Share

Akting

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-13 12:47:47

Pandangan seluruh wartawan yang ada di sana kini tertuju pada Raya. Sebagian dari mereka ada yang menatap tak percaya, namun tidak sedikit yang melihatnya dengan tatap mengasihani.

Raya sendiri seperti biasa hanya diam, terlihat anggun dan kalem karena memang tampilan seperti itulah yang bisa dia tunjukkan di depan umum untuk menjaga nama baik suami dan mertuanya.

Meski dia tahu kalau suaminya sudah teramat muak kepadanya, tapi Raya tahu dengan pasti kalau kata-kata Kai yang baru saja diucapkannya itu tidak sungguh-sungguh ia katakan untuk memberi tahu para wartawan itu bagaimana situasi rumah tangga mereka yang sebenarnya.

Pasti Kai mengatakan itu dengan tujuan tertentu. Kai sudah punya skill pro dalam hal mengatasi para wartawan itu.

"Siapa di antara kalian yang merasa terpaksa?" desak wartawan itu lagi.

Kal melirik Raya dan mendapatkan cibiran dari mulut wanita itu.

"Sebenarnya ..."

Kai terdiam sejenak sehingga para wartawan itu semakin mendekatkan diri pada Kai agar dapat mendengar lebih jelas.

"Gaiirahku yang memaksa aku untuk cepat-cepat menikahi Raya. Hahaha! Gimana ya? Namanya sudah kebelet kawin ya mau nggak mau terpaksa nikah deh!" tawanya tergelak sambil terbahak-bahak.

Terdengar sorakan para wartawan yang merasa diprank oleh para wartawan itu. Sementara Raya dalam diam hanya menghembuskan napas lega.

“Hahaha ... lagian kalian sebenarnya dapat gosip seperti itu darimana saja sih? Segala-gala aku dituduh selingkuh. Apa kalian tidak memikirkan nasibku di rumah nanti? Meski bukan istri yang pemarah, tapi bisa-bisa istriku yang cantik ini sakit hatinya nanti dan menyuruhku tidur di luar. Di mana perasaan kalian, Bro!” kelakar Kai sambil kini tangannya merangkul erat pundak Raya.

Raya merespon itu dengabn tawa kecil sambil menatap Kai seolah candaan Kai itu benar-benar lucu. Bukan sekali dua kali mereka harus berakting sok mesra di depan para wartawan, tapi selalu, hampir setiap waktu.

“Lalu, apa yang kalian lakukan di dalam apartemen berdua saja dengan Vero? Kalau bukan karena ada affair lalu apa?” tanya wartawan lain yang tidak mudah dikecoh oleh candaan Kai itu.

“Astaga, kalian pikir memangnya apa? Seperti yang kalian tau, kalian juga yang bilang tadi, Vero itu lawan mainku di Sinetron Madu untuk Maudy, jadi wajar kalau aku mampir di apartemennya kan? Ada banyak hal tentang pekerjaan yang harus kami bahas. Lagipula siapa bilang kami hanya berdua?”

“Aku sengaja menelepon istriku biar dia datang. Karena memang ada juga beberapa rencana pekerjaan yang aku butuh persetujuan istriku sebelum tanda tangan kontrak. Kalau mau selingkuh buat apa aku panggil kamu, benar kan, Sayang?” tanya Kai meminta dukungan pada istrinya itu.

Kai kini menurunkan rangkulannya dari pundak ke pinggang Raya untuk menunjukkan pada semua yang ada di sana bahwa hubungannya dengan istrinya tak ada masalah dan mereka mesra-mesra saja seperti pasangan pada umumnya.

Sekilas namun tak ada yang memperhatikan, Raya memutar bola matanya malas. Dia bukan artis tapi kemampuannya berakting selalu dibutuhkan setiap waktu.

“Iya, saya datang ke sini karena ditelepon oleh Kai. Lagian aneh, kok bisa sih kalian punya pemikiran seperti itu? Saya sudah kenal lama dengan Vero, sudah seperti saudara juga. Lagipula memang ketemuan apa salahnya sih? Mereka perlu membangun chemistry biar sinetron yang mereka mainkan bagus. kok bisa sih teman-teman wartawan mikirnya jelek gitu? Nanti saya jadi over thinking beneran loh,” kekeh Raya.

“Tapi banyak loh, Ray, teman yang makan temannya sendiri. Di kalangan artis bahkan ada artis yang selingkuh dengan suami temannya sampai punya anak. Mbak Raya dengar kabar itu juga kan?” kata wartawan lain mengingatkan.

Raya mengangguk.

“Iya, tapi orang kan beda-beda, Mbak. Saya yakin dan percaya kalau suami saya dan Vero nggak mungkin kayak gitu? Iya kan, Sayang?” kata Raya sambil bergelayut mesra di lengan Kai.

“Ya, nggak dong! Punya istri satu aja, cantiknya kayak gini nggak habis-habis. Buat apa selingkuh?” balas Kai sambil memeluk Raya dan mengacak-acak rambutnya dari belakang.

“Gombal deh!” sahut Raya sambil mencubit pelan perut Kai.

“Awww!! Sakit, Ayang!!”

Dengan akting senatural itu, siapa yang tidak terkecoh? Di mata orang lain gestur Kai dan Raya, bagaimana mereka saling memperlakukan pasti terlihat manis.

“Lalu, bagaimana soal foto kamu yang lagi ciuman dengan Vero di kolam renang itu, Kai?” celutuk seorang wartawan lagi mengingatkan tentang salah satu foto skandalnya yang beredar di jagad maya beberapa bulan yang lalu.

“Editan itu. Sudah dibilangin juga. Vero juga sudah konfirmasi kan kalau foto yang beredar itu sebenarnya foto dia dengan pacarnya yang diambil dari jarak jauh oelh orang tidak bertanggungjawab? Yang jelas bukan aku. Bukan ya! Sekali lagi bukan, jangan ngadi-ngadi! Kita mau pamit dulu. Soalnya masih ada urusan lain!” kata Kai sambil mengatupkan kedua telapak tangannya memohon untuk undur diri.

Kai segera menuntun Raya untuk segera pergi dari sana.

“Kai, Kai!! Raya!!! Satu pertanyaan lagi! Gimana dengan momongan? Kalian berdua apa belum ada niat punya momongan?” tanya wartawan lain sambil mengikuti langkah mereka ke arah parkiran mobil.

“Ada. Ada niat, cuma belum di kasih saja sama yang di atas. Mohon doanya, ya Mas, Mbak biar disegerakan! Kita pamit dulu. Istri saya sudah capek soalnya!” jawab Kai dengan harapan para wartawan itu mundur dan membiarkan mereka pergi.

***

Bersambung...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Membuatmu Takluk Padaku   Jangan Berharap Lebih!

    Akhirnya meski dengan sedikit usaha lebih mobil mereka bisa melewati para wartawan. Raya dan Kai bisa bernapas lega, begitupun dengan sopir yang ada di depan. Sementara itu pengawal yang dibawa Raya tadi berada di mobil berbeda di belakang mereka.“Reaksimu kenapa begitu? Ngetawain apa?” tanya Kai ketika menangkap cibiran sinis dari Raya.“Nggak, lucu aja sama aktingmu yang terakhir. Harus gitu kamu bilang kalau kamu mau disegerakan punya anak? Dih, jangan sampai ya perkataan menjadi doa. Amit-amit,” kata Raya merinding.“Aku bilang ada niat, bukan berarti itu anak dari kamu kamu,” jawab Kai sinis.“Oh, syukurlah,” balas Raya sambil membuang napas lega.Kai melirik Raya tak suka ketika melihat mobil yang mereka tumpangi berbelok ke arah rumah dinas ayahnya.“Ngapain kita ke rumah papa? Apa nggak bisa kamu berhenti caper sama papa? Mau ngadu? Cari muka?” tuding Kai bertubi-tubi pada Raya.Apalagi kalau bukan? Salah satu hal yang membuat Kai paling muak kepada Raya dibandingkan hal lain

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Pertengkaran

    Raya terhenyak melihat apa yang ingin ditonton oleh mertuanya. Sedari tadi dia ingin melewatkan salura berita infotainment itu, namun ternyata mertuanya sangat jeli.“Nggak usah nonton ini, Pa. Nonton yang lain masih banyak,” bujuk Raya lirih.“Ssst …” Pak Hartawan menyuruh Raya untuk diam agar ia bisa mendengar apa yang disampaikan oleh pembawa beritaitu.“Satu lagi berita terhangat, Pemirsa. Kali ini berita datang dari pesinetron dan aktor layar lebar Kai Prabaswara. Pria yang membintangi sinetron kejar tayang Madu untuk Maudy ini dikabarkan memiliki hubungan terlanggar dengan managernya sendiri, Veronica Castaro.Hal ini dikuatkan dengan tersebarnya foto-foto mesra Veronika dengan seorang pria yang diduga adalah Kai di sebuah kolam renang hotel bintang lima di Bali beberapa waktu lalu.Meski beberapa kali menampik pemberitaan itu, namun anak dari Bapak Menteri Hartawan Prabaswara itu lagi-lagi tertangkap kamera datang hanya berdua saja dengan Veronika ke apartemennya.”Pak Hartawan

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kalap

    Perjalanan dari rumah dinas Pak Hartawan normalnya memakan waktu sekitar dua puluh menit, namun Kai yang membawa mobil itu secara ugal-ugalan mampu menempuh perjalanan kurang dari lima menit karena amarahnya.Sesampainya di rumah, Kai langsung turun dari mobil dan menarik tangan Raya dengan paksa dan menyeretnya ke dalam kamarnya.“Kai, kamu mau ngapain?” tanya Raya berusaha bersikap tenang ketika ia melewati pintu kamarnya sendiri.Ya, selama ini Raya dan Kai tinggal dalam kamar terpisah. Kamar Kai berada di lantai dua paling pojok.Meski tidak yakin terhadap apa yang ingin dilakukan Kai, namun Raya tahu bahwa Kai hanya ingin mengintimidasinya.“Kamu mau tau aku mau ngapain kan? Sini biar aku kasih tau!” katanya sambil menarik Raya masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan pintu kamar dengan keras.“Kamu sudah sejauh ini, Raya! Kamu bersikap seolah kamu adalah istri sungguhan. Kamu membuat ayah dan ibuku membenci aku anaknya sendiri! Kau dengar tadi? Papa bilang aku tidak usah mengan

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Nyonya Besar

    Kai terbangun di sore hari dan menemukan dirinya dalam keadaan polos di bawah selimut. Ia meraba sisi sebelahnya namun tak menemukan siapa-siapa di sana.Dimana Raya? Apa dia sudah bangun? Kai duduk untuk melihat sekitarnya. Istrinya itu tak ada lagi di sana, padahal tadi Kai sempat terbangun dan masih melihat Raya yang tertidur kelelahan di sebelahnya sebelum ia melanjutkan tidurnya kembali. Sekarang Raya sudah tidak ada. Mungkin dia sudah kembali ke kamarnya.Hoaaaaam … Kai menguap dan membuka mulutnya lebar-lebar sambil meregangkan ototnya. Saat ia menyingkap selimut, pandangan matanya tertumbuk noda merah kecoklatan di seprai. Kai tertegun. Berarti tadi siang, ia sudah berhasil menjebol kesucian istrinya itu. Raya pasti sangat terpukul saat ini. Kai juga merasa sedikit menyesal.Ia kini mengusap wajahnya kasar. Andai saja ia bisa lebih mengontrol emosi, pasti hal seperti ini tidak akan terjadi. Padahal selama ini Kai tidak pernah sedikitpun terpikir ingin menggauli gadis itu me

    Last Updated : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kamu Cinta Dia?

    “Itu Kai! Itu Kai!”Segerombolan wartawan segera datang menyongsong mobil Vero begitu keduanya tiba di area parkir gedung resepsi di mana pesta pernikahan putri Abhi Seta sang sutradara kondang berlangsung.“Kamu siap?” tanya Vero menguatkan Kai.Kai merapikan pakaiannya dan mengangguk. Sepanjang perjalanan tadi ia dan Vero memang sudah sepakat untuk tidak berusaha menghindari wartawan karena semakin mereka menghindar akan semakin gencar para wartawan itu menyerang mereka.“Lihat! Lihat! Mereka datang bersama!” “Kai! Kai!!”Dalam sekejab beberapa wartawan langsung mengerubungi mereka.“Kai!! Boleh jawab beberapa pertanyaan kami Kai?”Kai menghela napas.“Oh, ayolah! Aku bahkan belum bertemu pengantinnya,” keluhnya.“Hanya sebentar, Kai. Kenapa anda tidak datang bersama Raya, istri anda? Kenapa malah datang bersama Vero?”“Raya lagi tidak enak badan. Lagi pula memangnya kenapa kalau aku datang bersama Vero? Kami berteman, apa tidak boleh teman datang bersama?” jawab Kai santai.Vero b

    Last Updated : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kekanakan

    Kai masih menatap tajam Raya dan Daniel yang sedang asyik bercerita sambil tertawa di meja yang lain. Sesekali dia tampak melihat keduanya saling menawarkan makanan yang mereka punya kepada satu sama lain.“Wow, aku nggak tau kalau Raya punya sahabat sedekat itu. Lihat mereka! Mereka terlihat dekat, eh maksudku lebih kelihatan ke mesra. Bagaimana menurutmu, Kai?”Pertanyaan Vero terdengar seperti memprovokasi. Kai tidak bereaksi apa pun. Bahkan pandanganya pun masih terpaku pada meja bundar yang berjarak beberapa meja dari tempatnya berdiri.“Maksudku, kamu percaya nggak sih kalau mereka hanya sahabat? Jangan-jangan sebelum menikah denganmu mereka sebenarnya adalah sepasang kekasih? Aghhh, atau jangan-jangan diam-diam di belakang semua orang mereka … Ck! J*lang itu!”“Stop it! Vero, jangan mengada-ada. Saat ini saja sudah banyak sekali wartawan yang mencari-cari sesuatu yang bisa menjatuhkan aku. Tolong jaga kata-katamu! Jika ada yang mendengar, nama baikku juga yang dipertaruhkan!” t

    Last Updated : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Ikut

    “Jadi, kamu sahabatnya Raya?”Setelah beberapa waktu di meja itu ada drama tak jelas antara Kai dan Raya, akhirnya Vero berinisiatif membuka percakapan dengan Daniel agar situasi tidak begitu canggung sekaligus ia juga ingin mengorek apakah ada hubungan lain dan istimewa antara Daniel dan Raya yang bisa dia manfaatkan untuk memisahkan kekasihnya dan istrinya itu.“Ya, begitulah,” jawab Daniel seadanya.“Oh ya? Sahabat bagaimana? Terus terang kami juga agak sedikit terkejut. Ngomong-ngomong saya juga sudah kenal lama dengan Raya dan Kai tapi tidak pernah mendengar kalau dia punya sahabat dekat. Kamu juga nggak tau kan, Kai?” Vero meminta dukungan pada Kai untuk memperkuat statementnya.Kai berdehem malas.“Ya nggak perlu juga sih dikasih tau. Aku rasa kamu dan Kai sudah cukup sibuk untuk sekedar perlu diberi tahu siapa-siapa yang jadi teman dekatku. Penting nggak sih?” jawab Raya tak bisa menyembunyikan keberatan atas kekepoan Vero terhadap urusan pribadinya.“Gua cuma nanya. Takut ama

    Last Updated : 2025-04-24
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kau Tidak Seperkasa Itu!

    “Rumah kamu sebelah mananya rumah ibunya Raya?” tanya Kai memecahkan keheningan di antara mereka bertiga dalam perjalanan pulang ke rumah mertuanya itu.Daniel memerlukan waktu beberapa saat untuk menjawab pertanyaan Kai karena ia sedang membelokkan mobil ke arah kanan.“Persis di sebelahnya,” jawab Daniel.“Kanan atau kiri?”Raya yang duduk persis di belakang mereka berdesis sebal.“Kalau datang dari pintu masuk kompleks rumah Raya duluan,” jawab Daniel.“Oh,” jawab Kai singkat.Pria itu sepertinya sedang mengingat-ingat bentuk-bentuk rumah di sekitar tempat tinggal Raya. Seingatnya tidak ada rumah yang begitu besar di sana, tetapi entahlah, Kai juga tidak bisa memastikan karena dia sendiri hampir tidak pernah ke sana kecuali kalau lebaran, itu pun kalau mama dan papanya memaksanya untuk pergi ke sana.Namun ternyata tidak seperti dugaannya, karena saat Daniel menurunkan mereka tepat di depan rumah Raya, Kai da

    Last Updated : 2025-04-24

Latest chapter

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kau Tidak Seperkasa Itu!

    “Rumah kamu sebelah mananya rumah ibunya Raya?” tanya Kai memecahkan keheningan di antara mereka bertiga dalam perjalanan pulang ke rumah mertuanya itu.Daniel memerlukan waktu beberapa saat untuk menjawab pertanyaan Kai karena ia sedang membelokkan mobil ke arah kanan.“Persis di sebelahnya,” jawab Daniel.“Kanan atau kiri?”Raya yang duduk persis di belakang mereka berdesis sebal.“Kalau datang dari pintu masuk kompleks rumah Raya duluan,” jawab Daniel.“Oh,” jawab Kai singkat.Pria itu sepertinya sedang mengingat-ingat bentuk-bentuk rumah di sekitar tempat tinggal Raya. Seingatnya tidak ada rumah yang begitu besar di sana, tetapi entahlah, Kai juga tidak bisa memastikan karena dia sendiri hampir tidak pernah ke sana kecuali kalau lebaran, itu pun kalau mama dan papanya memaksanya untuk pergi ke sana.Namun ternyata tidak seperti dugaannya, karena saat Daniel menurunkan mereka tepat di depan rumah Raya, Kai da

  • Membuatmu Takluk Padaku   Ikut

    “Jadi, kamu sahabatnya Raya?”Setelah beberapa waktu di meja itu ada drama tak jelas antara Kai dan Raya, akhirnya Vero berinisiatif membuka percakapan dengan Daniel agar situasi tidak begitu canggung sekaligus ia juga ingin mengorek apakah ada hubungan lain dan istimewa antara Daniel dan Raya yang bisa dia manfaatkan untuk memisahkan kekasihnya dan istrinya itu.“Ya, begitulah,” jawab Daniel seadanya.“Oh ya? Sahabat bagaimana? Terus terang kami juga agak sedikit terkejut. Ngomong-ngomong saya juga sudah kenal lama dengan Raya dan Kai tapi tidak pernah mendengar kalau dia punya sahabat dekat. Kamu juga nggak tau kan, Kai?” Vero meminta dukungan pada Kai untuk memperkuat statementnya.Kai berdehem malas.“Ya nggak perlu juga sih dikasih tau. Aku rasa kamu dan Kai sudah cukup sibuk untuk sekedar perlu diberi tahu siapa-siapa yang jadi teman dekatku. Penting nggak sih?” jawab Raya tak bisa menyembunyikan keberatan atas kekepoan Vero terhadap urusan pribadinya.“Gua cuma nanya. Takut ama

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kekanakan

    Kai masih menatap tajam Raya dan Daniel yang sedang asyik bercerita sambil tertawa di meja yang lain. Sesekali dia tampak melihat keduanya saling menawarkan makanan yang mereka punya kepada satu sama lain.“Wow, aku nggak tau kalau Raya punya sahabat sedekat itu. Lihat mereka! Mereka terlihat dekat, eh maksudku lebih kelihatan ke mesra. Bagaimana menurutmu, Kai?”Pertanyaan Vero terdengar seperti memprovokasi. Kai tidak bereaksi apa pun. Bahkan pandanganya pun masih terpaku pada meja bundar yang berjarak beberapa meja dari tempatnya berdiri.“Maksudku, kamu percaya nggak sih kalau mereka hanya sahabat? Jangan-jangan sebelum menikah denganmu mereka sebenarnya adalah sepasang kekasih? Aghhh, atau jangan-jangan diam-diam di belakang semua orang mereka … Ck! J*lang itu!”“Stop it! Vero, jangan mengada-ada. Saat ini saja sudah banyak sekali wartawan yang mencari-cari sesuatu yang bisa menjatuhkan aku. Tolong jaga kata-katamu! Jika ada yang mendengar, nama baikku juga yang dipertaruhkan!” t

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kamu Cinta Dia?

    “Itu Kai! Itu Kai!”Segerombolan wartawan segera datang menyongsong mobil Vero begitu keduanya tiba di area parkir gedung resepsi di mana pesta pernikahan putri Abhi Seta sang sutradara kondang berlangsung.“Kamu siap?” tanya Vero menguatkan Kai.Kai merapikan pakaiannya dan mengangguk. Sepanjang perjalanan tadi ia dan Vero memang sudah sepakat untuk tidak berusaha menghindari wartawan karena semakin mereka menghindar akan semakin gencar para wartawan itu menyerang mereka.“Lihat! Lihat! Mereka datang bersama!” “Kai! Kai!!”Dalam sekejab beberapa wartawan langsung mengerubungi mereka.“Kai!! Boleh jawab beberapa pertanyaan kami Kai?”Kai menghela napas.“Oh, ayolah! Aku bahkan belum bertemu pengantinnya,” keluhnya.“Hanya sebentar, Kai. Kenapa anda tidak datang bersama Raya, istri anda? Kenapa malah datang bersama Vero?”“Raya lagi tidak enak badan. Lagi pula memangnya kenapa kalau aku datang bersama Vero? Kami berteman, apa tidak boleh teman datang bersama?” jawab Kai santai.Vero b

  • Membuatmu Takluk Padaku   Nyonya Besar

    Kai terbangun di sore hari dan menemukan dirinya dalam keadaan polos di bawah selimut. Ia meraba sisi sebelahnya namun tak menemukan siapa-siapa di sana.Dimana Raya? Apa dia sudah bangun? Kai duduk untuk melihat sekitarnya. Istrinya itu tak ada lagi di sana, padahal tadi Kai sempat terbangun dan masih melihat Raya yang tertidur kelelahan di sebelahnya sebelum ia melanjutkan tidurnya kembali. Sekarang Raya sudah tidak ada. Mungkin dia sudah kembali ke kamarnya.Hoaaaaam … Kai menguap dan membuka mulutnya lebar-lebar sambil meregangkan ototnya. Saat ia menyingkap selimut, pandangan matanya tertumbuk noda merah kecoklatan di seprai. Kai tertegun. Berarti tadi siang, ia sudah berhasil menjebol kesucian istrinya itu. Raya pasti sangat terpukul saat ini. Kai juga merasa sedikit menyesal.Ia kini mengusap wajahnya kasar. Andai saja ia bisa lebih mengontrol emosi, pasti hal seperti ini tidak akan terjadi. Padahal selama ini Kai tidak pernah sedikitpun terpikir ingin menggauli gadis itu me

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kalap

    Perjalanan dari rumah dinas Pak Hartawan normalnya memakan waktu sekitar dua puluh menit, namun Kai yang membawa mobil itu secara ugal-ugalan mampu menempuh perjalanan kurang dari lima menit karena amarahnya.Sesampainya di rumah, Kai langsung turun dari mobil dan menarik tangan Raya dengan paksa dan menyeretnya ke dalam kamarnya.“Kai, kamu mau ngapain?” tanya Raya berusaha bersikap tenang ketika ia melewati pintu kamarnya sendiri.Ya, selama ini Raya dan Kai tinggal dalam kamar terpisah. Kamar Kai berada di lantai dua paling pojok.Meski tidak yakin terhadap apa yang ingin dilakukan Kai, namun Raya tahu bahwa Kai hanya ingin mengintimidasinya.“Kamu mau tau aku mau ngapain kan? Sini biar aku kasih tau!” katanya sambil menarik Raya masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan pintu kamar dengan keras.“Kamu sudah sejauh ini, Raya! Kamu bersikap seolah kamu adalah istri sungguhan. Kamu membuat ayah dan ibuku membenci aku anaknya sendiri! Kau dengar tadi? Papa bilang aku tidak usah mengan

  • Membuatmu Takluk Padaku   Pertengkaran

    Raya terhenyak melihat apa yang ingin ditonton oleh mertuanya. Sedari tadi dia ingin melewatkan salura berita infotainment itu, namun ternyata mertuanya sangat jeli.“Nggak usah nonton ini, Pa. Nonton yang lain masih banyak,” bujuk Raya lirih.“Ssst …” Pak Hartawan menyuruh Raya untuk diam agar ia bisa mendengar apa yang disampaikan oleh pembawa beritaitu.“Satu lagi berita terhangat, Pemirsa. Kali ini berita datang dari pesinetron dan aktor layar lebar Kai Prabaswara. Pria yang membintangi sinetron kejar tayang Madu untuk Maudy ini dikabarkan memiliki hubungan terlanggar dengan managernya sendiri, Veronica Castaro.Hal ini dikuatkan dengan tersebarnya foto-foto mesra Veronika dengan seorang pria yang diduga adalah Kai di sebuah kolam renang hotel bintang lima di Bali beberapa waktu lalu.Meski beberapa kali menampik pemberitaan itu, namun anak dari Bapak Menteri Hartawan Prabaswara itu lagi-lagi tertangkap kamera datang hanya berdua saja dengan Veronika ke apartemennya.”Pak Hartawan

  • Membuatmu Takluk Padaku   Jangan Berharap Lebih!

    Akhirnya meski dengan sedikit usaha lebih mobil mereka bisa melewati para wartawan. Raya dan Kai bisa bernapas lega, begitupun dengan sopir yang ada di depan. Sementara itu pengawal yang dibawa Raya tadi berada di mobil berbeda di belakang mereka.“Reaksimu kenapa begitu? Ngetawain apa?” tanya Kai ketika menangkap cibiran sinis dari Raya.“Nggak, lucu aja sama aktingmu yang terakhir. Harus gitu kamu bilang kalau kamu mau disegerakan punya anak? Dih, jangan sampai ya perkataan menjadi doa. Amit-amit,” kata Raya merinding.“Aku bilang ada niat, bukan berarti itu anak dari kamu kamu,” jawab Kai sinis.“Oh, syukurlah,” balas Raya sambil membuang napas lega.Kai melirik Raya tak suka ketika melihat mobil yang mereka tumpangi berbelok ke arah rumah dinas ayahnya.“Ngapain kita ke rumah papa? Apa nggak bisa kamu berhenti caper sama papa? Mau ngadu? Cari muka?” tuding Kai bertubi-tubi pada Raya.Apalagi kalau bukan? Salah satu hal yang membuat Kai paling muak kepada Raya dibandingkan hal lain

  • Membuatmu Takluk Padaku   Akting

    Pandangan seluruh wartawan yang ada di sana kini tertuju pada Raya. Sebagian dari mereka ada yang menatap tak percaya, namun tidak sedikit yang melihatnya dengan tatap mengasihani.Raya sendiri seperti biasa hanya diam, terlihat anggun dan kalem karena memang tampilan seperti itulah yang bisa dia tunjukkan di depan umum untuk menjaga nama baik suami dan mertuanya. Meski dia tahu kalau suaminya sudah teramat muak kepadanya, tapi Raya tahu dengan pasti kalau kata-kata Kai yang baru saja diucapkannya itu tidak sungguh-sungguh ia katakan untuk memberi tahu para wartawan itu bagaimana situasi rumah tangga mereka yang sebenarnya. Pasti Kai mengatakan itu dengan tujuan tertentu. Kai sudah punya skill pro dalam hal mengatasi para wartawan itu."Siapa di antara kalian yang merasa terpaksa?" desak wartawan itu lagi.Kal melirik Raya dan mendapatkan cibiran dari mulut wanita itu."Sebenarnya ..." Kai terdiam sejenak sehingga para wartawan itu semakin mendekatkan diri pada Kai agar dapat mende

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status