai berbicara, Thomas mengerahkan sedikit kekuatan pada kakinya, berencana untuk menghabisi Hanko saat itu juga."Thomas!"Ardika tiba-tiba memanggilnya, lalu berkata dengan dingin, "Lepaskan dia."Dengan pengaruhnya, biarpun Thomas benar-benar membunuh Hanko, juga tidak akan sampai menyebabkan kariernya hancur.Namun, tetap saja akan membawa masalah bagi Thoma

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1609 Apa Butuh Kamu Beromong Kosong di Sini?

    Tisya harus maju.Dia tidak bisa membiarkan Thomas membawa Ardika pergi, membiarkan bocah itu terus berlagak hebat.Terlepas dari kali ini Ardika mati atau tidak, paling tidak dia harus dibawa pergi oleh Organisasi Snakei, menghilang selama beberapa waktu.Dengan begitu, Ardika bukan hanya tidak bisa menjadi kendala baginya lagi, juga bisa memberikan peringatan pada Kodam Provinsi Denpapan, Helios. Dengan begitu, dia bisa mengeluarkan Elsen, putranya dari balik jeruji besi.Karena itulah, begitu maju Tisya langsung menuduh Thomas dengan tuduhan besar, menggunakan atasan Thomas untuk menggertak komandan muda itu.Namun, bagaimana mungkin orang seperti Thomas bisa digertak semudah itu?"Keluarga Basuki Kota Gamiga?"Thomas melirik Tisya. Tiba-tiba saja, dia melangkah maju, lalu melayangkan satu tamparan ke wajah wanita itu."Plak!"Sosok Nyonya Tisya, selir kelima Keluarga Basuki Kota Gamiga yang memiliki identitas terhormat, kini malah ditampar oleh Thomas hingga wajahnya membengkak.De

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1610 Apa Aku Sudah Mengizinkanmu Pergi

    Dewa Perang!Begitu Thomas menyebut Dewa Perang, ekspresi Charles yang tadinya marah langsung berubah drastis.Bagi tentara-tentara lama yang sudah berpengalaman di medan perang sepertinya, julukan legendaris ini adalah sesuatu yang bisa membuat jiwa mereka terguncang.Bahkan, sosok itu sudah seperti mimpi buruk bagi banyak tentara Aliansi Panca seumur hidup mereka.Sementara itu, ekspresi Hanko, Tisya dan yang lainnya juga berubah.Dengar-dengar, Thomas adalah tentara yang pernah dibimbing oleh Dewa Perang.Dewa Perang juga pernah datang ke Kota Banyuli secara pribadi untuk menghadiri acara peresmian jabatan Thomas.Kalau identitas sebagai Komandan tim tempur Provinsi Denpapan dan anggota Keluarga Bangsawan Dienga Supham, hanya membuat mereka takut pada Thomas.Maka, hubungan antara Thomas dan Dewa Perang, sudah cukup membuat mereka ragu untuk bertindak.Bagaimanapun juga, markas tim tempur Kota Banyuli berjarak kurang dari seratus kilometer dari sini, ditempati oleh seseorang yang ga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1611 Mungkin Tidak Bisa Keluar dari Kota Banyuli

    Langkah kaki Hanko terhenti. Kemudian, dia berbalik dan menatap Ardika sambil mengerutkan keningnya.Dia menatap Ardika dengan sorot mata seperti menatap seseorang yang tidak tahu diri."Ardika, dengan mempertimbangkan Komandan Thomas, hari ini aku melepaskanmu. Kamu jangan nggak tahu diri.""Hargailah menit dan detik berikutnya. Kamu telah merebut Pedang Ular Gelap, Organisasi Snakei nggak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja," kata Hanko dengan dingin.Apakah Ardika tidak sadar sebelum Thomas datang kemari, pria itu sepenuhnya di bawah kendalinya?Sekarang, dia sudah memutuskan untuk tidak mempermasalahkan hal ini sementara waktu, tetapi Ardika malah mencari perhitungan dengannya.Benar-benar tidak tahu diri.Ardika melangkah maju perlahan-lahan, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Sudah kubilang, kalau menginginkan Pedang Ular Gelap, suruh Ratu Ular kalian datang mengambilnya secara pribadi.""Tapi, sekarang masalahnya bukan Pedang Ular Gelap.""Hari ini kamu membawa angg

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1612 Bisa Kuhabisi dengan Mudah

    "Dasar nggak tahu diri! Memangnya kamu pikir kamu bisa memprovokasi Organisasi Snakei?"Tisya terlihat seperti sedang mengejek Ardika, tetapi sesungguhnya dia sedang memanas-manasi situasi.Dia ingin sekali Ardika benar-benar bermusuhan dengan Organisasi Snakei, mengharapkan perseteruan ini kian memanas.Tisya sangat membenci Ardika.Menantu benalu yang satu ini tidak hanya mencelakai putranya, Elsen, ditangkap, tetapi juga sudah merusak rencananya berkali-kali.Hari ini, karena Ardika, dia ditampar dan dikatai selir oleh Thomas di depan banyak orang.Bagi Tisya yang selama ini menganggap dirinya sendiri terhormat, penghinaan seperti ini jauh lebih sulit diterimanya dibandingkan kematian.Namun, dia tidak bisa membalas dendam pada Thomas, dia hanya bisa melampiaskan semua amarah dan kebenciannya pada Ardika.Seperti yang Hanko katakan.Biarpun Thomas melindungi Ardika, Thomas juga tidak mungkin bisa melindunginya selamanya."Apa? Aku? Nggak tahu diri?"Ardika melirik Tisya dan berkata,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1766 Dominan

    "Hehe, di luar dugaan, Nona Tina begitu terus terang."Di ujung telepon, Yugo terkekeh pelan, lalu berkata dengan nada bicara sedikit mengintimidasi, "Kalau begitu, dia bertemu saja di Grup Lautan Berlian.""Karena kamu adalah wanita yang akan menikah denganku, tentu saja aku harus melakukan 'inspeksi', melihat bagaimana kamu mengurus perusahaanmu," ujar Yugo.Saat dalam perjalanan ke Kota Banyuli, Yugo sudah mendalami data diri Tina.Saat dia mengetahui sesungguhnya Grup Lautan Berlian di bawah nama Tina adalah kekuatan dunia preman paling besar di Kota Banyuli dan sekitarnya.Sedangkan Tina sendiri juga merupakan raja preman yang menguasai dunia preman Kota Banyuli dan Kota Serambi, dia sudah tahu Tina berbeda dengan nona-nona keluarga besar yang pernah dia temui sebelumnya.Wanita yang satu ini pasti adalah wanita yang kuat dan dominan.Karena itulah, Yugo memutuskan untuk menunjukkan sikap yang lebih kuat dan dominan lagi untuk menundukkan wanita ini.Jadi, dia mengajukan alasan "m

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1765 Tameng

    "Kalau begitu, bukankah kamu sama saja dengan memintaku menjadi tamengmu?""Tolong putar otakmu dan pikirkan sendiri. Bagaimanapun juga, aku adalah orang yang terkenal di Kota Banyuli. Begitu pihak pria itu melakukan penyelidikan, pasti akan ketahuan. Lagi pula, kamu adalah seorang wanita kaya, kamu sewa saja satu."Lelucon apa itu? Berpura-pura menjadi pacar Tina, menemani wanita itu kencan buta?Bagaimanapun juga, dia adalah Wali Kota Banyuli. Dia harus memperhatikan martabat dan menjaga citranya.Terlebih lagi, Ardika juga tidak tertarik menemani wanita itu memainkan permainan seperti ini."Biarkan saja pihak pria tahu, nggak masalah. Intinya, hanya perlu mengacaukan kencan buta ini saja."Tina mendecakkan lidahnya, lalu melanjutkan. "Lupakan saja tentang menyewa pacar. Pria itu adalah seorang tuan muda keluarga besar luar negeri. Orang seperti ini pasti bertemperamen buruk. Kalau dia sampai main tangan ....""Apa maksudmu?"Ekspresi Ardika langsung berubah menjadi muram. "Maksudmu,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1764 Kencan Buta

    Mendengar ucapan pamannya ini, Yugo tidak mengerti.Namun, Yomde malah mendesah dan berkata, "Guru benar. Sosok penguasa Kediaman Dewa Perang, orang yang menghabisi para jenderal Lima Negara Besar saat di medan perang dulu.""Ya, benar, Dewa Perang itu!"Tridon mengangguk, sorot mata sedikit ketakutan tampak di matanya. "Bukankah sebelumnya ada berita mengenai suap sebesar dua puluh triliun dari tiga keluarga besar, Dewa Perang sumbangkan kepada Kota Banyuli sebagai dana investasi? Hal ini membuktikan paling nggak dia juga memperhatikan Kota Banyuli.""Karena itulah, saat kalian beraksi di Kota Banyuli, kalian juga harus tahu batasan, jangan terlalu berlebihan, agar nggak menarik perhatiannya.""Kalau mengirim Musa ke sana dan menimbulkan pertumpahan darah besar-besaran, saat itu tiba nggak akan ada yang bisa menyelamatkan kalian.""Ingat, aku juga nggak bisa!""Kami mengerti!"Begitu mendengar ucapannya, Yomde dan Yugo yang awalnya masih tidak menganggap serius hal ini, langsung memas

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1763 Raja Tentara Pertama

    Tiga raja tentara besar yang mengikuti Tridon ini adalah elite Tentara Bayaran Lane.Selain itu, ketiga orang ini memiliki latar belakang masing-masing.Selain tidak terlalu jelas mengenai latar belakang Musa, raja tentara pertama, Yugo mengetahui latar belakang dua orang raja tentara lainnya.Antoine, raja tentara kedua adalah seorang genius bela diri, menguasai Jiu-Jitsu Brazilo, Siam Muaythai, serta Karate, boleh dibilang dalam hal perkelahian tangan kosong jarak dekat di antara Tentara Bayaran Lane, tidak ada yang bisa menandinginya.Julukan Antoine di Tentara Bayaran Lane adalah Ular Piton Putih.Semua orang juga sudah tahu, begitu ular piton menargetkan mangsanya, maka mangsanya akan dililitnya sampai mati.Antoine memang adalah orang yang semenakutkan ini. Begitu dijerat olehnya dalam jarak dekat, hanya tinggal menunggu ajal menjemput saja!Raja tentara ketiga bernama Gustav, julukannya di Tentara Bayaran Lane adalah Beruang Suci.Orang ini berasal dari Eropan Timur, terlahir de

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1762 Tergantung Dia Bisa Membaca Situasi Atau Tidak

    Tak lama kemudian, seluruh anggota Keluarga Citora sudah dibawa pergi.Dengan cara seperti itulah, aset milik Keluarga Citora berubah menjadi modal bagi Tridon untuk membalas dendam.Adapun mengenai hidup dan mati mereka, Tridon sama sekali tidak peduli.Haron benar-benar kasihan. Walaupun sudah mati, seorang ahli bela diri legendaris sepertinya masih saja ditindas oleh orang lain seperti ini.Terlebih lagi, orang ini adalah kakak seperguruan yang mengatakan ingin membalaskan dendamnya.Yomde, murid Tridon melambaikan tangannya. Saat itu juga, jasad Ginadri langsung ditarik keluar.Tepat pada saat ini, Yugo muncul di depan pintu. Dia melirik jasad Ginadri sekilas, lalu berjalan menghampiri Tridon tanpa ekspresi."Paman, ada informasi dari Kota Banyuli, ada hubungannya dengan identitas Ardika!""Pendukungnya adalah Ridwan, Wali Kota Banyuli. Kemampuan Ridwan diakui oleh Kodam Helios, jadi dia akan segera naik jabatan. Karena itulah, Ardika menjadi wali kota untuk sementara waktu.""Seka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1761 Pasti Akan Membalaskan Dendam Haron

    "Ya, benar."Zilwar mengangguk, lalu berkata dengan ekspresi muram, "Andrew adalah seorang pecundang, Harrison juga seorang pecundang. Bisa-bisanya mereka ketakutan seperti itu pada seorang wali kota.""Bukan hanya nggak menjalankan tugas dengan baik, bahkan membuat identitas Ardika terungkap. Benar-benar pecundang!"Awalnya dia menunggu kabar baik dari Andrew. Selama Luna menyerahkan saham, dia bisa meminta Amir untuk bergabung dengan dewan direksi Grup Hatari atas nama Perusahaan Investasi Mahasura.Siapa sangka yang dia peroleh malah informasi seperti ini.Tepat pada saat ini, ponsel Amir berdering.Dia menjawab panggilan telepon itu, lalu mengakhiri panggilan telepon setelah mengucapkan beberapa patah kata. Kemudian, dia menatap Zilwar sambil mengerutkan keningnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun."Ada apa? Siapa yang meneleponmu?“Zilwar melontarkan pertanyaan itu dengan santai.Amir berkata dengan suara dalam, "Ayahmu. Dia bilang harus menghentikan Ardika, nggak bisa membiarkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1760 Ingin Berhenti Menjadi Wali Kota

    Dengan kepribadian Tuan Besar Basagita, tanpa perlu dipikirkan lagi, juga pasti sudah tahu apa tujuannya membawa Keluarga Basagita kemari.Identitas Ardika sebagai wali kota sudah terungkap.Di Negara Nusantara, walaupun bukannya tidak ada wali kota muda, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Apalagi yang semuda Ardika.Kelak, kariernya di dunia pemerintahan pasti akan berkembang dengan pesat, memiliki masa depan yang cerah.Menantu benalu Keluarga Basagita, inilah julukan yang dimiliki oleh Ardika yang paling familier bagi orang-orang di luar sana.Dia sudah menjadi satu kesatuan dengan Keluarga Basagita.Dulu, Tuan Besar Basagita sangat khawatir, takut Ardika menimbulkan masalah dan menyeret Keluarga Basagita dalam masalah, membuat Keluarga Basagita tertimpa musibah.Namun, sekarang, kekhawatiran itu sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak.Karena sudah muncul sosok hebat di Keluarga Basagita!Jadi, Vila Cakrawala sangat ramai sepanjang malam.Anggota Keluarga Basagita terus menerus men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1759 Identitas Terungkap

    "Hmm."Luna membiarkan Ardika menggandeng tangannya, meninggalkan ruang perjamuan malam itu bersama suaminya dengan sedikit linglung.Melihat punggung kedua orang itu sudah kian menjauh, berbagai suara desahan menyelimuti ruangan tersebut.Menyesal.Salah mereka sendiri memandang rendah orang lain sebelumnya. Demi menjalin hubungan dengan Andrew, mereka melontarkan kata-kata sindiran dan ejekan terhadap Ardika.Sekarang mereka baru menyadari sosok yang benar-benar hebat itu, ternyata adalah menantu benalu yang mereka pandang rendah.Namun, sudah terlambat untuk menyesal sekarang.Sebelumnya, tidak peduli bagaimana mereka menyanjung dan meminta maaf, Ardika sama sekali tidak berencana untuk memedulikan mereka.Semua kartu nama yang diterimanya, juga dibuangnya di atas meja, tidak ada satu pun yang diambilnya.Tentu saja Ardika tidak akan mencari perhitungan dengan orang-orang itu, tetapi dia juga tidak akan bersikap baik pada mereka....Vila Cakrawala.Satu keluarga itu duduk di sofa,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1758 Identitas yang Lebih Hebat Lagi

    "Eh, tua bangka, kamu benar-benar konyol, kapan aku menipumu?"Sambil melihat Tiano yang berguling-guling di lantai, Ardika berkata dengan nada bicara mengejek, "Sebelumnya saat kamu berlagak hebat dan memintaku untuk mengunjungimu, bukankah aku sudah mengunjungimu sendiri?""Tapi, kamu nggak percaya, bahkan mengusirku."Begitu mendengar ucapannya, energi di sekujur tubuh Tiano seperti sudah terserap habis. Dia berbaring di sana tanpa bergerak.Dia benar-benar menyesal.Kalau dari awal dia tahu Ardika adalah wali kota, dia pasti tidak akan menyinggung Ardika seperti itu.Namun, biarpun dia mengetahui identitas Ardika, apakah Tiano tidak akan terlibat dalam perselisihan dengan Ardika?Jawabannya belum tentu.Sifat seseorang sulit diubah.Itulah sebabnya Tiano bisa berakhir seperti ini. Ardika adalah seorang wali kota atau bukan tidaklah penting, tetapi kepribadiannya yang suka berlagak hebat dan berlagak senior yang sangat berpengaruh.Saat ini, melihat penampilan Tiano yang begitu meny

DMCA.com Protection Status