Share

Bab 202. Bertemu Gadis gila.

Bapak yang baru datang dan mengetahui jika Heru membeli motor baru, bukannya ikut senang malah marah-marah.

"Uang dari mana? Ngredit atau bagaimana?"

"Cas, Pak. Tenang saja, jadi nggak bakal malu-maluin." Jawab Heru.

"Nggak malu-maluin gimana? Harusnya kamu mikir dong Her, daripada beli motor baru begitu, mending mikirin beli tanah, buat rumah! Jadi bisa mandiri! Kayak Andi tuh! Udah punya tempat tinggal sendiri."

"Pak," Heru berdiri dan menatap bapaknya.

"Jangan terus membanding-bandingkan aku dan Andi. Rejeki orang itu lain-lain. Sudah ada yang mengatur. Aku masih mampu membeli motor saja. Tapi bukan berarti aku nggak mikir buat beli tanah dan bikin rumah! Aku juga lagi nabung sedikit demi sedikit." Kali ini Heru marah dan membantah bapaknya.

"Ayo, Nita." Dia membimbing istrinya ke kamar.

"Mas," Nita ingin merengek, hatinya sedih mendengar ucapan bapak mertuanya tadi.

"Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Kita akan cari kontrakan saja dan pindah. Kamu mau kan? Dari pada kita cuma haru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status