Share

Bab 237 lagi-lagi Cemburu

Kutinggalkan Aldi yang masih menyebut nama mantan istrinya. Kujatuhkan tubuh di atas pembaringan seraya menatap plafon kamar yang putih tak bernoda.

Inikah yang dinamakan cemburu?

Sesakit ini, dan sangat menyesakkan dada?

Kupejamkan mata menikmati bayangan Aldi yang tadi mengucap satu nama. Rindu, wanita yang tak lain adalah sahabatku sendiri. Orang yang menjadi alasanku berada di tempat ini sekarang.

"Kenapa sekarang kamu malah menyakitiku, Rindu? Aku di sini untuk membalaskan kematianmu. Tolong, jangan selalu datang dalam ingatan Bang Aldi selama misi ini belum terselesaikan."

Akal sehatku hilang dibakar api cemburu. Aku bergumam seraya memejamkan mata, hingga semakin lama aku tak mampu lagi membukanya.

Entah berapa lama aku tidur, tapi saat mata ini terbuka rasa kantuk masih tersisa. Kukucek indra penglihatanku hingga pemandangan indah begitu sangat menggoda di depan sana.

Aldi, dia berdiri di depan lemari pakaian seraya bertelanjang dada. Sepertinya dia baru saja menyelesaik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status