"Tuan Ardika, apakah kamu benar-benar yakin penjualan bisa meroket?"Melihat Ardika berbicara dengan penuh keyakinan tanpa adanya tanda-tanda sedang bercanda, hati Hadiman mulai sedikit tergerak."Kalau kubilang penjualan Hongkem bisa meroket, tentu saja bisa."Ardika menepuk-nepuk pundak Hadiman dan berkata, "Pulanglah dan minta pabrik untuk mempersiapkan barang, aku pergi dulu."Melihat punggung Ardika yang kian menjauh, Hadiman memutuskan untuk bertaruh sekali!Lagi pula, Hongkem sudah berada di ambang kebangkrutan.Tidak lama lagi, Hongkem hanya akan tinggal nama, apa lagi yang perlu dia takutkan? Apa lagi yang tidak bisa dia pertaruhkan? Dia harus mengambil keputusan berani ini.Terlebih lagi, Ardika sudah memikirkan banyak cara demi menangani masalah dan mempertahankan Hongkem.Tidak hanya sudah menyinggung Amir, Ardika bahkan ditolak begitu saja oleh Jane.Dia tidak bisa mengecewakan orang yang telah berusaha keras demi perusahaan keluarganya itu."Gando, cepat hubungi pabrik un
"Bu Luna, sini!"Seorang wanita cantik yang duduk di barisan depan bangkit dan melambaikan tangannya pada Luna.Sambil tersenyum, Luna melambaikan tangannya, lalu berjalan ke arah sana bersama Ardika.Beberapa orang pria dan wanita yang duduk di sana masih terbilang muda.Berpenampilan bagus, dilengkapi dengan ekspresi yang natural dan percaya diri. Hanya dengan sekali pandang saja, sudah kelihatan mereka adalah orang-orang yang berasal dari kalangan atas."Sayang, beberapa orang itu adalah petinggi Organisasi Redim dan Klub Mobil Balap. Identitas dan latar belakang mereka nggak biasa. Kamu juga harus mencoba untuk menjalin hubungan pertemanan dengan mereka. Lebih banyak teman, lebih baik."Tepat pada saat ini, Luna berbisik pada Ardika.Sangat jelas bahwa Luna sudah melakukan persiapan sebelum datang. Dia sudah mencari tahu data diri orang-orang yang berpartisipasi dalam perjamuan malam ini.Ardika tahu Luna bermaksud untuk membantunya memperluas relasi. Sambil tersenyum, dia mengangg
"Zendaya benar. Bukan lingkungan sendiri, maka jangan memaksakan diri untuk berinteraksi dengan orang-orang lingkungan tersebut ...."Beberapa orang pria dan wanita juga ikut menimpali.Mereka tidak marah, melainkan sambil tertawa dan bercanda menjatuhkan Ardika, seolah-olah Ardika tidak ada harganya. Mereka sengaja membuat situasi Ardika menjadi sangat sulit."Sayang, maaf."Luna menoleh, berbisik pada Ardika.Dia tidak menyangka Jelita dan yang lainnya begitu arogan, bahkan sama sekali tidak mempertimbangkan dirinya.Dia sendiri sudah merasa menyesal menghadiri perjamuan ini. Namun, kalau sekarang dia langsung berbalik dan pergi begitu saja, tentu saja kurang baik.Ardika tersenyum dan berkata, "Nggak apa-apa, untuk apa marah karena beberapa patah nggak penting yang diucapkan oleh orang nggak penting? Kamu lanjutkan saja pertemuanmu, aku akan menunggumu."Dia sudah memastikan perjamuan malam ini tidak sesederhana kelihatannya, jadi Ardika tentu saja tidak bisa meninggalkan Luna dan p
Saat diselimuti oleh sedikit kekecewaan, keinginan untuk menundukkan wanita cantik di hadapannya itu tiba-tiba saja muncul dalam hati Oscar.Dia malah tidak tertarik dengan wanita yang terlalu mudah didapat."Siapa ini?"Pada akhirnya, sorot mata Oscar tertuju pada Ardika.Jauh di dalam matanya, sorot matanya tampak dingin.Saat dia baru berjalan kemari, dia sudah menyadari Luna berdiri sangat dekat dengan bocah itu. Terlebih lagi, mereka berdua tampak sangat akrab.Khawatir orang-orang lainnya akan mengucapkan kata-kata yang menjatuhkan Ardika lagi, Luna langsung berkata, "Pak Oscar, ini adalah suamiku, presdir Grup Bintang Darma. Selain itu, dia juga menjabat di Perusahaan Investasi Gilra.""Oh."Tanggapan Oscar sangat datar, dia bahkan tidak bermaksud untuk berjabat tangan dengan Ardika."Aku dengar-dengar kamu sangat populer di internet. Sepertinya kamu sudah menyinggung Pak Amir dari Perusahaan Investasi Mahasura?""Aku sangat akrab dengan Pak Amir, hubungan kami cukup baik.""Nan
Begitu mendengar ucapan Ardika, semua orang di tempat itu langsung terkejut bukan main.Menanyakan pada Amir, berani datang atau tidak?!Dari mana keberanian bocah yang hanya bisa mengandalkan istri itu, sampai-sampai bisa mengucapkan kata-kata searogan itu?Oscar juga tertegun sejenak.Meminta Amir untuk datang kemari hanya dengan satu panggilan telepon?Tentu saja dia tidak bisa melakukannya."Dasar lancang!"Setelah tersadar kembali, Oscar langsung berteriak dengan marah. Kemudian, dia tertawa dingin dan berkata, "Pak Amir adalah seorang tokoh hebat, manajer umum Perusahaan Investasi Mahasura, tokoh hebat dunia investasi!""Apa kamu pikir orang yang hanya bisa mengandalkan istri sepertimu berhak meminta Pak Amir untuk datang kemari secara pribadi untuk menyelesaikan masalah?""Tadi, maksudku adalah, memintamu pergi ke Perusahaan Investasi Mahasura secara pribadi, berlutut meminta maaf pada Pak Amir. Kalau dia nggak bersedia menemuimu, kamu baru sebut namaku.""Bisa-bisanya kamu ingi
"Baik kami maupun Pak Oscar berniat untuk membantu suamimu, nggak berniat jahat.""Kalau kalian keberatan, aku mewakili mereka untuk meminta maaf ...."Sambil menarik lengan Luna dengan erat, Zendaya mengucapkan beberapa patah kata itu sambil tersenyum.'Nggak berniat jahat?'Ardika tertawa dingin, bersiap untuk berbicara.Namun, Luna sudah terlebih dahulu angkat bicara. Dia berkata dengan nada dingin, "Ada niat jahat atau nggak, aku bisa membedakannya sendiri.""Aku tahu kalian memandang rendah suamiku, bahkan memercayai rumor yang beredar, beranggapan bahwa Grup Bintang Darma bahkan didapatkannya dengan cara mengelabui orang.""Tapi, satu hal yang kalian nggak ketahui adalah, aku bisa menjabat sebagai Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli juga berkat dukungan suamiku!"Hari ini, hanya dengan beberapa patah kata singkat dari Ardika saja, ratusan anggota asosiasi merekomendasikannya untuk menjadi kepala asosiasi dengan serempak.Pemandangan itu tidak akan terlupakan oleh Luna seumur hidu
Sambil mengangkat gelas anggurnya, sorot mata Jelita tampak berbinar dan menggoda.Seolah-olah hanya dengan isyarat tangan dari Oscar saja, dia akan langsung menghempaskan dirinya ke dalam pelukan pria itu.Zendaya dan beberapa orang wanita lainnya juga sama dengan Jelita. Fokus mereka hanya tertuju pada Oscar seorang. Sambil bersulang dengan pria itu, mereka melontarkan kata-kata sanjungan untuk Oscar.Beberapa orang wanita itu adalah orang cerdas. Mereka tahu kata-kata seperti apa yang suka didengar oleh pria.Mendengar sanjungan-sanjungan itu, Oscar merasa dirinya sudah melayang. Menghadapi begitu banyak orang yang bersulang untuknya, dia sama sekali tidak menolak."Kak Oscar, kami keluar berjalan-jalan di sekitar sini dulu, ya."Beberapa orang anak buah Oscar, seolah-olah sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Setelah meminta izin pada Oscar, mereka segera pergi meninggalkan tempat duduk mereka dengan membawa gelas anggur masing-masing.Selama ada Oscar, semua wanita pasti akan
"Jadi, Bu Luna, sekarang kamu sudah tahu betapa pentingnya daftar nama mitra kerja sama utama Organisasi Redim, 'kan?""Itu adalah sebuah pengakuan!""Dengan adanya pengakuan ini, Asosiasi Dagang Kota Banyuli akan naik ke level yang lebih tinggi, akan menjadi asosiasi yang dikenal memiliki reputasi baik dan berhati nurani!""Kelak, siapa pun yang ingin menyentuh Asosiasi Dagang Kota Banyuli dan Bu Luna, harus mempertimbangkan dengan saksama!"Oscar duduk di sana sambil mengucapkan serangkaian kata-kata membual.Namun, semua orang yang berada di tempat itu, tidak ada seorang pun yang meragukan ucapannya.Mungkin ucapan Oscar sedikit berlebihan dan mengandung sedikit bualan, tetapi pengaruh Organisasi Redim memang begitu menakutkan.Dengan mengandalkan "pengakuan" yang disebut oleh Oscar itu, banyak artis dan pebisnis yang segan pada Organisasi Redim.Bagi yang menyinggung Organisasi Redim, organisasi tersebut hanya perlu mengeluarkan sebuah pernyataan yang bersifat mempertanyakan.Bahka