Share

Bab 268. Bila perlu, besok!

Hati Azam mendadak berbunga bunga. Dada pria itu hampir meledak dibuat oleh jawaban Arumi kali ini.

"Sungguh?"

Arumi mengangguk kembali.

"Kalau begitu, aku ingin menciummu. Kamu tidak boleh menolaknya lagi. Aku merindukanmu Arumi. Aku merindukanmu."

Suara Azam kali ini sungguh terasa meresap ke hati Arumi, membuat gadis itu tidak mampu menjawab. Saat Azam merapatkan bibirnya, Arumi hanya bisa memegang erat lengan Azam.

Begitu lembut, Azam mencium bibirnya. Memutar bibirnya untuk menguasai bibir gadis itu.

Desiran hangat kini menjalari tubuh Arumi karena ulah Azam itu. Sesaat dia terdiam, kemudian bibirnya ikut bergerak lembut. Berganti mencium. Tentu saja balasan Arumi itu membuat Azam semakin merasa seperti melayang-layang. Pria itu bahkan menekankan tubuhnya untuk memperdalam ciuman mereka. Tangan Arumi meremas lengan Azam sementara tangan Azam menekan pinggangnya.

Cukup lama mereka bergulat dengan bibir mereka, mengambil jeda waktu untuk mengisi oksigen, kemudian mengulanginya la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status