Beranda / Romansa / Membuatmu Takluk Padaku / Pernikahan Terpaksa?

Share

Pernikahan Terpaksa?

Penulis: Kiki Miki
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-13 12:21:34

Cemburu? Tidak. Raya tidak cemburu. Dia hanya berat di posisi ini. Andai saja bukan karena permintaan terakhir ayahnya, dia enggan menikah dengan Kai. Seorang pria, anak tunggal Pak Hartawan Prabaswara, seorang menteri yang kepadanyalah ayah Raya mengabdi selama puluhan tahun lamanya, bahkan sebelum pria itu terjun di dunia politik.

Raya dan Kai sudah saling mengenal sejak kecil. Bahkan saat SD mereka terbilang akrab karena sering bertemu di sekolah. Ketika lulus SD, Kai pindah ke Singapura bersama ayah dan ibunya karena urusan bisnis di sana. Ayah Raya yang menjabat sebagai asisten pribadi Pak Hartawan tentu saja ikut bosnya dan meninggalkan anak dan istrinya di Indonesia dan hanya dikunjungi tiga kali dalam satu tahun.

Setelah itu Raya dan Kai pernah beberapa kali bertemu saat Pak Hartawan dan keluarganya pulang ke Indonesia, namun tidak seakrab dulu tentunya. Hingga akhirnya delapan tahun yang lalu, mertuanya itu pulang ke negara ini karena mendapat panggilan dari presiden untuk diangkat menjadi menteri di kabinetnya.

Pak Hartawan orang yang baik. Kehidupannya nyaris sempurna andai anak tunggalnya, Kai, adalah anak penurut yang bisa membanggakan ke dua orang tuanya. Namun, bukan kehidupan namanya kalau tidak memiliki dua sisi.

Nyatanya kehidupan sempurna Pak Hartawan itu diimbangi pula dengan anaknya yang pembangkang. Kai dikuliahkan oleh Pak Hartawan hingga ke Inggris agar bisa melanjutkan bisnis tekstil miliknya. Namun harapannya musnah saat Kai di sana hanya bermain-main saja hingga ia berhenti kuliah dan akhirnya pulang ke Indonesia dan memilih berkarir menjadi seorang aktor dan kebetulan Kai sangat cocok di bidang ini. Namanya cepat populer, entah karena ketampanannya atau memang bakat aktingnya yang luar biasa.

Profesi itu memang diinginkan oleh banyak orang karena menghasilkan banyak uang, tetapi tidak dengan Pak Hartawan yang tidak suka dengan bidang entertainment. Menurutnya profesi Kai itu hanya profesi tidak bermartabat dan sangat mempertaruhkan harga diri sendiri dan keluarga.

Berkali-kali Pak Hartawan meminta Kai berhenti dari pekerjaannya, namun bukannya memenuhinya Kai makin menjadi-jadi. Beberapa kali ia membuat skandal yang mati-matian berusaha ditutupi ayahnya agar tidak mencuat ke publik.

Hingga akhirnya terbersit ide Pak Hartawan untuk mencarikan isteri untuk anaknya yang sekiranya mungkin bisa membuat anaknya berubah menjadi lebih baik.

Rayalah gadis pilihannya. Anak perempuan dari asisten pribadinya itu telah ia kenal dari sejak kecil, pribadinya baik, cantik, dan bisa mengimbangi keluarga mereka dari tata krama dan sopan santun. Tidak ada yang lebih pantas dari Raya untuk bisa dijadikannya menantu.

Permintaan itu tak kuasa ditolak oleh Pak Aswin, ayahnya Raya. Meski tahu kelakuan buruk anak laki-laki bosnya itu, namun Pak Hartawan menjamin kalau Raya akan diperlakukan dengan baik di keluarganya. Pria itu berkata hanya Rayalah yang mungkin bisa mengubah Kai, hanya anak perempuannyalah yang paling pantas menjadi menantu Pak Hartawan.

“Tolong, Aswin. Aku percaya padamu, kesetiaanmu, ketulusanmu, aku tahu semua itu kau turunkan juga pada putrimu. Biarkan Raya jadi menantuku. Aku akan menganggap dia seperti putriku sendiri. Tolong!” begitu kata Pak Hartawan pada Aswin.

Sama dengan ayahnya yang tidak mampu menolak permintaan Pak Hartawan, Raya pun sama tidak mampu menolak permintaan ayahnya kepadanya.

“Ayah meminta tolong padamu, meski nanti mungkin kau mendapat kesulitan mendampingi Kai, tapi ayah tahu sebenarnya Kai anak yang baik. Kau pasti bisa membuatnya berubah dan jatuh cinta padamu. Pak Hartawan juga akan menjagamu dan menganggap kamu seperti anak perempuannya sendiri. Ini permintaan terakhir ayah padamu, tidak akan ada lagi permintaan apa pun dari ayahmu ini,” kata Pak Aswin waktu itu.

Raya adalah orang yang tegas pada apa yang dia inginkan dan apa yang tidak dia inginkan. Jika dia ingin ya, dia akan berkata ya, dan jika tidak maka dia akan tegas berkata tidak. Tetapi itu tidak berlaku jika orang tuanya yang memintanya.

Permintaan itu berat untuk Raya penuhi, tetapi bukan berarti dia tidak bisa meski harus memaksakan diri. Hingga dua tahun lalu terjadilah pernikahan antara dia dan Kai.

Bak sebuah firasat, apa yang dikatakan oleh ayahnya, bahwa itu adalah permintaan terakhir sang ayah Raya, tepat satu minggu setelah pernikahan megahnya dengan Kai, Pak Aswin meninggal dunia dalam kecelakaan mobil saat perjalanan pulang dari rumah Pak Hartawan menuju rumahnya.

Raya menghela napas dalam saat mengingat semua itu. Hanya itu yang membuat dia bertahan dalam pernikahan ini.

Permintaan terakhir sang ayah ini mungkin tak bisa ia penuhi hingga seumur hidupnya, tapi tunggu setidaknya dua tahun lagi hingga masa jabatan Pak Hartawan selesai, Raya akan menyelesaikan pernikahan ini.

Dia yakin ayahnya di alam baka sana akan mengerti keputusannya, bahwa dia tidak bisa berlama-lama dalam pernikahan yang menyiksa ini, tapi Raya tahu kalau ayahnya akan sedih jika karir Pak Hartawan hancur hanya karena skandal yang dilakukan oleh putranya sendiri. Itu sebab Raya harus menjaga reputasi suami dan mertuanya itu saat ini.

Hanya sementara, sebentar lagi, Ray … Bersabarlah!

***

“Itu Kai! Itu Kai! Ayo kita ke sana!”

Begitu keluar dari lobby apartemen, beberapa wartawan segera menyongsong kedatangan Raya dan Kai. Nampak Kai yang sedang merangkul istrinya terlihat begitu terkejut didatangi secara bergerombol oleh para wartawan itu.

Sepintar itu memang dia berakting. Padahal dia sudah tahu dari Raya kalau banyak wartawan di bawah sedang menunggunya.

“Eits!! Ada apa ini? Kenapa ramai-ramai begini, Kawan-kawan? Santai, Bro! Santai!” ucapnya ketika para wartawan itu mulai menjejalinya dengan banyak microphone maupun recorder.

“Kai! Apa benar kamu berselingkuh dengan Veronica Castaro, lawan main anda sendiri?” tanya seorang wartawan wanita.

“Apa benar gosip yang beredar itu bahwa pernikahanmu dengan Raya Baskara hanya pernikahan terpaksa?”

“Istri anda menjemput anda ke sini, apa kemungkinan dia sudah tahu tentang hubungan anda dengan Veronica Castaro? Tolong dijawab Kai!”

Kai menatap Raya yang dibalas tatap kembali oleh istrinya itu.

"Pernikahan terpaksa?" gumam Kai sembari menyunggingkan sebelah sudut bibirnya.

"Ya, banyak gosip beredar yang mengatakan kalau kamu dan Raya Baskara sebenarnya hanya menikah karena terpaksa, apa tanggapan kamu terhadap berita ini, Kai?" tanya salah seorang wartawan itu lagi.

Kai manggut-manggut sembari melihat ke arah Raya lagi dengan pandangan menelisik.

"Ya, itu benar," jawab Kai singkat.

"Haaa?!!"

Seketika semua orang yang ada di sana menganga dan tak menyangka akan mendapat jawaban itu dari Kai.

"Benarkah? Kai? Jadi gosip tentang pernikahan kalian yang didasari keterpaksaan itu benar?" tanya wartawan lainnya lagi masih tak percaya setelah sempat beberapa detik terlihat shock mendengar jawaban Kai.

"Siapa di antara kalian yang merasa terpaksa menjalani pernikahan ini?"

Kini semakin banyak wartawan yang menyodorkan alat perekam mereka ke arah Kai dan Raya.

***

Bersambung...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Membuatmu Takluk Padaku   Akting

    Pandangan seluruh wartawan yang ada di sana kini tertuju pada Raya. Sebagian dari mereka ada yang menatap tak percaya, namun tidak sedikit yang melihatnya dengan tatap mengasihani.Raya sendiri seperti biasa hanya diam, terlihat anggun dan kalem karena memang tampilan seperti itulah yang bisa dia tunjukkan di depan umum untuk menjaga nama baik suami dan mertuanya. Meski dia tahu kalau suaminya sudah teramat muak kepadanya, tapi Raya tahu dengan pasti kalau kata-kata Kai yang baru saja diucapkannya itu tidak sungguh-sungguh ia katakan untuk memberi tahu para wartawan itu bagaimana situasi rumah tangga mereka yang sebenarnya. Pasti Kai mengatakan itu dengan tujuan tertentu. Kai sudah punya skill pro dalam hal mengatasi para wartawan itu."Siapa di antara kalian yang merasa terpaksa?" desak wartawan itu lagi.Kal melirik Raya dan mendapatkan cibiran dari mulut wanita itu."Sebenarnya ..." Kai terdiam sejenak sehingga para wartawan itu semakin mendekatkan diri pada Kai agar dapat mende

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Jangan Berharap Lebih!

    Akhirnya meski dengan sedikit usaha lebih mobil mereka bisa melewati para wartawan. Raya dan Kai bisa bernapas lega, begitupun dengan sopir yang ada di depan. Sementara itu pengawal yang dibawa Raya tadi berada di mobil berbeda di belakang mereka.“Reaksimu kenapa begitu? Ngetawain apa?” tanya Kai ketika menangkap cibiran sinis dari Raya.“Nggak, lucu aja sama aktingmu yang terakhir. Harus gitu kamu bilang kalau kamu mau disegerakan punya anak? Dih, jangan sampai ya perkataan menjadi doa. Amit-amit,” kata Raya merinding.“Aku bilang ada niat, bukan berarti itu anak dari kamu kamu,” jawab Kai sinis.“Oh, syukurlah,” balas Raya sambil membuang napas lega.Kai melirik Raya tak suka ketika melihat mobil yang mereka tumpangi berbelok ke arah rumah dinas ayahnya.“Ngapain kita ke rumah papa? Apa nggak bisa kamu berhenti caper sama papa? Mau ngadu? Cari muka?” tuding Kai bertubi-tubi pada Raya.Apalagi kalau bukan? Salah satu hal yang membuat Kai paling muak kepada Raya dibandingkan hal lain

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Pertengkaran

    Raya terhenyak melihat apa yang ingin ditonton oleh mertuanya. Sedari tadi dia ingin melewatkan salura berita infotainment itu, namun ternyata mertuanya sangat jeli.“Nggak usah nonton ini, Pa. Nonton yang lain masih banyak,” bujuk Raya lirih.“Ssst …” Pak Hartawan menyuruh Raya untuk diam agar ia bisa mendengar apa yang disampaikan oleh pembawa beritaitu.“Satu lagi berita terhangat, Pemirsa. Kali ini berita datang dari pesinetron dan aktor layar lebar Kai Prabaswara. Pria yang membintangi sinetron kejar tayang Madu untuk Maudy ini dikabarkan memiliki hubungan terlanggar dengan managernya sendiri, Veronica Castaro.Hal ini dikuatkan dengan tersebarnya foto-foto mesra Veronika dengan seorang pria yang diduga adalah Kai di sebuah kolam renang hotel bintang lima di Bali beberapa waktu lalu.Meski beberapa kali menampik pemberitaan itu, namun anak dari Bapak Menteri Hartawan Prabaswara itu lagi-lagi tertangkap kamera datang hanya berdua saja dengan Veronika ke apartemennya.”Pak Hartawan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kalap

    Perjalanan dari rumah dinas Pak Hartawan normalnya memakan waktu sekitar dua puluh menit, namun Kai yang membawa mobil itu secara ugal-ugalan mampu menempuh perjalanan kurang dari lima menit karena amarahnya.Sesampainya di rumah, Kai langsung turun dari mobil dan menarik tangan Raya dengan paksa dan menyeretnya ke dalam kamarnya.“Kai, kamu mau ngapain?” tanya Raya berusaha bersikap tenang ketika ia melewati pintu kamarnya sendiri.Ya, selama ini Raya dan Kai tinggal dalam kamar terpisah. Kamar Kai berada di lantai dua paling pojok.Meski tidak yakin terhadap apa yang ingin dilakukan Kai, namun Raya tahu bahwa Kai hanya ingin mengintimidasinya.“Kamu mau tau aku mau ngapain kan? Sini biar aku kasih tau!” katanya sambil menarik Raya masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan pintu kamar dengan keras.“Kamu sudah sejauh ini, Raya! Kamu bersikap seolah kamu adalah istri sungguhan. Kamu membuat ayah dan ibuku membenci aku anaknya sendiri! Kau dengar tadi? Papa bilang aku tidak usah mengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Nyonya Besar

    Kai terbangun di sore hari dan menemukan dirinya dalam keadaan polos di bawah selimut. Ia meraba sisi sebelahnya namun tak menemukan siapa-siapa di sana.Dimana Raya? Apa dia sudah bangun? Kai duduk untuk melihat sekitarnya. Istrinya itu tak ada lagi di sana, padahal tadi Kai sempat terbangun dan masih melihat Raya yang tertidur kelelahan di sebelahnya sebelum ia melanjutkan tidurnya kembali. Sekarang Raya sudah tidak ada. Mungkin dia sudah kembali ke kamarnya.Hoaaaaam … Kai menguap dan membuka mulutnya lebar-lebar sambil meregangkan ototnya. Saat ia menyingkap selimut, pandangan matanya tertumbuk noda merah kecoklatan di seprai. Kai tertegun. Berarti tadi siang, ia sudah berhasil menjebol kesucian istrinya itu. Raya pasti sangat terpukul saat ini. Kai juga merasa sedikit menyesal.Ia kini mengusap wajahnya kasar. Andai saja ia bisa lebih mengontrol emosi, pasti hal seperti ini tidak akan terjadi. Padahal selama ini Kai tidak pernah sedikitpun terpikir ingin menggauli gadis itu me

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kamu Cinta Dia?

    “Itu Kai! Itu Kai!”Segerombolan wartawan segera datang menyongsong mobil Vero begitu keduanya tiba di area parkir gedung resepsi di mana pesta pernikahan putri Abhi Seta sang sutradara kondang berlangsung.“Kamu siap?” tanya Vero menguatkan Kai.Kai merapikan pakaiannya dan mengangguk. Sepanjang perjalanan tadi ia dan Vero memang sudah sepakat untuk tidak berusaha menghindari wartawan karena semakin mereka menghindar akan semakin gencar para wartawan itu menyerang mereka.“Lihat! Lihat! Mereka datang bersama!” “Kai! Kai!!”Dalam sekejab beberapa wartawan langsung mengerubungi mereka.“Kai!! Boleh jawab beberapa pertanyaan kami Kai?”Kai menghela napas.“Oh, ayolah! Aku bahkan belum bertemu pengantinnya,” keluhnya.“Hanya sebentar, Kai. Kenapa anda tidak datang bersama Raya, istri anda? Kenapa malah datang bersama Vero?”“Raya lagi tidak enak badan. Lagi pula memangnya kenapa kalau aku datang bersama Vero? Kami berteman, apa tidak boleh teman datang bersama?” jawab Kai santai.Vero b

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kekanakan

    Kai masih menatap tajam Raya dan Daniel yang sedang asyik bercerita sambil tertawa di meja yang lain. Sesekali dia tampak melihat keduanya saling menawarkan makanan yang mereka punya kepada satu sama lain.“Wow, aku nggak tau kalau Raya punya sahabat sedekat itu. Lihat mereka! Mereka terlihat dekat, eh maksudku lebih kelihatan ke mesra. Bagaimana menurutmu, Kai?”Pertanyaan Vero terdengar seperti memprovokasi. Kai tidak bereaksi apa pun. Bahkan pandanganya pun masih terpaku pada meja bundar yang berjarak beberapa meja dari tempatnya berdiri.“Maksudku, kamu percaya nggak sih kalau mereka hanya sahabat? Jangan-jangan sebelum menikah denganmu mereka sebenarnya adalah sepasang kekasih? Aghhh, atau jangan-jangan diam-diam di belakang semua orang mereka … Ck! J*lang itu!”“Stop it! Vero, jangan mengada-ada. Saat ini saja sudah banyak sekali wartawan yang mencari-cari sesuatu yang bisa menjatuhkan aku. Tolong jaga kata-katamu! Jika ada yang mendengar, nama baikku juga yang dipertaruhkan!” t

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Ikut

    “Jadi, kamu sahabatnya Raya?”Setelah beberapa waktu di meja itu ada drama tak jelas antara Kai dan Raya, akhirnya Vero berinisiatif membuka percakapan dengan Daniel agar situasi tidak begitu canggung sekaligus ia juga ingin mengorek apakah ada hubungan lain dan istimewa antara Daniel dan Raya yang bisa dia manfaatkan untuk memisahkan kekasihnya dan istrinya itu.“Ya, begitulah,” jawab Daniel seadanya.“Oh ya? Sahabat bagaimana? Terus terang kami juga agak sedikit terkejut. Ngomong-ngomong saya juga sudah kenal lama dengan Raya dan Kai tapi tidak pernah mendengar kalau dia punya sahabat dekat. Kamu juga nggak tau kan, Kai?” Vero meminta dukungan pada Kai untuk memperkuat statementnya.Kai berdehem malas.“Ya nggak perlu juga sih dikasih tau. Aku rasa kamu dan Kai sudah cukup sibuk untuk sekedar perlu diberi tahu siapa-siapa yang jadi teman dekatku. Penting nggak sih?” jawab Raya tak bisa menyembunyikan keberatan atas kekepoan Vero terhadap urusan pribadinya.“Gua cuma nanya. Takut ama

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-24

Bab terbaru

  • Membuatmu Takluk Padaku   Penasaran

    Bu Irma sampai di rumah ibunya Raya tidak lama setelah Raya selesai makan. Perempuan paruh baya itu keluar dari dalam mobil disambut oleh menantu semata wayangnya itu. “Uhmm, ternyata benar kamu ada di rumah ibu kamu. Kai mana?” tanya Bu Irma bahkan sebelum Raya sempat memberi salim pada ibunya Kai itu. “Sepertinya Kai sudah pergi ke tempat syuting, Ma,” jawab Raya sambil mengajak ibu mertuanya itu masuk ke dalam rumah sang ibu. “Kok sepertinya? Kamu nggak lihat dia pergi?” Raya menggaruk kepalanya dengan ujung telunjuknya. “Raya agak bangun kesiangan tadi, Ma,” jawab Raya malu. Bu Irma manggut-manggut mendengar jawaban menantunya itu. Dia sangat tau kalau Raya bukan orang yang suka bermalas-malasan. Dia bukan orang yang biasa bangun kesiangan, kecuali jika dia sakit atau terlalu lelah karena melakukan aktivitas yang cukup sibuk. Dan itu membuat hatinya sedikit tergelitik untuk mengetahui apa

  • Membuatmu Takluk Padaku   Baju Anti Pelakor

    “Habis ini mau kemana lagi, Bu?” tanya Pak Budi pada Bu Irma.Majikannya itu baru kembali dengan menantunya setelah tadi mampir ke apotik rumah sakit langganan untuk membeli obat darah tinggi untuk Pak Hartono.“Kita kemana dulu ya, Ray? Kamu lapar nggak?” Bu Irma malah bertanya pada Raya.“Nggak sih, Ma. Tadi sebelum Mama datang kan aku baru makan di rumah Ibu. Tapi siapa tahu Mama belum makan, Raya bakal temanin sih. Nanti habis itu baru deh kita ke butik cariin baju untuk Mama,” usulnya mengemukakan pendapat.“Nggak, nggak. Mama nggak lapar kok. Tadi dari rumah juga sudah sarapan. Kalau gitu kita langsung ke butik aja kali ya?” kata Bu Irma menjawab usulan menantunya.“Gitu boleh juga, Ma. Pak Bud, kita langsung ke butik aja!” kata Raya pada Pak Budi.“Ok! Kita berangkat!” jawab Pak Budi.Di butik langganan Bu Irma, tampak owner butik tersebut sedang melayani seorang pengunjung butik wanita berusia sebaya ibunya Kai. Ia sedang mengukur tubuh wanita itu.“Saya ingin tampil elegan d

  • Membuatmu Takluk Padaku   Apa Ini Pertanda Baik?

    Raya masih tidur dengan nyenyak ketika terdengar suara ketukan di pintu kamar. Tok!Tok! Tok! “Rayy! Raya!! Mau bangun sampai jam berapa?!” Terdengar suara omelan serta suara pintu dibuka kali ini. Krieeet!!! “Astaga … anak ini! Bangun, ayo bangun!” Bu Sari mengguncang-guncang pundak Raya sambil mengedarkan pandangan matanya ke seluruh ruangan kamar itu. Di atas tempat tidur teronggok tubuh Raya yang masih tidur dalam posisi meringkuk seperti udang. Tubuh bagian putri tunggalnya itu ditutupi selimut namun punggungnya terekspos sempurna. Tak perlu dijelaskan tentang apa yang terjadi melihat betapa berantakan dan kusutnya seprai tempat tidur tersebut dan piyama serta pakaian dalam yang teronggok begitu saja di lantai, sudah bisa dipastikan kalau Raya tadi malam pasti menghabiskan malam yang panas dengan Kai.

  • Membuatmu Takluk Padaku   Curiga

    “Kamu tadi malam kemana aja?” tanya Vero pada Kai.“Aku nggak kemana-mana,” jawab Kai.“Kamu bohong! Kamu pergi sama dia kan?”Vero yang sedari tadi duduk di meja makan, kini berdiri dan menantang Kai dengan pandangan tajam.“Kamu itu apaan sih? Orang baru pulang kerja bukannya disambut dengan ceria malah banyak drama. Udah, aku capek! Aku mau mandi dulu!”Kai berjalan menuju sebuah pintu.“Tunggu! Kamu nggak bisa dong main pergi tanpa menjelaskan apapun padaku!”Kai menghela napas panjang.“Nggak ada yang perlu dijelasin,” jawab Kai singkat.“Ada! Ada banget! Kamu sekarang berubah! Kamu sekarang jujur sama aku. Kamu harus jelasin ke aku bagaimana perasaan kamu yang sebenarnya ke dia? Kamu cinta sama dia? Serius kamu mau menduakan aku?” teriak Vero histeris sambil memukul-mukul dada Kai.Kai memejamkan matanya sesaat sebelum ia menjawab pertanyaan perempuan yang ada di depannya itu dengan raut

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kenikmatan Yang Terulang

    Selama beberapa detik lamanya, Raya dan Kai saling tatap. Jarak mereka begitu dekat, mungkin hanya berjarak sekitar lima centimeter saja.Kai melihat wajah Raya dengan sorot mata menantang dan senyum smirk yang begitu menyebalkan. Tentu saat ini Kai merasa menang. Raya kini masuk perangkapnya lagi. Hanya mereka berdua di dalam kamar yang tidak begitu luas ini, Raya bisa apa? Tidak mungkin dia menjerit-jerit minta tolong sementara ibunya ada di bawah bukan?Raya mengernyitkan kening ketika Kai dengan begitu berani dan tak ada aba-aba mulai menarik kepalanya dan bermaksud menciumnya.Oh, tapi tentu tidak lagi kali ini!Buggh!!!Tanpa diprediksi oleh Kai, Raya tiba-tiba membenturkan kening mereka berdua sekeras-kerasnya.“Arggggh!!!”Kai memekik kesakitan merasakan hantaman dari adu jotos kepala mereka. Ia memegangin kepalanya dengan kedua tangan.Raya sendiri ikut memijat-mijat dahinya merasakan sedikit pusing aki

  • Membuatmu Takluk Padaku   Sama-sama Enak

    “Ray? Kamu tadi bukannya pergi sama …”Ibunya Raya tidak meneruskan pertanyaannya setelah mempertimbangkan bahwa tidak baik ia menyebut nama laki-laki lain sebagai orang yang pergi bersama dengan putrinya di depan menantunya sendiri.“Kamu bisa barengan sama Kai …” Perempuan itu lagi-lagi ragu melontarkan kalimat lagi.“Humm … ketemu di undangan. Rupanya Daniel ngajak aku ke undangannya Silvya, anaknya Pak Abhi, sutradaranya Kai,” jawab Raya datar.Bu Sari, ibunya Raya melirik khawatir pada Kai. Menantunya itu pasti marah makanya sampai ikut pulang ke rumahnya, begitu pikir Bu Sari. Meskipun Bu Sari bukannya tidak tahu kalau rumah tangga anak dan menantunya itu dari sejak awal tidak harmonis, tetapi tetap saja dia memaklumi jika seorang suami pasti marah jika melihat istrinya pergi dengan lelaki lain.“Nak Kai, ayo masuk! Jangan berdiri di situ saja!” ajak Bu Sari sambil menarik tangan menantunya itu agar masuk ke dalam rumah.Ka

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kau Tidak Seperkasa Itu!

    “Rumah kamu sebelah mananya rumah ibunya Raya?” tanya Kai memecahkan keheningan di antara mereka bertiga dalam perjalanan pulang ke rumah mertuanya itu.Daniel memerlukan waktu beberapa saat untuk menjawab pertanyaan Kai karena ia sedang membelokkan mobil ke arah kanan.“Persis di sebelahnya,” jawab Daniel.“Kanan atau kiri?”Raya yang duduk persis di belakang mereka berdesis sebal.“Kalau datang dari pintu masuk kompleks rumah Raya duluan,” jawab Daniel.“Oh,” jawab Kai singkat.Pria itu sepertinya sedang mengingat-ingat bentuk-bentuk rumah di sekitar tempat tinggal Raya. Seingatnya tidak ada rumah yang begitu besar di sana, tetapi entahlah, Kai juga tidak bisa memastikan karena dia sendiri hampir tidak pernah ke sana kecuali kalau lebaran, itu pun kalau mama dan papanya memaksanya untuk pergi ke sana.Namun ternyata tidak seperti dugaannya, karena saat Daniel menurunkan mereka tepat di depan rumah Raya, Kai da

  • Membuatmu Takluk Padaku   Ikut

    “Jadi, kamu sahabatnya Raya?”Setelah beberapa waktu di meja itu ada drama tak jelas antara Kai dan Raya, akhirnya Vero berinisiatif membuka percakapan dengan Daniel agar situasi tidak begitu canggung sekaligus ia juga ingin mengorek apakah ada hubungan lain dan istimewa antara Daniel dan Raya yang bisa dia manfaatkan untuk memisahkan kekasihnya dan istrinya itu.“Ya, begitulah,” jawab Daniel seadanya.“Oh ya? Sahabat bagaimana? Terus terang kami juga agak sedikit terkejut. Ngomong-ngomong saya juga sudah kenal lama dengan Raya dan Kai tapi tidak pernah mendengar kalau dia punya sahabat dekat. Kamu juga nggak tau kan, Kai?” Vero meminta dukungan pada Kai untuk memperkuat statementnya.Kai berdehem malas.“Ya nggak perlu juga sih dikasih tau. Aku rasa kamu dan Kai sudah cukup sibuk untuk sekedar perlu diberi tahu siapa-siapa yang jadi teman dekatku. Penting nggak sih?” jawab Raya tak bisa menyembunyikan keberatan atas kekepoan Vero terhadap urusan pribadinya.“Gua cuma nanya. Takut ama

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kekanakan

    Kai masih menatap tajam Raya dan Daniel yang sedang asyik bercerita sambil tertawa di meja yang lain. Sesekali dia tampak melihat keduanya saling menawarkan makanan yang mereka punya kepada satu sama lain.“Wow, aku nggak tau kalau Raya punya sahabat sedekat itu. Lihat mereka! Mereka terlihat dekat, eh maksudku lebih kelihatan ke mesra. Bagaimana menurutmu, Kai?”Pertanyaan Vero terdengar seperti memprovokasi. Kai tidak bereaksi apa pun. Bahkan pandanganya pun masih terpaku pada meja bundar yang berjarak beberapa meja dari tempatnya berdiri.“Maksudku, kamu percaya nggak sih kalau mereka hanya sahabat? Jangan-jangan sebelum menikah denganmu mereka sebenarnya adalah sepasang kekasih? Aghhh, atau jangan-jangan diam-diam di belakang semua orang mereka … Ck! J*lang itu!”“Stop it! Vero, jangan mengada-ada. Saat ini saja sudah banyak sekali wartawan yang mencari-cari sesuatu yang bisa menjatuhkan aku. Tolong jaga kata-katamu! Jika ada yang mendengar, nama baikku juga yang dipertaruhkan!” t

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status