Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1598 Membalas Kebaikan dengan Kejahatan

Share

Bab 1598 Membalas Kebaikan dengan Kejahatan

Author: Sarjana
last update Last Updated: 2024-11-18 18:00:00
"Oh? Ketua departemen investigasi Organisasi Snakei, ya?"

Ardika mengangkat alisnya dan berkata, "Kalau aku nggak salah ingat, Vita adalah ketua departemen investigasi, 'kan?"

Hanko tersenyum dan berkata, "Berkat Tuan Ardika, Pak Chamir telah mencopot Bu Vita dari jabatannya dan mempromosikanku untuk menggantikan posisinya."

"Dengan kata lain, kalau nggak ada Tuan Ardika, aku harus tetap berada di bawah orang lain dalam jangka waktu yang sangat lama."

Nada bicara Hanko sangat serius, dia juga menatap Ardika dengan sorot mata sedikit berterima kasih.

Ardika hanya tersenyum, tidak menanggapinya, melainkan melirik anggota Organisasi Snakei lainnya.

"Jadi, seperti ini cara Pak Hanko memperlakukan orang yang pernah membantumu," kata Ardika dengan nada bicara mengejek.

"Eh? Nggak bisa berbicara seperti itu. Urusan pekerjaan adalah urusan pekerjaan, urusan pribadi adalah urusan pribadi."

Hanko tersenyum dan berkata, "Berbicara secara pribadi, aku sangat berterima kasih pada Tuan Ardika."

"Tap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1599 Mulai Menembak

    "Ardika, tahu diri sedikit, ikut dengan kami. Pak Hanko adalah orang yang baik hati. Sebelum kamu mati, dia pasti membiarkanmu untuk melihat-lihat keramaian Kota Sewo.""Ya, benar. Ini juga bisa menjadi sebuah pengingat untukmu. Di kehidupan yang akan datang, kalau kamu masih terlahir di kota kecil seperti ini, ingat jangan berlagak hebat.""Kenapa kamu masih saja berdiri sana? Cepat masuk ke dalam mobil. Pak Hanko memang orang yang sabar, tapi kami nggak sabar!"Beberapa orang anggota Organisasi Snakei mulai menegur Ardika, mereka sama sekali tidak menganggap serius Ardika.Mereka hanya ingin segera menyelesaikan tugas mereka, lalu menerima hadiah bersama Hanko, ketua mereka.Vita tidak berdaya menghadapi Ardika, bahkan menyebabkan Pedang Ular Gelap direbut orang.Cheko tidak berdaya menghadapi Ardika, meninggalkan rekan-rekannya begitu saja dan melarikan diri kembali ke Kota Sewo.Sedangkan mereka? Begitu mereka datang bersama Hanko, mereka berhasil menundukkan Ardika dan mengambil k

    Last Updated : 2024-11-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1600 Orang Kejam

    "Dor!"Kali ini, peluru langsung menembus lutut Huris.Huris mengeluarkan teriakan kesakitan, lalu langsung terjatuh ke tanah. Sambil memeluk lututnya, dia tampak sangat kesakitan.Semua orang kembali tersentak.Tidak hanya menembak Levin, sekarang Hanko malah menembak Huris.Huris adalah kakak sepupunya sekaligus calon Kepala Keluarga Sudibya.Namun, Hanko malah memperlakukannya lebih kejam daripada memperlakukan Levin.Dia langsung menembak lutut Huris. Dengan jarak sedekat ini dan kekuatan senjata api, peluru langsung menembus lutut Huris hingga membuat tulangnya hancur.Biarpun berhasil diselamatkan, Huris hanya bisa menjalani sisa hidupnya di kursi roda.Apa dia ingin bermusuhan dengan Keluarga Sudibya secara terang-terangan?Sorot mata semua orang terhadap Hanko berubah menjadi sorot mata ketakutan dari sorot mata terkejut.Hanya ada dua kemungkinan, orang ini idiot.Atau berhati sangat dingin!Hanko kembali meniup moncong pistolnya. Kemudian, dia melirik Huris yang masih berteri

    Last Updated : 2024-11-18
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1601 Kedatangan Nyonya Tisya

    Ardika tidak memedulikan moncong-moncong hitam di hadapannya, dia menatap Hanko dengan ekspresi sedikit dingin dan berkata, "Sudah kubilang, kalau ada perintah penangkapan, aku akan ikut dengan kalian.""Sayangnya, kamu nggak ada. Aku tahu tujuan kalian, membunuhku tanpa meninggalkan bukti, 'kan?""Awalnya Organisasi Snakei adalah alat negara, sekarang malah kalian jadikan untuk berlagak hebat, bahkan digunakan sebagai alat untuk meraih keuntungan pribadi oleh orang yang serakah.""Termasuk kamu, Hanko. Orang-orang Organisasi Snakei sudah datang mencariku sebanyak tiga kali. Sebanyak tiga kali ini, kalian selalu menggunakan tuduhan nggak berdasar untuk kalian jadikan sebagai alasan bertindak semena-mena?""Sepertinya, aku harus memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pembersihan besar-besaran, agar Organisasi Snakei kembali seperti sedia kala!"Mendengar ucapannya, sebelum Hanko berbicara, beberapa orang pria dan wanita di sampingnya sudah tertawa."Melakukan pembersihan besar-besa

    Last Updated : 2024-11-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1602 Perusahaan Dagang Lane

    Pandangan Tisya tertuju pada Hanko, dia mengamati pemuda itu dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan sorot mata sedikit terkejut.Seorang anak haram yang keberadaannya bagaikan udara yang tak terlihat selama ini, ternyata memiliki keberanian sebesar itu.Bisa-bisanya dia menembak dan melumpuhkan Huris, calon kepala keluarga masa depan, di depan banyak orang!Anggota Keluarga Basuki Kota Gamiga sangat banyak, selir Kepala Keluarga Basuki saja ada lima orang.Tisya adalah selir kelima.Dalam sebuah keluarga, makin banyak orang, maka hubungan yang terjalin antara satu orang dengan yang lainnya menjadi rumit.Ada banyak masalah internal, perebutan kekayaan dan lain sebagainya di Keluarga Basuki, bahkan hal-hal ini sering masuk dalam berita gosip Kota Gamiga.Tisya bisa bertahan di Keluarga Basuki Kota Gamiga, tentu saja karena sudah menguasai trik-trik bersaing seperti ini.Tanpa butuh waktu lama, dia sudah mengerti tujuan Hanko.Dalam sekejap, Tisya memutuskan untuk membantu Hanko,

    Last Updated : 2024-11-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1603 Hak Istimewa

    Ardika berkata dengan dingin, "Charles, kalian adalah tentara bayaran yang memasuki wilayah Negara Nusantara dengan ilegal. Kalian telah menculik istriku, aku sudah mengampuni nyawa kalian. Aku bahkan sudah memberi kalian waktu tiga hari untuk meninggalkan Negara Nusantara. Boleh dibilang aku sudah cukup berbesar hati pada kalian.""Tapi, kalian malah nggak tahu diri. Berani-beraninya kamu menyebut dirimu sebagai perwakilan Perusahaan Dagang Lane, memutarbalikkan fakta untuk memfitnahku.""Kamu ... benar-benar cari mati!"Ardika menatap Charles, sorot matanya yang awalnya tenang tanpa gejolak apa pun, kini sudah dipenuhi oleh niat membunuh yang kuat.Begitu mendengar ucapan Ardika, selain segelintir orang, orang-orang di tempat tersebut terkejut bukan main.Berani-beraninya Ardika mengancam akan membunuh Charles secara terang-terangan di depan begitu banyak orang.Perlu diketahui, biarpun dia tidak memiliki dukungan dari Tisya, juga bukan merupakan perwakilan dari Perusahaan Dagang Lan

    Last Updated : 2024-11-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1604 Harus Berlutut

    "Haha, Hanko, aku tiba-tiba mendapati diriku telah jatuh hati pada Negara Nusantara!"Sambil tertawa terbahak-bahak, Charles menepuk-nepuk pundak Hanko.Setelah berhenti tertawa, Charles berkata, "Dengar-dengar, kali ini karena kasus Haron dibunuh, kamu datang untuk menangkap Ardika. Kalau begitu, kusarankan kamu tangani saja kasus pembunuhan karyawanku sekalian dengan kasus Haron.""Nggak masalah, kedua kasus ini memang dalam cakupan wewenang Organisasi Snakei!"Hanko langsung mengiakan tanpa ragu.Lagi pula, Ardika memang akan mati.Sebelum Ardika mati, dia masih bisa memanfaatkan kematian Ardika itu memuaskan orang-orang asing itu, tentu saja adalah hal yang bagus, tidak ada ruginya."Oke!"Charles mengalihkan pandangannya ke arah Ardika, lalu berkata sambil tersenyum kejam, "Ardika, sebelumnya kamu memerintahkan seluruh anggota Perusahaan Lane untuk meninggalkan Negara Nusantara dalam tiga hari.""Menggunakan istilah negara kami, kamu adalah tipe orang dengan jiwa nasionalisme yang

    Last Updated : 2024-11-19
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1605 Bintang Komandan

    Mendengar ucapannya, Tisya, Sumalin, Charles dan yang lainnya tersenyum mempermainkan."Ide Pak Hanko ini cukup bagus. Memerintahkan Ardika untuk memakai borgol sendiri sambil berlutut, pemandangan itu pasti sangat indah."Sumalin berkomentar dengan memasang ekspresi jahat.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Hanko, apa kamu yakin? Berani-beraninya kamu memerintahkanku untuk memakai borgol sambil berlutut?""Kenapa? Memangnya kamu adalah seorang tokoh besar yang luar biasa hebat?"Hanko sudah melepas "topengnya", dia tertawa dingin dan berkata, "Ardika, terlepas dari seberapa hebat kamu di Kota Banyuli dan apa hubunganmu dengan orang-orang Kediaman Wali Kota ini.""Di mata Organisasi Snakei, kamu nggak lebih dari seekor cacing.""Aku benar-benar nggak ingin beromong kosong denganmu lagi! Cepat memakai borgol sambil berlutut, atau aku membantumu!"Selesai berbicara, Hanko langsung mengangkat senjata apinya dan membidik kening Ardika.Sorot mata Ardika berubah menjadi dingin, hendak me

    Last Updated : 2024-11-20
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1606 Thomas

    Komandan tim tempur Provinsi Denpapan.Thomas!Begitu mendengar ucapannya, semua orang melemparkan sorot mata terkejut ke arah pria dengan setelan militer itu.Di usianya yang baru tiga puluh tahun, dia sudah memimpin tim tempur satu provinsi.Walaupun kedudukannya tidak bisa dikatakan setara dengan kodam satu provinsi, tetapi paling tidak saat ada pertemuan, juga sudah bisa duduk sebaris.Orang seperti ini selalu menjadi pusat perhatian ke mana pun dia pergi.Orang-orang genius seperti Vita dan Hanko sama sekali bukan apa-apa saat berhadapan dengannya.Thomas memainkan senjata api dalam genggamannya dengan santai, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Membawa senjata api untuk memblokade Kediaman Wali Kota, hal seperti ini bahkan nggak berani orang-orang tim tempur lakukan. Sejak kapan Organisasi Snakei menjadi begitu arogan?"Hanko berkata dengan ekspresi muram, "Komandan Thomas, Organisasi Snakei sedang bertugas. Ardika bersembunyi di dalam Kediaman Wali Kota. Dalam situasi terpaksa,

    Last Updated : 2024-11-20

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1782 Menghancurkan Hukum

    Setelah terjatuh ke lantai, tubuh Axel terus berkedut, darah mengalir dari mulut dan hidungnya.Tak lama kemudian, lantai sudah berlumuran darah, sedang Axel sudah tak sadarkan diri.Menyaksikan pemandangan itu, Yomde berkata dengan tidak puas, "Hei, bukankah sudah kubilang padamu jangan membunuh orang! Mengapa kamu menyerangnya separah itu?!""Aku nggak membunuh bocah Negara Nusantara ini, aku hanya membuatnya menjadi koma."Gustav melontarkan kata-kata itu dengan logat kaku.Yomde mendecakkan lidahnya dan berkata, "Kalau begitu, seharusnya kamu juga nggak membuat lantai menjadi berlumuran darah begini, buat sial saja."Mendengar percakapan santai antara kedua orang itu, seluruh anggota Keluarga Unima tersentak kaget. Hawa dingin menjalar dari telapak kaki mereka hingga mencapai kepala mereka.Melalui percakapan kedua orang itu, terdengar jelas bahwa mereka sama sekali tidak menganggap serius nyawa orang lain.Membunuh seseorang sama saja dengan menghabisi seekor semut.Alasan Axel ma

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1781 Layani Aku

    Desta tetap berbicara ngawur, sama sekali tidak mengikuti alur percakapan Yugo, tetapi sikapnya sangat sopan, sama sekali tidak ada masalah.Yugo mendengus, lalu mengedipkan matanya ke arah Yomde.Sejak duduk, sorot mata Yomde sudah terpaku pada Sharon. Saat ini, setelah melihat isyarat mata Yugo, dia bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Sharon, lalu mengamati wanita itu dari ujung kepala hingga ke ujung kaki secara terang-terangan."Seharusnya ini adalah Nona Sharon, 'kan?"Sharon sangat membenci sorot mata yang Yomde tujukan padanya, seakan-akan dia adalah barang pajangan. Namun, melihat isyarat mata dari Desta, dia hanya bisa bersabar dan berkata dengan tenang, "Di hadapan Tuan Muda Yomde, aku nggak berani menyebut diriku Nona, Tuan Muda Yomde, panggil aku Sharon saja."Yomde mengangguk dengan puas. "Dengar-dengar Kota Banyuli terkenal dengan wanita cantiknya. Setelah bertemu langsung, Nona Sharon bahkan lebih cantik dari yang dikatakan orang-orang.""Begini saja, kali ini

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1780 Bagi yang Melawan Akan Musnah

    Begitu mendengar ucapan Zilwar, suara orang-orang tersentak langsung memenuhi udara.Bahkan Desta yang sudah memakan banyak asam garam kehidupan pun, saat ini tampak membelalak kaget, ekspresinya juga berubah drastis.Yugo dan Yomde bukanlah apa-apa, anggota Keluarga Unima baru pertama kali mendengar tentang mereka.Hal yang membuat perasaan mereka bergejolak adalah, Keluarga Dougli, serta Tuan Keenam Keluarga Dougli yang mendukung mereka.Sebelumnya, Keluarga Unima sudah mengetahui kedatangan Tridon ke Negara Nusantara, juga sudah mengetahui tujuan pria itu adalah untuk membalaskan dendam adik seperguruannya, Haron.Seiring dengan kedatangan Tridon, hal-hal mengenai Keluarga Dougli Galea dan Tridon, juga sudah diketahui oleh keluarga-keluarga besar Kota Banyuli.Keluarga Dougli, adalah satu-satunya keluarga bangsawan orang Nusantara di Galea.Sementara itu, Tridon sendiri adalah petinggi kemiliteran Galea, tokoh hebat yang sudah pernah mengukir prestasi di medan perang.Baik Keluarga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1779 Sharon

    Setelah informasi Ardika adalah wali kota baru Kota Banyuli, orang-orang yang paling bahagia tentu saja adalah anggota Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax.Sekarang kota baru Sungai Banyuli sedang dikembangkan, Ardika adalah pemegang kekuasaan atas proyek tersebut. Sebagai pengikut yang terbukti setia pada Ardika, Keluarga Remax pada akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar."Ya, benar. Aku sudah mengetahuinya sejak lama."Desta mengangguk sambil tersenyum.Sebenarnya, dia masih mengetahui identitas-identitas Ardika yang lain, tetapi dia tidak bisa memberi tahu anggota Keluarga Unima yang lain semua ini."Sungguh disayangkan, siapa sangka Ardika bisa berubah menjadi seperti sekarang ini. Kala itu, semua orang menertawakan Keluarga Basagita karena memiliki menantu benalu seperti itu, siapa sangka mereka malah mendapatkan harta karun.""Ya, benar. Alangkah baiknya kalau kala itu Ardika menjadi menantu Keluarga Unima! Sharon sama sekali nggak kalah menarik dari Luna!"

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1778 Empat Wanita Cantik Kota Banyuli

    Zilwar sudah mengetahui informasi mengenai pengawal Yugo dilumpuhkan oleh Ardika. Karena itulah, dia berasumsi saat ini pria itu pasti sangat ingin membalas dendam. Itulah sebabnya dia bergegas kemari.Yugo juga tidak peduli ditertawakan oleh orang lain lagi, dia buru-buru berkata, "Kak Zilwar, kebetulan sekali kamu datang. Cepat bantu kami pikirkan solusi ...."Zilwar juga segera menanggapi, dia berkata, "Fondasi Ardika dan istrinya di Kota Banyuli memang sangat kokoh. Contohnya, keluarga kelas satu, yaitu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax sangat setia padanya."Bagaimana kalau kalian memulai dari mereka, menyingkirkan pendukung Ardika satu per satu, membuatnya merasakan bagaimana sensasi ditinggalkan?""Nona Keluarga Unima, Sharon, juga dikenal sebagai wanita cantik. Walau nggak bisa dibandingkan dengan empat wanita cantik Kota Banyuli, boleh dibilang level kecantikannya tepat di bawah mereka.""Kalau kalian tertarik, dimainkan saja juga nggak masalah."Zilwar menyun

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1777 Bisa Menanggung Hal Tidak Biasa

    Bisa menanggung hal tidak biasa.Walaupun Yugo merasa malu setengah mati, tetapi dia tetap menceritakan kejadian itu secara singkat.Lagi pula, tidak ada yang bisa disembunyikannya.Melihat kondisi menyedihkan Yugo, Yomde merasa saat ini pemuda itu sudah sama sekali tidak memiliki aura seorang anggota Keluarga Dougli.Namun, bagaimanapun juga, pemuda itu adalah keponakan gurunya. Dia berusaha menahan tawanya dan berkata dengan suara dalam, "Ternyata kekuatan Ardika memang nggak biasa. Dia bisa mengalahkan tiga orang pengawalmu dengan mudah. Sepertinya kita hanya bisa mengandalkan Antoine dan yang lainnya untuk menekannya."Bahkan di saat seperti ini, Yomde tetap sangat percaya diri pada kekuatan anak buah Tridon, yaitu Antoine dan yang lainnya.Karena setiap orang di antara tiga raja tentara besar ini, bukanlah tandingan para pengawal Yugo.Setelah berpikir demikian, Yomde berkata dengan niat membunuh yang kuat, "Begini saja, kebetulan kita bisa menggunakan alasan Ardika melukai warga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1776 Orang yang Disukai Tina

    "Tina, kapan aku menyentuhmu dengan sembarangan?""Bukankah bibirku yang nyosor sembarangan?"Ucapan Ardika hampir saja membuat Tina muntah darah.Saking kesalnya, Tina mengentakkan kakinya dan berkata, "Dasar bajingan! Kamu mau cari mati?!"Ardika buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, "Sudah, sudah, aku hanya bercanda. Jangan khawatir, aku nggak akan memberi tahu siapa pun hal ini. Aku hanya mencintai Luna seorang, nggak punya niat lain terhadapmu. Aku harap kamu juga jangan salah paham.""Salah paham? Huh! Memangnya kamu pikir orang sepertimu bisa membuatku salah paham, begitu?"Melihat Ardika memasang ekspresi serius, Tina sampai menggertakkan giginya saking kesalnya.Ardika berkata dengan bingung, "Kamu masih bilang kamu nggak salah paham? Kalau nggak, kenapa kamu bereaksi seperti itu, seperti pencuri yang takut ketahuan mencuri saja? Jelas-jelas kamu tahu nggak mungkin terjadi apa-apa antara kita."Kalau bukan karena Ardika ahli dalam bertarung, Tina benar-benar ingin melay

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1775 Yugo Tunduk

    Orang yang cerdas adalah orang yang bisa membaca situasi ....Selama masih ada nyawa, masih ada kesempatan untuk membalas dendam ....Yugo mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri dalam hati.Sebagai sosok Tuan Muda Keluarga Dougli Galea, sejak lahir status dan kedudukannya sudah lebih tinggi dibandingkan orang lain, tetapi saat ini dia malah merendah dan berlutut di hadapan Ardika.Baginya, ini adalah penghinaan yang paling besar sepanjang hidupnya."So ... Sobat, aku salah, seharusnya aku nggak mengataimu pecundang, seharusnya aku nggak mengusirmu, aku harap kamu bisa memaafkanku ...."Yugo merangkak ke arah Ardika dalam posisi berlutut dan mengucapkan kata-kata itu dengan suara bergetar.Sementara itu, sorot mata meremehkan yang ditujukan oleh Tina padanya, membuat punggungnya merinding, tetapi di saat seperti ini, dia hanya bisa mengabaikannya.Dibandingkan dengan nyawanya sendiri, seorang wanita bukanlah apa-apa."Plak!"Ardika langsung mengangkat lengannya dan melayangkan sebuah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1774 Melumpuhkan Dua Orang Lagi

    Kedua orang pengawal itu menatap Ardika sambil tersenyum licik. Kemudian, mereka melangkahkan kaki mereka memasuki kafe.Walaupun Ardika bisa melumpuhkan Raymond karena melakukan serangan tiba-tiba, tetapi mereka tetap tidak berani menganggap remeh Ardika.Mereka saling melempar pandangan dan mengangguk.Sebagai rekan seperjuangan, mereka sudah sangat kompak.Kedua orang itu memahami maksud sama lain, yaitu menghabisi Ardika dengan satu serangan, tidak memberinya kesempatan untuk menyerang balik!"Sudah kubilang, kalian nggak akan bisa masuk."Ardika mengucapkan satu kalimat itu dengan santai. Alih-alih mundur, dia langsung melangkah maju satu langkah dan menghalangi di depan pintu kafe."Mati saja sana!"Kedua orang pengawal itu menerjang ke arah Ardika sambil berteriak dengan marah.Menghadapi tinju yang diayunkan oleh mereka berdua, dengan pergerakan cepat Ardika langsung menangkap lengan mereka."Cari mati!"Kedua orang pengawal itu tidak menyangka lengan mereka bisa ditangkap oleh

DMCA.com Protection Status