Share

Bab 241 tekanan dari Damar

"Aku becanda, Luna. Kenapa wajahmu terlihat gugup begitu?" ujar Alina lagi seraya tertawa menepuk pahaku.

"Ah, hahaha ... hanya bercanda rupanya."

Di dalam hati, aku merutuki Alina yang sudah membuatku hampir kehilangan jantung. Sumpah demi Tuhan, tadi aku kaget luar biasa ketika dia berujar mempertanyakan diriku yang sebenarnya.

Kukira Alina curiga atau sudah tahu siapa aku, tapi ternyata dia hanya berguyon saja. Dan menyebalkannya lagi, sekarang Alina tertawa melihat wajahku yang mungkin sudah seperti mayat hidup. Pucat.

"Aduh, sampai berair aku ngetawain ekspresi kamu, Run." Alina kembali berucap seraya mengusap sudut matanya.

Aku menarik napas panjang seraya tertawa sumbang. Hatiku masih dongkol oleh candaan wanita yang ada di sebelahku ini.

"Tadi kamu nanya soal apa?" tanya Alina kemudian.

"Emh ... apa, ya? Saya jadi lupa, Mbak."

"Aruna, kamu marah sama aku, ya?"

"Enggak, Mbak. Mana bisa saya marah sama Mbak Alina," ujarku berdusta.

Alina kembali terkekeh. Dan Akhirnya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hamidah midah
kok si aldinya sama aruna bukan sama naima, kak sama aruna yang jahat,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status