Share

Bab 89

Waktu terus berjalan, pernikahanku dan Adi akan segera digelar.

Seperti kesepakatan yang sudah disetujui, akad nikah akan dilaksanakan di rumah Papa dengan tamu undangan hanya dua ratus orang saja. Dibagi rata antara rekan Papa dan Om Gunawan, juga temanku dan Adi.

Kenapa bisa terjadi kesepakatan seperti ini?

Karena Adi yang meminta. Ia tidak mau terlalu lama jadi pajangan yang harus tersenyum kepada tamu undangan.

Adi juga tidak mau mengadakan resepsi mewah yang hanya akan mempertontonkan kecacatan dia kepada orang banyak.

Permintaan Adi sangat menguntungkanku. Seperti dia, aku pun memiliki pemikiran yang sama. Namun, aku sama sekali tidak pernah berpikir jika Adi itu cacat. Dia sempurna, hanya sedang tidak sehat saja.

Jika sudah waktunya, nanti pun akan sembuh dan bisa berjalan seperti dulu.

"Aduh." Aku berhenti melangkah saat kaki ini tersandung sofa yang tiba-tiba pindah ke depan tangga.

Semua orang sibuk. Memindahkan, mengemasi barang-barang agar rumah menjadi luas.

Wedd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kamariah Ahmad
Semakin rancak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status