Share

Bab 88

Sesampainya di rumah, Namira segera keluar dari mobil dan menuju lantai atas dengan Elio yang tertidur di gendongannya. Kepergian wanita itu mengundang kernyitan di dahi kedua orang tua yang tengah menurunkan barang belanjaan mereka di bagasi.

“Mbak Nami kira-kira kenapa lagi, ya, Pak?” tanya Bi Ida seraya menatap punggung wanita itu yang berlalu tanpa berbicara sepatah kata pun, tidak seperti biasanya.

Pak Marwan yang juga melakukan hal yang sama menjawab dengan penuh pertimbangan, “Mungkin nggak, sih, Bi karena apa yang Nima omongin?”

Keduanya saling menatap, Bi Ida seolah lupa dan tak sadar jika pembicaraan itu sangat sensitif. Pantas saja Namira tidak memberikan jawaban apapun. Kepalanya ia pukul berulang kali sebab melontarkan hal yang tidak seharusnya disampaikan. Semula ia hanya ingin meringankan beban wanita itu dalam aksi mencari tahu apa yang Arhan lakukan pada malam itu. Namun ternyata justru informasi itu membuat sang majikan merasa terpukul dengan kenyataan yang baru dike
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status