Sambil mengangkat gelas anggurnya, sorot mata Jelita tampak berbinar dan menggoda.Seolah-olah hanya dengan isyarat tangan dari Oscar saja, dia akan langsung menghempaskan dirinya ke dalam pelukan pria itu.Zendaya dan beberapa orang wanita lainnya juga sama dengan Jelita. Fokus mereka hanya tertuju pada Oscar seorang. Sambil bersulang dengan pria itu, mereka melontarkan kata-kata sanjungan untuk Oscar.Beberapa orang wanita itu adalah orang cerdas. Mereka tahu kata-kata seperti apa yang suka didengar oleh pria.Mendengar sanjungan-sanjungan itu, Oscar merasa dirinya sudah melayang. Menghadapi begitu banyak orang yang bersulang untuknya, dia sama sekali tidak menolak."Kak Oscar, kami keluar berjalan-jalan di sekitar sini dulu, ya."Beberapa orang anak buah Oscar, seolah-olah sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Setelah meminta izin pada Oscar, mereka segera pergi meninggalkan tempat duduk mereka dengan membawa gelas anggur masing-masing.Selama ada Oscar, semua wanita pasti akan
"Jadi, Bu Luna, sekarang kamu sudah tahu betapa pentingnya daftar nama mitra kerja sama utama Organisasi Redim, 'kan?""Itu adalah sebuah pengakuan!""Dengan adanya pengakuan ini, Asosiasi Dagang Kota Banyuli akan naik ke level yang lebih tinggi, akan menjadi asosiasi yang dikenal memiliki reputasi baik dan berhati nurani!""Kelak, siapa pun yang ingin menyentuh Asosiasi Dagang Kota Banyuli dan Bu Luna, harus mempertimbangkan dengan saksama!"Oscar duduk di sana sambil mengucapkan serangkaian kata-kata membual.Namun, semua orang yang berada di tempat itu, tidak ada seorang pun yang meragukan ucapannya.Mungkin ucapan Oscar sedikit berlebihan dan mengandung sedikit bualan, tetapi pengaruh Organisasi Redim memang begitu menakutkan.Dengan mengandalkan "pengakuan" yang disebut oleh Oscar itu, banyak artis dan pebisnis yang segan pada Organisasi Redim.Bagi yang menyinggung Organisasi Redim, organisasi tersebut hanya perlu mengeluarkan sebuah pernyataan yang bersifat mempertanyakan.Bahka
Luna mengerutkan keningnya.Sikap memaksa yang ditunjukkan oleh Oscar benar-benar membuatnya jijik.Namun, mengingat dana amal sebesar 600 miliar yang telah masuk ke rekening Organisasi Redim itu, dia hanya bisa menahan kekesalannya dan berkata, "Pak Oscar, Bapak sudah salah paham, aku sama sekali nggak bermaksud meremehkan Bapak.""Hanya saja, daya minumku benar-benar nggak kuat. Aku sudah nggak mampu minum lagi."Melihat Luna tidak menunjukkan tanda-tanda akan menuruti permintaannya, ekspresi Oscar langsung berubah menjadi masam."Kalau didengar dari kata-kata Bu Luna, bukankah tetap saja nggak menghargai Kak Oscar?"Jelita mulai memanas-manasi suasana lagi. Dia berkata, "Jujur saja, boleh dibilang Kak Oscar sudah cukup perhatian dan mempertimbangkanmu. Dia yang berinisiatif bersulang denganmu, bahkan sebanyak dua kali.""Luna, kalau kamu terus menunjukkan sikap dingin dan aroganmu itu, kamu benar-benar sudah sedikit nggak tahu diri.""Jangan nggak tahu diri, ya ...."Ardika mengangk
Perubahan dadakan itu membuat semua orang terkejut bukan main."Ahhhh .... Bajingan mana yang melakukan ini?!"Jelita berteriak dengan suara melengking saking kesalnya.Wanita itu memang sangat berani dalam berpakaian, dia tidak memakai dalaman.Saat ini, setelah diguyur oleh cairan anggur itu, organ vitalnya mulai terlihat jelas. Di bawah tatapan aneh semua orang, dia benar-benar ingin menghilang ditelan bumi saja."Dasar bajingan! Cari mati?!"Tubuh Oscar juga bergetar dengan kencang saking kesalnya, wajahnya dikotori dengan kulit buah melon, tampak sangat menyedihkan.Saat dia sudah melihat dengan jelas orang yang terpental membentur meja itu, amarahnya makin membara.Karena orang itu adalah salah satu anak buah yang dibawanya kemari, bernama Tobing Liyanto.Saat ini, pria itu dalam posisi setengah tergantung di meja, kepala dan kakinya mengambang. Saking kesakitannya, dia bahkan sudah tidak bisa berkata-kata.Tobing berperan sebagai sopir sekaligus pengawal Oscar.Dia memiliki post
"Kak Oscar, tolong!"Begitu beberapa orang itu melihat Oscar, mereka semua langsung berteriak dan menangis dengan sejadi-jadinya. Ya, benar. Mereka adalah anak buah yang mengikuti Oscar kemari tadi.Oscar langsung marah besar. Dia menunjuk pemuda itu dan berteriak dengan marah, "Aku perintahkan kamu untuk melepaskan mereka sekarang juga! Kalau nggak, hari ini kamu akan membayar harga dengan darah!""Hehe, membayar harga dengan darah lagi dan lagi. Ckckck, penyakit berlagak hebatmu kumat lagi. Apa kamu bahkan pernah melihat membayar harga dengan darah?"Pemuda itu tersenyum tipis dan berkata, "Bagaimana kalau aku menunjukkannya padamu sekarang?"Selesai berbicara, tiba-tiba saja dia mengambil botol anggur di atas meja, lalu memukuli kepala seorang anak buah Oscar dengan botol tersebut."Bam!"Botol anggur dan kepala orang itu pecah pada saat bersamaan. Karena sudah dihajar hingga babak belur tadi, begitu dihantam dengan botol anggur, orang tersebut langsung kehilangan kesadaran di tempa
"Plak!"Dalam sekejap, wajah Oscar langsung terasa panas. Sambil menutupi wajahnya, dia melangkah mundur selangkah. Kemudian, dia berkata dengan malu sekaligus marah, "Berani-beraninya kamu memukulku!""Biarpun kamu nggak pernah mendengar tentang Organisasi Redim ....""Plak!"Sebelum Oscar sempat menyelesaikan kalimatnya, sudah disela oleh pemuda itu dengan sebuah tamparan."Dasar bodoh! Aku bukan nggak pernah mendengar tentang Organisasi Redim, tapi Organisasi Redim bukanlah apa-apa bagiku!"Selesai berbicara, dia kembali melayangkan satu tamparan ke wajah Oscar, sampai-sampai pria itu terjatuh ke lantai."Kak Oscar!"Zendaya dan yang lainnya kembali berteriak dengan terkejut.Hari ini, Oscar diperlakukan seperti itu oleh orang lain di tempat ini, kalau mereka tidak mengambil tindakan, nanti mereka pasti harus menghadapi pembalasan dendam dari pria itu!Jelita mengetahui hal itu dengan jelas. Dia buru-buru melangkah maju dan berkata, "Tampan, apa kamu tahu tempat apa bar ini ....""O
Keluarga Septio Provinsi Aste.Keluarga Septio merupakan keluarga kaya terkemuka yang satu tingkatan dengan Keluarga Mahasura dan Keluarga Sudibya.Terlebih lagi, kalau dibandingkan Keluarga Mahasura dan Keluarga Sudibya yang baru menjadi keluarga kaya terkemuka selama beberapa tahun terakhir ini, Keluarga Septio Provinsi Aste sudah merupakan keluarga kaya lama.Bahkan sejarah Keluarga Misra Kota Lino yang juga merupakan keluarga kaya lama, juga tidak sepanjang sejarah Keluarga Septio.Aset dan relasi yang dimiliki oleh keluarga yang satu ini benar-benar tidak bisa dibayangkan.Terlebih lagi, keluarga yang satu ini tergolong tidak menonjol, mereka suka menghasilkan uang banyak secara diam-diam.Sejak kejatuhan tiga keluarga besar, perebutan aset yang terjadi di Kota Banyuli sudah membuktikan keluarga kaya terkemuka yang mana yang tetap berdiri kokoh dalam menghadapi badai.Keluarga Misra dan Keluarga Mahasura menyerang dengan ganas, tetapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan Kota B
"Teman?""Plak ....""Lebih banyak jalan?""Plak ....""Memangnya kamu siapa? Apa kamu pikir kamu layak menjadi temanku?"Sambil melayangkan tamparan, Levin memarahi Oscar, "Sejak aku keluar dari perut ibuku, aku sudah ditakdirkan menjadi Tuan Muda Kedua Keluarga Septio. Dengan identitas setinggi ini, apa aku butuh jalan darimu?""Berani-beraninya kamu memamerkan identitasmu di hadapanku! Identitas sebagai pengurus Organisasi Redim itu sama sekali nggak ada apa-apanya bagiku!""Hari ini biarpun aku menghabisimu di sini, Organisasi Redim yang harus membantuku menangani masalah sisanya!""Berani-beraninya kamu memerintahkanku untuk berlutut! Siapa yang memberimu nyali?!"Saat Levin melayangkan tamparan terakhir, Oscar langsung terjatuh ke lantai.Sepanjang proses ini, Oscar hanya menerima tamparan dari Levin dengan patuh tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun.Saat ini, dia buru-buru merangkak bangkit, lalu berlutut di bawah kaki Levin.Dia benar-benar sudah ketakutan setengah mati se
Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka
"Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me
"Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag
Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu
Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We
"Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P
Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali
Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan
Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d