Share

Pergi Untuk Selamanya

Jarum jam sudah menunjukkan angka sepuluh malam. Namun Mas Tara atau Satriya belum memberi kabar lagi. Perasaan gelisah dan takut tiba-tiba menyapa, membuat aku tak bisa tidur.

Lelah dengan kejadian hari ini membuat mata ini terasa berat. Hingga akhirnya aku terlelap.

"Alin." Suara mama membuat mataku terbuka seketika.

Aku membuka mempertajam pengelihatan. Kenapa aku tiba-tiba berada di dalam kamar dengan warna putih mendominasi. Aku berada di dalam ruang rawat mama.

Menoleh sekeliling, kucari dua lelaku yang tadi mengantar mama kemari. Namun tak satu pun mereka berada di sini. Apa jangan-jangan mereka pulang? Lalu aku yang mendapat giliran menjaga mama di rumah sakit. Ya, sepertinya begitu.

"Alin." Mama menyentuh tanganku.

Dingin, sentuhan tangan mama seperti es batu.

"Mama sudah sembuh? Jangan buat Alin khawatir, ma." Kugenggam tangan dingin itu.

"Maafkan mama, Nak," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kuhapus jejak air mata yang menempel di pipinya. " Alin yang harusnya mint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
nggak mau pasti ngulangi sama gundiknys sekarang sja lagi berduka ,ingat alin jelek sdh tidsk menarik mulut tara kan jelek ,mending cerai alin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status