Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1242 Kulihat Lebih Cocok Dipanggil Anjing

Share

Bab 1242 Kulihat Lebih Cocok Dipanggil Anjing

Author: Sarjana
"Kak Oscar, tolong!"

Begitu beberapa orang itu melihat Oscar, mereka semua langsung berteriak dan menangis dengan sejadi-jadinya. Ya, benar. Mereka adalah anak buah yang mengikuti Oscar kemari tadi.

Oscar langsung marah besar. Dia menunjuk pemuda itu dan berteriak dengan marah, "Aku perintahkan kamu untuk melepaskan mereka sekarang juga! Kalau nggak, hari ini kamu akan membayar harga dengan darah!"

"Hehe, membayar harga dengan darah lagi dan lagi. Ckckck, penyakit berlagak hebatmu kumat lagi. Apa kamu bahkan pernah melihat membayar harga dengan darah?"

Pemuda itu tersenyum tipis dan berkata, "Bagaimana kalau aku menunjukkannya padamu sekarang?"

Selesai berbicara, tiba-tiba saja dia mengambil botol anggur di atas meja, lalu memukuli kepala seorang anak buah Oscar dengan botol tersebut.

"Bam!"

Botol anggur dan kepala orang itu pecah pada saat bersamaan. Karena sudah dihajar hingga babak belur tadi, begitu dihantam dengan botol anggur, orang tersebut langsung kehilangan kesadaran di tempa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1243 Levin

    "Plak!"Dalam sekejap, wajah Oscar langsung terasa panas. Sambil menutupi wajahnya, dia melangkah mundur selangkah. Kemudian, dia berkata dengan malu sekaligus marah, "Berani-beraninya kamu memukulku!""Biarpun kamu nggak pernah mendengar tentang Organisasi Redim ....""Plak!"Sebelum Oscar sempat menyelesaikan kalimatnya, sudah disela oleh pemuda itu dengan sebuah tamparan."Dasar bodoh! Aku bukan nggak pernah mendengar tentang Organisasi Redim, tapi Organisasi Redim bukanlah apa-apa bagiku!"Selesai berbicara, dia kembali melayangkan satu tamparan ke wajah Oscar, sampai-sampai pria itu terjatuh ke lantai."Kak Oscar!"Zendaya dan yang lainnya kembali berteriak dengan terkejut.Hari ini, Oscar diperlakukan seperti itu oleh orang lain di tempat ini, kalau mereka tidak mengambil tindakan, nanti mereka pasti harus menghadapi pembalasan dendam dari pria itu!Jelita mengetahui hal itu dengan jelas. Dia buru-buru melangkah maju dan berkata, "Tampan, apa kamu tahu tempat apa bar ini ....""O

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1244 Benar-Benar Buta

    Keluarga Septio Provinsi Aste.Keluarga Septio merupakan keluarga kaya terkemuka yang satu tingkatan dengan Keluarga Mahasura dan Keluarga Sudibya.Terlebih lagi, kalau dibandingkan Keluarga Mahasura dan Keluarga Sudibya yang baru menjadi keluarga kaya terkemuka selama beberapa tahun terakhir ini, Keluarga Septio Provinsi Aste sudah merupakan keluarga kaya lama.Bahkan sejarah Keluarga Misra Kota Lino yang juga merupakan keluarga kaya lama, juga tidak sepanjang sejarah Keluarga Septio.Aset dan relasi yang dimiliki oleh keluarga yang satu ini benar-benar tidak bisa dibayangkan.Terlebih lagi, keluarga yang satu ini tergolong tidak menonjol, mereka suka menghasilkan uang banyak secara diam-diam.Sejak kejatuhan tiga keluarga besar, perebutan aset yang terjadi di Kota Banyuli sudah membuktikan keluarga kaya terkemuka yang mana yang tetap berdiri kokoh dalam menghadapi badai.Keluarga Misra dan Keluarga Mahasura menyerang dengan ganas, tetapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan Kota B

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1245 Ubah Namamu Menjadi Anjing

    "Teman?""Plak ....""Lebih banyak jalan?""Plak ....""Memangnya kamu siapa? Apa kamu pikir kamu layak menjadi temanku?"Sambil melayangkan tamparan, Levin memarahi Oscar, "Sejak aku keluar dari perut ibuku, aku sudah ditakdirkan menjadi Tuan Muda Kedua Keluarga Septio. Dengan identitas setinggi ini, apa aku butuh jalan darimu?""Berani-beraninya kamu memamerkan identitasmu di hadapanku! Identitas sebagai pengurus Organisasi Redim itu sama sekali nggak ada apa-apanya bagiku!""Hari ini biarpun aku menghabisimu di sini, Organisasi Redim yang harus membantuku menangani masalah sisanya!""Berani-beraninya kamu memerintahkanku untuk berlutut! Siapa yang memberimu nyali?!"Saat Levin melayangkan tamparan terakhir, Oscar langsung terjatuh ke lantai.Sepanjang proses ini, Oscar hanya menerima tamparan dari Levin dengan patuh tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun.Saat ini, dia buru-buru merangkak bangkit, lalu berlutut di bawah kaki Levin.Dia benar-benar sudah ketakutan setengah mati se

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1246 Apa Orang Tuamu Tidak Pernah Mengajarimu Aturan

    Jelita tidak bisa menahan diri lagi. Dia segera melangkah maju, lalu berkata dengan seulas senyum menawan, "Tuan Muda Levin, aku adalah teman Tuan Muda Yudin dari Keluarga Sudibya, walau kamu nggak mempertimbangkanku, bagaimana kalau kamu mempertimbangkannya ....""Plak!"Levin langsung melayangkan tamparan ke wajah wanita itu dengan punggung tangannya."Cih! Kamu mengungkit Yudin si pecundang itu di hadapanku? Apa kamu nggak tahu dia sudah dilumpuhkan oleh orang?"Sebagai Tuan Muda Kedua Keluarga Septio, tentu saja Levin bisa memperoleh informasi dengan mudah. Dia tahu Yudin sudah dilumpuhkan.Hanya saja, dia tidak tahu sebenarnya siapa yang telah melumpuhkan Yudin.Apa?Yudin dari Keluarga Sudibya sudah dilumpuhkan oleh orang lain?!Sementara itu, setelah mendengar informasi mengejutkan itu, orang-orang lainnya menjadi makin terkejut.Yudin bukan sembarang orang, dia adalah Tuan Muda Keluarga Sudibya!Siapa yang seganas itu?Sambil menutupi wajahnya, Jelita melirik Ardika sekilas. Al

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1247 Membiarkanmu Merasakan Sensasi Baru Sepuasnya

    Luna bersandar di tubuh Ardika, seulas senyum manis mengembang di wajah cantiknyaArdika sama sekali tidak pandang bulu.Selama ada orang yang menindasnya, Ardika pasti akan melindunginya tanpa ragu. Biarpun pria itu adalah Tuan Muda Kedua Keluarga Septio Provinsi Aste, Ardika juga melayangkan tamparan pada pria itu begitu saja.Sebaliknya, Oscar yang tadinya berlagak hebat, kini sudah berubah menjadi layaknya seorang pengecut.Wajah Levin sampai miring sejenak akibat tamparan itu. Setelah tertegun cukup lama, dia baru sedikit tersadar kembali."Kamu memukulku?"Dia masih sedikit linglung, seolah-olah getaran dalam jiwanya jauh lebih terasa dibandingkan rasa sakit di wajahnya akibat satu tamparan itu.Ardika meliriknya dengan acuh tak acuh dan berkata, "Kenapa? Apa sejak kecil hingga dewasa kamu nggak pernah ditampar? Merasakan sensasi baru, begitu?""Bagaimana kalau aku memberimu satu tamparan lagi, membiarkanmu merasakan sensasi baru itu sepuasnya.""Aku nggak peduli kamu menyentuh w

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1248 Menyinggung dan Mengkhianati Atasan

    "Ardika, serangga rendahan sepertimu bahkan nggak berhak muncul di hadapan Tuan Muda Levin!""Berani-beraninya kamu menampar Tuan Muda Levin dan memprovokasinya!""Tindakanmu ini sama saja dengan mencelakai dirimu sendiri, istrimu, serta seluruh keluargamu!""Sekarang kusarankan sebaiknya kamu segera berlutut dan bersujud meminta maaf di hadapan Tuan Muda Levin, memohon pengampunan darinya!"Saat ini, Oscar kembali bersikap angkuh, seakan-akan dia adalah orang yang paling hebat di dunia.Bagi yang tidak tahu, mungkin akan mengira dia benar-benar hebat.Setelah mendengar ucapan Oscar, Jelita, Zendaya dan lainnya segera melontarkan kata-kata penuh amarah pada Ardika, memutus hubungan dengan pria itu.Mereka juga takut Levin salah mengira merek bersekongkol dengan Ardika, lalu meluapkan amarah pada mereka sekali lagi.Saat ini, ekspresi Luna sudah tampak sedikit cemas.Dia bisa melihat dengan jelas Levin benar-benar sudah marah.Sebelumnya, hanya karena telah mengucapkan kata-kata yang pr

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1249 Pengosongan Lokasi

    "Astaga, astaga, Ardika! Berani-beraninya orang yang hanya bisa mengandalkan istri sepertimu memukulku tepat di hadapan Tuan Muda Levin! Kamu benar-benar nggak menganggap serius Tuan Muda Levin!"Oscar merangkak bangkit dari lantai. Tanpa memedulikan bekas darah di sudut bibirnya, dia berteriak dengan kerasa saking kesalnya.Ya, dia benar-benar kesal setengah mati.Ditampar oleh Levin, dia masih bisa terima. Bagaimanapun juga, Levin merupakan Tuan Muda Kedua Keluarga Septio.Namun, sekarang dia malah ditampar oleh Ardika yang hanya merupakan seorang menantu benalu.Memangnya wajahnya bisa ditampar oleh siapa saja?Tanpa melirik Oscar sama sekali, Ardika berkata dengan dingin, "Sebelumnya sudah kubilang, sebaiknya kamu berdoa agar nggak melihat sisi pemberaniku.""Sekarang bagaimana rasanya?"Oscar benar-benar kesal setengah mati, dia berteriak marah dengan gigi terkatup, "Eh, Ardika, berlagak hebat saja kamu! Nanti Tuan Muda Levin pasti akan memberimu pelajaran!""Ardika, berani-berani

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1250 Aku Tidak Leluasa Kamu Berada di Sini

    Mendengar ucapan Levin dengan niat membunuh yang kuat itu, ekspresi semua orang langsung berubah drastis.Tidak ada seorang pun yang menyangka masalah akan menjadi seperti ini.Malam ini, akan ada orang yang kehilangan nyawa!Saat ini, Oscar, Jelita dan yang lainnya memelototi Ardika dengan penuh kebencian.Sorot mata mereka seakan-akan ingin menelan Ardika hidup-hidup!Karena seorang pecundang yang hanya bisa mengandalkan istri itu memprovokasi Levin terus-menerus, situasi menjadi seperti ini, bahkan mereka sampai ikut terseret dalam masalah.Saking ketakutannya, raut wajah Luna juga berubah menjadi pucat pasi. Dia mencengkeram tangan Ardika dengan kuat."Sayang, jangan takut."Ardika menggandeng tangan istrinya dengan lembut, lalu menatap Levin dengan acuh tak acuh dan berkata, "Aku beri kamu satu kesempatan untuk menarik kembali kata-katamu tadi."Semua orang membelalak kaget, menatapnya dengan tatapan tidak percaya.Eh ... eh ... eh ... idiot ini!Dalam situasi seperti sekarang ini

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1894 Kamu Merangkak Keluar Saja

    "Kak Ardika, walau si tua bangka ini sangat menyebalkan, kamu juga sudah menghajarnya sampai begitu menyedihkan. Tentu saja, menurutku dia bisa sedikit lebih menyedihkan lagi. Daripada menginjaknya sampai mati, biarkan dia hidup pasti lebih membuatnya menderita ...."Futari, Handoko dan Hariyo juga ikut membujuk kakak ipar mereka.Sejujurnya, sebagai keluarga, mereka juga sangat terkejut menyaksikan sisi kejam yang ditunjukkan oleh Ardika.Walaupun mereka tahu Ardika marah karena mereka ditindas, tetapi mereka tetap saja merasa sedikit gugup.Karena itulah, saat mereka membujuknya, mereka juga berbicara dengan lembut, takut merangsang kakak ipar mereka itu.Namun, hal yang tidak mereka ketahui adalah sejak awal Ardika tetap bersikap tenang, sama sekali tidak merasakan gejolak emosi apa pun.Kalau tidak, saat tamparan pertamanya saja, Tuan Anjing pasti sudah dipukul mati olehnya."Bawa majikan kalian dan enyahlah dari sini!"Ardika langsung menendang Tuan Anjing.Mendengar ucapan ini, t

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1893 Penindasan

    "Ahhh, bajingan kecil ...."Sambil muntah darah, Tuan Anjing berteriak dengan suara keras. Dia sudah hampir menggila.Dia tidak pernah ditindas seperti ini seumur hidupnya."Baru dua tamparan saja, kamu sudah nggak tahan?""Ini baru permulaan."Seulas senyum dingin sekaligus kejam menghiasi wajah Ardika ketika dia mengangkat kakinya dan menginjak pergelangan tangan Tuan Anjing."Krak ...."Terdengar suara patah tulang yang menakutkan.Pergelangan tangan Tuan Anjing langsung diinjak oleh Ardika hingga hancur berkeping-keping."Ya, aku memukulmu, memangnya kenapa?""Krak ....""Kamu memelihara beberapa ekor anjing ganas untuk menakut-nakuti siapa?""Krak ....""Menekan istriku dengan aturan Keluarga Basuki Kota Gamiga? Memangnya kamu pikir kamu siapa?""Krak ....""Siapa yang memberimu keberanian untuk mematahkan kedua kakinya?""Krak ....""Futari adalah adik iparku, berani-beraninya kamu menamparnya!""Krak ....""Kamu adalah pelayan Keluarga Basuki Kota Gamiga, berani-beraninya kamu i

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1892 Hotpot Daging Anjing

    "Hana!"Tuan Anjing berteriak dengan tidak percaya. Dia tidak menyangka anjing kesayangan yang telah dilatihnya selama bertahun-tahun itu, telah dipukul mati oleh Ardika hanya dengan satu tamparan."Dasar bajingan sialan! Aku ingin membunuhmu!""Dul, Set, gigit dia sampai mati!"Sambil memberi perintah kepada dua ekor Raja Anjing yang tersisa, Tuan Anjing menerjang ke arah Ardika sambil berteriak dengan suara melengking."Plak!""Plak!"Menghadapi Dul dan Set yang menerjang ke arahnya, Ardika tetap melayangkan dua tamparan saja. Saat itu juga, dua ekor anjing tersebut pun terpental.Kemudian, tanpa memberi waktu kepada Tuan Anjing untuk bereaksi, Ardika langsung menerjang ke depan.Detik berikutnya, dia sudah muncul di hadapan pria itu, melayangkan sebuah tamparan dengan kekuatan luar biasa ke arah lawannya itu."Plak!"Tuan Anjing mengeluarkan suara teriakan menyedihkan, lalu seperti dua ekor anjing kesayangannya itu, dia juga terpental sambil muntah darah, bahkan memecahkan beberapa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1891 Ingin Makan Daging Anjing

    Terlebih lagi, tiga ekor anjing yang dipelihara oleh Tuan Anjing juga bukan merupakan anjing ganas biasa.Masing-masing dari ketiga ekor anjing tersebut adalah Raja Anjing yang pernah memenangkan lebih dari seratus pertandingan anjing dunia preman Kota Gamiga.Merupakan makhluk ganas yang luar biasa!Pertandingan anjing dunia preman Kota Gamiga sangatlah kejam dan dipenuhi dengan pertumpahan darah."Bocah, kamu sama sekali nggak tahu, seberapa menakutkan Raja Anjing yang mampu bertahan hidup setelah menjalani seratus pertandingan anjing dunia preman!"Tiga orang pelayan anjing itu menatap Ardika seakan-akan Ardika sudah dicabik-cabik dan hancur berkeping-keping.Karena bagi mereka, Ardika akan berakhir seperti itu sebentar lagi.Sementara itu, mendengar ucapan ini, tubuh Luna dan yang lainnya gemetaran sejenak.Desi juga berteriak dengan ekspresi pucat pasi, "Ardika, jangan berlagak hebat! Menyulut amarah Tuan Anjing, apa kamu ingin mencelakai kami semua?!""Ckckck, Ardika, ibu mertuam

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1890 Merangkak Keluar dari Sini

    Siapa sangka ternyata ketiga orang pelayan anjing itu juga merupakan ahli bela diri.Dalam sekejap, mereka sudah menerjang ke hadapan Luna. Saking cepatnya pergerakan mereka, Desi dan yang lainnya tidak sempat bereaksi.Luna sendiri juga memejamkan matanya saking ketakutannya.Walaupun sikapnya sangat tegas, tetapi saat menghadapi situasi seperti ini, hanya tersisa ketakutan yang menyelimuti hatinya."Bam!"Tepat pada saat ini, sosok bayangan seseorang tiba-tiba muncul di hadapannya, lalu mengangkat satu kaki dan melayangkan tendangan ke arah pelayan anjing yang menerjang di paling depan itu. Dengan darah muncrat dari mulutnya, tubuh pelayan anjing itu terpental."Ardika!"Wulan meneriakkan nama Ardika dengan kesal, dia memelototi pria itu dengan penuh kebencian.Begitu mendengar teriakan ini, secara refleks Luna membuka matanya.Saat dia melihat sosok bayangan familier yang berdiri di depannya dan melindungi dirinya itu, matanya langsung memerah.Tidak peduli kapan pun dan seberapa be

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1889 Pelayan Anjing

    "Futari, kemarilah, jangan ikut campur dalam pembicaraan orang dewasa!"Amanda segera menarik putri kesayangan yang berlinang air mata itu ke hadapannya. Kemudian, sambil memeluk putrinya, dia menatap Tuan Anjing dengan tatapan marah."Kalian menjauh saja."Saat ini, Ardika juga sudah berdiri. Dia menepuk-nepuk bahu Handoko dan Hariyo.Setelah melirik bekas tamparan di wajah Futari, sorot matanya berubah menjadi sedingin es."Ardika, apa yang ingin kamu lakukan? Cepat duduk!""Apa kamu merasa masalah masih belum cukup besar? Kamulah penyebab semua masalah ini! Nanti aku akan memperhitungkannya padamu!"Melihat Ardika sudah mulai bergerak, Desi buru-buru menegurnya.Dia sudah tahu jelas temperamen Ardika. Dia takut mulut bocah ini memperburuk situasi.Setelah memelototi Ardika dengan sorot mata peringatan, Desi segera berbalik dan menghampiri Tuan Anjing."Tuan Anjing, saat berada di Kediaman Keluarga Basagita, kami sudah berjanji pada Tuan Besar. Kami akan melakukannya dengan baik.""S

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1888 Tuan Anjing yang Arogan

    Raut wajah Luna juga sedikit memucat. Namun, setelah melirik Ardika sekilas, dia tetap menggelengkan kepalanya dengan penuh tekad."Mengenai Mikues menjabat sebagai wali kota, ini adalah hal besar, bukanlah hal yang bisa keluarga kami campur tangan. Maaf, kami nggak bisa menuruti permintaan ini.""Adapun mengenai pelepasan Elsen, kecuali kalian bisa meminta Nyonya Tisya untuk berjanji di depan publik setelah Elsen dibebaskan, dia nggak akan membalas keluarga kami! Kalau nggak, kami juga nggak bisa menuruti permintaan ini!""Ini adalah batasanku!"Luna tahu kedua hal ini tidak bisa disetujui dengan mudah.Namun, dia tetap menyisakan ruang untuk berkompromi."Meminta Nyonya Tisya untuk berjanji di depan publik?"Begitu mendengar ucapan ini, Wulan tidak bisa menahan diri dan tersenyum dingin sekaligus mengejek. "Luna, memangnya kamu pikir kamu siapa? Apa hakmu meminta ibu angkatku untuk berjanji pada kalian?""Sesungguhnya, ibu angkatku sudah bilang padaku, bukan hanya menyuruh suamimu un

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1887 Menghukum Putri Keluarga Basagita dengan Aturan Basuki

    "Hormat kepada Tuan Anjing!"Saat itu juga, beberapa orang dewasa di tempat itu, termasuk Luna segera bangkit dan memberi hormat kepada Tuan Anjing dengan sopan.Sementara itu, beberapa anak muda tersebut sudah ketakutan sejak awal. Mereka hanya berdiri mematung di tempat, menyaksikan pemandangan itu dengan sedikit ketakutan.Hanya Ardika yang tidak menunjukkan reaksi apa pun, dia tetap duduk di sana dan makan tanpa menunjukkan ekspresi apa pun."Handoko, seduh teh berkualitas baik untuk menjamu tamu!"Setelah memberi instruksi pada putranya, Desi menyunggingkan seulas senyum kaku dan menyapa, "Tuan Anjing adalah tamu dari jauh. Tuan dipersilakan untuk duduk. Nanti Tuan akan dipersilakan untuk mencicipi teh terbaik kami.""Nggak perlu."Tuan Anjing melangkah maju, lalu berkata dengan suara serak yang tidak enak didengar, "Tujuan kedatanganku kemari hari ini ada dua hal."Seiring dengan pergerakannya ini, tiga ekor anjing ganas itu juga ikut bergerak maju sambil menjulurkan lidah.Mengh

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1886 Ahli Bela Diri yang Luar Biasa

    Setelah mendengar ucapan suaminya, ekspresi Desi langsung berubah.Pada akhirnya, dia mendengus dengan enggan, tetapi dia juga tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi.Karena suaminya dan putrinya sudah mengatakan demikian, dia juga menyadari mungkin dirinya sudah gegabah."Benar saja, aku sudah tahu pasti ini ulah Kakek dan yang lainnya."Sementara itu, ekspresi Luna berubah menjadi agak masam.Dia masih belum sempat memberi tahu orang tuanya mengenai pembelian saham Grup Hatari yang dilakukan oleh Keluarga Basagita atas niat buruk.Siapa sangka, Keluarga Basagita malah begitu tidak tahu malu.Mereka berpura-pura seakan-akan tidak terjadi sesuatu, lalu menghasut ayah dan ibunya untuk mengelabui Ardika.Hasilnya, Keluarga Basagita yang akan mendapatkan keuntungan, lalu menindas keluarga mereka dengan makin menjadi-jadi."Ayah, Ibu, ada satu hal yang masih belum kalian ketahui ...."Saat itu juga, Luna menceritakan tentang pembelian atas niat buruk yang dilakukan oleh Keluarga Basagita,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status