"Baik kami maupun Pak Oscar berniat untuk membantu suamimu, nggak berniat jahat.""Kalau kalian keberatan, aku mewakili mereka untuk meminta maaf ...."Sambil menarik lengan Luna dengan erat, Zendaya mengucapkan beberapa patah kata itu sambil tersenyum.'Nggak berniat jahat?'Ardika tertawa dingin, bersiap untuk berbicara.Namun, Luna sudah terlebih dahulu angkat bicara. Dia berkata dengan nada dingin, "Ada niat jahat atau nggak, aku bisa membedakannya sendiri.""Aku tahu kalian memandang rendah suamiku, bahkan memercayai rumor yang beredar, beranggapan bahwa Grup Bintang Darma bahkan didapatkannya dengan cara mengelabui orang.""Tapi, satu hal yang kalian nggak ketahui adalah, aku bisa menjabat sebagai Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli juga berkat dukungan suamiku!"Hari ini, hanya dengan beberapa patah kata singkat dari Ardika saja, ratusan anggota asosiasi merekomendasikannya untuk menjadi kepala asosiasi dengan serempak.Pemandangan itu tidak akan terlupakan oleh Luna seumur hidu
Sambil mengangkat gelas anggurnya, sorot mata Jelita tampak berbinar dan menggoda.Seolah-olah hanya dengan isyarat tangan dari Oscar saja, dia akan langsung menghempaskan dirinya ke dalam pelukan pria itu.Zendaya dan beberapa orang wanita lainnya juga sama dengan Jelita. Fokus mereka hanya tertuju pada Oscar seorang. Sambil bersulang dengan pria itu, mereka melontarkan kata-kata sanjungan untuk Oscar.Beberapa orang wanita itu adalah orang cerdas. Mereka tahu kata-kata seperti apa yang suka didengar oleh pria.Mendengar sanjungan-sanjungan itu, Oscar merasa dirinya sudah melayang. Menghadapi begitu banyak orang yang bersulang untuknya, dia sama sekali tidak menolak."Kak Oscar, kami keluar berjalan-jalan di sekitar sini dulu, ya."Beberapa orang anak buah Oscar, seolah-olah sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Setelah meminta izin pada Oscar, mereka segera pergi meninggalkan tempat duduk mereka dengan membawa gelas anggur masing-masing.Selama ada Oscar, semua wanita pasti akan
"Jadi, Bu Luna, sekarang kamu sudah tahu betapa pentingnya daftar nama mitra kerja sama utama Organisasi Redim, 'kan?""Itu adalah sebuah pengakuan!""Dengan adanya pengakuan ini, Asosiasi Dagang Kota Banyuli akan naik ke level yang lebih tinggi, akan menjadi asosiasi yang dikenal memiliki reputasi baik dan berhati nurani!""Kelak, siapa pun yang ingin menyentuh Asosiasi Dagang Kota Banyuli dan Bu Luna, harus mempertimbangkan dengan saksama!"Oscar duduk di sana sambil mengucapkan serangkaian kata-kata membual.Namun, semua orang yang berada di tempat itu, tidak ada seorang pun yang meragukan ucapannya.Mungkin ucapan Oscar sedikit berlebihan dan mengandung sedikit bualan, tetapi pengaruh Organisasi Redim memang begitu menakutkan.Dengan mengandalkan "pengakuan" yang disebut oleh Oscar itu, banyak artis dan pebisnis yang segan pada Organisasi Redim.Bagi yang menyinggung Organisasi Redim, organisasi tersebut hanya perlu mengeluarkan sebuah pernyataan yang bersifat mempertanyakan.Bahka
Luna mengerutkan keningnya.Sikap memaksa yang ditunjukkan oleh Oscar benar-benar membuatnya jijik.Namun, mengingat dana amal sebesar 600 miliar yang telah masuk ke rekening Organisasi Redim itu, dia hanya bisa menahan kekesalannya dan berkata, "Pak Oscar, Bapak sudah salah paham, aku sama sekali nggak bermaksud meremehkan Bapak.""Hanya saja, daya minumku benar-benar nggak kuat. Aku sudah nggak mampu minum lagi."Melihat Luna tidak menunjukkan tanda-tanda akan menuruti permintaannya, ekspresi Oscar langsung berubah menjadi masam."Kalau didengar dari kata-kata Bu Luna, bukankah tetap saja nggak menghargai Kak Oscar?"Jelita mulai memanas-manasi suasana lagi. Dia berkata, "Jujur saja, boleh dibilang Kak Oscar sudah cukup perhatian dan mempertimbangkanmu. Dia yang berinisiatif bersulang denganmu, bahkan sebanyak dua kali.""Luna, kalau kamu terus menunjukkan sikap dingin dan aroganmu itu, kamu benar-benar sudah sedikit nggak tahu diri.""Jangan nggak tahu diri, ya ...."Ardika mengangk
Perubahan dadakan itu membuat semua orang terkejut bukan main."Ahhhh .... Bajingan mana yang melakukan ini?!"Jelita berteriak dengan suara melengking saking kesalnya.Wanita itu memang sangat berani dalam berpakaian, dia tidak memakai dalaman.Saat ini, setelah diguyur oleh cairan anggur itu, organ vitalnya mulai terlihat jelas. Di bawah tatapan aneh semua orang, dia benar-benar ingin menghilang ditelan bumi saja."Dasar bajingan! Cari mati?!"Tubuh Oscar juga bergetar dengan kencang saking kesalnya, wajahnya dikotori dengan kulit buah melon, tampak sangat menyedihkan.Saat dia sudah melihat dengan jelas orang yang terpental membentur meja itu, amarahnya makin membara.Karena orang itu adalah salah satu anak buah yang dibawanya kemari, bernama Tobing Liyanto.Saat ini, pria itu dalam posisi setengah tergantung di meja, kepala dan kakinya mengambang. Saking kesakitannya, dia bahkan sudah tidak bisa berkata-kata.Tobing berperan sebagai sopir sekaligus pengawal Oscar.Dia memiliki post
"Kak Oscar, tolong!"Begitu beberapa orang itu melihat Oscar, mereka semua langsung berteriak dan menangis dengan sejadi-jadinya. Ya, benar. Mereka adalah anak buah yang mengikuti Oscar kemari tadi.Oscar langsung marah besar. Dia menunjuk pemuda itu dan berteriak dengan marah, "Aku perintahkan kamu untuk melepaskan mereka sekarang juga! Kalau nggak, hari ini kamu akan membayar harga dengan darah!""Hehe, membayar harga dengan darah lagi dan lagi. Ckckck, penyakit berlagak hebatmu kumat lagi. Apa kamu bahkan pernah melihat membayar harga dengan darah?"Pemuda itu tersenyum tipis dan berkata, "Bagaimana kalau aku menunjukkannya padamu sekarang?"Selesai berbicara, tiba-tiba saja dia mengambil botol anggur di atas meja, lalu memukuli kepala seorang anak buah Oscar dengan botol tersebut."Bam!"Botol anggur dan kepala orang itu pecah pada saat bersamaan. Karena sudah dihajar hingga babak belur tadi, begitu dihantam dengan botol anggur, orang tersebut langsung kehilangan kesadaran di tempa
"Plak!"Dalam sekejap, wajah Oscar langsung terasa panas. Sambil menutupi wajahnya, dia melangkah mundur selangkah. Kemudian, dia berkata dengan malu sekaligus marah, "Berani-beraninya kamu memukulku!""Biarpun kamu nggak pernah mendengar tentang Organisasi Redim ....""Plak!"Sebelum Oscar sempat menyelesaikan kalimatnya, sudah disela oleh pemuda itu dengan sebuah tamparan."Dasar bodoh! Aku bukan nggak pernah mendengar tentang Organisasi Redim, tapi Organisasi Redim bukanlah apa-apa bagiku!"Selesai berbicara, dia kembali melayangkan satu tamparan ke wajah Oscar, sampai-sampai pria itu terjatuh ke lantai."Kak Oscar!"Zendaya dan yang lainnya kembali berteriak dengan terkejut.Hari ini, Oscar diperlakukan seperti itu oleh orang lain di tempat ini, kalau mereka tidak mengambil tindakan, nanti mereka pasti harus menghadapi pembalasan dendam dari pria itu!Jelita mengetahui hal itu dengan jelas. Dia buru-buru melangkah maju dan berkata, "Tampan, apa kamu tahu tempat apa bar ini ....""O
Keluarga Septio Provinsi Aste.Keluarga Septio merupakan keluarga kaya terkemuka yang satu tingkatan dengan Keluarga Mahasura dan Keluarga Sudibya.Terlebih lagi, kalau dibandingkan Keluarga Mahasura dan Keluarga Sudibya yang baru menjadi keluarga kaya terkemuka selama beberapa tahun terakhir ini, Keluarga Septio Provinsi Aste sudah merupakan keluarga kaya lama.Bahkan sejarah Keluarga Misra Kota Lino yang juga merupakan keluarga kaya lama, juga tidak sepanjang sejarah Keluarga Septio.Aset dan relasi yang dimiliki oleh keluarga yang satu ini benar-benar tidak bisa dibayangkan.Terlebih lagi, keluarga yang satu ini tergolong tidak menonjol, mereka suka menghasilkan uang banyak secara diam-diam.Sejak kejatuhan tiga keluarga besar, perebutan aset yang terjadi di Kota Banyuli sudah membuktikan keluarga kaya terkemuka yang mana yang tetap berdiri kokoh dalam menghadapi badai.Keluarga Misra dan Keluarga Mahasura menyerang dengan ganas, tetapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan Kota B
Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap
Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan
Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing
"Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke
Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan
Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut
Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag
Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd
"Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening