Share

Bab 287. Difitnah

"Iya mbak, kami butuh satu teman lagi. Kalau mas Ijan mau kan, gak nyari orang lain."

"Mau mas. Mas Ijan pasti mau. Nanti pas pulang, langsung aku sampaikan ya? Jangan kasih orang lain dulu." Jawab Wati begitu berharap suami bisa dapat pekerjaan.

"Iya mbak. Aku gak cari orang lain. Tunggu jawaban mas Ijan dulu." Selesai bicara, Adi pergi.

Wati sangat senang rasanya, seperti tidak sabar menunggu suaminya pulang untuk menyampaikan penawaran dari Adi tadi.

Wati mondar-mandir di teras, jam sudah menunjukkan jam satu siang. Tapi suami yang dia tunggu belum juga pulang. Padahal suaminya tidak membawa bekal makanan.

"Kok Mas Ijan belum pulang sih? Apa gak lapar?" Dia terlihat mulai khawatir.

Sampai jam tiga sore, Ijan belum juga datang.

"Apa dapat banyak ya? Tapi kok gak pulang dulu lho." Wati kembali berbicara sendiri, melongok keluar rumah.

Beberapa saat setelah Wati masuk kedalam rumah, dia mendengar suara motor suaminya.

"Eh, itu mas Ijan pulang." Wati langsung berjalan cepat ke arah pin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status