"Oh? Ketua departemen investigasi Organisasi Snakei, ya?"Ardika mengangkat alisnya dan berkata, "Kalau aku nggak salah ingat, Vita adalah ketua departemen investigasi, 'kan?"Hanko tersenyum dan berkata, "Berkat Tuan Ardika, Pak Chamir telah mencopot Bu Vita dari jabatannya dan mempromosikanku untuk menggantikan posisinya.""Dengan kata lain, kalau nggak ada Tuan Ardika, aku harus tetap berada di bawah orang lain dalam jangka waktu yang sangat lama."Nada bicara Hanko sangat serius, dia juga menatap Ardika dengan sorot mata sedikit berterima kasih.Ardika hanya tersenyum, tidak menanggapinya, melainkan melirik anggota Organisasi Snakei lainnya."Jadi, seperti ini cara Pak Hanko memperlakukan orang yang pernah membantumu," kata Ardika dengan nada bicara mengejek."Eh? Nggak bisa berbicara seperti itu. Urusan pekerjaan adalah urusan pekerjaan, urusan pribadi adalah urusan pribadi."Hanko tersenyum dan berkata, "Berbicara secara pribadi, aku sangat berterima kasih pada Tuan Ardika.""Tap
"Ardika, tahu diri sedikit, ikut dengan kami. Pak Hanko adalah orang yang baik hati. Sebelum kamu mati, dia pasti membiarkanmu untuk melihat-lihat keramaian Kota Sewo.""Ya, benar. Ini juga bisa menjadi sebuah pengingat untukmu. Di kehidupan yang akan datang, kalau kamu masih terlahir di kota kecil seperti ini, ingat jangan berlagak hebat.""Kenapa kamu masih saja berdiri sana? Cepat masuk ke dalam mobil. Pak Hanko memang orang yang sabar, tapi kami nggak sabar!"Beberapa orang anggota Organisasi Snakei mulai menegur Ardika, mereka sama sekali tidak menganggap serius Ardika.Mereka hanya ingin segera menyelesaikan tugas mereka, lalu menerima hadiah bersama Hanko, ketua mereka.Vita tidak berdaya menghadapi Ardika, bahkan menyebabkan Pedang Ular Gelap direbut orang.Cheko tidak berdaya menghadapi Ardika, meninggalkan rekan-rekannya begitu saja dan melarikan diri kembali ke Kota Sewo.Sedangkan mereka? Begitu mereka datang bersama Hanko, mereka berhasil menundukkan Ardika dan mengambil k
"Dor!"Kali ini, peluru langsung menembus lutut Huris.Huris mengeluarkan teriakan kesakitan, lalu langsung terjatuh ke tanah. Sambil memeluk lututnya, dia tampak sangat kesakitan.Semua orang kembali tersentak.Tidak hanya menembak Levin, sekarang Hanko malah menembak Huris.Huris adalah kakak sepupunya sekaligus calon Kepala Keluarga Sudibya.Namun, Hanko malah memperlakukannya lebih kejam daripada memperlakukan Levin.Dia langsung menembak lutut Huris. Dengan jarak sedekat ini dan kekuatan senjata api, peluru langsung menembus lutut Huris hingga membuat tulangnya hancur.Biarpun berhasil diselamatkan, Huris hanya bisa menjalani sisa hidupnya di kursi roda.Apa dia ingin bermusuhan dengan Keluarga Sudibya secara terang-terangan?Sorot mata semua orang terhadap Hanko berubah menjadi sorot mata ketakutan dari sorot mata terkejut.Hanya ada dua kemungkinan, orang ini idiot.Atau berhati sangat dingin!Hanko kembali meniup moncong pistolnya. Kemudian, dia melirik Huris yang masih berteri
"Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ....""Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ....""Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...."Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika.Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara.Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona.Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh.Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot."Sayang, apa yang terjadi selama tiga tahun ini? Kenapa kamu menjadi seperti ini?" ucap Luna sambil terisak.Tiga tahun lalu, Ardika tiba-tiba menghilang di malam pertama mereka.D
Suara keras terdengar dari ujung telepon, seolah-olah ada meja dan kursi yang terbalik.Draco pun menjawab dengan nada gemetar, "Bos, ini benar-benar kamu? Ke mana saja kamu?""Selama ini, bos nggak ada kabar sama sekali. Teman-teman juga sangat panik.""Tapi, identitasmu sangat rahasia. Tanpa perintah, kami nggak berani pergi mencarimu."Sambil menghela napas, Ardika lalu menjawab, "Aku bertemu beberapa orang licik. Nggak masalah, sekarang aku sudah pulih.""Ada orang yang ingin mencelakakanmu? Siapa? Bos, berikan perintah! Aku akan bawa teman-teman untuk meratakan mereka," bentak Draco."Nggak perlu," jawab Ardika dengan ekspresi dingin. Terkait masalah Keluarga Mahasura, dia tidak ingin menggunakan bantuan dari luar. Semua ini harus diselesaikan oleh Ardika sendiri."Ada satu hal yang perlu kamu lakukan.""Malam ini, segera bawa Grup Angkasa Sura ke Kota Banyuli.""Selain itu, umumkan bahwa kita akan berinvestasi 20 triliun di Kota Banyuli."Selama tiga tahun bergabung dengan milite
"Ardika, jangan-jangan ... kamu sudah pulih?"Melihat tatapan Ardika yang jernih, Luna menutup mulutnya dengan tangan dan tampak tidak percaya."Ya, aku sudah pulih, sayang."Ardika menatap ke arah Luna, dia yang begitu tegas dalam medan perang, ternyata bisa merasa sedih juga.Seketika, air mata mengenang di mata Luna. Rasa bahagia membuatnya ikut menangis.Ardika langsung memeluk Luna. Beberapa tahun ini, Luna sudah menderita."Huh! Memangnya kenapa kalau sudah pulih?"Wulan berkata dengan sinis, "Dia tetap saja seorang pecundang."Sambil berkata, Wulan kembali duduk di kursinya. Sambil menunjuk kursi lipat di pojokan, dia pun berkata, "Duduk sana! Berkontribusi 20 triliun? Jangan membuatku tertawa."Ketika Ardika yang mengernyit ingin berkata, Luna segera menghentikannya dan menariknya untuk duduk.Mereka berempat duduk di kursi lipat yang ada di pojokan. Melihat makanan yang mahal dan enak di meja lain, di atas meja mereka hanya ada empat mangkuk mi.Melihat suasana yang begitu hid
Melihat Ardika yang percaya diri, Luna pun merasa ragu. Setelah memikirkan kondisi keluarganya sekarang, dia pun menggertakkan gigi, lalu berdiri dan berkata, "Kakek, aku akan pergi menagih utang.""Kamu! Kamu sudah gila, ya? Kalau sampai wajahmu rusak karena dipukul Kak Herkules, Tuan Muda Tony pasti akan meninggalkanmu."Desi langsung panik.Semua orang terkejut, bahkan Tuan Besar Basagita juga tidak menyangka Luna akan menyetujuinya.Wisnu dan yang lain hanya mendengkus dingin.Wisnu tiba-tiba mengeluarkan sepuluh ribu dari sakunya, lalu dilemparkan ke kaki Luna sambil berkata, "Melihat keberanianmu itu, aku kasih sepuluh ribu untuk naik transportasi umum."Wulan juga menyilangkan tangannya di dada, lalu mengangkat alisnya sambil berkata, "Kamu sendiri yang mau pergi, ya? Kalau dihajar sampai lumpuh, jangan bilang Keluarga Basagita yang memaksamu."Ardika melirik beberapa orang itu dengan tatapan dingin. Dia tidak ingin memedulikan orang-orang tidak penting ini.Ardika langsung berd
Bernama Ardika?Sambil melirik Ardika, Herkules menjawab dengan bingung, "Ada seseorang yang bernama Ardika Mahasura, saya sedang bersiap untuk menghajarnya."Dari ujung telepon tiba-tiba terdengar suara keras.Herkules buru-buru bertanya, "Tuan John, Anda kenapa?"Detik selanjutnya, teriakan penuh amarah memasuki telinga Herkules."Kenapa denganku? Bajingan kamu! Kamu ingin aku mati, ya?""Aku kasih tahu! Kamu harus menuruti semua permintaannya, kamu harus melayaninya seperti seorang bos, mengerti?"Herkules tertegun. Selama bertahun-tahun, dia tidak pernah melihat John kehilangan kontrol diri seperti sekarang.Herkules lalu bertanya, "Tuan John, sepertinya Anda salah. Dia hanyalah seorang menantu pecundang dari Keluarga Basagita.""Herkules, kamu ingin mati, ya? Di matanya, kamu dan aku hanyalah rumput liar yang tak berguna. Dia bisa membunuh kita dengan mudah.""Tuan John ... ini ...."Setelah mendengarnya, Herkules mulai berkeringat dingin."Aku ingatkan terakhir kali, dia adalah s