"Jadi, Bu Luna, sekarang kamu sudah tahu betapa pentingnya daftar nama mitra kerja sama utama Organisasi Redim, 'kan?""Itu adalah sebuah pengakuan!""Dengan adanya pengakuan ini, Asosiasi Dagang Kota Banyuli akan naik ke level yang lebih tinggi, akan menjadi asosiasi yang dikenal memiliki reputasi baik dan berhati nurani!""Kelak, siapa pun yang ingin menyentuh Asosiasi Dagang Kota Banyuli dan Bu Luna, harus mempertimbangkan dengan saksama!"Oscar duduk di sana sambil mengucapkan serangkaian kata-kata membual.Namun, semua orang yang berada di tempat itu, tidak ada seorang pun yang meragukan ucapannya.Mungkin ucapan Oscar sedikit berlebihan dan mengandung sedikit bualan, tetapi pengaruh Organisasi Redim memang begitu menakutkan.Dengan mengandalkan "pengakuan" yang disebut oleh Oscar itu, banyak artis dan pebisnis yang segan pada Organisasi Redim.Bagi yang menyinggung Organisasi Redim, organisasi tersebut hanya perlu mengeluarkan sebuah pernyataan yang bersifat mempertanyakan.Bahka
Luna mengerutkan keningnya.Sikap memaksa yang ditunjukkan oleh Oscar benar-benar membuatnya jijik.Namun, mengingat dana amal sebesar 600 miliar yang telah masuk ke rekening Organisasi Redim itu, dia hanya bisa menahan kekesalannya dan berkata, "Pak Oscar, Bapak sudah salah paham, aku sama sekali nggak bermaksud meremehkan Bapak.""Hanya saja, daya minumku benar-benar nggak kuat. Aku sudah nggak mampu minum lagi."Melihat Luna tidak menunjukkan tanda-tanda akan menuruti permintaannya, ekspresi Oscar langsung berubah menjadi masam."Kalau didengar dari kata-kata Bu Luna, bukankah tetap saja nggak menghargai Kak Oscar?"Jelita mulai memanas-manasi suasana lagi. Dia berkata, "Jujur saja, boleh dibilang Kak Oscar sudah cukup perhatian dan mempertimbangkanmu. Dia yang berinisiatif bersulang denganmu, bahkan sebanyak dua kali.""Luna, kalau kamu terus menunjukkan sikap dingin dan aroganmu itu, kamu benar-benar sudah sedikit nggak tahu diri.""Jangan nggak tahu diri, ya ...."Ardika mengangk
Perubahan dadakan itu membuat semua orang terkejut bukan main."Ahhhh .... Bajingan mana yang melakukan ini?!"Jelita berteriak dengan suara melengking saking kesalnya.Wanita itu memang sangat berani dalam berpakaian, dia tidak memakai dalaman.Saat ini, setelah diguyur oleh cairan anggur itu, organ vitalnya mulai terlihat jelas. Di bawah tatapan aneh semua orang, dia benar-benar ingin menghilang ditelan bumi saja."Dasar bajingan! Cari mati?!"Tubuh Oscar juga bergetar dengan kencang saking kesalnya, wajahnya dikotori dengan kulit buah melon, tampak sangat menyedihkan.Saat dia sudah melihat dengan jelas orang yang terpental membentur meja itu, amarahnya makin membara.Karena orang itu adalah salah satu anak buah yang dibawanya kemari, bernama Tobing Liyanto.Saat ini, pria itu dalam posisi setengah tergantung di meja, kepala dan kakinya mengambang. Saking kesakitannya, dia bahkan sudah tidak bisa berkata-kata.Tobing berperan sebagai sopir sekaligus pengawal Oscar.Dia memiliki post
"Kak Oscar, tolong!"Begitu beberapa orang itu melihat Oscar, mereka semua langsung berteriak dan menangis dengan sejadi-jadinya. Ya, benar. Mereka adalah anak buah yang mengikuti Oscar kemari tadi.Oscar langsung marah besar. Dia menunjuk pemuda itu dan berteriak dengan marah, "Aku perintahkan kamu untuk melepaskan mereka sekarang juga! Kalau nggak, hari ini kamu akan membayar harga dengan darah!""Hehe, membayar harga dengan darah lagi dan lagi. Ckckck, penyakit berlagak hebatmu kumat lagi. Apa kamu bahkan pernah melihat membayar harga dengan darah?"Pemuda itu tersenyum tipis dan berkata, "Bagaimana kalau aku menunjukkannya padamu sekarang?"Selesai berbicara, tiba-tiba saja dia mengambil botol anggur di atas meja, lalu memukuli kepala seorang anak buah Oscar dengan botol tersebut."Bam!"Botol anggur dan kepala orang itu pecah pada saat bersamaan. Karena sudah dihajar hingga babak belur tadi, begitu dihantam dengan botol anggur, orang tersebut langsung kehilangan kesadaran di tempa
"Plak!"Dalam sekejap, wajah Oscar langsung terasa panas. Sambil menutupi wajahnya, dia melangkah mundur selangkah. Kemudian, dia berkata dengan malu sekaligus marah, "Berani-beraninya kamu memukulku!""Biarpun kamu nggak pernah mendengar tentang Organisasi Redim ....""Plak!"Sebelum Oscar sempat menyelesaikan kalimatnya, sudah disela oleh pemuda itu dengan sebuah tamparan."Dasar bodoh! Aku bukan nggak pernah mendengar tentang Organisasi Redim, tapi Organisasi Redim bukanlah apa-apa bagiku!"Selesai berbicara, dia kembali melayangkan satu tamparan ke wajah Oscar, sampai-sampai pria itu terjatuh ke lantai."Kak Oscar!"Zendaya dan yang lainnya kembali berteriak dengan terkejut.Hari ini, Oscar diperlakukan seperti itu oleh orang lain di tempat ini, kalau mereka tidak mengambil tindakan, nanti mereka pasti harus menghadapi pembalasan dendam dari pria itu!Jelita mengetahui hal itu dengan jelas. Dia buru-buru melangkah maju dan berkata, "Tampan, apa kamu tahu tempat apa bar ini ....""O
Keluarga Septio Provinsi Aste.Keluarga Septio merupakan keluarga kaya terkemuka yang satu tingkatan dengan Keluarga Mahasura dan Keluarga Sudibya.Terlebih lagi, kalau dibandingkan Keluarga Mahasura dan Keluarga Sudibya yang baru menjadi keluarga kaya terkemuka selama beberapa tahun terakhir ini, Keluarga Septio Provinsi Aste sudah merupakan keluarga kaya lama.Bahkan sejarah Keluarga Misra Kota Lino yang juga merupakan keluarga kaya lama, juga tidak sepanjang sejarah Keluarga Septio.Aset dan relasi yang dimiliki oleh keluarga yang satu ini benar-benar tidak bisa dibayangkan.Terlebih lagi, keluarga yang satu ini tergolong tidak menonjol, mereka suka menghasilkan uang banyak secara diam-diam.Sejak kejatuhan tiga keluarga besar, perebutan aset yang terjadi di Kota Banyuli sudah membuktikan keluarga kaya terkemuka yang mana yang tetap berdiri kokoh dalam menghadapi badai.Keluarga Misra dan Keluarga Mahasura menyerang dengan ganas, tetapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan Kota B
"Teman?""Plak ....""Lebih banyak jalan?""Plak ....""Memangnya kamu siapa? Apa kamu pikir kamu layak menjadi temanku?"Sambil melayangkan tamparan, Levin memarahi Oscar, "Sejak aku keluar dari perut ibuku, aku sudah ditakdirkan menjadi Tuan Muda Kedua Keluarga Septio. Dengan identitas setinggi ini, apa aku butuh jalan darimu?""Berani-beraninya kamu memamerkan identitasmu di hadapanku! Identitas sebagai pengurus Organisasi Redim itu sama sekali nggak ada apa-apanya bagiku!""Hari ini biarpun aku menghabisimu di sini, Organisasi Redim yang harus membantuku menangani masalah sisanya!""Berani-beraninya kamu memerintahkanku untuk berlutut! Siapa yang memberimu nyali?!"Saat Levin melayangkan tamparan terakhir, Oscar langsung terjatuh ke lantai.Sepanjang proses ini, Oscar hanya menerima tamparan dari Levin dengan patuh tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun.Saat ini, dia buru-buru merangkak bangkit, lalu berlutut di bawah kaki Levin.Dia benar-benar sudah ketakutan setengah mati se
Jelita tidak bisa menahan diri lagi. Dia segera melangkah maju, lalu berkata dengan seulas senyum menawan, "Tuan Muda Levin, aku adalah teman Tuan Muda Yudin dari Keluarga Sudibya, walau kamu nggak mempertimbangkanku, bagaimana kalau kamu mempertimbangkannya ....""Plak!"Levin langsung melayangkan tamparan ke wajah wanita itu dengan punggung tangannya."Cih! Kamu mengungkit Yudin si pecundang itu di hadapanku? Apa kamu nggak tahu dia sudah dilumpuhkan oleh orang?"Sebagai Tuan Muda Kedua Keluarga Septio, tentu saja Levin bisa memperoleh informasi dengan mudah. Dia tahu Yudin sudah dilumpuhkan.Hanya saja, dia tidak tahu sebenarnya siapa yang telah melumpuhkan Yudin.Apa?Yudin dari Keluarga Sudibya sudah dilumpuhkan oleh orang lain?!Sementara itu, setelah mendengar informasi mengejutkan itu, orang-orang lainnya menjadi makin terkejut.Yudin bukan sembarang orang, dia adalah Tuan Muda Keluarga Sudibya!Siapa yang seganas itu?Sambil menutupi wajahnya, Jelita melirik Ardika sekilas. Al