Share

Bab 30. Kritis

Pagi ini aku tidak bersemangat sama sekali. Sekedar untuk sarapan saja aku tidak bisa. Mimpi buruk itu terasa nyata sekali. Aku meraih ponsel dan mencari nomor Angga. Aku berharap tidak terjadi apapun padanya. Aku tidak putus asa, kini aku kembali menghubungi Tante Mira setelah kemarin tidak ada respon apapun dari beliau.

Ada sedikit rasa tenang dan tidak sabar ketika Tante Mira menjawab teleponku.

“Assalamu alaikum, Tante!”

“Wa-alaikum salam, Ris!” Suara Tante Mira cukup aneh hari ini. Seperti habis menangis.

“Tante, Rista tidak bisa menghubungi Angga dari kemarin. Kira-kira dimana Angga, Te?” Bukannya mendapat jawaban yang aku tunggu, melainkan semakin terdengar isak tangis dari Tante Mira.

“Tante, ada apa? Apa yang terjadi?” Aku sudah tidak sabar menunggu jawaban Tante Mira ditambah suara isak tangis yang masih terdengar jelas olehku.

“Angga, Angga kritis!” Jantung berdetak begitu kencang dan nyaris keluar. Tubuh mendadak lemas seakan tidak mampu menahan bobot tubuhku. Sebuah pes
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status