Home / Romansa / Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan / Bab 201. Kebeli motor baru

Share

Bab 201. Kebeli motor baru

Author: Any Anthika
last update Last Updated: 2024-07-22 13:19:58

Mata Nita masih terbelalak. Dia cukup terkejut dengan nominal yang ia terima dari aplikasi novel online tempat karyanya nangkring disana.

Dia cepat-cepat membuka aplikasi banknya yang ada di layar Ponsel untuk memeriksa saldo rekeningnya. Rupanya uang itu benar-benar sudah masuk di akun bank miliknya.

"Alhamdulillah, Ya Allah!" Dia berseru sendirian di dalam kamar. Entah mau meloncat atau berteriak, tapi Nita sungguh sangat bahagia.

Mungkin jika untuk penulis senior yang sudah biasa mendapatkan gaji dari menulis, nominal ini tidak terlalu besar. Tapi bagi Nita yang pemula, nominal ini sudah membuatnya terkagum-kagum.

Ini adalah uang pertama yang ia dapat dari hasil jerih payahnya sendiri. Selama hidupnya, baru ini dia bisa menghasilkan uang.

Nita menghitung, jika untuk membeli motor seken untuk Heru, uang itu masih ada sisa untuk belanja dapur dan susu anaknya.

Hatinya bersorak, dia langsung keluar dan menghampiri suaminya yang masih berusaha menghidupkan motor.

"Mas Heru, sudah lah.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
irfan harraz
lanjut dong cerita nya lg seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 202. Bertemu Gadis gila.

    Bapak yang baru datang dan mengetahui jika Heru membeli motor baru, bukannya ikut senang malah marah-marah."Uang dari mana? Ngredit atau bagaimana?""Cas, Pak. Tenang saja, jadi nggak bakal malu-maluin." Jawab Heru."Nggak malu-maluin gimana? Harusnya kamu mikir dong Her, daripada beli motor baru begitu, mending mikirin beli tanah, buat rumah! Jadi bisa mandiri! Kayak Andi tuh! Udah punya tempat tinggal sendiri.""Pak," Heru berdiri dan menatap bapaknya."Jangan terus membanding-bandingkan aku dan Andi. Rejeki orang itu lain-lain. Sudah ada yang mengatur. Aku masih mampu membeli motor saja. Tapi bukan berarti aku nggak mikir buat beli tanah dan bikin rumah! Aku juga lagi nabung sedikit demi sedikit." Kali ini Heru marah dan membantah bapaknya."Ayo, Nita." Dia membimbing istrinya ke kamar."Mas," Nita ingin merengek, hatinya sedih mendengar ucapan bapak mertuanya tadi."Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Kita akan cari kontrakan saja dan pindah. Kamu mau kan? Dari pada kita cuma haru

    Last Updated : 2024-07-23
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 203. Khayalan yang terlalu tinggi

    "Tapi kamu tidak bilang jika dia itu Tuan muda Azam. Aku kan tidak tau? Belum pernah melihat wajahnya???" Rengek Arumi."Aduh... Entahlah. Pikirkan sendiri keselamatanmu. Aku tidak mau terlibat!!""Mana bisa seperti itu, Siska. Aku pasti akan dipecatnya. Bantu aku, Siska." Gadis itu terus merengek."Itu sudah pasti, kamu akan dipecatnya secara tidak terhormat. Kamu tau, Tuan muda Azam itu sangat kejam dan tidak punya toleransi, tidak seperti Tuan Gara ayahnya, yang sangat lembut dan ramah. Apalagi kamu ini hanya karyawan baru disini, tamatlah riwayatmu segera!""Aduh.. bagaimana ini? Tolong aku Siska, tolong aku. Kalau aku sampai dipecat, bagaimana nasibku, bagaimana dengan hutang-hutangku, aku banyak hutang, Siska." Arumi menarik narik lengan Siska."Ah..Mana kutahu. Bisa apa aku memangnya? Kamu pikir pangkatku apa disini untuk bisa menolongmu? Huh, dasar bodoh. Cari masalah saja bisanya!" Maki Siska , kemudian pergi.Arumi tidak bisa lagi merengek pada temannya itu, terduduk lesu sa

    Last Updated : 2024-07-23
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 204. Bisakah dia mendapatkannya?

    "Tapi Bu, Mbak Fiah saja, bisa dapat orang kota kaya. Mbak Dinda juga. Memang aku nggak boleh kalau mengikuti jejak mereka?" Rehan protes."Rehan, beda dong. Mbak Dinda dan Mbak Fiah itu kan perempuan. Mereka hanya tinggal membawa diri saja. Kalau laki-laki itu, harus membawa istri. Mencukupi kebutuhan Istri. Emang kamu punya apa untuk mencukupi Laura? Level dia jauh sekali di atas kita dibandingkan kita! Jangan ketinggian jika punya keinginan! Istighfar, Rehan!" Bu Marni marah saat itu.Makan siang mereka mulai penuh keheningan, hingga dikejutkan dengan getaran ponsel milik Laura."Mama," dia melirik sang pemanggil."Sebentar ya Bu, Rehan." Dia bergegas berdiri dan berlalu menjauh untuk mengangkat panggilan."Halo Laura! Cepat pulang!"Laura tersentak saat mengangkat panggilan, itu bukan Mamanya tapi Papanya."Pa,""Pulang! Anak gadis macam apa kamu ini, Hah! Main terus ke tempat laki-laki! Cepat pulang! Atau Papa kesana dan menyeretmu!" Belum sempat Laura menjawab, panggilan sudah d

    Last Updated : 2024-07-24
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 205. Anda menerima pembayaran.

    Hari ini, Heru dan Nita sepakat untuk pindah ke rumah kontrakan yang baru didapatkan Heru kemarin sore, dengan sisa uang milik Nita.Bapaknya Heru kembali mengoceh, marah saat mereka pamit, mengatakan akan kembali mengontrak."Nanti diusir lagi, kayak waktu itu! Bikin malu lagi!""Mudah-mudahan kali ini nggak, Pak. Biar kami mandiri nggak nyusahin Bapak terus." Jawab Heru."Sama aja lah, kalau sampai nggak kebayar ya malah malu-maluin. Mending uangnya ditabung untuk beli tanah, daripada untuk ngontrak."Heru memilih diam, karena dia tidak tau harus menjawab apa lagi.'Di tabung apanya? Kalau terus tinggal disini yang ada nombok, iya.' dalam hati Heru mengomel.Kenyataannya memang seperti itu. Bapak tidak pernah memikirkan uang belanja dapur kalau ada Heru disini.Beberapa tetangga juga ikut membicarakan Heru dan Nita. Andi dan istrinya adalah orang pertama yang mencibir."Ngontrak lagi, ngontrak lagi. Kayak kucing beranak kamu Her. Makanya buat rumah lho.. Biar nggak kayak kucing ber

    Last Updated : 2024-07-24
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 206. Itu dolar, Mas.

    Maklumlah, dia hanya lulusan SD. Bisa baca dan tulis aja sudah bersyukur. Kalau yang begituan dia sama sekali tidak paham. Hanya sekedar paham jika itu adalah Email.Nita langsung terlonjak, segera meminta ponsel dari tangan suaminya dan langsung memeriksa email yang masuk itu.Matanya terbelalak lebar dengan jantung yang berdebar kencang. Tangannya sampai gemetaran dan suhu badannya langsung panas dingin."Alhamdulillah Ya Allah..! Mas!"Dia histeris bukan main. "Aku dapat pembayaran dari Platform yang satunya! Ya Allah! Besar pendapatanku disana!"Heru langsung ikut melihat lagi. "Masa sih?""Apaan? Cuma 3000 lebih gitu." Celetuk Heru setelah melihat nominal yang hanya beberapa ribu saja itu.Nita langsung melotot pada Heru. "Mas! Ini Dollar! Bukan rupiah! Berapa coba kalau jadi rupiah, hah?""Nggak tau." Heru menggeleng."Ya Allah, Mas! Ini banyak kalau jadi rupiah. Kaliin aja, 1$ itu Lima belas ribu. Berapa coba?"Heru langsung mencoba menghitung dengan kalkulator. Dia menganga sa

    Last Updated : 2024-07-25
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 207. Uangku, juga uangmu.

    "Kapan-kapan saja lah. Yang penting kalian bisa ganti." Jawab Heru.Tentu saja dia tidak mau menghamburkan uang istrinya. Dia sudah sangat bersyukur istrinya bisa mendapatkan rezeki yang tidak disangka dengan jumlah yang sangat banyak menurutnya. Tidak mungkin Heru berani untuk berbelanja macam-macam semisal baju untuk dirinya. Apalagi jika mengingat selama ini dia belum bisa membelikan pakaian yang layak untuk istri dan anaknya.Nita tahu apa yang dipikirkan suaminya."Mas, ini uang kita ya. Bukan uangku saja. Aku nggak mau kalau mas Heru punya pikiran nggak enak mau pakai uang ini. Aku berjuang demi keluargaku, bukan untuk diriku sendiri."Heru mendongak, menatap mata Nita yang berkaca-kaca."Bukan begitu. Aku hanya,""Mas, selama ini kamu sudah berusaha segenap jiwa raga untuk anak dan istrimu. Kadang kamu gak makan hanya demi aku bisa makan. Tolong jangan sekalipun berpikir jika ini uangku, dan hanya aku yang berhak."Nita meneteskan air mata. Dia begitu mencintai pria ini, meskip

    Last Updated : 2024-07-25
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 208. Beli Tanah .

    Mendengar penjelasan Heru, membuat Andi semakin terkejut, tapi dia pura-pura tenang saja. "Iya sih, bisa bikin pakai-pakai plastik dulu gak papa. Asal gak kehujanan aja." Ucapnya, padahal dalam hati dia merasa heran, Heru dapat uang dari mana bisa beli tanah secara cash begitu.Pada akhirnya, Sore ini semua Dil, disaksikan dua warga yang sengaja diminta kehadirannya untuk menjadi saksi dan Pak RT tentunya.Dan pengesahan ini dilakukan di teras rumah Andi. Pak RT sengaja minta numpang sejenak disana. Di teras Andi lah, Heru menyerahkan uang dan Anas menyerah berkas sertifikat tanah lalu tanda tangan dari kedua belah pihak serta para saksi."Alhamdulillah.." Pak RT dan Heru mengucap hamdalah secara bersamaan. Sementara Nita tersenyum dalam hati dengan ucapan syukur yang banyak.Rani merengut di dalam rumahnya sambil mengintip di pinggiran pintu. Dia merasa kesal, dia dan suaminya saja, tanah yang mereka tempati ini masih kurang separo baru lunas dan bisa menerima sertifikat. Ini Nita, m

    Last Updated : 2024-07-26
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 209. Uang dari mana mereka?

    Beberapa hari ini Laura terus memantau akun sosial miliknya. Berharap ada pesan balasan dari Rehan. Tapi ternyata harapannya sia-sia karena tidak ada balasan pesan seperti yang dia harapkan.Laura juga mencoba untuk membuka bagian profil akun sosial media milik Rehan, berharap akan ada satu postingan saja yang bisa ia kirimi komentar agar Rehan bisa melihatnya. Tapi semua postingan milik Rehan ternyata di log.Laura benar-benar kesal luar biasa. Ketika menelpon Santi, sepupunya itu juga mengatakan kalau belum sempat pergi ke desa Rehan. Jadi Santi belum bisa bertemu dengan Rehan untuk meminta Nomor Ponselnya.Laura termenung di tepi tempat tidur. Pikirannya terus dipenuhi oleh bayangan Rehan.Apa dia harus pulang ke kampung halaman itu lagi? Tapi bagaimana dia membuat alasan agar diizinkan oleh orang tuanya?Saat dia sedang melamun, pintunya diketuk. Mamanya sudah membuka pintu dan masuk."Laura. Ada Reza di bawah. Bukannya malam ini kalian ada janji akan pergi makan malam diluar?"L

    Last Updated : 2024-07-27

Latest chapter

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 405. Akhirnya Mereka Sah Juga

    Tidak ada tetangga yang datang karena mereka sengaja, lamaran malam ini dengan sederhana saja. Tidak ada yang dibawa oleh Dodi karena memang mereka sudah berunding untuk tidak memaksakan diri dan tidak membawa apapun. Ini adalah pesan Gita, jadi Dodi datang hanya membawa ucapan niat dan cincin seberat 2 gram saja sebagai tanda pengikat antara mereka. Acara lamaran berlangsung sederhana namun penuh keseriusan dari kedua belah pihak. Pakde Gita tak banyak bicara, sebab di sini ia hanya menjadi saksi, bukan untuk dimintai pendapat. Sebelumnya, Bu Mila sudah berpesan demikian. Sebelum lamaran ini, Pakde sempat menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernikahan Gita dengan Dodi. Alasannya, masa depan Dodi kurang cerah dan hanya akan membebani Gita, terlebih Gita kini sudah sukses. Pakde khawatir banyak orang berbiat buruk, lalu menjadikan alasan ingin menikahi Gita. Bu Mila menegaskan untuk tidak perlu ikut campur urusan mereka . Dodi memandang Heru dengan mata terbelalak, seperti kura

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 404. Memberi Solusi

    Sebagai orang tua, mereka hanya perlu menyetujui, memberi restu, dan dukungan. Meski tak suka, Pakde tak bisa berbuat apa-apa selain mengiyakan.Mungkin ia sadar bahwa selama ini ia tak pernah membantu atau ikut memberi makan Gita dan Anisa sejak mereka lahir, lalu mereka ditinggal orang tua mereka, dan kini telah tumbuh dewasa.Acara lamaran selesai, disambung dengan obrolan ringan, basa-basi sebelum waktunya pulang.Tidak ada yang istimewa di acara malam ini, tetapi bagi Gita dan Dodi, acara ini sangat spesial dan membekas di hati. Karena malam ini, mereka resmi menjadi sepasang tunangan dan berencana menikah bulan depan. Awalnya, ketika ditanya oleh Pak De kapan mereka akan menikah, Dodi masih ragu untuk menjawab. Bukan karena ragu, tetapi dia ingin benar-benar siap. Namun, Gita yang langsung menjawab, "Rencana kami adalah bulan depan, Pak De. Setelah bulan ini habis, kami akan berunding lagi untuk menentukan hari yang tepat."Dodi tidak bisa berkomentar karena takut Gita tersinggu

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 403. Benar-benar Datang Ke rumah

    Dodi menarik nafas resah. Tadinya, dia sudah cukup senang, khayalannya melambung tinggi, menikahi Gita dan hidup bahagia penuh cinta. Namun, setelah obrolan dengan ibunya, perasaannya berubah menjadi kacau.Jika nanti dia menikah, bagaimana mungkin dia bisa tinggal bersama Gita? Bagaimana dengan ibu dan dik-adiknya? Tapi jika dia mengajak Gita untuk tinggal bersamanya, tentu saja itu juga tidak mungkin. Dia tidak bisa membawa Gita untuk tinggal di pondok mereka dan mengurus keluarganya.Tiba-tiba, sebuah pesan singkat dari Gita masuk. "Dodi, sedang apa? Apa kamu sudah pulang kerja?""Iya, Gita. Aku sudah pulang dari tadi." Mulai hari ini dan seterusnya, Dodi memang sudah mau belajar untuk memanggil Gita dengan nama saja. Mereka sudah sepakat."Bisa gak nanti malam ke rumah? Ada hal yang ingin aku bicarakan."Karena Dodi juga ingin membicarakan suatu hal dengan Gita, dia pun setuju. "Iya, aku akan ke sana nanti malam."Gita tersenyum, selain memang ada sesuatu yang ingin dibicarakan se

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 402. Akan melamarnya l

    Yang di sana menutup mulutnya dengan satu tangan menahan agar tidak tertawa keras karena saking senangnya.Ya ampun… Ternyata Dodi romantis juga ya?Akhirnya sepanjang malam ini mereka sama-sama begadang, melanjutkan chat mesra dan rencana untuk kedepannya nanti. Sampai terlupa, ketiduran tanpa sengaja. Ponsel masing-masing terjatuh dari tangan dan paginya ponsel mereka sama-sama ngedrop!Dodi merasa sangat kesal karena tidak bisa mengirimi pesan atau melihat pesan chat dari Gita. Akhirnya berangkat kerja tanpa membawa ponsel.Gita juga demikian, terpaksa pergi mengajar meninggalkan ponselnya di rumah untuk dicas.Di tempat kerja, mereka tidak konsen.Saling memikirkan satu sama lain. Andai saja tadi ponsel bisa dibawa, setidaknya bisa berkirim chat, menanyakan kabar. Lagi ngapain? Udah makan belum?Duh, kasmaran!Sayangnya semalam lupa , seharusnya sambil di cas saja. Kan tidak sampai ngedrop?Saat Dodi pulang dari kerja, di jalan melihat kecelakaan. Sebuah mobil sedan menabrak seora

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 401. Kasmaran

    Anisa mengusir mereka dengan bercanda, "Sudah, jalan sana, nanti keburu magrib."Gita dan Dodi akhirnya berangkat menggunakan motor Anisa. Mereka berboncengan, menarik perhatian orang-orang di jalan karena penampilan mereka yang berbeda dari biasanya. Beberapa mencibir, tapi banyak juga yang memuji kecocokan mereka.Sesampainya di acara, suara musik orgen tunggal menyambut. Mereka disambut oleh tim penyambut tamu, dan beberapa orang langsung mengenali mereka, "Mbak Gita sama Mas Dodi? Wah, cocok banget!”Gita dan Dodi hanya tersenyum malu mendengar godaan-godaan itu. Setelah mengambil makanan, mereka duduk bersama dan menikmati hidangan. Sesekali mereka melirik satu sama lain dan tersenyum, tapi tidak bisa fokus karena hati mereka sama-sama berdebar.Setelah makan, Dodi mengajak Gita untuk memberikan amplop kepada pasangan pengantin. "Cepat menyusul kami ya!" ucap mempelai wanita, membuat Gita semakin tersipu."Kenapa semua orang berpikir kita pacaran?" tanya Gita saat mereka kembali

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 400. Ke Pesta Bersama

    Penjelasan Gita diterima, dan beberapa siswa bahkan membuka platform novel online untuk memeriksa kebenarannya. Mereka akhirnya paham bahwa kehidupan Gita dan Anisa telah berubah berkat kerja keras Gita.Sejak saat itu, tak ada lagi yang menuduh atau membicarakan Anisa dan keluarganya. Kabar tentang Gita yang menjadi penulis menyebar, dan kehidupan mereka menjadi lebih damai. Tidak ada lagi tuduhan atau hinaan dari Cindy dan teman-temannya.Hari itu, Gita merasa sangat lelah setelah seharian membersihkan rumah bersama Anisa. Malam harinya, ia mengalami sakit kepala yang parah. Anisa khawatir melihat suhu tubuh kakaknya yang sangat panas."Mbak Gita sakit, ya? Badannya panas sekali!" seru Anisa.Gita mengeluh, "Kepala Mbak sakit, tubuh juga rasanya ngilu-ngilu."Anisa segera memberi tahu Bu Mila, yang panik. "Tunggu sebentar, Anisa. Biar nenek menemui Mbak Nita.""Biar Anisa saja, Nek. Nenek tungguin Mbak Gita," ujar Anisa, langsung berlari ke rumah Nita. Mendengar kabar itu, Nita dan

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 399. Di Bully

    "Udah, jangan dilihat terus. Besok langsung dicoba aja," goda Nita, sambil tersenyum melihat Anisa yang terus memandangi motor barunya.Anisa tertawa kecil, benar-benar tidak menyangka dirinya bisa mendapatkan motor sebagus itu. Dia menoleh pada Gita, "Mbak Gita, terima kasih ya. Pasti mahal banget."Gita tersenyum dan menepuk tangan Anisa lembut, "Yang penting kamu senang, Anisa. Harga motor ini nggak ada apa-apanya dibanding kebahagiaan kamu.""Ya ampun, Mbak Gita! I love you deh!" Anisa memeluk kakaknya dengan rasa terima kasih."Makanya, jangan bandel. Kamu nggak kerja tapi dibeliin motor sama HP baru. Semangat belajar dan bantu-bantu di rumah, ya," Bu Mila mengingatkan."Siap, Nek! Anisa makin semangat," jawab Anisa riang, disambut tawa seluruh keluarga.Heru lalu berdiri, "Maaf, aku harus pulang. Toko nggak ada yang jaga lama-lama.""Aku juga pulang, nih," kata Nita sambil mengeluarkan kado kecil dari sakunya.Heru melihat kado itu dan tertawa, "Ya ampun, kado kamu kecil banget,

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 398. Kejutan

    Karena Anisa memang adik yang pengertian, meskipun hatinya sedikit terluka oleh ucapan kakaknya, dia tidak berani menjawab. Anisa mencoba mengerti, mungkin kakaknya sedang banyak pikiran atau lelah, jadi dia memilih untuk diam saja.Kemudian, Anisa beranjak dari kamar Gita untuk mencari neneknya, tetapi tidak menemukannya. Dia lalu pergi ke dapur dan membuka tudung saji. Ternyata tidak ada makanan apapun di meja. Bahkan di magic com pun tidak ada nasi. Anisa mendengus kesal, lalu kembali ke kamar Gita."Mbak, nenek nggak masak ya? Nenek pergi kemana?" tanya Anisa lagi.Kakaknya terlihat kesal, lalu melemparkan guling ke arah Anisa."Kamu itu manja banget sih! Kamu kan bisa masak sendiri, masak mie, ceplok telor, atau apa gitu. Nggak usah terus ngandelin nenek. Nenek lagi pergi ke rumah Bude dari tadi pagi, jadi nggak sempat masak. Kamu aja yang masak nasi, sana!” ujar kakaknya.Anisa merasa sedih melihat perubahan kakaknya yang tiba-tiba menjadi pemarah. Namun, dia tidak berani memban

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 397. Kenapa Kak Gita tiba-tiba berubah?

    “Ya Allah, ternyata ini pekerjaan Mbak Gita yang jarang diketahui orang. Pantas saja Mbak bisa membeli ini itu dan mengubah ekonomi keluarga. Aku benar-benar tidak menyangka kalau Mbak bisa sehebat ini.”Gita mengangguk kemudian tersenyum kecil sambil melanjutkan untuk memberitahu Dodi tentang aplikasi-aplikasi novel miliknya.“Mungkin beberapa orang di kampung banyak yang membicarakan aku, tapi aku tidak mau peduli. Karena mereka juga tidak tahu apa yang aku lakukan sebenarnya. Yang terpenting bagiku adalah aku mencari pekerjaan secara halal dan ini merupakan anugerah serta rezeki dari Allah yang diberikan padaku. Aku telah diberi jalan untuk bisa mengubah ekonomi keluargaku.”Dodi mendongak, "Mungkin sebagian orang membicarakan keluarga Mbak karena mereka tidak tahu yang sebenarnya. Tapi benar kata Mbak, tidak usah dipedulikan. Bukankah Mbak tidak merugikan siapa-siapa? Mbak menulis dengan ide sendiri tanpa mengganggu orang lain.""Itulah yang sering dikatakan oleh Mbak Nita. Makany

DMCA.com Protection Status