Share

Bab 296. Ibu dan Kakaknya Datang

Dalam kekhawatirannya, Ijan hanya bisa mondar-mandir di depan ruangan tempat Wati sedang ditangani oleh dokter khusus, di sebuah ruangan spesial di rumah sakit besar itu. Dia tidak sendiri, ada Mas Amir dan istrinya yang menemaninya. Tak satupun di antara mereka yang merasa tenang, semua orang panik dan khawatir karena pendarahan yang dialami Wati sangatlah parah. Tangan Ijan gemetar, hatinya merasa sesak, dan otaknya seakan berkecamuk tak tentu arah.

"Apa ini semuanya salahku? Aku tidak bisa melindungi istriku dengan baik." batin Ijan, merasa bersalah karena kondisi istri yang mencemaskan itu.

Ijan mencoba untuk menjernihkan pikirannya, tapi itu sangat sulit dilakukan saat gelisah dan cemas ini begitu menguasai seluruh dirinya. Wati adalah bagian dari hidupnya, dan sekarang dia dihadapkan pada penderitaan yang hampir tidak terbayangkan. Ijan terus memohon pada Tuhan agar segala sesuatu akan berakhir baik.

Sementara Ijan tengah merasakan tekanan yang amat sangat, Nita justru sedang di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status