Share

Bab 265. Kapan dia akan melamarmu?

Heru ingin tertawa sebenarnya, bukannya apa, kebun sawit itu pasti sangat mahal harganya. Tabungan Nita memang ada, tapi tidak akan cukup bila untuk membeli Kebun sawit itu.

Tapi dia melirik wajah Istrinya. Nita terlihat mendekat.

"Tanya dulu berapa, Di?" Ucap Nita.

"Katanya tadi, Lima hektar. Nggak tau berapa ribu batang. Minta 250 juta. Itu termasuk pasaran sih. Gak mahal. Mana udah jadi kan? Tapi kalau mau kalian beli, aku tawar habis habisan nanti." Jawab Adi.

"250 juta. Uang dari mana? Gajian istriku gak sampai segitu juga kali, Di." Sahut Heru.

"Kalau niat, bisa pikirkan jalan lain lah, Her. Pinjem duit kek untuk kurangannya. Bisa punya kebun sawit itu, sangat bagus untuk masa depan Her. Bayangkan saja jika tiap bulan panen. Tinggal ngitung."

"Pinjem kemana? Emang ada orang mau pinjemin uang ratusan juta. Ratusan ribu aja payah." Sahut Heru.

"Bank dong, Her. Kan kamu punya sertifikat tanah." Ujar Adi.

"Oh iya, Mas." Nita tiba-tiba menyahut. Membuat kedua pria di hadapannya itu l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status