Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1250 Aku Tidak Leluasa Kamu Berada di Sini

Share

Bab 1250 Aku Tidak Leluasa Kamu Berada di Sini

Author: Sarjana
Mendengar ucapan Levin dengan niat membunuh yang kuat itu, ekspresi semua orang langsung berubah drastis.

Tidak ada seorang pun yang menyangka masalah akan menjadi seperti ini.

Malam ini, akan ada orang yang kehilangan nyawa!

Saat ini, Oscar, Jelita dan yang lainnya memelototi Ardika dengan penuh kebencian.

Sorot mata mereka seakan-akan ingin menelan Ardika hidup-hidup!

Karena seorang pecundang yang hanya bisa mengandalkan istri itu memprovokasi Levin terus-menerus, situasi menjadi seperti ini, bahkan mereka sampai ikut terseret dalam masalah.

Saking ketakutannya, raut wajah Luna juga berubah menjadi pucat pasi. Dia mencengkeram tangan Ardika dengan kuat.

"Sayang, jangan takut."

Ardika menggandeng tangan istrinya dengan lembut, lalu menatap Levin dengan acuh tak acuh dan berkata, "Aku beri kamu satu kesempatan untuk menarik kembali kata-katamu tadi."

Semua orang membelalak kaget, menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

Eh ... eh ... eh ... idiot ini!

Dalam situasi seperti sekarang ini
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1251 Aku Menyukai Sesuatu yang Sederhana dan Dominan

    Namun, dalam situasi seperti ini, selain meminta bantuan Liander, Luna juga tidak punya cara lain lagi.Walaupun Liander juga sama arogannya, tetapi paling tidak pria itu lebih dewasa dan tenang.Paling tidak, Liander bisa menghentikan Levin untuk membunuh orang, agar tidak perlu menghadapi kasus hukum pembunuhan, bukan?"Ardika, jaga dirimu baik-baik."Dengan diliputi perasaan cemas, Luna mengikuti Oscar dan yang lainnya keluar dari bar.Setelah melihat istrinya keluar, Ardika baru mengalihkan pandangannya ke arah Levin dan berkata dengan tenang, "Dengan mempertimbangkan kamu nggak mempersulit istriku, boleh dibilang masih punya sedikit batasan.""Aku sudah memutuskan untuk 'sedikit' memaafkan kelancanganmu, membiarkanmu tetap hidup."Levin tertegun sejenak, lalu tertawa dingin."Eh, Ardika, awalnya aku mengira kamu sengaja menyuruh istrimu untuk pergi karena berencana untuk berlutut memohon pengampunan padaku. Aku mengira kamu nggak ingin memperlihatkan sisi pecundangmu pada istrimu.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1252 Keluarga Septio yang Merupakan Pelayan Sesungguhnya

    "Plak ...."Suara tamparan nyaring itu menggema di seluruh bar.Baik para anak buah Levin maupun para preman yang mengikuti tuan muda itu, semuanya ketakutan setengah mati.Kemudian, mereka semua langsung menundukkan kepala mereka dengan patuh.Saat seorang kakak sedang mendisiplinkan adiknya, mereka bahkan tidak berani melihat.Sambil menutupi wajahnya, Levin tercengang selama beberapa saat baru tersadar kembali. Kemudian, dia berteriak dengan marah, "Liander, sebenarnya apa maksudmu?!""Jelas-jelas adikmu sudah dipukul orang, kamu bukan hanya menghentikanku untuk membalas dendam, tapi malah memukulku!""Apakah kamu mau memaksaku untuk memutuskan hubungan denganmu?!"Mata Levin tampak memerah.Sejak kecil hingga dewasa, hubungannya dengan Liander sangat baik, mereka tidak terlibat dalam konflik persaudaraan seperti yang terjadi dalam keluarga-keluarga terkemuka lainnya.Saat dia masih kecil, dia berkelahi dengan orang lain, Liander pasti akan membelanya tanpa ragu.Hari ini, kakaknya

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1253 Sebenarnya Siapa yang Keras Kepala Tanpa Modal

    Bahkan.Semua orang merasa tadi Ardika sudah cukup bersabar menghadapi Levin.Kalau mereka adalah Ardika, melihat seorang pelayan berlagak hebat, pasti akan langsung melayangkan tamparan ke wajah pelayan itu sampai pelayan itu mati."Mengapa ... mengapa ...."Levin masih belum sepenuhnya tersadar, dia bergumam pada dirinya sendiri, ekspresinya tampak linglung.Dia benar-benar tidak mengerti mengapa Ardika bisa tiba-tiba berubah menjadi majikan Keluarga Septio."Kamu nggak perlu bertanya mengapa, kamu hanya perlu tahu kamu juga merupakan pelayan Kak Ardika!"Liander melontarkan beberapa patah kata itu dengan dingin, lalu menoleh, membungkukkan badannya di hadapan Ardika dan berkata, "Kak Ardika, Levin si bajingan itu memang sudah terlalu dimanjakan oleh keluarga kami. Dia nggak tahu diri, sampai-sampai berani menyinggung Kak Ardika.""Setelah menerima panggilan telepon dari Nona Luna, aku bergegas kemari.""Sebagai seorang kakak, aku mewakilinya meminta maaf pada Kak Ardika. Aku berhara

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1254 Kamu Masih Belum Layak

    Levin sudah tergeletak tak berdaya di lantai seperti seekor anjing mati.Saat ini, dia benar-benar sudah mengaku kalah sepenuhnya.Dia bukan hanya tidak merasa tidak terima, dia bahkan merasakan sensasi bahagia seperti baru saja menghindari ajalnya.Dia mengerti kalau Ardika ingin menghabisinya, bahkan lebih mudah daripada menghabisi seekor semut.Hari ini nyawanya bisa terselamatkan karena sebelumnya dia tidak mempersulit Luna.Dia berusaha keras merangkak dengan kedua lengan dan kakinya, mendekati dan berlutut di hadapan Ardika.Setelah menggoyang-goyangkan kepalanya yang terasa pusing, Levin berkata, "Kak Ardika, terima kasih karena telah mengampuni nyawaku! Mulai hari ini, aku juga merupakan pelayanmu!"Walaupun dia suka menjadi preman, tetapi dia tidak bodoh.Sebagai pewaris Keluarga Septio Provinsi Aste, kakaknya malah bersedia menjadi pelayan Ardika, pasti sudah mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan Keluarga Septio.Selain itu, keputusan tersebut dianggap bisa membawa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1255 Seharusnya Kamu Berterima Kasih

    Ekspresi kesal tampak jelas di wajah Oscar, seolah-olah dia sangat membenci dirinya sendiri atas kecerobohannya sendiri, yang berujung pada memberikan bantuan untuk Ardika.Begitu mendengar ucapannya, orang-orang di dekatnya langsung mengerti.Jelita menyilangkan tangannya di depan dada, lalu melirik Ardika dan berkata dengan dingin, "Ardika, dasar pecundang! Kamu nggak hanya cari mati sendiri, tapi malah menyeret kami dalam masalah!""Apa kamu pikir kamu bisa menyinggung tokoh hebat seperti Tuan Muda Liander?""Untung saja, relasi Kak Oscar luas. Hanya dengan satu panggilan telepon darinya untuk petinggi Organisasi Redim, nyawamu dan istrimu terselamatkan.""Seharusnya kamu dan istrimu berterima kasih pada Kak Oscar!"Mendengar ucapannya, Zendaya dan yang lainnya juga ikut menegur Ardika.Oscar tidak berbicara, melainkan memasang ekspresi percaya diri seolah-olah sedang menunggu Ardika memberi hormat padanya.Kalau bukan berkat dia, hari ini semua orang di tempat ini tidak akan bisa t

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1256 Nyawamu Akan Melayang

    "Ardika, kamu bahkan nggak mengerti situasi saat ini, tapi malah berani berlagak hebat di hadapanku!""Aku adalah pengurus Organisasi Redim, aku memiliki banyak cara untuk merusak reputasimu dan istrimu!"Ekspresi Oscar sangat tajam, nada bicara mengancam terdengar jelas dalam ucapannya.Kali ini, dia tidak sedang berlagak hebat.Dana amal sebesar 600 miliar dari Asosiasi Dagang Kota Banyuli ada di tangannya, dia benar-benar bisa mengendalikan Luna sepenuhnya.Namun, Ardika bukanlah tipe orang yang akan terima dikendalikan oleh orang lain."Oscar, sebaiknya kamu jangan memanfaatkan dana amal untuk menyebarkan rumor yang nggak benar.""Kamu boleh terlibat dalam perselisihan kecil denganku, kamu juga boleh berlagak hebat di hadapanku.""Tapi, begitu batasan-batasan tertentu kamu lampaui, nyawamu pasti akan melayang."Ardika mengucapkan beberapa patah kata itu dengan tenang, tidak ada gejolak emosi apa pun dalam ucapannya.Semua orang tertegun sejenak, mereka tidak menyangka Ardika bisa m

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1257 Tidak Tahu Diri

    Sekelompok orang itu heboh di sana.Mereka memang mengatakan diri mereka adalah kalangan kelas atas, tetapi kalangan kelas atas juga masih dibagi menjadi beberapa tingkatan.Koenigsegg di hadapan mereka itu, palingan hanya bisa mereka lihat-lihat saja.Mobil itu adalah mobil edisi terbatas dan hanya ada enam buah di seluruh dunia. Bukan hanya dengan punya uang saja sudah bisa membelinya, melainkan kalau ingin mendapatkannya, harus memiliki kekuasaan sekaligus uang."Eh ...."Jelita tampak sedikit terkejut, dia tidak berani berbicara sembarangan.Tentu saja dia tahu Yudin baru saja membeli sebuah Koenigsegg one 1 dari seorang tokoh besar.Namun, saat ini tiba-tiba mobil itu berhenti di sini, bahkan belum ada plat mobilnya, dia sendiri juga tidak bisa memastikan apakah mobil itu adalah milik Yudin atau bukan?Bagaimana kalau mobil itu adalah milik salah satu dari Tuan Muda Keluarga Septio? Kalau dia berbicara dengan gegabah, bukankah akan menyinggung orang lain?"Jelita, bahkan kamu juga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1258 Teodor Menyumbangkan Dana Bantuan Sebesar Dua Triliun

    Mendengar makian Ardika, ekspresi Oscar dan yang lainnya langsung berubah menjadi masam. Namun, mereka sama sekali tidak berdaya untuk menyangkal.Saat ini, lampu mobil Koenigsegg benar-benar sangat silau, sampai-sampai membuat mereka tidak bisa membuka mata.Di hadapan kekuatan absolut, mengatakan apa pun tidak ada artinya."Sayang, ayo pergi!"Saat ini, Luna sudah mengendarai mobilnya kemari.Ardika langsung berbalik dan masuk ke dalam mobil.Tak lama kemudian, Koenigsegg itu langsung melaju pergi, meninggalkan sekelompok orang tersebut."Astaga! Ternyata Koenigsegg itu milik Luna, sebenarnya apa latar belakangnya?!""Konyolnya tadi kita malah terus pamer di hadapan pasangan suami istri itu dan mentertawakan mereka. Sekarang kalau dipikir-pikir kembali, kita sendiri yang nggak tahu diri dan konyol ...."Beberapa saat kemudian, beberapa orang pria dan wanita yang mengikuti Oscar sudah tersadar kembali. Mereka benar-benar ingin melayangkan beberapa tamparan ke wajah mereka sendiri.Har

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2309 Kakak

    Werdi membungkukkan badannya di hadapan Ardika dengan sopan.Raina dan yang lainnya juga berkata dengan penuh hormat, "Kak Ardika, kamu adalah orang yang berbesar hati, beri kami kesempatan untuk mengungkapkan permintaan maaf kami padamu, ya!""Ibarat nggak kenal maka nggak sayang. Kelak kita adalah teman baik. Kak Ardika, kamu adalah kakak kami!"Menyaksikan pemandangan ini, Futari yang berdiri di samping Ardika pun kebingungan.Dia tahu Werdi dan yang lainnya punya niat jahat, dia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi mereka yang akan mempersulit kakak iparnya.Namun, siapa sangka mereka benar-benar meminta maaf pada Ardika?Pertunjukan apa yang mereka mainkan ini?"Setelah melakukan kesalahan, tahu mengintrospeksi diri adalah hal yang baik. Aku juga bukan tipe orang yang berpemikiran sempit."Saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu, kejadian tadi malam sudah berlalu, anggap saja nggak pernah terjadi. Kelak kita semua adalah teman.""Hahaha, Kak Ardika b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2308 Sekolah Bela Diri Sopran

    Sementara itu, di antara sekian banyaknya sekolah bela diri ini, tentu saja yang paling terkenal adalah sekolah bela diri di bawah naungan Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, Sekolah Bela Diri Sopran. Akan tetapi, sesungguhnya sekolah bela diri ini dikendalikan oleh Keluarga Gozali.Usai memarkirkan mobilnya, saat Ardika berjalan menuju ke Sekolah Bela Diri Sopran bersama Futari, dia melihat ada sebuah bangunan kuno yang dipenuhi gaya Negara Jepara berlokasi di seberang sekolah bela diri."Sekolah Bela Diri Laido!"Sebuah papan yang tergantung di depan pintu, bertuliskan empat kata menggunakan bahasa Negara Nusantara itu membuat Ardika menghentikan langkah kakinya. Dia menyipitkan matanya.Aura membunuh kuat yang biasanya hanya bisa dirasakan oleh Ardika terpancar dari empat kata besar tersebut!Sekolah Bela Diri Laido ini merupakan sekolah bela diri yang pasti bisa menempati peringkat tiga besar di antara sekian banyaknya sekolah bela diri di Negara Jepara. Banyak ahli bela di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2307 Masalah Sudah Datang

    Walaupun Ardika tidak memiliki kesan baik terhadap Tuan Besar Keluarga Liwanto ini, tetapi karena ini menyangkut hal besar ibu mertuanya, dia hanya mengangguk."Baiklah, saat senggang nanti aku akan pergi memilihkan hadiah untuk beliau. Futari, kamu juga bantu beri aku referensi, ya."Futari mengangguk dengan patuh.Tepat pada saat ini, ponselnya berdering."Raina menelepon lagi."Melihat nama yang berkedip di layar ponselnya, Futari langsung mengerutkan hidungnya.Dia sama sekali tidak ingin menerima panggilan telepon dari Raina.Namun, setelah Futari menolak panggilan telepon tersebut, Raina kembali meneleponnya, membombardirnya dengan panggilan telepon berturut-turut.Dengan sorot mata agak dingin, Ardika berkata, "Kalau nggak, kamu jawab aja teleponnya. Mari kita lihat apa yang ingin dikatakan oleh wanita itu."Kalau wanita itu ingin mencari masalah dengan Futari, itu artinya pelajaran yang diberikannya pada wanita itu malam sebelumnya masih belum cukup.Mendengar ucapan kakak ipar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2306 Pesona Pria Tampan

    Ardika menepuk dahi adik sepupunya itu, lalu berkata, "Eh, sudah, sudah. Kencan pagi-pagi buta? Apa yang kamu pikirkan?""Siapa tahu? Mungkin saja kamu takut kalau malam hari tiba, Kak Luna tiba-tiba memeriksa keberadaanmu."Dengan memasang ekspresi arogan, Futari berkata, "Intinya, aku harus menggantikan Kak Luna untuk mengawasimu!""Satu hal lagi, sebenarnya ada apa di antara kamu dengan Nona Rosa?""Pagi hari ini Raina mengirimkan pesan untuk menakut-nakutiku! Dia bilang sekarang rumor mengenai tadi malam kamu menghabiskan malam bersama Nona Rosa sudah tersebar di kalangan kelas atas ibu kota provinsi. Setelah Jerfis, salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi itu kembali, pasti akan mencari perhitungan denganmu!"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Bukankah kamu tahu tadi malam aku berada di mana?""Tentu saja aku tahu Kak Ardika berada di rumah bersamaku, tapi orang lain nggak tahu."Futari mendecakkan lidahnya dan berkata, "Apalagi tadi malam kamu meminta Nona Rosa untuk

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status