Share

Bab 140

"Al."

"Eh, Papa?" kataku saat Papa Gun datang menghampiri.

"Sedang apa? Papa kira, kamu makan siang, tapi ternyata cuma duduk doang. Kenapa di sini sendirian?" Papa Gun memberondongku dengan berbagai pertanyaan.

Aku menggaruk tengkuk leher yang tidak gatal. Sedangkan mertuaku itu memilih duduk di kursi yang ada di sampingku.

"Kenapa? Masih memikirkan yang tadi?" tanya Papa Gun lagi.

"Em ... sedikit, Pah. Alina merasa bersalah saja karena sudah mengucapkan kata yang mungkin telah menyakiti hati Tante Ayu. Alina jahat, ya Pah?"

"Tidak. Jangan berpikiran seperti itu. Apa yang kamu katakan, semata-mata hanya untuk mempertahankan harga dirimu sebagai seorang wanita dan istri. Menurut Papa, itu wajar. Dan kamu tidak salah. Sudah ... jangan terus dipikirkan, lagian Tante Ayu, juga sudah pergi, kok."

"Pergi?" kataku kaget.

Papa Gun mengangguk. Dia mengambil piring, mengisinya dengan nasi dan lauk, lalu menikmatinya tanpa terganggu dengan keberadaanku yang masih terus bertanya tentang Ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ni nyoman Sukarti
waaaah ada momen seru lagi nih aldi dan naima, ditunggu lanjutannya author...
goodnovel comment avatar
Herlina Bachtiar
bonusx mana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status