Share

Bab 285. Tetangga sebelah rumah

Di sini, kerja harian dan borongan memang lain. Jika harian, mungkin hanya dibayar sekitar 130 ribu sampai 150 ribu perhari, tapi jika borongan, Mereka menghitung berapa banyak buah yang di dapat. Dan ini, akan jauh lebih menguntungkan bagi para pekerja.

Tapi mungkin karena Adi berpikir jika buah ini adalah pertama kali yang akan dipanen, alangkah baiknya jika mereka bekerja harian dulu sambil melihat hasilnya nanti.

Rupanya, perkiraan Adi meleset sempurna. Apa mungkin karena pupuk atau perawatan yang baik, atau mungkin sudah menjadi rezeki mereka, buah pertama yang mereka panen, seperti tak masuk akal.

Banyak! Melebihi perkiraan!

Mereka tertawa senang. Menyeka keringat yang mengalir deras dari dahi mereka.

"Gila! Panen raya ini mah!" Teriak Ak Rudi.

"Gak jadi harian kita! Haha.. Heru benar-benar diberkahi Allah, ak!" Jawab Adi.

Hari ini saja, mereka langsung bisa memuat sawit sekaligus.

Sementara di rumah salah satu tetangga Nita.

Wati, perempuan yang sedang hamil sekitar delapan bul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Al
lanjut min.. semangat..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status