Share

Bab 24. Dara Cemburu

Keputusan Ibu tidak bisa diganggu gugat. Mau tidak mau, aku besok harus dibantu oleh dia. Aku kira aku bisa menghindar beberapa waktu dan tidak bertemu dengannya. Ternyata Ibu malah memintanya menemaniku membuat kue.

Drrt

Kedua mataku membulat sempurna ketika melihat panggilan di ponselku ternyata dari Dara. Malas sekali aku menerima panggilannya.

Drrt

Meski sudah aku abaikan ternyata dia kembali menghubungiku lagi. Selalu saja dia begitu.

“Angkat saja, Ris!” Ibu ternyata juga memperhatikan pemilik nomor ponsel yang menelponku.

“Baiklah!”

Aku terpaksa menekan tombol hijau dan bersiap berbicara dengan Dara.

“Halo!” Aku menyapa bernada santai. Namun terdengar di seberang sana, sepasang lelaki tengah bertengkar.

“Heh, pelakor!” Aku mengernyitkan dahiku mendengar Dara menyebutku seorang pelakor.

“Pelakor? Bukannya itu kamu?” Dia diam sejenak, nafasnya terdengar memburu karena emosi yang memuncak.

“Kenapa kamu menyuruh Mas Bagas rujuk denganmu?” Apa aku tidak salah dengar dengan pertanyaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status