Share

Suplemen

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-04-28 09:46:19

“Nasinya segini aja cukup ya, Pa?” tanya Raya sambil menyendokkan nasi ke piring mertuanya itu.

Saat ini mereka sekeluarga sedang makan siang di rumah Pak Hartono. Meski suasana tegang antara Pak Hartono dan Kai masih terasa, namun Bu Irma ingin mereka makan siang bersama sebagai keluarga mumpung Kai dan Raya ada di rumah mereka.

“Segitu cukup,” kata Pak Hartono.

“Jangan kasih Papa daging-dagingan, Ray. Papa kasih banyak makan sayuran dan ikan kukus saja!” kata Bu Irma pada menantunya yang berinisiatif memberi pelayanan pada mereka semua di moment ini.

Raya memang telaten. Jika dia sedang berada di rumah mertuanya, dia tidak akan menghabiskan waktu dengan berpangku tangan saja. Ia akan ikut terjun langsung membantu para Mbak ART untuk memasak di dapur dan menyiapkan semuanya hingga di meja makan. Jadi bagaimana mungkin kedua mertuanya tidak jatuh cinta padanya? Hanya Kai yang bodoh itu saja yang menyia-nyiakan wanita seberharga Raya.

“Mama ini! Kalau tidak boleh dimakan, untuk apa di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Membuatmu Takluk Padaku   Tidak Sabaran

    Sambil berjalan menuju ke kamar, Raya menatap botol suplemen di tangannya dengan hati yang masygul. Ia sungguh tak habis pikir dan tak menyangka kalau mertuanya akan memberikan sesuatu yang berat di pundaknya saat ini. Harapan. Harapan agar Raya bisa memberikan mereka keturunan layaknya menantu lain. Entah dari mana Mama Irma seyakin itu kalau dia dan Kai telah melakukan hubungan seperti pasutri lain. Ah, tentu saja. Raya mengusap wajahnya hingga ke kepala. Pastilah kiss markyang ditinggalkan oleh Kai itu yang membuat Mama Irma akhirnya tahu kalau telah mereka telah …Ahh, si brengsek itu! Dia benar-benar telah menindas Raya dan membuat wanita itu kehilangan muka. Tak hanya ibunya, Saroh, bahkan kini mertuanya pun tahu kalau mereka telah menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya.Sekarang bagaimana ya, Tuhan? Apa yang harus Raya lakukan.Mertuanya menginginkan ia agar segera hamil, tapi … mungkinkah itu?Jujur, dari awal pernikahan ini ada, Raya tidak pernah terbersit sedikit

    Last Updated : 2025-04-28
  • Membuatmu Takluk Padaku   Ada Yang Kamu Sembunyikan Tentang Dia

    “Kai, lo di mana? Lo mentang-mentang Pak Abhi lagi nggak di sini, li jangan seenaknya dong! Semua kru dan anak-anak Sudah dari tadi nungguin lo! tapi lo-nya nggak datang-datang. Kalau begini gimana syutingnya bisa jalan? Arghhh!!”Terdengar teriakan kesal Firman di seberang telepon sana.Kai memejamkan mata sambil memijat-mijat pelipisnya. Entah apa yang terjadi dengannya. Sepulang dia dari rumah orang tuanya tadi malam, Kai di dalam kamarnya tidak bisa tidur karena pikirannya saat tidak bisa lepas dari Raya.Semalaman yang dia lakukan hanya mondar-mandir keluar dan masuk kamar cuma untuk melihat apakah Raya membuka pintu kamarnya. Sepele, namun ia merasa perlu menanyakan kenapa Raya meninggalkan dia di rumah orang tuanya di saat dia sedang tertidur. Sementara untuk mengetuk pintu kamar wanita itu dan bertanya langsung entah kenapa ia merasa sungkan melakukannya. Ah, Kai! Kau bodoh sekali, umpatnya dalam hati pada dirinya sendiri.“Maaf, Fir. Gue merasa kurang fit dari kemarin. Maka

    Last Updated : 2025-04-29
  • Membuatmu Takluk Padaku   Menjemput Suamiku Pulang

    “Mau ngapain kamu ke sini, Ray?” tanya Kai.Pria itu baru membukakan pintu setelah Raya mengancam akan membuka paksa pintu apartemen itu dengan bantuan para bodyguard yang menemaninya.Dengan isyarat, Raya meminta dua orang pengawal yang menemaninya untuk berjaga di depan pintu. Sementara ia sendiri masuk ke dalam kamar dengan santai. Kai mengikutinya masuk.“Tentu saja aku ke sini untuk menjemput suamiku pulang, cepatlah berkemas. Ada banyak wartawan di luar. Kau tentu tidak mau memberikan orang-orang itu kesempatan untuk menjatuhkan reputasimu dan papa mertua kan?”Kai menatap Raya dengan muak.“Bukannya itu memang yang kamu mau? Kalau kamu memang sepeduli itu, harusnya kamu menerima tawaranku untuk bercerai!” kata Kai sengit.“Aku tidak mau!” jawab Raya seperti biasa.Kini langkahnya telah sampai di ambang pintu kamar. Matanya menatap sayu seorang perempuan dengan tubuh hanya dililit oleh seprai saja. Kondisi kamar itu berantakan di bagian-bagian tertentu. Ada beberapa pakaian term

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Pernikahan Terpaksa?

    Cemburu? Tidak. Raya tidak cemburu. Dia hanya berat di posisi ini. Andai saja bukan karena permintaan terakhir ayahnya, dia enggan menikah dengan Kai. Seorang pria, anak tunggal Pak Hartawan Prabaswara, seorang menteri yang kepadanyalah ayah Raya mengabdi selama puluhan tahun lamanya, bahkan sebelum pria itu terjun di dunia politik.Raya dan Kai sudah saling mengenal sejak kecil. Bahkan saat SD mereka terbilang akrab karena sering bertemu di sekolah. Ketika lulus SD, Kai pindah ke Singapura bersama ayah dan ibunya karena urusan bisnis di sana. Ayah Raya yang menjabat sebagai asisten pribadi Pak Hartawan tentu saja ikut bosnya dan meninggalkan anak dan istrinya di Indonesia dan hanya dikunjungi tiga kali dalam satu tahun.Setelah itu Raya dan Kai pernah beberapa kali bertemu saat Pak Hartawan dan keluarganya pulang ke Indonesia, namun tidak seakrab dulu tentunya. Hingga akhirnya delapan tahun yang lalu, mertuanya itu pulang ke negara ini karena mendapat panggilan dari presiden untuk

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Akting

    Pandangan seluruh wartawan yang ada di sana kini tertuju pada Raya. Sebagian dari mereka ada yang menatap tak percaya, namun tidak sedikit yang melihatnya dengan tatap mengasihani.Raya sendiri seperti biasa hanya diam, terlihat anggun dan kalem karena memang tampilan seperti itulah yang bisa dia tunjukkan di depan umum untuk menjaga nama baik suami dan mertuanya. Meski dia tahu kalau suaminya sudah teramat muak kepadanya, tapi Raya tahu dengan pasti kalau kata-kata Kai yang baru saja diucapkannya itu tidak sungguh-sungguh ia katakan untuk memberi tahu para wartawan itu bagaimana situasi rumah tangga mereka yang sebenarnya. Pasti Kai mengatakan itu dengan tujuan tertentu. Kai sudah punya skill pro dalam hal mengatasi para wartawan itu."Siapa di antara kalian yang merasa terpaksa?" desak wartawan itu lagi.Kal melirik Raya dan mendapatkan cibiran dari mulut wanita itu."Sebenarnya ..." Kai terdiam sejenak sehingga para wartawan itu semakin mendekatkan diri pada Kai agar dapat mende

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Jangan Berharap Lebih!

    Akhirnya meski dengan sedikit usaha lebih mobil mereka bisa melewati para wartawan. Raya dan Kai bisa bernapas lega, begitupun dengan sopir yang ada di depan. Sementara itu pengawal yang dibawa Raya tadi berada di mobil berbeda di belakang mereka.“Reaksimu kenapa begitu? Ngetawain apa?” tanya Kai ketika menangkap cibiran sinis dari Raya.“Nggak, lucu aja sama aktingmu yang terakhir. Harus gitu kamu bilang kalau kamu mau disegerakan punya anak? Dih, jangan sampai ya perkataan menjadi doa. Amit-amit,” kata Raya merinding.“Aku bilang ada niat, bukan berarti itu anak dari kamu kamu,” jawab Kai sinis.“Oh, syukurlah,” balas Raya sambil membuang napas lega.Kai melirik Raya tak suka ketika melihat mobil yang mereka tumpangi berbelok ke arah rumah dinas ayahnya.“Ngapain kita ke rumah papa? Apa nggak bisa kamu berhenti caper sama papa? Mau ngadu? Cari muka?” tuding Kai bertubi-tubi pada Raya.Apalagi kalau bukan? Salah satu hal yang membuat Kai paling muak kepada Raya dibandingkan hal lain

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Pertengkaran

    Raya terhenyak melihat apa yang ingin ditonton oleh mertuanya. Sedari tadi dia ingin melewatkan salura berita infotainment itu, namun ternyata mertuanya sangat jeli.“Nggak usah nonton ini, Pa. Nonton yang lain masih banyak,” bujuk Raya lirih.“Ssst …” Pak Hartawan menyuruh Raya untuk diam agar ia bisa mendengar apa yang disampaikan oleh pembawa beritaitu.“Satu lagi berita terhangat, Pemirsa. Kali ini berita datang dari pesinetron dan aktor layar lebar Kai Prabaswara. Pria yang membintangi sinetron kejar tayang Madu untuk Maudy ini dikabarkan memiliki hubungan terlanggar dengan managernya sendiri, Veronica Castaro.Hal ini dikuatkan dengan tersebarnya foto-foto mesra Veronika dengan seorang pria yang diduga adalah Kai di sebuah kolam renang hotel bintang lima di Bali beberapa waktu lalu.Meski beberapa kali menampik pemberitaan itu, namun anak dari Bapak Menteri Hartawan Prabaswara itu lagi-lagi tertangkap kamera datang hanya berdua saja dengan Veronika ke apartemennya.”Pak Hartawan

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kalap

    Perjalanan dari rumah dinas Pak Hartawan normalnya memakan waktu sekitar dua puluh menit, namun Kai yang membawa mobil itu secara ugal-ugalan mampu menempuh perjalanan kurang dari lima menit karena amarahnya.Sesampainya di rumah, Kai langsung turun dari mobil dan menarik tangan Raya dengan paksa dan menyeretnya ke dalam kamarnya.“Kai, kamu mau ngapain?” tanya Raya berusaha bersikap tenang ketika ia melewati pintu kamarnya sendiri.Ya, selama ini Raya dan Kai tinggal dalam kamar terpisah. Kamar Kai berada di lantai dua paling pojok.Meski tidak yakin terhadap apa yang ingin dilakukan Kai, namun Raya tahu bahwa Kai hanya ingin mengintimidasinya.“Kamu mau tau aku mau ngapain kan? Sini biar aku kasih tau!” katanya sambil menarik Raya masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan pintu kamar dengan keras.“Kamu sudah sejauh ini, Raya! Kamu bersikap seolah kamu adalah istri sungguhan. Kamu membuat ayah dan ibuku membenci aku anaknya sendiri! Kau dengar tadi? Papa bilang aku tidak usah mengan

    Last Updated : 2025-03-13

Latest chapter

  • Membuatmu Takluk Padaku   Ada Yang Kamu Sembunyikan Tentang Dia

    “Kai, lo di mana? Lo mentang-mentang Pak Abhi lagi nggak di sini, li jangan seenaknya dong! Semua kru dan anak-anak Sudah dari tadi nungguin lo! tapi lo-nya nggak datang-datang. Kalau begini gimana syutingnya bisa jalan? Arghhh!!”Terdengar teriakan kesal Firman di seberang telepon sana.Kai memejamkan mata sambil memijat-mijat pelipisnya. Entah apa yang terjadi dengannya. Sepulang dia dari rumah orang tuanya tadi malam, Kai di dalam kamarnya tidak bisa tidur karena pikirannya saat tidak bisa lepas dari Raya.Semalaman yang dia lakukan hanya mondar-mandir keluar dan masuk kamar cuma untuk melihat apakah Raya membuka pintu kamarnya. Sepele, namun ia merasa perlu menanyakan kenapa Raya meninggalkan dia di rumah orang tuanya di saat dia sedang tertidur. Sementara untuk mengetuk pintu kamar wanita itu dan bertanya langsung entah kenapa ia merasa sungkan melakukannya. Ah, Kai! Kau bodoh sekali, umpatnya dalam hati pada dirinya sendiri.“Maaf, Fir. Gue merasa kurang fit dari kemarin. Maka

  • Membuatmu Takluk Padaku   Tidak Sabaran

    Sambil berjalan menuju ke kamar, Raya menatap botol suplemen di tangannya dengan hati yang masygul. Ia sungguh tak habis pikir dan tak menyangka kalau mertuanya akan memberikan sesuatu yang berat di pundaknya saat ini. Harapan. Harapan agar Raya bisa memberikan mereka keturunan layaknya menantu lain. Entah dari mana Mama Irma seyakin itu kalau dia dan Kai telah melakukan hubungan seperti pasutri lain. Ah, tentu saja. Raya mengusap wajahnya hingga ke kepala. Pastilah kiss markyang ditinggalkan oleh Kai itu yang membuat Mama Irma akhirnya tahu kalau telah mereka telah …Ahh, si brengsek itu! Dia benar-benar telah menindas Raya dan membuat wanita itu kehilangan muka. Tak hanya ibunya, Saroh, bahkan kini mertuanya pun tahu kalau mereka telah menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya.Sekarang bagaimana ya, Tuhan? Apa yang harus Raya lakukan.Mertuanya menginginkan ia agar segera hamil, tapi … mungkinkah itu?Jujur, dari awal pernikahan ini ada, Raya tidak pernah terbersit sedikit

  • Membuatmu Takluk Padaku   Suplemen

    “Nasinya segini aja cukup ya, Pa?” tanya Raya sambil menyendokkan nasi ke piring mertuanya itu.Saat ini mereka sekeluarga sedang makan siang di rumah Pak Hartono. Meski suasana tegang antara Pak Hartono dan Kai masih terasa, namun Bu Irma ingin mereka makan siang bersama sebagai keluarga mumpung Kai dan Raya ada di rumah mereka. “Segitu cukup,” kata Pak Hartono.“Jangan kasih Papa daging-dagingan, Ray. Papa kasih banyak makan sayuran dan ikan kukus saja!” kata Bu Irma pada menantunya yang berinisiatif memberi pelayanan pada mereka semua di moment ini.Raya memang telaten. Jika dia sedang berada di rumah mertuanya, dia tidak akan menghabiskan waktu dengan berpangku tangan saja. Ia akan ikut terjun langsung membantu para Mbak ART untuk memasak di dapur dan menyiapkan semuanya hingga di meja makan. Jadi bagaimana mungkin kedua mertuanya tidak jatuh cinta padanya? Hanya Kai yang bodoh itu saja yang menyia-nyiakan wanita seberharga Raya.“Mama ini! Kalau tidak boleh dimakan, untuk apa di

  • Membuatmu Takluk Padaku   Seperti Suami Istri Sesungguhnya

    “Ehmm, jangan itu deh, Ray. Kelihatannya terlalu terbuka dan …” Bu Irma menunjuk ke arah dadanya sendiri dan menunjuk ke Raya.Raya tidak mengerti hingga ia memeriksa sendiri dan menunduk. Sempat heran dan mengernyitkan kening sebelum akhirnya ia melihat ke cermin dan sadar betapa banyak Kai meninggalkan jejak kiss mark di sana.“Astaga!!!” pekiknya sambil tangannya reflek menutup mulutnya dan sebagian lain menutupi bagian atas dadanya.Gila!! Bagaimana mungkin dia tidak menyadarinya! Kamar mandi di rumah ibunya memang tidak memiliki cermin. Dan bodohnya setelah mandi tadi, Raya langsung memakai baju tanpa sempat mematut dirinya di depan cermin.“Alah, nggak usah malu. Kita mah sebagai orang tua ngerti-ngerti aja gelora jiwa muda. Itu mah tandanya rumah tangga harmonis. Awet, kayak pengantin baru terus. Ya nggak, Jeng?” kekeh Bu Fatma malah menggoda Raya dan Kai.Bu Irma menatap pada Raya dan Kai yang salah tingkah namun tak berkata apa pun. Manis sekali. Untuk pertama kalinya dia

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kiss Mark

    “Ver, sudahlah. Aku tuh sudah bilang kan, aku memang lagi kecapean makanya kurang mood. Aku tuh cuma pengen tidur, ngantuk,” kata Kai dengan mata setengah terpejam.Di bagian bawah tubuhnya nampak Vero sedang berusaha membuat ‘bangun’ benda kebanggaan Kai yang selama ini selalu membuat dirinya puas itu. Namun berbeda hari ini, ‘barang’ itu sedikitpun tidak mau bangun meskipun Vero sudah hampir sepuluh menit mencoba membangunkannya llldengan cara orall. Mengulu-m dan mengocoook dengan tangan pun telah ia lakukan namun tetap tak bisa membuat senjata itu bisa tegak paripurna. Ia hanya bisa membuatnya setengah berdiri tanpa gairahh.Mulut Vero masih bertengger di sana ketika ponsel Kai berbunyi. Kai dengan cepat segera bangun dan menggapai ponselnya yang berada di atas nakas. Kai berharap panggilan telepon itu bisa menyelamatkan dirinya dari Vero saat ini. Dia benar-benar sedang tidak berminat bercinta dengan Vero saat ini.“Ya, Ma?” sapa Kai langsun

  • Membuatmu Takluk Padaku   Baju Anti Pelakor

    “Habis ini mau kemana lagi, Bu?” tanya Pak Budi pada Bu Irma. Majikannya itu baru kembali dengan menantunya setelah tadi mampir ke apotik rumah sakit langganan untuk membeli obat darah tinggi untuk Pak Hartono. “Kita kemana dulu ya, Ray? Kamu lapar nggak?” Bu Irma malah bertanya pada Raya. “Nggak sih, Ma. Tadi sebelum Mama datang kan aku baru makan di rumah Ibu. Tapi siapa tahu Mama belum makan, Raya bakal temanin sih. Nanti habis itu baru deh kita ke butik cariin baju untuk Mama,” usulnya mengemukakan pendapat. “Nggak, nggak. Mama nggak lapar kok. Tadi dari rumah juga sudah sarapan. Kalau gitu kita langsung ke butik aja kali ya?” kata Bu Irma menjawab usulan menantunya. “Gitu boleh juga, Ma. Pak Bud, kita langsung ke butik aja!” kata Raya pada Pak Budi. “Ok! Kita berangkat!” jawab Pak Budi. Di butik langganan Bu Irma, tampak owner butik tersebut sedang melayani seorang pengunjung butik wanita berusia sebaya ibunya Kai. Ia sedang mengukur tubuh wanita itu. “Saya ingin t

  • Membuatmu Takluk Padaku   Penasaran

    Bu Irma sampai di rumah ibunya Raya tidak lama setelah Raya selesai makan. Perempuan paruh baya itu keluar dari dalam mobil disambut oleh menantu semata wayangnya itu. “Uhmm, ternyata benar kamu ada di rumah ibu kamu. Kai mana?” tanya Bu Irma bahkan sebelum Raya sempat memberi salim pada ibunya Kai itu. “Sepertinya Kai sudah pergi ke tempat syuting, Ma,” jawab Raya sambil mengajak ibu mertuanya itu masuk ke dalam rumah sang ibu. “Kok sepertinya? Kamu nggak lihat dia pergi?” Raya menggaruk kepalanya dengan ujung telunjuknya. “Raya agak bangun kesiangan tadi, Ma,” jawab Raya malu. Bu Irma manggut-manggut mendengar jawaban menantunya itu. Dia sangat tau kalau Raya bukan orang yang suka bermalas-malasan. Dia bukan orang yang biasa bangun kesiangan. Kecuali jika dia sakit atau terlalu lelah karena melakukan aktivitas yang cukup sibuk. Dan itu membuat hatinya sedikit tergelitik untuk mengetahui apa yang membuat Raya bangun kesiangan. “Ooo … tumben bangun kesiangan. Kai nggak membuat

  • Membuatmu Takluk Padaku   Apa Ini Pertanda Baik?

    Raya masih tidur dengan nyenyak ketika terdengar suara ketukan di pintu kamar. Tok!Tok! Tok! “Rayy! Raya!! Mau bangun sampai jam berapa?!” Terdengar suara omelan serta suara pintu dibuka kali ini. Krieeet!!! “Astaga … anak ini! Bangun, ayo bangun!” Bu Sari mengguncang-guncang pundak Raya sambil mengedarkan pandangan matanya ke seluruh ruangan kamar itu. Di atas tempat tidur teronggok tubuh Raya yang masih tidur dalam posisi meringkuk seperti udang. Tubuh bagian putri tunggalnya itu ditutupi selimut namun punggungnya terekspos sempurna. Tak perlu dijelaskan tentang apa yang terjadi melihat betapa berantakan dan kusutnya seprai tempat tidur tersebut dan piyama serta pakaian dalam yang teronggok begitu saja di lantai, sudah bisa dipastikan kalau Raya tadi malam pasti menghabiskan malam yang panas dengan Kai.

  • Membuatmu Takluk Padaku   Curiga

    “Kamu tadi malam kemana aja?” tanya Vero pada Kai.“Aku nggak kemana-mana,” jawab Kai.“Kamu bohong! Kamu pergi sama dia kan?”Vero yang sedari tadi duduk di meja makan, kini berdiri dan menantang Kai dengan pandangan tajam.“Kamu itu apaan sih? Orang baru pulang kerja bukannya disambut dengan ceria malah banyak drama. Udah, aku capek! Aku mau mandi dulu!”Kai berjalan menuju sebuah pintu.“Tunggu! Kamu nggak bisa dong main pergi tanpa menjelaskan apapun padaku!”Kai menghela napas panjang.“Nggak ada yang perlu dijelasin,” jawab Kai singkat.“Ada! Ada banget! Kamu sekarang berubah! Kamu sekarang jujur sama aku. Kamu harus jelasin ke aku bagaimana perasaan kamu yang sebenarnya ke dia? Kamu cinta sama dia? Serius kamu mau menduakan aku?” teriak Vero histeris sambil memukul-mukul dada Kai.Kai memejamkan matanya sesaat sebelum ia menjawab pertanyaan perempuan yang ada di depannya itu dengan raut

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status