Share

Bab 1234 Pengurus Cabang Provinsi Denpapan

"Zendaya benar. Bukan lingkungan sendiri, maka jangan memaksakan diri untuk berinteraksi dengan orang-orang lingkungan tersebut ...."

Beberapa orang pria dan wanita juga ikut menimpali.

Mereka tidak marah, melainkan sambil tertawa dan bercanda menjatuhkan Ardika, seolah-olah Ardika tidak ada harganya. Mereka sengaja membuat situasi Ardika menjadi sangat sulit.

"Sayang, maaf."

Luna menoleh, berbisik pada Ardika.

Dia tidak menyangka Jelita dan yang lainnya begitu arogan, bahkan sama sekali tidak mempertimbangkan dirinya.

Dia sendiri sudah merasa menyesal menghadiri perjamuan ini. Namun, kalau sekarang dia langsung berbalik dan pergi begitu saja, tentu saja kurang baik.

Ardika tersenyum dan berkata, "Nggak apa-apa, untuk apa marah karena beberapa patah nggak penting yang diucapkan oleh orang nggak penting? Kamu lanjutkan saja pertemuanmu, aku akan menunggumu."

Dia sudah memastikan perjamuan malam ini tidak sesederhana kelihatannya, jadi Ardika tentu saja tidak bisa meninggalkan Luna dan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status