Share

Bab 289. Sendirian Di Rumah Yang Gelap

Wati langsung berkata penuh semangat pada Amir kakaknya, meminta kakaknya itu agar menemui dua orang yang disebut oleh pak RT tadi.

Amir setuju, orang-orang juga menyarankan.

"Kita akan menemui mereka besok pagi."

Hingga malam semakin larut, semua orang berpamitan untuk pulang. Mereka hanya bisa memberi semangat, mengucapkan kata sabar untuk Wati.

Nita juga telah berpamitan, memeluk Wati dan menepuk halus pundaknya.

"Mbak Wati yang kuat. Pasti ada jalan. Mas Ijan nggak bersalah, pasti akan segera dibebaskan."

"Iya Mbak Nita, terima kasih." Wati menatap punggung Nita dan Heru yang berjalan beriringan meninggalkan teras rumahnya. Dia termenung. Andai kemarin, suaminya berangkat lebih siang, mungkin akan bertemu dengan Adi yang menawarkan pekerjaan. Dan mungkin saja musibah seperti ini tidak akan menimpa suaminya.

Dada Wati kembali sesak, dia menoleh ke dalam rumahnya yang tampak remang karena hanya diterangi oleh lampu ublik.

Wati memang belum memasang kWh, waktu itu sempat menyambung p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status