Share

Sebuah Pengakuan

Seorang pria yang mengenakan jas rapi berdiri tegap membelakangi Widia yang baru saja masuk ke dalam ruangan direktur. Ternyata, Mita juga ada di sana. Tatapan Mita sungguh berbeda dengan tatapannya saat memanggil dan menyapanya tadi pagi. Kini, tatapan sahabatnya itu tampak kecewa dan kecut. Widia pasrah, ini semua pasti karena vidio mesra itu. "Ah ... Satya, bagaimana ini?" Batin Widia menjerit seakan tak nyaman melihat pemandangan di ruangan tersebut.

"Maafkan saya karena sudah membuat kekacauan di perusahaan ini." Se-introvert apa pun Widia, ia merasa bertanggung jawab untuk memulai berbicara dengan permintaan maaf.

"Kenapa kamu tega berbuat itu di sini, Wid?"Mita yang duduk di kursi ayahnya bertanya sambil memandangi wajah penuh penyesalan sahabatnya.

"Meskipun aku sudah bilang berkali-kali kalau aku dengan Satya itu tidak ada hubungan apa-apa, tapi ... bisakah kamu menjaga perasaan aku untuk tidak bermesraan di perusahaan ini. Apalagi video nya tersebar di mana-mana. Sekarang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status