Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1230 Rumor Buruk Baru Lagi

Share

Bab 1230 Rumor Buruk Baru Lagi

Penulis: Sarjana
"Tuan Ardika, terima kasih banyak karena sudah mempertimbangkan Hongkem dan membantuku menangani masalah."

"Tapi, pikiranku sudah terbuka. Karena nggak bisa dihidupkan kembali, maka aku akan membiarkannya hancur di tanganku saja."

Setelah keluar dari pintu Perusahaan Investasi Yoritas, Hadiman segera berterima kasih pada Ardika, lalu mengucapkan kata-kata itu.

Ardika mengerutkan keningnya, lalu berkata, "Hadiman, kamu nggak perlu patah semangat seperti ini. Bukankah kamu sudah mengembangkan Hongkem dengan susah payah selama bertahun-tahun? Apa kamu rela membiarkannya hancur begitu saja?"

"Nggak rela pun, aku juga nggak berdaya untuk mengubah situasi."

Sambil tersenyum getir, Hadiman berkata, "Walau Amir hanyalah makhluk yang mementingkan keuntungan tanpa memiliki batasan, ucapannya benar juga. Pihak yang mengikuti tren akan makmur, sebaliknya pihak yang nggak mengikuti tren akan binasa."

"Pasang surut dunia bisnis telah berjalan selama bertahun-tahun, merek yang dihancurkan bukan hanya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Andrewjnl Latu
u/ lnjut ke bab berikut sdh dilakukan pembayaran ttpi ....pembayaran gagal, apakah aplikasi lg eror ya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1231 Saat Itu Tiba Jangan Datang Memohon Padaku

    Setelah Ardika selesai berbicara, dia juga tidak peduli Jane menatapnya dengan tatapan curiga, dia langsung memanggil Hadiman memasuki ruangan."Halo, Bu Jane, aku adalah Hadiman, presdir Hongkem."Begitu memasuki ruangan, Hadiman menyapa Jane dengan sopan."Halo, Pak Hadiman."Melihat pria itu adalah seorang pebisnis generasi tua, Jane juga berjabat tangan dengan pria itu dengan sopan. Namun, dia segera memasang ekspresi serius."Pak Hadiman, pebisnis hanya membicarakan bisnis. Secara kasar, aku juga sudah mengetahui situasi Hongkem saat ini. Kalau Bapak datang untuk mencari investasi, aku benar-benar minta maaf."Siapa sangka, Jane langsung menolak begitu saja tanpa bertele-tele lagi.Dalam sekejap, ekspresi kecewa tampak jelas di wajah Hadiman. Dia tersenyum getir dan berkata, "Aku tahu, aku juga nggak menyalahkan Bu Jane. Lagi pula, siapa yang berani berinvestasi pada Hongkem yang sekarang ini?""Hadiman, kamu keluar dan beristirahat sejenak di luar."Ardika mengerutkan keningnya,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1232 Organisasi Redim

    "Tuan Ardika, apakah kamu benar-benar yakin penjualan bisa meroket?"Melihat Ardika berbicara dengan penuh keyakinan tanpa adanya tanda-tanda sedang bercanda, hati Hadiman mulai sedikit tergerak."Kalau kubilang penjualan Hongkem bisa meroket, tentu saja bisa."Ardika menepuk-nepuk pundak Hadiman dan berkata, "Pulanglah dan minta pabrik untuk mempersiapkan barang, aku pergi dulu."Melihat punggung Ardika yang kian menjauh, Hadiman memutuskan untuk bertaruh sekali!Lagi pula, Hongkem sudah berada di ambang kebangkrutan.Tidak lama lagi, Hongkem hanya akan tinggal nama, apa lagi yang perlu dia takutkan? Apa lagi yang tidak bisa dia pertaruhkan? Dia harus mengambil keputusan berani ini.Terlebih lagi, Ardika sudah memikirkan banyak cara demi menangani masalah dan mempertahankan Hongkem.Tidak hanya sudah menyinggung Amir, Ardika bahkan ditolak begitu saja oleh Jane.Dia tidak bisa mengecewakan orang yang telah berusaha keras demi perusahaan keluarganya itu."Gando, cepat hubungi pabrik un

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1233 Perjamuan Petinggi

    "Bu Luna, sini!"Seorang wanita cantik yang duduk di barisan depan bangkit dan melambaikan tangannya pada Luna.Sambil tersenyum, Luna melambaikan tangannya, lalu berjalan ke arah sana bersama Ardika.Beberapa orang pria dan wanita yang duduk di sana masih terbilang muda.Berpenampilan bagus, dilengkapi dengan ekspresi yang natural dan percaya diri. Hanya dengan sekali pandang saja, sudah kelihatan mereka adalah orang-orang yang berasal dari kalangan atas."Sayang, beberapa orang itu adalah petinggi Organisasi Redim dan Klub Mobil Balap. Identitas dan latar belakang mereka nggak biasa. Kamu juga harus mencoba untuk menjalin hubungan pertemanan dengan mereka. Lebih banyak teman, lebih baik."Tepat pada saat ini, Luna berbisik pada Ardika.Sangat jelas bahwa Luna sudah melakukan persiapan sebelum datang. Dia sudah mencari tahu data diri orang-orang yang berpartisipasi dalam perjamuan malam ini.Ardika tahu Luna bermaksud untuk membantunya memperluas relasi. Sambil tersenyum, dia mengangg

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1234 Pengurus Cabang Provinsi Denpapan

    "Zendaya benar. Bukan lingkungan sendiri, maka jangan memaksakan diri untuk berinteraksi dengan orang-orang lingkungan tersebut ...."Beberapa orang pria dan wanita juga ikut menimpali.Mereka tidak marah, melainkan sambil tertawa dan bercanda menjatuhkan Ardika, seolah-olah Ardika tidak ada harganya. Mereka sengaja membuat situasi Ardika menjadi sangat sulit."Sayang, maaf."Luna menoleh, berbisik pada Ardika.Dia tidak menyangka Jelita dan yang lainnya begitu arogan, bahkan sama sekali tidak mempertimbangkan dirinya.Dia sendiri sudah merasa menyesal menghadiri perjamuan ini. Namun, kalau sekarang dia langsung berbalik dan pergi begitu saja, tentu saja kurang baik.Ardika tersenyum dan berkata, "Nggak apa-apa, untuk apa marah karena beberapa patah nggak penting yang diucapkan oleh orang nggak penting? Kamu lanjutkan saja pertemuanmu, aku akan menunggumu."Dia sudah memastikan perjamuan malam ini tidak sesederhana kelihatannya, jadi Ardika tentu saja tidak bisa meninggalkan Luna dan p

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1235 Kamu Tanyakan Padanya Berani Datang Atau Tidak

    Saat diselimuti oleh sedikit kekecewaan, keinginan untuk menundukkan wanita cantik di hadapannya itu tiba-tiba saja muncul dalam hati Oscar.Dia malah tidak tertarik dengan wanita yang terlalu mudah didapat."Siapa ini?"Pada akhirnya, sorot mata Oscar tertuju pada Ardika.Jauh di dalam matanya, sorot matanya tampak dingin.Saat dia baru berjalan kemari, dia sudah menyadari Luna berdiri sangat dekat dengan bocah itu. Terlebih lagi, mereka berdua tampak sangat akrab.Khawatir orang-orang lainnya akan mengucapkan kata-kata yang menjatuhkan Ardika lagi, Luna langsung berkata, "Pak Oscar, ini adalah suamiku, presdir Grup Bintang Darma. Selain itu, dia juga menjabat di Perusahaan Investasi Gilra.""Oh."Tanggapan Oscar sangat datar, dia bahkan tidak bermaksud untuk berjabat tangan dengan Ardika."Aku dengar-dengar kamu sangat populer di internet. Sepertinya kamu sudah menyinggung Pak Amir dari Perusahaan Investasi Mahasura?""Aku sangat akrab dengan Pak Amir, hubungan kami cukup baik.""Nan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1236 Amarah Luna Meledak

    Begitu mendengar ucapan Ardika, semua orang di tempat itu langsung terkejut bukan main.Menanyakan pada Amir, berani datang atau tidak?!Dari mana keberanian bocah yang hanya bisa mengandalkan istri itu, sampai-sampai bisa mengucapkan kata-kata searogan itu?Oscar juga tertegun sejenak.Meminta Amir untuk datang kemari hanya dengan satu panggilan telepon?Tentu saja dia tidak bisa melakukannya."Dasar lancang!"Setelah tersadar kembali, Oscar langsung berteriak dengan marah. Kemudian, dia tertawa dingin dan berkata, "Pak Amir adalah seorang tokoh hebat, manajer umum Perusahaan Investasi Mahasura, tokoh hebat dunia investasi!""Apa kamu pikir orang yang hanya bisa mengandalkan istri sepertimu berhak meminta Pak Amir untuk datang kemari secara pribadi untuk menyelesaikan masalah?""Tadi, maksudku adalah, memintamu pergi ke Perusahaan Investasi Mahasura secara pribadi, berlutut meminta maaf pada Pak Amir. Kalau dia nggak bersedia menemuimu, kamu baru sebut namaku.""Bisa-bisanya kamu ingi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1237 Makin Menjadi-Jadi

    "Baik kami maupun Pak Oscar berniat untuk membantu suamimu, nggak berniat jahat.""Kalau kalian keberatan, aku mewakili mereka untuk meminta maaf ...."Sambil menarik lengan Luna dengan erat, Zendaya mengucapkan beberapa patah kata itu sambil tersenyum.'Nggak berniat jahat?'Ardika tertawa dingin, bersiap untuk berbicara.Namun, Luna sudah terlebih dahulu angkat bicara. Dia berkata dengan nada dingin, "Ada niat jahat atau nggak, aku bisa membedakannya sendiri.""Aku tahu kalian memandang rendah suamiku, bahkan memercayai rumor yang beredar, beranggapan bahwa Grup Bintang Darma bahkan didapatkannya dengan cara mengelabui orang.""Tapi, satu hal yang kalian nggak ketahui adalah, aku bisa menjabat sebagai Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli juga berkat dukungan suamiku!"Hari ini, hanya dengan beberapa patah kata singkat dari Ardika saja, ratusan anggota asosiasi merekomendasikannya untuk menjadi kepala asosiasi dengan serempak.Pemandangan itu tidak akan terlupakan oleh Luna seumur hidu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1238 Daftar Nama Mitra Kerja Sama Utama

    Sambil mengangkat gelas anggurnya, sorot mata Jelita tampak berbinar dan menggoda.Seolah-olah hanya dengan isyarat tangan dari Oscar saja, dia akan langsung menghempaskan dirinya ke dalam pelukan pria itu.Zendaya dan beberapa orang wanita lainnya juga sama dengan Jelita. Fokus mereka hanya tertuju pada Oscar seorang. Sambil bersulang dengan pria itu, mereka melontarkan kata-kata sanjungan untuk Oscar.Beberapa orang wanita itu adalah orang cerdas. Mereka tahu kata-kata seperti apa yang suka didengar oleh pria.Mendengar sanjungan-sanjungan itu, Oscar merasa dirinya sudah melayang. Menghadapi begitu banyak orang yang bersulang untuknya, dia sama sekali tidak menolak."Kak Oscar, kami keluar berjalan-jalan di sekitar sini dulu, ya."Beberapa orang anak buah Oscar, seolah-olah sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Setelah meminta izin pada Oscar, mereka segera pergi meninggalkan tempat duduk mereka dengan membawa gelas anggur masing-masing.Selama ada Oscar, semua wanita pasti akan

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1894 Kamu Merangkak Keluar Saja

    "Kak Ardika, walau si tua bangka ini sangat menyebalkan, kamu juga sudah menghajarnya sampai begitu menyedihkan. Tentu saja, menurutku dia bisa sedikit lebih menyedihkan lagi. Daripada menginjaknya sampai mati, biarkan dia hidup pasti lebih membuatnya menderita ...."Futari, Handoko dan Hariyo juga ikut membujuk kakak ipar mereka.Sejujurnya, sebagai keluarga, mereka juga sangat terkejut menyaksikan sisi kejam yang ditunjukkan oleh Ardika.Walaupun mereka tahu Ardika marah karena mereka ditindas, tetapi mereka tetap saja merasa sedikit gugup.Karena itulah, saat mereka membujuknya, mereka juga berbicara dengan lembut, takut merangsang kakak ipar mereka itu.Namun, hal yang tidak mereka ketahui adalah sejak awal Ardika tetap bersikap tenang, sama sekali tidak merasakan gejolak emosi apa pun.Kalau tidak, saat tamparan pertamanya saja, Tuan Anjing pasti sudah dipukul mati olehnya."Bawa majikan kalian dan enyahlah dari sini!"Ardika langsung menendang Tuan Anjing.Mendengar ucapan ini, t

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1893 Penindasan

    "Ahhh, bajingan kecil ...."Sambil muntah darah, Tuan Anjing berteriak dengan suara keras. Dia sudah hampir menggila.Dia tidak pernah ditindas seperti ini seumur hidupnya."Baru dua tamparan saja, kamu sudah nggak tahan?""Ini baru permulaan."Seulas senyum dingin sekaligus kejam menghiasi wajah Ardika ketika dia mengangkat kakinya dan menginjak pergelangan tangan Tuan Anjing."Krak ...."Terdengar suara patah tulang yang menakutkan.Pergelangan tangan Tuan Anjing langsung diinjak oleh Ardika hingga hancur berkeping-keping."Ya, aku memukulmu, memangnya kenapa?""Krak ....""Kamu memelihara beberapa ekor anjing ganas untuk menakut-nakuti siapa?""Krak ....""Menekan istriku dengan aturan Keluarga Basuki Kota Gamiga? Memangnya kamu pikir kamu siapa?""Krak ....""Siapa yang memberimu keberanian untuk mematahkan kedua kakinya?""Krak ....""Futari adalah adik iparku, berani-beraninya kamu menamparnya!""Krak ....""Kamu adalah pelayan Keluarga Basuki Kota Gamiga, berani-beraninya kamu i

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1892 Hotpot Daging Anjing

    "Hana!"Tuan Anjing berteriak dengan tidak percaya. Dia tidak menyangka anjing kesayangan yang telah dilatihnya selama bertahun-tahun itu, telah dipukul mati oleh Ardika hanya dengan satu tamparan."Dasar bajingan sialan! Aku ingin membunuhmu!""Dul, Set, gigit dia sampai mati!"Sambil memberi perintah kepada dua ekor Raja Anjing yang tersisa, Tuan Anjing menerjang ke arah Ardika sambil berteriak dengan suara melengking."Plak!""Plak!"Menghadapi Dul dan Set yang menerjang ke arahnya, Ardika tetap melayangkan dua tamparan saja. Saat itu juga, dua ekor anjing tersebut pun terpental.Kemudian, tanpa memberi waktu kepada Tuan Anjing untuk bereaksi, Ardika langsung menerjang ke depan.Detik berikutnya, dia sudah muncul di hadapan pria itu, melayangkan sebuah tamparan dengan kekuatan luar biasa ke arah lawannya itu."Plak!"Tuan Anjing mengeluarkan suara teriakan menyedihkan, lalu seperti dua ekor anjing kesayangannya itu, dia juga terpental sambil muntah darah, bahkan memecahkan beberapa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1891 Ingin Makan Daging Anjing

    Terlebih lagi, tiga ekor anjing yang dipelihara oleh Tuan Anjing juga bukan merupakan anjing ganas biasa.Masing-masing dari ketiga ekor anjing tersebut adalah Raja Anjing yang pernah memenangkan lebih dari seratus pertandingan anjing dunia preman Kota Gamiga.Merupakan makhluk ganas yang luar biasa!Pertandingan anjing dunia preman Kota Gamiga sangatlah kejam dan dipenuhi dengan pertumpahan darah."Bocah, kamu sama sekali nggak tahu, seberapa menakutkan Raja Anjing yang mampu bertahan hidup setelah menjalani seratus pertandingan anjing dunia preman!"Tiga orang pelayan anjing itu menatap Ardika seakan-akan Ardika sudah dicabik-cabik dan hancur berkeping-keping.Karena bagi mereka, Ardika akan berakhir seperti itu sebentar lagi.Sementara itu, mendengar ucapan ini, tubuh Luna dan yang lainnya gemetaran sejenak.Desi juga berteriak dengan ekspresi pucat pasi, "Ardika, jangan berlagak hebat! Menyulut amarah Tuan Anjing, apa kamu ingin mencelakai kami semua?!""Ckckck, Ardika, ibu mertuam

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1890 Merangkak Keluar dari Sini

    Siapa sangka ternyata ketiga orang pelayan anjing itu juga merupakan ahli bela diri.Dalam sekejap, mereka sudah menerjang ke hadapan Luna. Saking cepatnya pergerakan mereka, Desi dan yang lainnya tidak sempat bereaksi.Luna sendiri juga memejamkan matanya saking ketakutannya.Walaupun sikapnya sangat tegas, tetapi saat menghadapi situasi seperti ini, hanya tersisa ketakutan yang menyelimuti hatinya."Bam!"Tepat pada saat ini, sosok bayangan seseorang tiba-tiba muncul di hadapannya, lalu mengangkat satu kaki dan melayangkan tendangan ke arah pelayan anjing yang menerjang di paling depan itu. Dengan darah muncrat dari mulutnya, tubuh pelayan anjing itu terpental."Ardika!"Wulan meneriakkan nama Ardika dengan kesal, dia memelototi pria itu dengan penuh kebencian.Begitu mendengar teriakan ini, secara refleks Luna membuka matanya.Saat dia melihat sosok bayangan familier yang berdiri di depannya dan melindungi dirinya itu, matanya langsung memerah.Tidak peduli kapan pun dan seberapa be

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1889 Pelayan Anjing

    "Futari, kemarilah, jangan ikut campur dalam pembicaraan orang dewasa!"Amanda segera menarik putri kesayangan yang berlinang air mata itu ke hadapannya. Kemudian, sambil memeluk putrinya, dia menatap Tuan Anjing dengan tatapan marah."Kalian menjauh saja."Saat ini, Ardika juga sudah berdiri. Dia menepuk-nepuk bahu Handoko dan Hariyo.Setelah melirik bekas tamparan di wajah Futari, sorot matanya berubah menjadi sedingin es."Ardika, apa yang ingin kamu lakukan? Cepat duduk!""Apa kamu merasa masalah masih belum cukup besar? Kamulah penyebab semua masalah ini! Nanti aku akan memperhitungkannya padamu!"Melihat Ardika sudah mulai bergerak, Desi buru-buru menegurnya.Dia sudah tahu jelas temperamen Ardika. Dia takut mulut bocah ini memperburuk situasi.Setelah memelototi Ardika dengan sorot mata peringatan, Desi segera berbalik dan menghampiri Tuan Anjing."Tuan Anjing, saat berada di Kediaman Keluarga Basagita, kami sudah berjanji pada Tuan Besar. Kami akan melakukannya dengan baik.""S

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1888 Tuan Anjing yang Arogan

    Raut wajah Luna juga sedikit memucat. Namun, setelah melirik Ardika sekilas, dia tetap menggelengkan kepalanya dengan penuh tekad."Mengenai Mikues menjabat sebagai wali kota, ini adalah hal besar, bukanlah hal yang bisa keluarga kami campur tangan. Maaf, kami nggak bisa menuruti permintaan ini.""Adapun mengenai pelepasan Elsen, kecuali kalian bisa meminta Nyonya Tisya untuk berjanji di depan publik setelah Elsen dibebaskan, dia nggak akan membalas keluarga kami! Kalau nggak, kami juga nggak bisa menuruti permintaan ini!""Ini adalah batasanku!"Luna tahu kedua hal ini tidak bisa disetujui dengan mudah.Namun, dia tetap menyisakan ruang untuk berkompromi."Meminta Nyonya Tisya untuk berjanji di depan publik?"Begitu mendengar ucapan ini, Wulan tidak bisa menahan diri dan tersenyum dingin sekaligus mengejek. "Luna, memangnya kamu pikir kamu siapa? Apa hakmu meminta ibu angkatku untuk berjanji pada kalian?""Sesungguhnya, ibu angkatku sudah bilang padaku, bukan hanya menyuruh suamimu un

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1887 Menghukum Putri Keluarga Basagita dengan Aturan Basuki

    "Hormat kepada Tuan Anjing!"Saat itu juga, beberapa orang dewasa di tempat itu, termasuk Luna segera bangkit dan memberi hormat kepada Tuan Anjing dengan sopan.Sementara itu, beberapa anak muda tersebut sudah ketakutan sejak awal. Mereka hanya berdiri mematung di tempat, menyaksikan pemandangan itu dengan sedikit ketakutan.Hanya Ardika yang tidak menunjukkan reaksi apa pun, dia tetap duduk di sana dan makan tanpa menunjukkan ekspresi apa pun."Handoko, seduh teh berkualitas baik untuk menjamu tamu!"Setelah memberi instruksi pada putranya, Desi menyunggingkan seulas senyum kaku dan menyapa, "Tuan Anjing adalah tamu dari jauh. Tuan dipersilakan untuk duduk. Nanti Tuan akan dipersilakan untuk mencicipi teh terbaik kami.""Nggak perlu."Tuan Anjing melangkah maju, lalu berkata dengan suara serak yang tidak enak didengar, "Tujuan kedatanganku kemari hari ini ada dua hal."Seiring dengan pergerakannya ini, tiga ekor anjing ganas itu juga ikut bergerak maju sambil menjulurkan lidah.Mengh

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1886 Ahli Bela Diri yang Luar Biasa

    Setelah mendengar ucapan suaminya, ekspresi Desi langsung berubah.Pada akhirnya, dia mendengus dengan enggan, tetapi dia juga tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi.Karena suaminya dan putrinya sudah mengatakan demikian, dia juga menyadari mungkin dirinya sudah gegabah."Benar saja, aku sudah tahu pasti ini ulah Kakek dan yang lainnya."Sementara itu, ekspresi Luna berubah menjadi agak masam.Dia masih belum sempat memberi tahu orang tuanya mengenai pembelian saham Grup Hatari yang dilakukan oleh Keluarga Basagita atas niat buruk.Siapa sangka, Keluarga Basagita malah begitu tidak tahu malu.Mereka berpura-pura seakan-akan tidak terjadi sesuatu, lalu menghasut ayah dan ibunya untuk mengelabui Ardika.Hasilnya, Keluarga Basagita yang akan mendapatkan keuntungan, lalu menindas keluarga mereka dengan makin menjadi-jadi."Ayah, Ibu, ada satu hal yang masih belum kalian ketahui ...."Saat itu juga, Luna menceritakan tentang pembelian atas niat buruk yang dilakukan oleh Keluarga Basagita,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status