共有

Pertengkaran

作者: Kiki Miki
last update 最終更新日: 2025-03-13 12:56:49

Raya terhenyak melihat apa yang ingin ditonton oleh mertuanya. Sedari tadi dia ingin melewatkan salura berita infotainment itu, namun ternyata mertuanya sangat jeli.

“Nggak usah nonton ini, Pa. Nonton yang lain masih banyak,” bujuk Raya lirih.

“Ssst …” Pak Hartawan menyuruh Raya untuk diam agar ia bisa mendengar apa yang disampaikan oleh pembawa beritaitu.

“Satu lagi berita terhangat, Pemirsa. Kali ini berita datang dari pesinetron dan aktor layar lebar Kai Prabaswara. Pria yang membintangi sinetron kejar tayang Madu untuk Maudy ini dikabarkan memiliki hubungan terlanggar dengan managernya sendiri, Veronica Castaro.

Hal ini dikuatkan dengan tersebarnya foto-foto mesra Veronika dengan seorang pria yang diduga adalah Kai di sebuah kolam renang hotel bintang lima di Bali beberapa waktu lalu.

Meski beberapa kali menampik pemberitaan itu, namun anak dari Bapak Menteri Hartawan Prabaswara itu lagi-lagi tertangkap kamera datang hanya berdua saja dengan Veronika ke apartemennya.”

Pak Hartawan mendengus kesal mendengar berita yang disampaikan oleh pembawa acara itu. Lagi-lagi media pasti menyebut namanya atas semua skandal yang dilakukan oleh putranya itu.

Lalu penayangan berita infotainment itu pun kini memperlihatkan Raya yang baru keluar dari mobilnya dengan diikuti oleh dua pengawal dari mobil yang lain.

“Namun mengejutkan, kedatangan istrinya pagi ini ke apartemen Veronica seperti berusaha ingin meyakinkan media bahwa hubungan mereka baik-baik saja. Ditambah lagi dengan sikap keduanya yang sengaja menunjukkan kemesraan pada warta media.

Ketika ditanya tentang kebenaran berita yang beredar baru-baru ini, keduanya kompak membantah dan menjelaskan bahwa tidak ada masalah dalam biduk rumah tangga mereka. Hmm, semoga saja berita ini tidak benar ya, Pemirsa. Karena sangat disayangkan jika pasangan romantis ini harus berakhir karena orang ketiga.

Di akhir pertemuan dengan para wartawan, Kai sempat menyebutkan bahwa dirinya mengharapkan akan hadirnya seorang buah hati di antara keduanya dan memohon doa dari semuanya. Aamiin, aamiin. Semoga segera kita dapat kabar baik itu ya, Kai, Raya!” kata pengisi suara di berita itu.

Raya menghela napas mendengar keselurahan berita infotainment yang sangat cepat rilis di televisi. Padahal mereka bertemu dengan wartawan-wartawan itu bahkan belum sampai satu jam yang lalu.

Pak Hartawan mendongak untuk melihat tanggapan Raya terhadap pemberitaan itu. Raya cepat-cepat membuang muka. Kalau menyinggung soal keturunan untuk keluarga Prabaswara, Raya tidak bisa berkata apa-apa.

Dia kehilangan muka karena memang sulit baginya untuk mewujudkan itu. Selama dua tahun ia menikah dengan Kai, tak pernah mereka melakukan hubungan seperti layaknya suami istri. Tidak sekalipun!

“Anak itu memang keterlaluan! Berani-beraninya dia mengatakan hal seperti itu kepada wartawan, sementara untuk mewujudkan itu untuk membahagiakan orang tuanya saja dia tidak bersedia. Jangan khawatir! Papa akan memberikan pelajaran untuknya nanti!”

Raya tersenyum simpul. Masih sambil memijat mertuanya dia mencoba menenangkan pria itu.

“Tidak perlu, Pa. Aku sudah memarahinya tadi. Papa memberikan aku informasi tepat waktu sehingga aku bisa membawanya pulang dari apartemen Veronica. Semua sudah berhasil ditangani sebagaimana mestinya. Itu sudah cukup. Papa tenangkan diri saja. Jangan marah-marah! Nanti kalau darah tinggi Papa kumat, Mama yang repot,” ucap Raya.

Pak Hartawan mengusap punggung tangan menantunya yang sedang memihat pundaknya.

“Aku pasti pernah melakukan kebaikan yang sangat disukai Tuhan sehingga dia memberikan aku putri perempuan yang cantik dan baik hati untuk dijadikan menantu meski anakku sendiri sangat menguji kesabaran,” katanya.

Raya tersenyum.

“Ya, kebaikan itu adalah karena menjadikan ayahku orang terdekat Papa, memperlakukan ayahku seperti keluarga bahkan menjamin hidup kami sejahtera hingga detik ini bersama ibu. Aku yang beruntung mendapat Papa sebagai pengganti ayahku,” ucap Raya.

Sementara itu, Bu Irma menarik Kai ke dalam kamarnya. Ia menutup rapat kamar putranya itu agar suara mereka tidak sampai ke luar.

“Sebenarnya apa maumu, Kaisar? Kamu itu senang kalau lihat ayah dan ibu jantungan tiap kali melihat tingkahmu! Kamu itu anak satu-satunya, tetapi kelakuan kamu itu loh! Mama itu nggak minta banyak-banyak sama kamu, Mama cuma ingin hidup yang tenang dan damai, apa nggak bisa kamu itu jangan bikin keributan terus?”

Kai menghempaskan bookongnya di atas tempat tidur.

“Justru itu apanya yang tidak meminta terlalu banyak?Mama sadar nggak sih? Mama dan Papa terlalu meminta banyak padaku. Terlalu menuntut banyak hal yang aku tidak bisa penuhi! Apa karena aku anak satu-satunya maka semua-semua yang Mama dan Papa mau aku harus turutin? Apa aku nggak boleh punya kehidupan sendiri? Apa karena anak tunggal jadi aku tidak boleh punya hak atas hidupku sendiri?” jawab Kai.

Bu Irma tak habis pikir dengan jawaban putranya itu. Ia lantas memilih duduk di samping tempat tidur di sebelak Kai.

“Terlalu menuntut apa maksudmu, Kai? Kamu tidak mau mengurus perusahaan Papa dan memilih jadi aktor meski kami tidak suka, apa itu tidak cukup? Apa harus kamu membuat segala skandal di luar sana yang bisa melibatkan nama papa kamu? "

"Kai, masa jabatan Papa tidak akan sampai dua tahun lagi. Setidaknya bisa nggak kamu berhenti membuat skandal macam-macam dan bermain-main gila dengan perempuan lain? Kamu itu lelaki beristri. Biarkan Papa mengakhiri masa jabatannya dengan tenang, Ok?”

“Lalu?” Kai terkekeh. “Apa setelah itu aku boleh melakukan apa pun?”

Bu Irma mendengus. Ya, bukan seperti itu juga maksudnya.

“Mama, aku tidak bermain gila dengan perempuan lain. Veronica adalah pacarku dari SMA. Kami saling mencintai. Mama tahu sendiri itu.”

“Meski Mama bilang aku pria beristri, maaf, tapi aku tidak pernah menganggap Raya istriku. Bukan Vero yang mengganggu hubungan kami, tapi Raya yang kalian masukkan ke dalam hidupku padahal kalian tahu aku tidak mau perempuan itu!”

“Tetap saja dia adalah istrimu dan kau harus memperlakukannya dengan baik, Kai,” ucap Bu Irma berusaha sabar.

“Memangnya selama ini aku ngapain dia? Kurang baik apa aku? Apa aku melakukan KDRT terhadapnya? Apa pernah aku memukulnya?”

“Hubungan yang baik dalam rumah tangga tak hanya tentang itu. Coba kamu pikirkan bagaimana perasaannya selama ini tiap ada pemberitaan tentang skandalmu dan Vero?”

“Aku tidak peduli, Ma! Kalau dia memang merasa terdzolimi ya tinggal urus perceraian saja, kan? Tapi nyatanya tidak kan? Dia hanya anak seorang babu yang ingin naik kelas, dan kebetulan Mama dan Papa mewujudkannya. Jadi mana mau lagi dia keluar dari keluarga ini,” tuduh Kai.

Bu Irma membelalakkan matanya.

“Astaga Kai! Sampai hati sekali kamu berkata seperti itu terhadapku istri kamu sendiri? Ya Tuhan …” Bu Irma terhenyak.

“KAIII!!!”

Tiba-tiba suara pintu terbuka diiringi suara bariton Pak Hartawan yang terdengar menggelegar.

Di sana di ambang pintu telah berdiri Pak Hartawan dengan wajah yang sangat berang. Di belakangnya, tapi masih berada di luar pintu kamar nampak Raya berdiri dengan mimik tanpa ekspresi. Entah apa yang dirasakannya saat itu. Sepertinya tidak marah atau pun sedih atas apa yang didengarnya dari mulut suaminya sendiri.

Raya sudah terbiasa mendengar kata-kata serupa makian yang dilontarkan Kai padanya terhadapnya. Dirinya selama dua tahun ini telah kebal. Justru dia lebih mengkhawatirkan kondisi mertuanya yang bisa drop sewaktu-waktu.

Pak Hartono berjalan mendekati Kai dan …

PLAKK!

Pukulan itu mendarat di pipi anak lelakinya itu.

“Kurang ajar kamu! Apa itu yang kuajarkan dari dulu kepada kamu? Begitu caramu bersikap pada perempuan? Apa begitu caramu berbicara dengan ibumu? Bersikap pada istrimu?” bentak Pak Hartawan.

Kai mengelus pipi mulusnya yang memerah. Dia tertawa kecil.

“Apa yang kamu tertawakan? Apa lucu bagimu membuat pusing orang tuamu dan berbicara hal buruk tentang istrimu?”

Kai mendengus dan melihat ke arah Raya dengan tatapan muak.

“Kau senang? Ayah dan ibuku memarahiku dan membelamu mati-matian seperti aku bukan anak mereka saja. Bagaimana menurutmu, Ray? Apa selama ini aku pernah memperlakukanmu dengan tidak baik? Jawab!!” teriak Kai sambil menunjuk pada Raya.

“Hei, turunkan tanganmu, Kai! Kau tidak pantas menunjuk-nunjuk dia seperti itu. Dia adalah menantu Prabaswara. Menantuku yang kuambil dengan cara terhormat dan bermartabat. Bahkan meski kau adalah anakku, aku tidak akan membiarkan lelaki kurang ajar sepertimu merendahkan dia seperti itu!” teriak Pak Hartawan sambil menepis tangan Kai dengan marah.

“Papa, sudah. Aku tidak apa-apa. Tolong tenanglah! Sungguh tidak ada gunanya meributkan hal yang tidak perlu,” bujuk Raya sambil menggamit lengan ayah mertuanya itu agar mau ikut dengannya keluar dari Kamar Kai.

“Lelaki ini! Salah apa aku sampai punya anak sekurang ajar ini?! Percuma disekolahkan tinggi-tinggi. Etikanya sama sekali tak mencerminkan orang yang dididik dengan baik!” tuding Pak Hartawan dengan terengah-engah sambil menahan amarah.

“Papa, sabar!!” Kali ini Bu Irma turun tangan untuk menenangkan suaminya itu.

Sungguh ia merasa khawatir melihat kondisi suaminya yang mulai memegangi lehernya. Tampaknya tekanan darahnya naik lagi.

“Sudah, lebih baik kalian pulang saja sekarang! Kai, kalau sampai Papa drop, jangan datang ke sini, tak perlu bicara dengan Mama lagi!” ancam Bu Irma ikut emosi melihat kondisi suami.

“Raya!! Bawa Kai pulang sekarang!” pinta Bu Irma yang napasnya mulai memburu juga. “Ayo, Pa!”

Bu Irma perlahan membimbing suaminya agar keluar dari Kamar Kai. Dia harus mengecek tekanan darah suaminya dulu untuk memastikan kondisinya apa perlu dibawa ke rumah sakit atau tidak.

Namun Pak Hartawan sepertinya belum puas memberi makian kepada anak satu-satunya itu.

“Dengar!! Jangan pernah anggap aku ayahmu dan datang kemari sebelum kau memperlakukan istrimu dengan baik sebagaimana aku memperlakukan ibumu! Kau dan pacar j*langmu itu, tidak akan pernah kurestui sampai kapanpun!” teriak Pak Hartawan dengan ancamannya!

***

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

関連チャプター

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kalap

    Perjalanan dari rumah dinas Pak Hartawan normalnya memakan waktu sekitar dua puluh menit, namun Kai yang membawa mobil itu secara ugal-ugalan mampu menempuh perjalanan kurang dari lima menit karena amarahnya.Sesampainya di rumah, Kai langsung turun dari mobil dan menarik tangan Raya dengan paksa dan menyeretnya ke dalam kamarnya.“Kai, kamu mau ngapain?” tanya Raya berusaha bersikap tenang ketika ia melewati pintu kamarnya sendiri.Ya, selama ini Raya dan Kai tinggal dalam kamar terpisah. Kamar Kai berada di lantai dua paling pojok.Meski tidak yakin terhadap apa yang ingin dilakukan Kai, namun Raya tahu bahwa Kai hanya ingin mengintimidasinya.“Kamu mau tau aku mau ngapain kan? Sini biar aku kasih tau!” katanya sambil menarik Raya masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan pintu kamar dengan keras.“Kamu sudah sejauh ini, Raya! Kamu bersikap seolah kamu adalah istri sungguhan. Kamu membuat ayah dan ibuku membenci aku anaknya sendiri! Kau dengar tadi? Papa bilang aku tidak usah mengan

    最終更新日 : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Nyonya Besar

    Kai terbangun di sore hari dan menemukan dirinya dalam keadaan polos di bawah selimut. Ia meraba sisi sebelahnya namun tak menemukan siapa-siapa di sana.Dimana Raya? Apa dia sudah bangun? Kai duduk untuk melihat sekitarnya. Istrinya itu tak ada lagi di sana, padahal tadi Kai sempat terbangun dan masih melihat Raya yang tertidur kelelahan di sebelahnya sebelum ia melanjutkan tidurnya kembali. Sekarang Raya sudah tidak ada. Mungkin dia sudah kembali ke kamarnya.Hoaaaaam … Kai menguap dan membuka mulutnya lebar-lebar sambil meregangkan ototnya. Saat ia menyingkap selimut, pandangan matanya tertumbuk noda merah kecoklatan di seprai. Kai tertegun. Berarti tadi siang, ia sudah berhasil menjebol kesucian istrinya itu. Raya pasti sangat terpukul saat ini. Kai juga merasa sedikit menyesal.Ia kini mengusap wajahnya kasar. Andai saja ia bisa lebih mengontrol emosi, pasti hal seperti ini tidak akan terjadi. Padahal selama ini Kai tidak pernah sedikitpun terpikir ingin menggauli gadis itu me

    最終更新日 : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kamu Cinta Dia?

    “Itu Kai! Itu Kai!”Segerombolan wartawan segera datang menyongsong mobil Vero begitu keduanya tiba di area parkir gedung resepsi di mana pesta pernikahan putri Abhi Seta sang sutradara kondang berlangsung.“Kamu siap?” tanya Vero menguatkan Kai.Kai merapikan pakaiannya dan mengangguk. Sepanjang perjalanan tadi ia dan Vero memang sudah sepakat untuk tidak berusaha menghindari wartawan karena semakin mereka menghindar akan semakin gencar para wartawan itu menyerang mereka.“Lihat! Lihat! Mereka datang bersama!” “Kai! Kai!!”Dalam sekejab beberapa wartawan langsung mengerubungi mereka.“Kai!! Boleh jawab beberapa pertanyaan kami Kai?”Kai menghela napas.“Oh, ayolah! Aku bahkan belum bertemu pengantinnya,” keluhnya.“Hanya sebentar, Kai. Kenapa anda tidak datang bersama Raya, istri anda? Kenapa malah datang bersama Vero?”“Raya lagi tidak enak badan. Lagi pula memangnya kenapa kalau aku datang bersama Vero? Kami berteman, apa tidak boleh teman datang bersama?” jawab Kai santai.Vero b

    最終更新日 : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kekanakan

    Kai masih menatap tajam Raya dan Daniel yang sedang asyik bercerita sambil tertawa di meja yang lain. Sesekali dia tampak melihat keduanya saling menawarkan makanan yang mereka punya kepada satu sama lain.“Wow, aku nggak tau kalau Raya punya sahabat sedekat itu. Lihat mereka! Mereka terlihat dekat, eh maksudku lebih kelihatan ke mesra. Bagaimana menurutmu, Kai?”Pertanyaan Vero terdengar seperti memprovokasi. Kai tidak bereaksi apa pun. Bahkan pandanganya pun masih terpaku pada meja bundar yang berjarak beberapa meja dari tempatnya berdiri.“Maksudku, kamu percaya nggak sih kalau mereka hanya sahabat? Jangan-jangan sebelum menikah denganmu mereka sebenarnya adalah sepasang kekasih? Aghhh, atau jangan-jangan diam-diam di belakang semua orang mereka … Ck! J*lang itu!”“Stop it! Vero, jangan mengada-ada. Saat ini saja sudah banyak sekali wartawan yang mencari-cari sesuatu yang bisa menjatuhkan aku. Tolong jaga kata-katamu! Jika ada yang mendengar, nama baikku juga yang dipertaruhkan!” t

    最終更新日 : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Ikut

    “Jadi, kamu sahabatnya Raya?”Setelah beberapa waktu di meja itu ada drama tak jelas antara Kai dan Raya, akhirnya Vero berinisiatif membuka percakapan dengan Daniel agar situasi tidak begitu canggung sekaligus ia juga ingin mengorek apakah ada hubungan lain dan istimewa antara Daniel dan Raya yang bisa dia manfaatkan untuk memisahkan kekasihnya dan istrinya itu.“Ya, begitulah,” jawab Daniel seadanya.“Oh ya? Sahabat bagaimana? Terus terang kami juga agak sedikit terkejut. Ngomong-ngomong saya juga sudah kenal lama dengan Raya dan Kai tapi tidak pernah mendengar kalau dia punya sahabat dekat. Kamu juga nggak tau kan, Kai?” Vero meminta dukungan pada Kai untuk memperkuat statementnya.Kai berdehem malas.“Ya nggak perlu juga sih dikasih tau. Aku rasa kamu dan Kai sudah cukup sibuk untuk sekedar perlu diberi tahu siapa-siapa yang jadi teman dekatku. Penting nggak sih?” jawab Raya tak bisa menyembunyikan keberatan atas kekepoan Vero terhadap urusan pribadinya.“Gua cuma nanya. Takut ama

    最終更新日 : 2025-04-24
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kau Tidak Seperkasa Itu!

    “Rumah kamu sebelah mananya rumah ibunya Raya?” tanya Kai memecahkan keheningan di antara mereka bertiga dalam perjalanan pulang ke rumah mertuanya itu.Daniel memerlukan waktu beberapa saat untuk menjawab pertanyaan Kai karena ia sedang membelokkan mobil ke arah kanan.“Persis di sebelahnya,” jawab Daniel.“Kanan atau kiri?”Raya yang duduk persis di belakang mereka berdesis sebal.“Kalau datang dari pintu masuk kompleks rumah Raya duluan,” jawab Daniel.“Oh,” jawab Kai singkat.Pria itu sepertinya sedang mengingat-ingat bentuk-bentuk rumah di sekitar tempat tinggal Raya. Seingatnya tidak ada rumah yang begitu besar di sana, tetapi entahlah, Kai juga tidak bisa memastikan karena dia sendiri hampir tidak pernah ke sana kecuali kalau lebaran, itu pun kalau mama dan papanya memaksanya untuk pergi ke sana.Namun ternyata tidak seperti dugaannya, karena saat Daniel menurunkan mereka tepat di depan rumah Raya, Kai da

    最終更新日 : 2025-04-24
  • Membuatmu Takluk Padaku   Sama-sama Enak

    “Ray? Kamu tadi bukannya pergi sama …”Ibunya Raya tidak meneruskan pertanyaannya setelah mempertimbangkan bahwa tidak baik ia menyebut nama laki-laki lain sebagai orang yang pergi bersama dengan putrinya di depan menantunya sendiri.“Kamu bisa barengan sama Kai …” Perempuan itu lagi-lagi ragu melontarkan kalimat lagi.“Humm … ketemu di undangan. Rupanya Daniel ngajak aku ke undangannya Silvya, anaknya Pak Abhi, sutradaranya Kai,” jawab Raya datar.Bu Sari, ibunya Raya melirik khawatir pada Kai. Menantunya itu pasti marah makanya sampai ikut pulang ke rumahnya, begitu pikir Bu Sari. Meskipun Bu Sari bukannya tidak tahu kalau rumah tangga anak dan menantunya itu dari sejak awal tidak harmonis, tetapi tetap saja dia memaklumi jika seorang suami pasti marah jika melihat istrinya pergi dengan lelaki lain.“Nak Kai, ayo masuk! Jangan berdiri di situ saja!” ajak Bu Sari sambil menarik tangan menantunya itu agar masuk ke dalam rumah.Ka

    最終更新日 : 2025-04-24
  • Membuatmu Takluk Padaku   Menjemput Suamiku Pulang

    “Mau ngapain kamu ke sini, Ray?” tanya Kai.Pria itu baru membukakan pintu setelah Raya mengancam akan membuka paksa pintu apartemen itu dengan bantuan para bodyguard yang menemaninya.Dengan isyarat, Raya meminta dua orang pengawal yang menemaninya untuk berjaga di depan pintu. Sementara ia sendiri masuk ke dalam kamar dengan santai. Kai mengikutinya masuk.“Tentu saja aku ke sini untuk menjemput suamiku pulang, cepatlah berkemas. Ada banyak wartawan di luar. Kau tentu tidak mau memberikan orang-orang itu kesempatan untuk menjatuhkan reputasimu dan papa mertua kan?”Kai menatap Raya dengan muak.“Bukannya itu memang yang kamu mau? Kalau kamu memang sepeduli itu, harusnya kamu menerima tawaranku untuk bercerai!” kata Kai sengit.“Aku tidak mau!” jawab Raya seperti biasa.Kini langkahnya telah sampai di ambang pintu kamar. Matanya menatap sayu seorang perempuan dengan tubuh hanya dililit oleh seprai saja. Kondisi kamar itu berantakan di bagian-bagian tertentu. Ada beberapa pakaian term

    最終更新日 : 2025-03-13

最新チャプター

  • Membuatmu Takluk Padaku   Sama-sama Enak

    “Ray? Kamu tadi bukannya pergi sama …”Ibunya Raya tidak meneruskan pertanyaannya setelah mempertimbangkan bahwa tidak baik ia menyebut nama laki-laki lain sebagai orang yang pergi bersama dengan putrinya di depan menantunya sendiri.“Kamu bisa barengan sama Kai …” Perempuan itu lagi-lagi ragu melontarkan kalimat lagi.“Humm … ketemu di undangan. Rupanya Daniel ngajak aku ke undangannya Silvya, anaknya Pak Abhi, sutradaranya Kai,” jawab Raya datar.Bu Sari, ibunya Raya melirik khawatir pada Kai. Menantunya itu pasti marah makanya sampai ikut pulang ke rumahnya, begitu pikir Bu Sari. Meskipun Bu Sari bukannya tidak tahu kalau rumah tangga anak dan menantunya itu dari sejak awal tidak harmonis, tetapi tetap saja dia memaklumi jika seorang suami pasti marah jika melihat istrinya pergi dengan lelaki lain.“Nak Kai, ayo masuk! Jangan berdiri di situ saja!” ajak Bu Sari sambil menarik tangan menantunya itu agar masuk ke dalam rumah.Ka

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kau Tidak Seperkasa Itu!

    “Rumah kamu sebelah mananya rumah ibunya Raya?” tanya Kai memecahkan keheningan di antara mereka bertiga dalam perjalanan pulang ke rumah mertuanya itu.Daniel memerlukan waktu beberapa saat untuk menjawab pertanyaan Kai karena ia sedang membelokkan mobil ke arah kanan.“Persis di sebelahnya,” jawab Daniel.“Kanan atau kiri?”Raya yang duduk persis di belakang mereka berdesis sebal.“Kalau datang dari pintu masuk kompleks rumah Raya duluan,” jawab Daniel.“Oh,” jawab Kai singkat.Pria itu sepertinya sedang mengingat-ingat bentuk-bentuk rumah di sekitar tempat tinggal Raya. Seingatnya tidak ada rumah yang begitu besar di sana, tetapi entahlah, Kai juga tidak bisa memastikan karena dia sendiri hampir tidak pernah ke sana kecuali kalau lebaran, itu pun kalau mama dan papanya memaksanya untuk pergi ke sana.Namun ternyata tidak seperti dugaannya, karena saat Daniel menurunkan mereka tepat di depan rumah Raya, Kai da

  • Membuatmu Takluk Padaku   Ikut

    “Jadi, kamu sahabatnya Raya?”Setelah beberapa waktu di meja itu ada drama tak jelas antara Kai dan Raya, akhirnya Vero berinisiatif membuka percakapan dengan Daniel agar situasi tidak begitu canggung sekaligus ia juga ingin mengorek apakah ada hubungan lain dan istimewa antara Daniel dan Raya yang bisa dia manfaatkan untuk memisahkan kekasihnya dan istrinya itu.“Ya, begitulah,” jawab Daniel seadanya.“Oh ya? Sahabat bagaimana? Terus terang kami juga agak sedikit terkejut. Ngomong-ngomong saya juga sudah kenal lama dengan Raya dan Kai tapi tidak pernah mendengar kalau dia punya sahabat dekat. Kamu juga nggak tau kan, Kai?” Vero meminta dukungan pada Kai untuk memperkuat statementnya.Kai berdehem malas.“Ya nggak perlu juga sih dikasih tau. Aku rasa kamu dan Kai sudah cukup sibuk untuk sekedar perlu diberi tahu siapa-siapa yang jadi teman dekatku. Penting nggak sih?” jawab Raya tak bisa menyembunyikan keberatan atas kekepoan Vero terhadap urusan pribadinya.“Gua cuma nanya. Takut ama

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kekanakan

    Kai masih menatap tajam Raya dan Daniel yang sedang asyik bercerita sambil tertawa di meja yang lain. Sesekali dia tampak melihat keduanya saling menawarkan makanan yang mereka punya kepada satu sama lain.“Wow, aku nggak tau kalau Raya punya sahabat sedekat itu. Lihat mereka! Mereka terlihat dekat, eh maksudku lebih kelihatan ke mesra. Bagaimana menurutmu, Kai?”Pertanyaan Vero terdengar seperti memprovokasi. Kai tidak bereaksi apa pun. Bahkan pandanganya pun masih terpaku pada meja bundar yang berjarak beberapa meja dari tempatnya berdiri.“Maksudku, kamu percaya nggak sih kalau mereka hanya sahabat? Jangan-jangan sebelum menikah denganmu mereka sebenarnya adalah sepasang kekasih? Aghhh, atau jangan-jangan diam-diam di belakang semua orang mereka … Ck! J*lang itu!”“Stop it! Vero, jangan mengada-ada. Saat ini saja sudah banyak sekali wartawan yang mencari-cari sesuatu yang bisa menjatuhkan aku. Tolong jaga kata-katamu! Jika ada yang mendengar, nama baikku juga yang dipertaruhkan!” t

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kamu Cinta Dia?

    “Itu Kai! Itu Kai!”Segerombolan wartawan segera datang menyongsong mobil Vero begitu keduanya tiba di area parkir gedung resepsi di mana pesta pernikahan putri Abhi Seta sang sutradara kondang berlangsung.“Kamu siap?” tanya Vero menguatkan Kai.Kai merapikan pakaiannya dan mengangguk. Sepanjang perjalanan tadi ia dan Vero memang sudah sepakat untuk tidak berusaha menghindari wartawan karena semakin mereka menghindar akan semakin gencar para wartawan itu menyerang mereka.“Lihat! Lihat! Mereka datang bersama!” “Kai! Kai!!”Dalam sekejab beberapa wartawan langsung mengerubungi mereka.“Kai!! Boleh jawab beberapa pertanyaan kami Kai?”Kai menghela napas.“Oh, ayolah! Aku bahkan belum bertemu pengantinnya,” keluhnya.“Hanya sebentar, Kai. Kenapa anda tidak datang bersama Raya, istri anda? Kenapa malah datang bersama Vero?”“Raya lagi tidak enak badan. Lagi pula memangnya kenapa kalau aku datang bersama Vero? Kami berteman, apa tidak boleh teman datang bersama?” jawab Kai santai.Vero b

  • Membuatmu Takluk Padaku   Nyonya Besar

    Kai terbangun di sore hari dan menemukan dirinya dalam keadaan polos di bawah selimut. Ia meraba sisi sebelahnya namun tak menemukan siapa-siapa di sana.Dimana Raya? Apa dia sudah bangun? Kai duduk untuk melihat sekitarnya. Istrinya itu tak ada lagi di sana, padahal tadi Kai sempat terbangun dan masih melihat Raya yang tertidur kelelahan di sebelahnya sebelum ia melanjutkan tidurnya kembali. Sekarang Raya sudah tidak ada. Mungkin dia sudah kembali ke kamarnya.Hoaaaaam … Kai menguap dan membuka mulutnya lebar-lebar sambil meregangkan ototnya. Saat ia menyingkap selimut, pandangan matanya tertumbuk noda merah kecoklatan di seprai. Kai tertegun. Berarti tadi siang, ia sudah berhasil menjebol kesucian istrinya itu. Raya pasti sangat terpukul saat ini. Kai juga merasa sedikit menyesal.Ia kini mengusap wajahnya kasar. Andai saja ia bisa lebih mengontrol emosi, pasti hal seperti ini tidak akan terjadi. Padahal selama ini Kai tidak pernah sedikitpun terpikir ingin menggauli gadis itu me

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kalap

    Perjalanan dari rumah dinas Pak Hartawan normalnya memakan waktu sekitar dua puluh menit, namun Kai yang membawa mobil itu secara ugal-ugalan mampu menempuh perjalanan kurang dari lima menit karena amarahnya.Sesampainya di rumah, Kai langsung turun dari mobil dan menarik tangan Raya dengan paksa dan menyeretnya ke dalam kamarnya.“Kai, kamu mau ngapain?” tanya Raya berusaha bersikap tenang ketika ia melewati pintu kamarnya sendiri.Ya, selama ini Raya dan Kai tinggal dalam kamar terpisah. Kamar Kai berada di lantai dua paling pojok.Meski tidak yakin terhadap apa yang ingin dilakukan Kai, namun Raya tahu bahwa Kai hanya ingin mengintimidasinya.“Kamu mau tau aku mau ngapain kan? Sini biar aku kasih tau!” katanya sambil menarik Raya masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan pintu kamar dengan keras.“Kamu sudah sejauh ini, Raya! Kamu bersikap seolah kamu adalah istri sungguhan. Kamu membuat ayah dan ibuku membenci aku anaknya sendiri! Kau dengar tadi? Papa bilang aku tidak usah mengan

  • Membuatmu Takluk Padaku   Pertengkaran

    Raya terhenyak melihat apa yang ingin ditonton oleh mertuanya. Sedari tadi dia ingin melewatkan salura berita infotainment itu, namun ternyata mertuanya sangat jeli.“Nggak usah nonton ini, Pa. Nonton yang lain masih banyak,” bujuk Raya lirih.“Ssst …” Pak Hartawan menyuruh Raya untuk diam agar ia bisa mendengar apa yang disampaikan oleh pembawa beritaitu.“Satu lagi berita terhangat, Pemirsa. Kali ini berita datang dari pesinetron dan aktor layar lebar Kai Prabaswara. Pria yang membintangi sinetron kejar tayang Madu untuk Maudy ini dikabarkan memiliki hubungan terlanggar dengan managernya sendiri, Veronica Castaro.Hal ini dikuatkan dengan tersebarnya foto-foto mesra Veronika dengan seorang pria yang diduga adalah Kai di sebuah kolam renang hotel bintang lima di Bali beberapa waktu lalu.Meski beberapa kali menampik pemberitaan itu, namun anak dari Bapak Menteri Hartawan Prabaswara itu lagi-lagi tertangkap kamera datang hanya berdua saja dengan Veronika ke apartemennya.”Pak Hartawan

  • Membuatmu Takluk Padaku   Jangan Berharap Lebih!

    Akhirnya meski dengan sedikit usaha lebih mobil mereka bisa melewati para wartawan. Raya dan Kai bisa bernapas lega, begitupun dengan sopir yang ada di depan. Sementara itu pengawal yang dibawa Raya tadi berada di mobil berbeda di belakang mereka.“Reaksimu kenapa begitu? Ngetawain apa?” tanya Kai ketika menangkap cibiran sinis dari Raya.“Nggak, lucu aja sama aktingmu yang terakhir. Harus gitu kamu bilang kalau kamu mau disegerakan punya anak? Dih, jangan sampai ya perkataan menjadi doa. Amit-amit,” kata Raya merinding.“Aku bilang ada niat, bukan berarti itu anak dari kamu kamu,” jawab Kai sinis.“Oh, syukurlah,” balas Raya sambil membuang napas lega.Kai melirik Raya tak suka ketika melihat mobil yang mereka tumpangi berbelok ke arah rumah dinas ayahnya.“Ngapain kita ke rumah papa? Apa nggak bisa kamu berhenti caper sama papa? Mau ngadu? Cari muka?” tuding Kai bertubi-tubi pada Raya.Apalagi kalau bukan? Salah satu hal yang membuat Kai paling muak kepada Raya dibandingkan hal lain

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status